Anda di halaman 1dari 5

FARMASI RUMAH SAKIT 3 APRIL 2018

 FARMASI RS oMilik organisasi : keagamaan, muhammmadiyah


oMilik swasta : organisasi perorangan, kelompok dan
Suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan alat jaringan Nasional dan internasional
ilmiah khusus dan rumit, difungsikan oleh berbagai kesatuan personil
 Rumah Sakit Pemerintah
terlatih dan terdidik dalam mengahadapi dan menangani masalah
o RS umum pusat : secara milik depkes
medik modern yang terikat bersama-sama dalam maksud yang sama
o RS umum daerah : milik pemda setempat
untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.
o RS Militer : milik porli
Dasar Hukum Rumah Sakit No. 72 tahun 2016 o RS BUMN : Pertamina

 TUGAS RS 2. Jenis Pelayanan RS


 Melaksanakan upaya kesehatan  RS Sakit Khusus : pelayanan diagnostic, dan terapi
 Mengutamakan upayaa penyembuhan dan pemeliharaan khusus
 Upaya peningkatan dan pencegahan o Misal :RS Khusus mata, kanker, bersalin dan
mata
 FUNGSI RS  RS Umum : berbagai kondisi seperti penyakit
 Menyelenggarakan Pelayanan medic dalam, bedah pedriatik (anak), kehamilan, psikiatri (ortu
 Pelayanan penunjang medic dan non medic umur 60 tahun)
 Pelayanan dan asuhan keperawatan
3. Lama Tinggal RS
 KLASIFIKAS RUMAH SAKIT 4. Afiliasi pendidikan
 Kepemilikan Progam pelatihan pendidikan, dan harus bisa melakukan
 Jenis pelayanan penelitian.
 Lama tinggal RS Non pendidikan = hanya untuk pelayananmedik
 Kapasitas tempat tidur 5. Status Akreditasi
 Afiliasi pendidikan (kerja sama antar RS) tipe A Standart ISO 9000-2008 managemen mutu
 Status akreditasi dab sertifikat (tempat praktek)

1. Kepemilikan RS
 RS milik Masyarakat
o Milik yayasan : yayasan tertentu
FARMASI RUMAH SAKIT 3 APRIL 2018

 KLASIFIKASI TIPE RS UMUM  REKAM MEDIK

Ada 4 : Sangat penting berisi catatam dan dokumen tentang identitas,


anamesi (tensi, melihat organ/interaksi pasien dengan dokter)
1) Kelas A : Mempunyai aktivitas dan kemampuan pelayanan pemeriksaan, diagnosi, pengorbanan, tindakan dan pelayananan lain
medic spesialis dan sub spesialis
selama dirawat.
- Spesialis penyakit dalam : sub khusus urologi (ginjal)
- Spesialis penyakit ongkologi : sub khusus hepar  FUNGSI REKAM MEDIK
2) Kelas B : memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medic  Dasar perencanaan dan kelanjuta perawatan penderita
sekurang-kurangnya 11 spesialis dan sub spesialis terbatas.  Sarana komunikasi antara dokter dan profesi kesehatan
3) Kelas C : Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan  Dasar kaji ulang studi dan evaluasi perawatan
medic spesialis dasar  Perlindungan hukum penderita RS dan Praktisi
Misal : dokter umum,anak dan kandungan  Data dibuat penelitian dan pendidikan
4) Kelas D : Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayannan  Dasar perhitungan Biaya
medic dasar
Misal : dokter umum dan dr. gigi  KETENTUAN REKAM MEDIK
 Informasi klinis signifika dari dirinya
 INSTALASI RUMAH SAKIT  Berkas dan tanggung jawab
 Rawat jalan  Rawat inap
 Rawat darurat  Bedah sentral Contoh dokumentasi
 Frmasi  Laboratorium
 Radiologi  Gizi  RS Elizabet tipe B
 ICU/ICCU/NICU/PICU  Bank data  RS siti hajar tipe C
 Gas medic  Sanitasi  Columbia asia tipe B
 LPRS  Rekam medic  RS Murni teguh tipe B
 Laundry  logistik
 Bunda Thamrin tipe C
 Kamar zenajah
 Adam Malik tipe A
FARMASI RUMAH SAKIT 3 APRIL 2018

KOMITE FARMASI DAN TERAPI FUNGSI KOMITE

 Pengawasan resep 1. Mengembangkan formularium dan refisinya (menambah,


Apakah diagnose sesuai resep dan diagnose mengganti, atau menggurangi)
 Mengatur diagnosa Dokter 2. Dasar pemilihan obat berdasarkan efek terapi keamanan, seta
Misal : diagnose dokter terhadap pasien apakah diinapka atau harga obat dan meminimalkan duplikasi tipe obat.
tidak 3. Mengevaluasi/menyetujui/menolak produk baru/ dosis obat
 Membuat standar pelayanan dan pemberian obat menjadi yang diusulkan anggota staf medis
rasional 4. Menetapkan penggelolahan obat yg digunakan dirumah sakit
termasuk kategori khusus
KOMITE NASIONAL 5. Membantu instalasi farmasi RS Dalam mengembagkan
tinjauan kebijakan dan peraturan mengenai penggunaan obat
Anggotanya - unsur departemen kesehatan
secara local dan nasional.
- Organisasi terkait (IDI, Farmasi ) 6. Mengkaji medical recod terhadap setandar diagnose dan
terapi guna meningkatkan rasionalitas penggunaan obat
Tugasnya membantu penanganan kefarmasian dirumah sakit 7. Menggumpulkan dan meninjau efek samping obat
- Sekertaris apoteker 8. Menyebarkan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat
terhadap setiap medis dan perawatan.

TUGAS KOMITE NASIONAL KEWAJIBAN PANITIA KOMITE FARMASI

1. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan rumah sakit untuk


1. Member rekomendasi dalam pemilihan obat
2. Menyusun formularium yang menjadi dasar penggunaan obat- mencapai budaya pengelolahan obat secara rasional
obatan secara rasional 2. Mengkoordinasi pembuatan pedoman diagnosa dan terapi
3. Menyusun standar terapi bersama-sama dengan staf medic formularium RS, Penggunaan pedoman antibiotic
4. Melaksanakan evaluasi penulisan resep dan penggunaan obat 3. Melaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan
generic bersama-sama dgn instalasi farmasi penggunaan obat terhadap pihak lain
4. Melaksanakan pengkajian, pengelolaan, dan penggunaan obat
5. Panitia sekurang-kurangnya 3 dokter, 3 perawat, dan 3 apoteker
dan member umpan balik trerhadap pengkajian tersebut.
FARMASI RUMAH SAKIT 3 APRIL 2018

INSTALASI FARMASI Cara penularan sering terjadi karena

1. Perencanaan 1. Pembedahan
2. Pengadaan 2. Karakterisasi intrafena
3. Penerimaan ( jumlah obat, jenis, expayed) 3. Kateter kandung kemih
4. Penyimpanan (berdasarkan abjad, farmakologi) FIFO &FEFO, 4. Alat pentilator
bentuk sedia, suhu, cahaya, kebersihan, dan distribusii)
5. Pemusnahan Infeksi dapat terjadi dengan cara :
6. Monitoring dan evaluasi 1. Infeksi silang
Ada penilaian memakai tools (lembaran jawaban) yang harus 2. Infeksi endogen (dari penderita sendiri)
diisi. 3. Infeksi lingkungan ( dari alat/ ruangan)
Hasil evaluasi yang dilaporkan director RS
7. Visite ( harus jd ahli farmakologi dan klinis) Factor yang menentukan infeksi ini

1. Daya tahan tubuh


2. Besarnya paparan mikroba
NOSOKOMIAL 3. Cara pemaparan mikroba
Infeksi yang didapat seorang penderita yang sedang menjalani - Langsung
perawatan dirumah sakit - Tdk langsung (tdk sengaja / dari udara)

Berasal dari : Resiko terjadinya nosokomial meningkat karena

- Dokter/perawat 1. Imunosupresan
Misalnya : memasukan endoskopi kepasien dgn paksaan, 2. Tindakan bedah
seharusnya dgn tarikan nafas perlahan-lahan maka terjadi 3. Prosedur diagnostic dan terapi
perllukaan. 4. Penggunaan cairan intra vena
- Penderita lain 5. Penggunaan antimikroba spectrum luasdan tdk rasional
Dari udara
Standar yang harus dijaga nosokomial Guide line :
- Penderita sendiri
Karena imunitas turun - Penggunaan antibiotic yang tepat
- Lingkungan - RS harus menjaga kebersihannya
FARMASI RUMAH SAKIT 3 APRIL 2018

- Kebersihan tangan Salah satu pencegahan infeksi nosokomial dengan melakukan


- Desinfektan & sterilisasi yang digunakan sterilisasi yang efektif an efesien salah satunya dgn sterilisasi
- Personal hygiene (kebersihan dari personal) uap.
- Penggunaan antibiotic yg tepat Sterilisasi ini mudah dan murah ia membunuh bakteri dengan
- Penangganan penyakit fisik dan tertular cara denaturasi sel dari pada bakteri tidak menggunakan
mesin Cuma dialirkan saja.
CSSD
4. Mesin sterilisasi uap
Pusat/ruangan yang digunakan untuk menyimpan peralatn yang sudah 5. Sterilisasi menggunakan plasma
disterilkan supaya gampang diambil pada saat dibutuhkan. Yang dipakai adlah gas2 atau elektron2 yang digunakan untuk
mensterilisasi peralatan.
Metode sterilisasi pada CSSD 6. Sterilisasi suhu rendah uap formaldehid (gas)
Bekerja membunuh bakteri dengan dengan cara alkilasi,
1. Sterilisasi panas kering
formaldehid digunakan desinfeksi ruangan, lemari dan
Prosesnya melalui mekanisme konduksi panas, mulai dari
instrument lain. Tetapi tidak digunakan untuk alat yang tidak
permukaan alat menjalar kedalam alat sampai akhirnya suhu
tahan panas. Khusus dengan lumen kecil, karena daya
untuk sterilisasi tercapai.
penetrasinya lemah seta aktivitas foradial yang sangat lemah,
Bekerja membunuh mikroorganisme dengan cara
namun apabila dikombinasikan dengan steam dibawah
mengkoagulasi (menggumpal) protein sel
atmosfer, maka daya penetrasi (masuknya ) jauh meningkat,
2. Steriisasi etilen oksida
sehingga sterilisasinya lebih cepat tercapai.
Menggunakan suhu yang rendah, etilen oksida membunuh
organisme yang bereaksi terhadap DNA.
4 element essensial yang harus : Kerugian:
1) Konsentrasi gas tidak kurang dari 400mg/L
2) Suhu tidak kurang dari 36 C- 60 C - Fomardehid baunya tajam
3) Kelembapan relative antara 40-100% - Mengiritasi mata, saluran pernafasan dan kulit
4) Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi tergantung pada
suhu yang digunakan.
3. Sterilisasi uap

Anda mungkin juga menyukai