Anda di halaman 1dari 4

Bursitis

Bursitis adalah peradangan pada bursa, yaitu pelumas dan bantalan di


sekitar sendi yang berfungsi mengurangi gesekan antara tulang dan
tendon saat bergerak. Gangguan ini biasa terjadi pada sendi lutut, siku,
bahu, dan pinggul.
Bursitis bisa disebabkan oleh gerakan atau tekanan berulang pada sendi, hingga
terjadi peradangan. Peradangan dapat menimbulkan nyeri dan bengkak, hingga
membatasi pergerakan sendi. Meski begitu, bursitis umumnya bisa membaik jika
mendapatkan penanganan yang tepat.

Gejala Bursitis
Gejala utama bursitis adalah nyeri atau kaku pada sendi yang meradang. Rasa nyeri
ini akan bertambah parah saat sendi tersebut digerakkan atau ditekan.
Selain itu, area persendian yang terkena bursitis juga akan bengkak, kemerahan,
dan mungkin terasa hangat. Gejala-gejala ini dapat terjadi tiba-tiba dan bertahan
selama beberapa hari atau lebih.
Semua persendian dapat mengalami bursitis. Namun, gangguan ini lebih umum
terjadi pada sendi-sendi yang sering melakukan gerakan yang sama berulang kali,
seperti persendian pinggul, lutut, siku, dan bahu.

Kapan harus ke dokter


Untuk mencegah kondisi bertambah parah dan terjadi komplikasi, segera periksakan
diri ke dokter bila Anda mengalami gejala bursitis lebih dari seminggu atau bila
gejala tersebut bertambah parah setelah diberikan penanganan secara mandiri di
rumah.
Orang yang menderita rheumatoid arthritis, penyakit asam urat, diabetes, kelebihan
berat badan, atau obesitas juga lebih berpotensi mengalami bursitis. Oleh karena itu,
jika Anda memiliki kondisi tersebut, lakukan kontrol rutin ke dokter secara berkala
untuk mengantisipasi timbulnya bursitis.
Kembalilah ke dokter bila pengobatan bursitis yang diberikan tidak memberikan
hasil. Dengan begitu, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan dan
mengevaluasi pengobatan. Pasalnya, beberapa jenis arthritis bisa mirip dengan
bursitis, sehingga sering salah terdiagnosa.
Anda perlu segera ke IGD bila mengalami gejala bursitis yang sangat berat, sendi
tidak bisa digerakkan, atau pembengkakan pada area sendi yang disertai demam
tinggi.

Penyebab Bursitis
Bursitis terjadi ketika bursa mengalami peradangan. Bursa adalah kantung berisi
cairan pelumas yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara tulang, tendon,
dan otot saat melakukan gerakan.
Ada 3 kondisi yang sering menjadi penyebab bursitis, antara lain:
Gerakan berulang pada sendi
Melakukan gerakan yang sama secara berulang atau menggunakan sendi secara
berlebihan merupakan penyebab bursitis paling umum. Hal ini dapat memberikan
tekanan pada sendi, sehingga sendi mengalami peradangan.
Contohnya, sering bersandar pada siku atau berlutut dalam jangka waktu lama, atau
melakukan olahraga yang menggunakan sendi yang sama secara berulang dan
dalam jangka waktu lama, seperti melempar bola atau mengangkat beban.
Cedera sendi
Cedera sendi dapat membuat bursa mengalami peradangan. Kondisi ini biasanya
terjadi saat sendi mendapat tekanan berat, seperti saat ada benda yang
menghantam dan membentur area sendi, memikul benda berat, hingga kecelakaan
yang menyebabkan trauma pada sendi, dan tulang yang mengenai bursa.

Infeksi atau penyakit tertentu


Infeksi pada bursa serta penyakit yang bisa memengaruhi sendi dan tulang, seperti
rheumatoid arthritis, gout arthritis, lupus, diabetes, atau penyakit tiroid, juga bisa
menyebabkan bursitis.
Selain itu, ada sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang
mengalami bursitis, antara lain:

 Memiliki profesi yang membutuhkan gerakan sendi yang berulang, seperti


atlet, pelukis, pemain alat musik, petani, atau pekerja bangunan.
 Memiliki kebiasaan duduk membungkuk, sehingga postur tubuh buruk.
 Berusia di atas 40 tahun.
 Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
 Memiliki kebiasaan tidak melakukan pemanasan yang cukup sebelum
berolahraga.

Diagnosis Bursitis
Untuk menentukan apakah pasien mengalami bursitis, dokter akan menanyakan
keluhan dan gejala yang dialami serta riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter
akan dilakukan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya pada area sendi.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang.
Beberapa tes yang mungkin akan dianjurkan meliputi:

 Pemeriksaan laboratorium
Dua metode pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikan penyebab
bursitis adalah pemeriksaan darah dan analisa cairan sendi dari sendi yang
meradang.
 Pemindaian
Pemindaian yang bisa dilakukan untuk memastikan kondisi bursitis
adalah Rontgen, USG, atau MRI.

Pengobatan Bursitis
Pengobatan bursitis akan disesuaikan dengan penyebab dan kondisi pasien. Tujuan
pengobatan bursitis adalah untuk meredakan keluhan dan mengatasi penyebab
yang mendasarinya.
Untuk penanganan awal, dapat dilakukan beberapa langkah berikut:

 Istirahatkan sendi yang nyeri. Usahakan untuk tidak menggerakannya terlalu


sering dan hindari aktivitas yang memberikan tekanan pada area tersebut.
 Kompres area bursitis dengan kompres dingin selama 10 menit, sebanyak 3-4
kali sehari, dan lakukan selama 2-3 hari.
 Berikan bantalan atau bahan yang bisa menopang area nyeri bursitis saat
tidur, misalnya dengan tumpukan bantal.
 Usahakan jangan berdiri terlalu lama bila nyeri terjadi di pinggul atau lutut.
 Hindari tidur miring dengan posisi permukaan kasur langsung mengenai sendi
yang nyeri. Gunakan bantal untuk menyangga area yang nyeri agar tidak
terkena kasur.
 Turunkan berat badan bila mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Bila nyeri dan gejala lainnya dari bursitis tidak membaik dengan cara-cara
sederhana di atas, periksakan diri ke dokter. Dokter dapat menyarankan beberapa
langkah pengobatan di bawah ini:

Obat-obatan
Obat yang biasanya diberikan oleh dokter untuk mengatasi bursitis adalah:

 Obat pereda nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen. Obat ini bisa
digunakan untuk meredakan rasa sakit dan peradangan pada bursitis.
 Antibiotik, digunakan bila bursitis disebabkan oleh infeksi bakteri.
 Kortikosteroid injeksi, untuk meredakan peradangan pada bursa. Namun,
obat ini tidak efektif jika digunakan pada bursitis yang disebabkan oleh infeksi
bakteri.

Fisioterapi
Melakukan fisioterapi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat memperkuat
otot-otot di sekitar persendian dan bursa. Hal ini akan mencegah kekambuhan
bursitis. Jenis tindakan dan latihan yang dilakukan dalam terapi disesuaikan dengan
kondisi pasien.
Operasi
Pada kondisi tertentu, misalnya bursitis yang semakin sering kambuh dan tidak
membaik dengan pengobatan, dokter mungkin akan melakukan tindakan drainase
(pengeluaran cairan) pada bursa yang meradang. Namun, pilihan penanganan ini
jarang dilakukan.
Penggunaan alat bantu
Penggunaan bidai, tongkat jalan, atau alat bantu lain untuk sementara waktu juga
diperlukan untuk mengurangi tekanan pada area persendian.
Bursitis dapat membaik dengan sejumlah langkah penanganan yang telah
disebutkan di atas. Meski begitu, bursitis juga kadang dapat menjadi kronis. Hal ini
bisa terjadi jika bursitis disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang tidak
mendapatkan penanganan.

Komplikasi Bursitis
Ada beberapa komplikasi yang dapat muncul bila bursitis tidak ditangani dengan
baik, antara lain:

 Jika bursitis disebabkan oleh infeksi, maka infeksi bisa menyebar ke jaringan
sekitarnya. Kondisi ini juga bisa memperparah nyeri pada sendi.
 Kekakuan pada sendi, sehingga gerakan menjadi terbatas. Kondisi ini bisa
membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

Pencegahan Bursitis
Bursitis dapat dicegah dengan menghindari penyebab dan faktor risikonya.
Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:

 Hindari melakukan gerakan sendi yang berulang dalam jangka waktu lama.
Jika memungkinkan, lakukan variasi gerakan.
 Istirahat secara rutin dan teratur, terutama saat berolahraga dan melakukan
aktivitas yang melibatkan sendi.
 Lakukan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga. Setelah berolahraga,
jangan lupa untuk melakukan pendinginan.
 Jika melakukan aktivitas yang memberikan beban pada sendi dan anggota
gerak, jangan lupa gunakan alat pelindung.
 Ikuti langkah dan teknik yang benar saat melakukan gerakan olahraga
tertentu.
 Jaga berat badan agar tidak berlebih.
 Jangan memaksakan diri melakukan aktivitas dalam durasi yang terlalu lama
atau dengan intensitas yang terlalu berat melebihi kemampuan. Berhentilah
sejenak saat mulai terasa lelah, untuk mencegah cedera.
 Jika memiliki penyakit tertentu yang bisa memengaruhi sendi, seperti asam
urat, penyakit autoimun, penyakit tiroid, dan diabetes, lakukan pemeriksaan
rutin ke dokter agar kondisinya selalu terpantau.

Anda mungkin juga menyukai