Anda di halaman 1dari 13

DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

2 sks

2015
DASAR ELEKTROMEKANIK

Konversi Energi Elektromekanik


Konversi energi listrik menjadi energi mekanik (motor) dan sebaliknya dari energi meknaik menjadi
energi listrik (generator) berlangsung melalui medium medan magnet. Energi yang akan dibah dari satu
ke lain sitem, sementara akan tersimpan pada medium medan magnet untuk kemudian dilepaskan
menjadi energi system lainnya. Dengan demikian medan magnet di sini selain berfungsi sebagai tempat
penyimpanan energi juga sekaligus sebagai medium untuk mengkopel proses perubahan energi.
Gaya Gerak Listrik
Apabila sebuah konduktor digerakkan tegak lurus sejauh ds memotong suatu medan magnet dengan
kerapanan fluks B, maka perubahan fluks pada konduktor dengan panjang efektif l ialah:

d = B l d s (1)

Dari hokum Faraday diketahui gaya gerak listrik (ggl) adalah

d Bl ds
e= = (2)
dt dt
Karena ds/dt adalah kecepatan (v), maka
e= Bl v (3)

U B S

Gambar 1. Arah gaya gerak listrik

Arah gaya gerak listrik (lihat Gambar 1) ini ditentukan oleh aturan tangan kanan, dengan jempol,
telunjuk dan jari tengah ang saling tegak lurus menunjukkan masing-masing arah v, B dan e. Bila
konduktor tersebut dihubungkan dengan beban, seperti suatu tahanan, maka pada konduktor tersebut
mengalir arus yang menjauhi kita dan digambarkan dengan lambing ujung belakang anak panah ().
Sedangkan arus yang mendekati kita digambarkan denganlabang ujung depan anak panah.
Persamaan e = Blv dapat diartikan bahwa apabila dalam medium medan magnet diberikan energi
mekanik (untuk menghasilkan kecepatan v), maka akan dibangkitkan energi listrik (e); dan ini
merupakan prinsip dasar sebuah generator.

Kopel
Arus listrik I yang dialirkan di dalam suatu medan magnet dengan kerapatan fluks B (lihat Gambar 2)
akan menghasilkan suatu gaya F sebesar
F=BIl (4)

U B S

Gambar 2. Gaya yang dihasilkan oleh aliran arus listrik di dalam medan magnet

Persamaan (4) di atas merupakan prinsip sebuah motor, di mana terjadi proses perubahan energi listrik
(I) menjadi energi mekanik (F). Bila jari-jari rotor adalah r, kopel yang akan dibangkitkan adalah:

T = F r = B I l r (5)

Pada saat F dibangkitkan, konduktor bergerak di dalam medan magnet dan seperti diketahui akan
meinmbulkan gaya gerak listrik yang merupakan reaksi (lawan) terhadap tegangan penyebannya. Agar
proses konversi energi listrik menjadi energi mekanik (motor) dapat berlangsung, tegangan sumber
harus lebih besar dari gaya gerak listrik lawan.
Seperti telah dijelaskan di muka, bila suatu gerak konduktor di dalam medan magnet akan
membangkitkan tegangan e = B I l ; dan bila dihubungkan dengan beban, menglirlah arus listrik (I) pada
konduktor atau energi mekanik berubah menjadi energi listrik (generator). Arus listrik (I) yang mengalir
pada konduktor tadi merupakan medan magnet pula dan akan berintegrasi dengan medan magnet yang
telah ada (B). Interaksi medan magnet merupakan gaya reaksi (lawan) terhadap gerak mekanik yang
diberikan. Agar konversi energi mekanik ke energi listrik dapat berlangsung, energi mekanik yang
diberikan haruslah lebih besar dari gaya reaksi tadi.
Mesin Dinamik Elementer
Mesin dinamik terdiri dari bagian yang berputar disebut rotor dan bagian yang diam disabut stator. Di
anatara rotor dan stator terdapat celah udara. Pada Gambar 3(a) stator yang merupakan kumparan
medan yang berbentuk kutub sepatu dan rotor yang merupakan kumparan jangkar dengan belitan
konduktor (kumparan) seperti pada Gambar 3(b) saling dihubungkan. Kumparan yang terletak pada
setiap alur rotor tersebut perlu saling dihubungkan ujungnya untuk mendapatkan tegangan induksi (ggl)
yang lebih besar.
Pasangan kumparan a -a (Gambar 3(a)) merupakan dua konduktor a dan –a tersebut bila diputar dengan
arah berlawanan jarum jam akan membangkitkan tegangan yang arahnya mendekati kita pada
konduktor a dan menjauhi kita pada konduktor –a. Dengan demikian tegangan yang dibangkitkan
berubah-ubah arah setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik (AC).
e = Emaks sin ( t) (6)

Stator

U S
. a l
-a

Jangkar
(rotor)

(a) (b)

Gambar 3. Pasangan kumparan medan dan kumparan jangkar

Untuk mendapatkan tegangan searah (DC) deperlukan penyearah yang disebut komutator dan sikat,
lihat Gambar 4(a) dan 4(b).
Berbeda dari mesin arus searah, kumparan medan mesin sinkron terdapat pada bagian yang berputar
(rotor), sedang kumparan jangkarnya merupakan bagian yang diam (stator). Arus medan dialirkan ke
rotor melalui cincin.
i R e
r

 2

(a) (b)
Gambar 4. Aliran arus listrik dan cara mendapatkan tegangan DC

Kumparan medan msein sinkron, dapat berbentuk seperti kutub sepatu (salient) dan berbentuk silinder.
Mesin induksi (asinkron) mempunyai kumparan jangkar pada stator, dan karena mesin ini menggunakan
prinsip imbas electromagnet maka padanya tidak terdapat kumparan medan.

Pustaka:

Zuhal. 1991. Dasar Tenaga Listrik. Penerbit ITB, Bandung.

Turbin PLTA Pembangkit Listrik Jatiluhur


PLTA Cirata menghasilkan listrik untuk wilayah Jawa Bali dengan daya terpasang 1.008 MW dan energi
per tahun sebesar 1.428 juta kilowatt jam.

Petugas beraktivitas di area power house bawah tanah PT. PJB UP Cirata di PLTA Cirata, Purwakarta,
Jawa Barat (14/10/2015).
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling, Bandung, Jawa Barat
PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas )
PROBOLINGGO - IndonesiaPLTU tersebut Paiton unit 1 dan 2 dengan kapasitas 2 x 400 megawatt (mw)

kapasitas produksi maksimal PLTU Paiton Unit 9 adalah sebesar 645MW


Generator
Type : Brushless synchronous generator

Voltage : 6.3 kV, 3 phase

Power : 1.0 up to 11.5 MVA

Speed : 500 up to 1500 rpm

Power factor : 0.8 - 1.0

Overload capacity : 110% rated current for 1 hour 150% rated current for 2 minutes

Insulation class : F and H

Frequency : 50 Hz

Type of enclosure : IP 23 or IP 21
Standard : IEC 60034-1, VDE 0530, SPLN

Motor Traksi 200 kW


DMKT 55/18.5 motor : : Voltage : 1716 VAC (at 56Hz) Current : 66A (at 56Hz) Output power
: 155kW Power factor : 0.84 Speed : 1659 rpm Insulation class : class H, VPI Degree of
protection : IP23 Max. torque : 1500 Nm

DMKT 55/23 motor : : Voltage : 590 VAC (at 28Hz) Current : 142A (at 28Hz) Output power :
110kW Power factor : 0.83 Speed : 818 rpm Insulation class : class H, VPI Degree of protection :
IP23 Max. torque : 1559 Nm

DMKT 55/29.5 motor : : Voltage : 635 VAC (at 36Hz) Current : 218A (at 36Hz) Output power
: 200kW Power factor : 0.85 Speed : 1064 rpm Insulation class : class H, VPI Degree of
protection : IP23 Max. torque : 1800 Nm

DMKT 53/17 – H – GT motor : : Voltage :


1100 VAC (at 70Hz) Current : 112A (at 70Hz) Output power : 180kW Power factor : 0.89 Speed
: 2043 rpm Insulation class : class 200, VPI Degree of protection : IP23 Max. torque : 1500 Nm
Setelah melewati terowongan, air akan dialirkan menuju
penstock dengan kemiringan 60 derajat untuk menambah
tekanan dan kecepatan. Selanjutnya, air akan masuk dan
membuat turbin berputar dengan kecepatan 187,5 rpm yang
terhubung ke generator dan akan menghasilkan tegangan
listrik dengan tegangan sebesar 16,5 kilo Volt (kV).Listrik
selanjutnya didistribusikan ke main transformer guna
menambbah tegangan dari 16,5 kV menjadi 500 kV dan siap
ditransmisikan ke sistem interkoneksi Jawa-Bali.“8 unit
pembangkit kapasitas 1008 MW. Masing-masing satu unit
126 MW,” kata Priyono di PLTA Cirata, Minggu (7/7/2019)
seperti dikutip dari Liputan6.com.

Anda mungkin juga menyukai