Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kusmuryati

NIM : FD05017014
Tugas : Fitofarmaka

1. Klasifikasi ilmiah Sirih Merah


Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monochlamydeae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : piper crocatum

2. Metode Ekstraksi
Metode ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 2 faktor,
yaitu lama waktu saat dimicrowave (1 menit, 1.5 menit, 2 menit, 2.5 menit, 3 menit) dan
suhu saat evaporasi (40oC dan 50 oC) dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati
antara lain kadar lemak yang dapat teresktrak, kandungan fenol yang dapat terekstrak,
kandungan eugenol yang terekstrak, warna minyak atsiri, pH minyak atsiri dari ekstraksi
daun sirih merah yang dihasilkan dari metode Microwave Assisted Extraction (MAE).
Dipilih daun sirih merah segar yang telah disortasi berdasarkan warna, segar daunnya,
batang juga dipotong lalu dicuci, ditimbang menggunakan neraca analitik dengan berat 100
gr. Daun sirih merah yang telah ditimbang dipotong kecil-kecil. Dilakukan pretreatment
dengan perendaman menggunakan etanol 80% (etanol 96% yang telah diencerkan)
sebanyak 500 mL selama 10 menit. Hasil rendaman daun sirih merah dihancurkan dengan
juicer. Hasilnya diradiasi menggunakan microwave selama 1 menit, 1.5 menit, 2 menit, 2.5
menit, 3 menit dengan suhu sedang yaitu 40oC lalu disaring dengan kertas saring. Setelah
diradiasi dan disaring daun sirih merah dievaporasi menggunakan rotary vaporator dengan
suhu 40oC dan 50 oC selama 60 menit.
Alasan menggunakan metode ini:
Microwave Assisted Extraction (MAE) merupakan ekstraksi yang memanfaatkan radiasi
gelombang mikro untuk mempercepat ekstraksi selektif melalui pemanasan pelarut secara
cepat dan efisien (Jain et al., 2009). Menurut beberapa hasil penelitian, MAE meningkatkan
efisiensi dan efektifitas ekstraksi bahan aktif berbagai jenis rempah-rempah, tanaman
herbal, dan buah-buahan (Calinescu et al., 2001). Gelombang mikro mengurangi aktivitas
enzimatis yang merusak senyawa target (Salas et al., 2010).

3. Kandungan kimia Tanaman Sirih Merah


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Subarnas dkk (2007) secara kromatografi sirih
merah mengandung flavonoid, saponin, alkaloid senyawa polifenoat, tannin kunion,
steroid, dan minyak atsiri.

4. Manfaat Tanaman Sirih Merah


Sirih merah secara empiris memiliki khasiat menyembuhkan asam urat, diabetes mellitus,
hipertensi, penyakit jantung, peradangan organ seperti paru, hati, ginjal, tenggorokan,
hepatitis serta maag (Sudewo, 2005).

a) Efek daun sirih merah pada asam urat darah

Tanaman Sirih merah mengandung senyawa flavonoid. Falavonoid adalah zat fenolik
dengan berat molekul yang rendah dan banyak terkandung di jaringan tanaman.
Flavoid memiliki fungsi biologis pada tubuh manusia, sebagai antioksidan, anti-
alergi, antikateri, anti-viral, anti jamur, dan anti-carcinogenik. Antioksidan
merupakan efek yang paling utama dari flavonoid dengan menghambat pembentukan
oksigen reaktif, berinteraksi langsung dengan DNA, enzim, dan reseptor membran
(Haryati, 1989).

b) Kinerja ekstarak sirih merah untuk menghambat asam urat.

Kinerja Tanaman sirih merah hamper sama dengan kinerja obat allopurinol.
penghambat ezime xantin oksidase. Xatin oksidase merupakan enzim yang berperan
dalam perubahan hipoxantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat.
(Gasniswarna, 1995; Tjay et al, 2002). Kandungan yang dapat menghambat ezime
xatin oksidase tersebut adalah flavonoid dan tannin ((Coa et al., 1998).

Anda mungkin juga menyukai