Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN ISLAM DI PULAU SUMATRA

1. Masuknya islam di pulau Sumatra

Islam masuk ke Sumatra pada abad ke-7 Masehi, yang pada waktu itu di Sumatra
telah berdiri kerajaan Budha di Sriwijaya (683-1030 M) yang menjadikan Islam masuk
ke daerah itu sedikit mengalami kesulitan, dan pada waktu itu kerajaan Sriwijaya
mendapat serbuan dari India, maka kesempatan itu digunakan untuk menyebarkan Islam
bagi daerah-daerah.

a) Jalur penyebaran islam ke pulau Sumatra

Islam di Sumatra khususnya aceh dipercaya sebagai cikal-bakal penyebaran


Islam di Nusantara. Penyebaran Islam dilakukan oleh para saudagar Arab yang hilir
mudik berdagang dari Mesir, Persia, Gujarat ke Cina melalui Barus-Fansur yang
dipastikan terletak di ujung barat pulau Sumatra.
Para pembawa Islam datang langsung dari Semenanjung Arabia yang merupakan utusan
resmi Khalifah atau para pedagang profesional Islam yang memang telah memiliki
hubungan perdagangan dengan Aceh, sebagai daerah persinggahan dalam perjalanan
menuju Cina. Hubungan yang sudah terbina sejak lama, yang melahirkan asimiliasi
keturunan Arab-Aceh di sekitar pesisir ujung pulau Sumatra, telah memudahkan
penyiaran Islam.

Islam telah berkembang di Aceh sejak abad VII. Keberadaannya dibawa oleh para
saudagar Islam Arab dan bukan merupakan misi khusus penyebaran agama.
Selain dari perdagangan masuknya islam ke daerah Sumatra juga dipengaruhi oleh
kerajaan kerajaan yang ada di Sumatra dan dakwah dakwah dari wali-wali atau ulama
yang ada pada saat itu

b) Tokoh tokoh yang mempengaruhi masuknya islam di pulau Sumatra

Selain dari perdagangan , pernikahan dan kerajaan masuknya islam di pulau Sumatra
juga di pengaruhi oleh tokoh tokoh yaitu diantaranya adalah :
a) Syekh baharudin (Sumatra barat)
b) Raden Rahmat (sunan ampel )

c) Minak Kumala bumi (Sumatra selatan)

c) Kerajaan kerajaan islam yang mempengaruhi masuknya islam di Sumatra


Kerajaan kerajaan islam juga sangat berperan penting dalam masuknya islam di pulau
Sumatra . adapun kerajan islam di Sumatra sebagai berikut

1) Kerajaan samudera pasai

Samudera pasai adalah kerajaan islam pertama di Indonesia . Kerajaan ini berdiri
sekitar abad 13 masehi. Pusat kerajaannya terletak di pantai timur Sumatra yang kini
telah berada di sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia.
Kerajaan ini merupakan kerajaan islam yang berkembang dengan pesat dan mencakup
semua lapisan mulai dari kaum bangsawan dan para uleebalang ( bangsawan) . Kerajaan
ini didirikan oleh merah silu atau yang biasa disebut sultan malikus saleh sekitar
tahun 1285 M . dia diangkat menjadi raja oleh syekh ismail yaitu seorang mubalig Islam
yang berkedudukan di mesir. Dalam pemerintahannya Sultan malikus saleh dibantu oleh
Seri Kaya (Ali khairuddin), Bawa kaya ( Sidi Ali hasanuddin) dan Fakin Muhammad
(mubalig yang berasal dari mesir )pada tahun 1297 Sultan Malikus saleh wafat dan
memberikan warisan yang berupa kepimimpinan kepada putranya malikud dahir.
Sultan Malikud dahir I (Muhammad) menjabat 29 tahun dan akhirnya wafat pada
tahun 1326 M dan memberikan warisan berupa kekuasaan kepada anaknya Sultan malikud
dahir II
Sultan Malikud dahir II ( Ahmad bahaim syah ) Raja ini terkenal sangat alim dan
rajin berdakwah dalam pemerintahannya ia dibantu oleh ulama yang dijadikan hakim yang
berasal dari syiraz (iran). Pada masa ini kerajaan samudera pasai memiliki armada kapal
dagang yang tangguh. Akhirnya pada tahun 1348 ia wafat dan digantikan oleh putranya
Zainal abidin
Zainal abidin dijadikan sebagai raja diusainya yang muda , sehingga dalam
menjalankan kebijakannya banyak dipengaruhi oleh para pembantunnya yang
menyebabkan kurang sesuai dengan kehendak rakyat . Akhirnya pada masa itu kerjaan
ini mengalami kemunduran .
Karena mengalami kemunduran hal ini dimanfaatkan oleh kerajaan majapahit dan
kerajaan siam . 2 kerajaan tsb. Menyerang dan menyandera Zenal abidin dan akhirnya
setelah 58 tahun berkuasa Zaenal abiding pun wafat. Lama kelamaan karena tidak ada
yang mampu lagi mengangkat kerjaan pasai kerajaan ini menjadi kerajaan kecil yang ada
dibawah kekuasaan kerajaan lain.

2) Kerajaan Malaka

Menurut sejarah kerajaan ini didirikan oleh seorang bangsawan yang masih
keturunan Majapahit yang bernamaParamisora. Setelah beliau masuk islam dan
menjadikan agama Islam sebagai agama kerajaan beliau menggunakan nama dengan gelar
Sultan Muhammad syah. Dan mulai saat itu Malaka menjadi pusat perdagangan Asia
Tenggara dan pusat penyebaran Islam. Dari Malaka Islam berkembang di kepulauan
Nusantara, bahkan sampai ke Brunai dan Filifina Selatan (Mindanao).

3) Kerajaan Aceh
Kerajaan ini merupakan kerajaan yang menjadi pusat pengembangan islam di melayu.
Kerajaan aceh ini juga sering berperang dengan portugis karena ingin mencegah
berkembangnya agama kristiani di melayu. Kerjaan ini juga sebagai pendidikan islam yang
akhirnya memunculkan golongan golongan ulama dan ilmuwan seperti , Hamzah fansuri
Nuruddin alraniri dll. Raja pertamanya adalah Sultan Ali Mughayat Syah , kerajaan ini
berhasil memperluas kekuasaan dan menyatukan kerjaan kerajaan yang ada
disekitarnya . setelah sultan ali mughayat syah wafat pemerintahan dipimipin oleh
Sultan salahudin keadaan aceh pada saat itu sangat lemah dan cenderung memberikan
peluang untuk bekerja sama dengan portugis , akhirnya salahudin dijatuhkan Adapun
masa kejayaan Kerajaan aceh yang terjadi pada masa pemerintahan Sultan Iskandar
Muda (1607 – 1636 M). Hampir dua pertiga Pulau Sumatera menjadi wilayah Aceh. Pada
masa ini juga hidup seorang ulama besar yang bernama Nurudin Ar-Raniry, beliau
mengarang sebuah buku sastra yang bernilain tinggi dengan judul “Bustanus
Salatina” (taman raja-raja). Buku ini terdiri atas tujuh jilid berisikan sejarah Tanah
Aceh dalam hubungannya dengan sejarah Islam.
4) Kerajaan Perlak
Sultan Perlak adalah Sultan Alaidin Sayid Mauana Abdul Aziz Syah. Ia dilantik pada
tanggal 1 Muharram tahun 225 H.
5) Islam di Barus
Papan Tinggi adalah sebuah pemakaman di Bandar Barus, pantai barat Sumatera
Utara. Di salah satu batu nisan terdapat sebuah nama Said Mahmud al-Hadramaut.
Selain itu seorang Islam bernama Sulaiman telah sampai di Pulau Nias pada tahun 851 M.
Sulaiman menyebutkan Bandar Barus itu penghasil kapur barus dan ia singgah di bandar
ini.
6) Islam di Sumatera Timur
Sebuah makam ulama yang bernama Imam Shadiq bin Abdullah wafat 23 Sya’ban 998
H ditemukan di Klumpang, Deli yaitu bekas kerajaan Haru/ Aru.

Anda mungkin juga menyukai