Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An. D DENGAN PNEUMONIA


DI RUANG MELATI 2 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Klinik


Stase Keperawatan Anak

Disusun oleh
SEPTIA RIZQI ARDHINI
SN191142

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An. F DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG MELATI 2 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Nama Pengkaji : Septia Rizqi Ardhini


Tanggal dan jam pengkajian : 07 November 2019 / 15.00 WIB
Tanggal masuk : 07 November 2019
Tempat praktik : RSUD Dr. Moewardi Surakarta

1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS DATA
Nama : An. D
Tempat tanggal lahir : Sukoharjo, 21 November 2014
Usia : 4 Tahun 11 Bulan
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Sukoharjo
Agama : Islam
Nama ayah : Tn. Z
Nama ibu : Ny. A
Pekerjaan ayah : Pegawai Swasta
Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan ayah : SMK
Pendidikan ibu : SMK
Alamat : Sukoharjo
Agama : Islam
Suku/ bangsa : Jawa

B. KELUHAN UTAMA
Sesak nafas

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien masuk dengan keluhan sesak nafas, demam naik turun, dan batuk
berdahak sejak tujuh hari yang lalu. Dahak tidak dapat keluar secara
maksimal, jadi membuat pasien merasa sesak nafas. Saat dilakukan
pemeriksaan RR 38 x/menit, saturasi oksigen 98%, suhu 38C, dan nadi

1
120x/menit. Pada dada pasien nampak retraksi dinding dada subcostalis.
Pasien masuk dari Poli atas rujukan dari rumah sakit sebelumnya. Dokter
menyarankan untuk An. D di rawat terlebih dahulu di RSUD dr. Moewardi
Surakarta dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saat ini pasien dirawat di
ruang Melati 2, dengan terpasang nasal kanul 2 liter.

D. RIWAYAT MASA LAMPAU


1. Prenatal
An. D merupakan anak pertama dan kehamilan kedua pada Ny. A. pada
masa kehamilan Ny. A selalu rajin melakukan pemeriksaan kehamilan
rutin di bidan. Selama masa kehamilan Ny. A selalu mengkonsumsi
obat-obatan yang diberikan oleh bidan setelah Ny. A melakukan
pemeriksaan kehamilan, obatnya seperti tambah darah, vitamin, dan
kalsium. Ny. A tidak memiliki keluhan selama masa kehamilan.
2. Natal
An. D dilahirkan secara spontan pada usia kehamilan yang sudah cukup
atau aterm. Selama proses persalinan Ny. A dibantu oleh bidan. Bayi
An. D lahir langsung menangis spontan tapi tidak kuat. Bayi An. D lahir
pada 21 November 2014 dengan berat badan lahir 3100 gram.
3. Postnatal
Setelah proses persalinan An. D kondisinya mulai membaik dan dapat
menangis secara kuat.
4. Penyakit waktu kecil
An. D pada saat usia 1,5 tahun pernah dikatakan gizi buruk, tapi setelah
dilakukan terapi sudah membaik. An. D memiliki riwayat prade wilii
syndrome.
5. Pernah dirawat di RS
6. Obat-obatan
Pasien An. D sebelumnya tidak mengkonsumsi obat-obatan.
7. Alergi
An. D tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan maupun minuman
apapun.
8. Kecelakaan
Pasien An. D tidak pernah mengalami kecelakaan.

2
9. Imunisasi
An. D sudah mendapatkan imunisasi lengkap yaitu BCG, DPT, POLIO,
Hepatitis B, dan campak.

E. RIWAYAT KELUARGA
Genogram

Keterangan
: Laki- laki

: Perempuan

: An. D

: Hubungan dekat

: Tinggal serumah

F. RIWAYAT SOSIAL
An. A selama ini diasuh oleh kedua orang tuanya sendiri, karena Ny.
A dan Tn. Z sudah tinggal berbeda rumah dengan orang tuanya. An. A
pemalu dan sukar berinteraksi dengan orang lain. An. A tinggal di
lingkungan yang bersih dan memiliki tetangga yang ramah-ramah.

G. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


Pasien An. A dengan diagnose medis pneumonia, berdasarkan hasil foto
thorak pada tanggal 07 November 2019. Hasil pemeriksaan laboratorium
darah rutin menunjukan hemoglobin 14,7 g/dL (tinggi), hematocrit 45%

3
(tinggi), leukosit 32,2 ribu/uL (tinggi), trombosit 287 ribu/uL, dan eritrosit
5,61 juta/uL (tinggi). Pasien sudah diberikan obat-obatan berupa injeksi
ampicillin 1gram/6 jam, gentamicin 22mg/24 jam, dan paracetamol 290mg/8
jam.

H. PENGKAJIAN POLA GORDON


1. Persepsi kesehatan dan pola kesehatan
Ny. A mengatakan kesehatan sangat penting, sehingga baginya kesehatan
anaknya merupakan segalanya dan berobat ialah cara untuk mendapatkan
untuk kesembuhan.
Imunisasi 0 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 7 Bln 9 Bln
BCG
POLIO I
POLIO II
POLIO III
POLIO IV
DPT I
DPT II
DPT III
HB I
HB II
HB III
CAMPAK

2. Nutrisi-Pola metabolism
Sejak lahir An. D sudah diberikan ASI secara eksklusif selama 2 minggu,
setelah itu diganti dengan susu formula. Saat ini nasfu makan anak baik,
makan selalu habis satu porsi, dan makan secara teratur 3x sehari. An. D
memiliki kebiasaan untuk makan snack diwaktu senggangnya. Berat
badan lahir An. D 3100 gram dan sekarang 29 kg.
3. Pola eliminasi
Keluarga An. D mengatakan bahwa anak BAK dan BABnya lancar tidak
ada masalah. BAK sehari ± 6 kali, akan tetapi setiap malam hari An. D
menggunakan pempers dan urine berwarna kuning jernih. Sejak masuk
rumah sakit pasien belum BAB.

4
4. Aktifitas-Pola latihan
Keluarga An. D mengatakan sebelum sakit anak bermain aktif dirumah
maupun diluar rumah dengan teman sebayanya, dan selama sakit anak
hanya bermain didalam rumah ditempat tidur saja.
5. Pola istirahat-Tidur
Keluarga An. D mengatakan bahwa waktu anak tidur atau istirahat
sebelum dan selama sakit sama saja, justru selama sakit lebih banyak
menghabiskan waktu untuk tidur.
6. Pola kognitif-persepsi
Keluarga An. D mengatakan bahwa An. D baru bisa berbicara “mama,
papa, dan mam” pada usia 3 tahun. Sekarang An. D belum banyak bisa
merangkai kata-kata dan malu dengan orang yang baru dikenalnya.
7. Persepsi diri-Pola konsep diri
Keluarga An. D mengatakan bahwa An. D merupakan anak kedua dari
dua bersaudara.
8. Pola peran-hubungan
Keluarga An. D mengatakan bahwa dalam keluarga An. D selalu
berhubungan baik dengan kakaknya.
9. Seksualitas
An. D merupakan seorang anak laki-laki berumur 4 tahun
10. Koping-Pola toleransi stress
Keluarga An. D mengatakan jika An. D merasa tidak nyaman dan takut,
ia akan mencari orang yang dikenalnya seperti layaknya meminta
perlindungan.
11. Nilai-Pola keyakinan
Keluarga An. D mengatakan bahwa keluarganya beragama islam dan An.
D sering ikut ketika Ny. A dan Tn. Z sedang sholat.

5
I. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Composmentis
Tanda-tanda vital : Suhu : 38C
Nadi : 120 x/ menit
RR : 38 x/menit
SpO2 : 98%
TB/BB : 110 cm/ 29 kg
Lingkar kepala : 48 cm
Mata : Tidak ada edema palpebral, pupil simetris, mampu
berkedip, bersih
Hidung : Simetris kanan dan kiri, terpasang nasal kanul 2 liter
Mulut : Bibir normal tidak terjadi labio schizis, tidak ada
sianosis, mukosa bibir tidak kering
Telinga : Simetris kanan dan kiri, bersih, tidak ada lesi
Dada : Bentuk simetris, pengembangan dada kanan dan kiri
sama, tidak terjadi breast engorgement (pembesaran
payudara), tidak terpasang alat bantu
Jantung : Terdengar BJ I dan BJ II, tidak terdapat bising
Paru-paru : Pengembangan dada kanan dan kiri sama, pola nafas
tidak teratur, terdapat retraksi dinding dada subcostalis,
suara nafas vesikuler tidak terdengar suara nafas
tambahan
Perut : Tidak terdapat distensi, bentuknya simetris, tidak ada
lesi, tidak ada jejas
Punggung : Tidak ada benjolan
Genetalia : Bersih
Ektremitas : Normal, lengkap jumlah jari atas maupun bawah,
akral teraba hangat, gerakan aktif
Kulit : Turgor kulit elastis, tidak ada lesi ataupun ruam

6
J. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
Sector
Tanggal lahir
yang Aktivitas yang dilakukan Hasil Ket.
Umur
dinilai
21/ 11/ 2014 Personal 1. Menyebut nama teman P N
4 Tahun Sosial 2. Memakai t-shirt P N
11 Bulan 3. Berpakaian tanpa bantuan P N
16 Hari 4. Bermain ular tangga/ kartu R C
5. Gosok gigi tanpa bantuan P N
6. Mengambil makan P N
Motorik 1.Mencontoh  P N
halus 2.Menggambar orang 3 bag P N
3.Mencontoh  P N
4.Memilih garis yg lebih P N
panjang
5. Mencontoh  ditunjukan P N
6. Menggambar orang 4 bag F N
7.Mencontoh  P N
Bahasa 1.Bicara semua dimengerti P N
2.Mengerti 4 kata depan P N
3.Menyebutkan 4 warna P N
4.Mengartikan 5 kata F C
5.Mengetahui 3 kata sifat P N
6.Menghitung 5 kubus P N
7. Berlawanan 2 R N
8. Mengertikan 7 kata R N
Motorik 1.Berdiri 1 kaki 2 detik P N
kasar 2.Melompat dgn 1 kaki F D
3.Berdiri 1 kaki 4 detik P N
4. Berdiri 1 kaki 5 detik P N
5. Berjalan tumit ke jari kaki R N
6.Berdiri 1 kaki 6 detik F N
Jumlah Normal (25), Delayed (1), Refuse (2)
Kesimpulan SUSPECT (1 DELAYED, 2 CAUTION)

7
K. DATA PENUNJANG
Tanggal Diit Laboratorium Foto Lainnya
07/11/2019 Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin 14,7 g/dL T
Hematocrit 45% T
Leukosit 32,2 ribu/uL T
Trombosit 287 ribu/uL
Eritrosit 5,61 juta/uL T
Hitung jenis
Eosinophil 0%
Basophil 0,3 % T
Netrofil 85% T
Limfosit 9,2% R
Monosit 5,5%
07/11/2019 Rontgen Thorak
Pneumonia

Terapi Obat dan IV Fluid


Jenis obat/IV Cara
Tanggal Dosis Indikasi
Fluid pemberian
07/11/2019 Infus
D5 ½ NS 60ml/jam Parenteral Digunakan dalam
perawatan, kontrol,
pencegahan dan
perbaikan penyakit
Injeksi
Ampicillin 1gram/ 6 Parenteral Mengatasi infeksi
jam akibat bakteri
(antibiotic)
Gentamicin 22mg/ 24 Parenteral Mengatasi infeksi
jam akibat infeksi
bakteri gram
negative
(antibiotik)
Paracetamol 290mg/8 Parenteral Digunakan untuk

8
jam analgesic (Pereda
nyeri) dan
antipiretik
(penurun panas/
demam)

2. ANALISIS DATA
Hari/
Data Pendukung Etiologi Masalah
Tanggal
07/11/2019 DS: Keluarga An. D Sekresi yang Ketidakefektifan
mengatakan jika anaknya tertahan bersihan jalan
sulit dalam nafas (00081)
mengeluarkan dahaknya
dan suaranya seperti
tertahan.
DO:
 Pola nafas tidak
teratur
 RR 38x/menit, suh
38C, HR
120x/menit
 Batuk sejak tujuh
hari yang lalu
(batuk tidak efektif)

DS: Keluarga An. D Keletihan otot Ketidakefektifan
pernafasan
mengatakan bahwa An. pola nafas
D mengalami sesak nafas (00032)
DO:
 Adanya pernafasan
bibir
 Irama nafas tidak
teratur
 RR 38x/menit
 Adanya retraksi

9
dinding dada
subcostalis
DS: Keluarga An. D Penyakit Hipertermia
mengatakan bahwa (00007)
demamnya naik turun
selama tujuh hari yang
lalu.
DO:
 Kulit teraba hangat
dan berwarna agak
gelap
 RR 38x/menit
 HR 120x/menit
 An. D nampak tidak
nyaman

3. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (00081) berhubungan dengan sekret
yang tertahan
b. Ketidakefektifan pola nafas (00032) berhubungan dengan keletihan otot
pernafasan
c. Hipertermia (00007) berhubungan dengan penyakit

4. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tanggal/ No. Perencanaan
Jam Dx Tujuan dan KH Intervensi
07/11/2019 1 Setelah dilakukan tindakan NIC
keperawatan selama Monitor Pernafasan (3350)
3x24jam jalan nafas Manajemen jalan nafas
menjadi bersih, dengan (3140)
kriteria hasil: 1) Monitor frekuensi
NOC pernafasan, irama
Status Pernafasan (0415) pernafasan, saturasi
1) Frekuensi pernafasan oksigen, dan suara nafas.
dalam rentang normal 2) Lakukan fisioterapi dada

10
2) Irama pernafasan teratur 3) Ajarkan pasien dan
3) Saturasi oksigen dalam keluarga tentang batuk
rentang normal efektif
4) Tidak ada suara nafas 4) Kolaborasi pemberian
tambahan bronkodilator

2 Setelah dilakukan tindakan NIC


keperawatan selama Monitor pernafasan (3350)
3x24jam pola nafas pasien Terapi oksigen (3320)
dapat efektif, dengan 1) Monitor frekuensi, irama
kriteria hasil: pernafasan, suara nafas
NOC dan saturasi oksigen
Status Pernafasan (0403) 2) Posisikan pasien untuk
1) Tidak terdapat retraksi memaksimalkan
dinding dada pernafasan
2) Tidak terdapat 3) Ajarkan teknik nafas
penggunaan otot bantu dalam yang
nafas menyenangkan (meniup
3) Frekuansi pernafasan balon)
dalam rentang normal 4) Kolaborasi pemberian
4) Tidak terjadi takipnea oksigen

3 Setelah dilakukan tindakan NIC


keperawatan selama Perawatan Demam (3740)
3xx24jam suhu pasien 1) Monitor suhu tubuh dan
turun, dengan kriteria hasil: warna kulit
NOC 2) Berikan kompres hangat
Termoregulasi (0800) dan tutup pasien dengan
1) Terdapat penurunan selimut atau pakaian
suhu tubuh ringan
2) Suhu tubuh dalam 3) Anjurkan untuk konsumsi
rentang normal cairan hangat
3) Tidak mengalami 4) Kolaborasi pemberian
dehidrasi antipiretik
4) Tidak terjadi mengigil

11
5. IMPLEMENTASI
Tanggal/ No Respon pasien terhadap
Tindakan keperawatan TTD
waktu Dx tindakan
07/11/2019 1,2,3 Memonitor frekuensi S: Keluarga Pasien
16.00 pernafasan, irama mengatakan nafas anaknya
pernafan, SpO2, dan masih sesak
suhu tubuh O: RR 36x/menit, irama
nafas tidak teratur, saturasi
oksigen 99%, dan suhu
37,8C
2 Memposisikan pasien S: An. A mengatakan
untuk memaksimalkan oksigennya sudah nyala
pernafasan O:
Memberikan oksigen  Posisi pasien ditinggikan
nasal kanul 2 liter sehingga semi fowler
 Terpasang oksigen nasal
kanul 2 liter
18.00 1,2,3 Memonitor frekuensi S: An. D mengataka sudah
pernafasan, irama tidak sesak nafas lagi
pernafan, SpO2, dan O:
suhu tubuh  RR 30x/menit, irama
nafas teratur, saturasi
oksigen 99%, dan suhu
37,9C
 Tidak ada retraksi dindig
dada
3 Memberikan kompres S: keluarga An. D
hangat mengatakan kulitnya teraba
hangat
O:
 Kompres diberikan
dengan air hangat
 Pasien nampak kurang
ceria
20.00 3,2 Memberikan obat S: Keluarga An. D

12
antipiretik mengatakan dahak belum
Memberikan keluar banyak dan suara
bronkodilator anak masih seperti tertahan
O:
 Obat paracetamol masuk
melalui iv
 Bronkodilator diberikan
melalui nebulizer
21.00 1,2,3 Memonitor frekuensi S: Keluarga An. D
pernafasan, irama mengatakan dahak keluar
pernafan, SpO2, dan dengan warna kuning kental
suhu tubuh O:
 RR 30x/menit, irama
nafas teratur, saturasi
oksigen 99%, dan suhu
37,7C
 Retraksi dinding tidak ada
08/11/2019 1,2,3 Memonitor frekuensi S: Keluarga An. D
15.00 pernafasan, irama mengatakan dahak keluar
pernafan, SpO2, dan dengan warna kuning kental
suhu tubuh O:
RR 26x/menit, irama nafas
teratur, saturasi oksigen
98%, dan suhu 37C
17.00 1,2 Melakukan fisioterapi S: Keluarga dan An. D
dada mengatakan senang dapat
Mengajarkan batuk diajarkan cara
efektif mengeluarkan dahak
Mengajarkan teknik O:
nafas dalam Keluarga dan An. D nampak
bisa melakukan yang telah
diajarkan.
Dahak keluar ±3cc warna
kuning kental
19.00 3 Menganjurkan pasien S: An. D mengatakan mau

13
untuk konsumsi air tapi sedikit- sedikit saja
hangat O:
An. D mau minum air
hangat untuk mencegah
terjadinya peningkatan suhu
tubuhnya.
20.00 1,2,3 Memonitor frekuensi S: Keluarga An. D
pernafasan, irama mengatakan tubuh anak
pernafan, SpO2, dan sudah tidak teraba hangat
suhu tubuh lagi
O:
 RR 26x/menit, irama
nafas teratur, saturasi
oksigen 98%, dan suhu
36,9C
 An. D nampak sudah
banyak gerak
20.15 1,2 Memberikan obat S: Keluarga An. D
antipiretik mengatakan nafasnya sudah
Memberikan lebih lega
bronkodilator O:
 Obat paracetamol masuk
melalui iv
 Bronkodilator diberikan
melalui nebulizer
2 Memberikan terapi S: An. D mengatakan sudah
oksigen 1/2 Liter tidak sesak nafas lagi
O:
Tidak ada penggunaan otot
bantu nafas atau restraksi
dinding dada
09/11/2019 1,2,3 Memonitor frekuensi S: Keluarga An. D
08.00 pernafasan, irama mengatakan sudah tidak
pernafan, SpO2, dan sesak nafas lagi
suhu tubuh O:

14
RR 26x/menit, irama nafas
teratur, saturasi oksigen
98%, dan suhu 37C
10.00 1,2 Mengajarkan batuk S: Keluarga dan An. D
efektif mengatakan senang dapat
Mengajarkan teknik diajarkan batuk efektif
nafas dalam O:
Keluarga dan An. D nampak
bisa melakukan yang telah
diajarkan.
11.00 2 Menghentikan S: Keluarga An. D
pemberian oksigen mengatakan bersedia demi
kebaikan anaknya
O: An. D sudah tidak sesak
nafas dan untuk mencegah
ketergantungannya dengan
oksigen
13.00 1,2,3 Memonitor frekuensi S: Keluarga An. D
pernafasan, irama mengatakan sudah tidak
pernafan, SpO2, dan sesak nafas dan tidak
suhu tubuh demam lagi
O:
RR 24x/menit, irama nafas
teratur, saturasi oksigen
98%, dan suhu 36,8C

15
6. EVALUASI
Tanggal/ No Diagnose
Evaluasi TTD
Waktu Dx keperawatan
07/11/2019 1 Ketidakefektifan S: Keluarga An. D mengatakan
21.00 bersihan jalan dahak keluar dengan warna
nafas (00081) kuning kental tapi terasa masih
berhubungan banyak ditenggorokan
dengan sekret O:
yang tertahan  RR 30x/menit, irama nafas
teratur, saturasi oksigen 99%,
dan suhu 37,7C
 Retraksi dinding tidak ada
 Dahak keluar ±3cc berwarna
kuning
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor frekuensi pernafasan,
irama pernafasan, saturasi
oksigen, dan suara nafas.
 Lakukan fisioterapi dada
 Ajarkan pasien dan keluarga
tentang batuk efektif
 Kolaborasi pemberian
bronkodilator
2 Ketidakefektifan S: An. A mengatakan oksigennya
pola nafas sudah nyala dan pola nafas sudah
(00032) teratur
berhubungan O:
dengan  RR 30x/menit
keletihan otot  HR 100x/menit
pernafasan  Posisi pasien ditinggikan
sehingga semi fowler
 Terpasang oksigen nasal kanul 2
liter

16
 Sudah dilakukan nebulizer
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor frekuensi, irama
pernafasan, suara nafas dan
saturasi oksigen
 Posisikan pasien untuk
memaksimalkan pernafasan
 Ajarkan teknik nafas dalam
yang menyenangkan (meniup
balon)
 Kolaborasi pemberian oksigen
3 Hipertermia S: Keluarga pasien mengatakan
(00007) bahwa tubuh pasien masih teraba
berhubungan panas
dengan penyakit O:
 Suhu tubuh 37,7C, warna
kulit gelap, kulit teraba hangat
 Kompres hangat sudah
dilakukan oleh Ny. A
 An. D nampak murung tidak
ceria
 Obat paracetamol masuk
melalui IV
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor suhu tubuh dan warna
kulit
 Berikan kompres hangat dan
tutup pasien dengan selimut
atau pakaian ringan
 Anjurkan untuk konsumsi
cairan hangat
 Kolaborasi pemberian

17
antipiretik
08/11/2019 1 Ketidakefektifan S: Keluarga An. D mengatakan
21.00 bersihan jalan tubuh anak sudah tidak teraba
nafas (00081) hangat lagi,
berhubungan O:
dengan sekret  RR 26x/menit, irama nafas
yang tertahan teratur, saturasi oksigen 98%,
dan suhu 36,9C
 An. D nampak sudah banyak
gerak
 Keluarga dan An. D nampak
bisa melakukan yang telah
diajarkan.
 Dahak keluar ±3cc warna
kuning kental
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor frekuensi pernafasan,
irama pernafasan, saturasi
oksigen, dan suara nafas.
 Lakukan fisioterapi dada
 Ajarkan pasien dan keluarga
tentang batuk efektif

2 Ketidakefektifan S: An. A mengatakan oksigennya


pola nafas sudah nyala dan pola nafas sudah
(00032) teratur
berhubungan O:
dengan  RR 26/menit
keletihan otot  HR 100x/menit
pernafasan  Terpasang oksigen nasal kanul 1
liter
 Sudah dilakukan nebulizer
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor frekuensi, irama

18
pernafasan, suara nafas dan
saturasi oksigen
 Posisikan pasien untuk
memaksimalkan pernafasan
 Ajarkan teknik nafas dalam
yang menyenangkan (meniup
balon)
 Kolaborasi pemberian oksigen
3 Hipertermia S: Keluarga pasien mengatakan
(00007) bahwa tubuh pasien sudah tidak
berhubungan teraba panas
dengan penyakit O:
 Suhu tubuh 36,9C, warna
kulit gelap, kulit tidak teraba
hangat
 Kompres hangat sudah
dilakukan oleh Ny. A
 An. D nampak rileks
 Obat paracetamol masuk
melalui IV
 An. D mau minum air hangat
sedikit-sedikit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor suhu tubuh dan warna
kulit
 Berikan kompres hangat dan
tutup pasien dengan selimut
atau pakaian ringan
 Anjurkan untuk konsumsi
cairan hangat
 Kolaborasi pemberian
antipiretik

09/11/2019 1 Ketidakefektifan S: Keluarga An. D mengatakan

19
14.00 bersihan jalan tubuh anak sudah tidak teraba
nafas (00081) hangat lagi
berhubungan O:
dengan sekret  RR 24x/menit, irama nafas
yang tertahan teratur, saturasi oksigen 98%,
dan suhu 36,8C
 Keluarga dan An. D nampak
bisa melakukan yang telah
diajarkan.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Monitor frekuensi pernafasan,
irama pernafasan, saturasi
oksigen, dan suara nafas.
2 Ketidakefektifan S: An. A mengatakan sudah
pola nafas merasa tidak sesak nafas lagi
(00032) O:
berhubungan  RR 24/menit
dengan  HR 90x/menit
keletihan otot  Melepaskan oksigen nasal kanul
pernafasan A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor frekuensi, irama
pernafasan, suara nafas dan
saturasi oksigen
 Posisikan pasien untuk
memaksimalkan pernafasan
3 Hipertermia S: Keluarga pasien mengatakan
(00007) bahwa tubuh pasien sudah tidak
berhubungan teraba panas
dengan penyakit O:
 Suhu tubuh 36,8C, warna
kulit biasa, kulit tidak teraba
hangat
 An. D nampak ceria

20
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor suhu tubuh dan warna
kulit

21

Anda mungkin juga menyukai