Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu Teknik Sipil. Didalamnya diperdalam
pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan hubungannya dengan kemampuan menahan
beban bangunan yang berdiri diatasnya. Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan
bersamaan dengan tingkat peradaban manusia, dari mulai pembangunan piramid di mesir, candi
Borobudur hingga pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini. Salah satu contohnya ialah
kemiringan menara pisa di italy disebabkan oleh kekurangan kekuatan dukung tanah terhadap menara
tersebut. Secara keilmuan, bidang teknik sipil ini mempelajari lebih mendalam ilmu ilmu:

1) Mekanika Tanah dan batuan


2) Teknik Pondasi
3) Stuktur bawah tanah

1.2. RUMUSAN MASALAH

1) Menjelaskan pengertian Geoteknik


2) Menjelaskan pengertian Mekanika Tanah dan Batuan
3) Menjelaskan pengertian Teknik Pondasi
4) Menjelaskan Struktur Bawah Tanah

1.3 TUJUAN

1) Mengetahui pengertian Geoteknik


2) Mengetahui pengertian Mekanika Tanah dan Batuan
3) Mengetahui pengertian Teknik Pondasi
4) Mengetahui Struktur Bawah Tanah

1.4 MANFAAT

Memberikan wawasan mengenai Geoteknik dalam bidang pembelajaran ilmu Teknik Sipil.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geoteknik

Geologi teknik adalah ilmu terapan yang merupakan gabungan dari ilmu geologi dan teknik sipil.
Geoteknik adalah merupakan yang mempelajari sifat dan perilaku batuan bila dikenakan gaya atau
tekanan. Pada umumnya bagi mahasiswa yang belajar ilmu geoteknik diharuskan untuk mempelajari
ilmu mekanika tanah dan mekanika batuan karena dua disiplin ilmu ini yang mendasari imu
geoteknik. Mekanika batuan merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan dan massa
batuan. Sedangkan Mekanika tanah adalah cabang dari ilmu tekhnik dimana mekanika tanah khusus
mempelajari tentang perilaku tanah serta sifat yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang
disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada tanah itu sendiri.

2.2 Mekanika Tanah dan Batuan

Mekanika Tanah adalah bagian dari Geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu Teknik
Sipil, Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya
“Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage” (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar
Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar
studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai “Bapak Mekanika Tanah”. Penggunaan
Ilmu ini pada kelanjutannya, digunakan untuk:

a) Perencanaan pondasi

b) Perencanaan perkerasan lapisan dasar jalan (pavement design)

c) Perencanaan struktur di bawah tanah (terowongan, basement dan dinding penahan tanah)

d) Perencanaan galian

e) Perencanaan bendungan

Batuan merupakan campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak mempunyai
komposisi kimia tetap. Berikut definisi batuan menurut beberapa sumber :

a) Geologiawan adalah mineral dan bahan organis yang bersatu membentuk kulit bumi.
b) Ahli Geoteknik (Sipil) adalah suatu bahan yang keras dan koheren/terkonsolidasi dan

tidak dapat digali dengan cara biasa.


c) Talobre adalah material yang membentuk kulit bumi termasuk fluida yang berada

didalamnya.
d) ASTM adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral padat berupa massa yang

berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragmen.

2.2.1 Struktur Batuan

a) Bidang diskontinu bisa mengontrol permebilitas


b) Struktur batuan tentukan metode penyanggaan
c) Penurunan tegangan oleh tekanan air
d) Pelemahan dan disintegrasi batuan
e) Erosi pada bidang diskontinu

2.2.2 Sifat batuan

Heterogen

a) Jenis mineral pembentuk batuan yang berbeda,


b) Ukuran dan bentuk yang berbeda dalam batuan,
c) Ukuran, bentuk, dan penyebaran void berbeda didalam batuan.

Diskontinu

Massa btuan di alam tidak kontinu (discontinu) karena adanya bidang lemah (crack,
joint, fault, fissure) dimana kekerapan, perluasan, dan orientasi bidang-bidang lemah
tersebut tidak kontinu.

Anisotrop

Karena sifat batuan heterogen, diskontinu, anisotropy maka untuk dapat menghitung
secara matematis misalnya sebuah lubang bukaan disekitarnya terdiri dari batuan B1, B2,
B3, diasumsikan batuan ekivalen B’ sebagai pengganti batuan B1, B2, B3 yang mempunyai
sifat hommogen, kontinu, dan isotrop

2.2.3 Karakteristik Batuan

Sifat batuan :

1) Sifat fisik : bobot isi, berat jenis, porositas, absorpsi, dan void ratio

2) Sifat mekanik : kuat tekan, kuat tarik, modulus elastis, poisson ratio, sudut geser

dalam, kohesi, kuat geser

Hubungan sifat fisik :

1) Rancangan peledakan

2) Perencanaan penambangan

3) Perhitungan beban dan analisis tegangan

4) Analisis kemantapan lereng dsb

Sifat mekanis berhubungan dengan hampir seluruh rancangan penggalian di

permukaan maupun di bawah tanah

2.2.4. Perilaku Batuan

1. Statis :Elastik, Plastik, Elastoplastik

2. Dinamik: Viskous (Newtonia), Visko-elastik (Maxwell), Firmo Viscous (Kelvin),

Kompleks (Burger)

Perilaku batuan dikatakan elastic (linier maupun non linier) jika tidak terjadi deformasi

permanen pada saat tegangan dibuat nol. Plastisitas adalah karakteristik batuan yang

mengijinkan regangan (deformasi) permanen yang besar sebelum batuan tersebut hancu

(failure).
4. Klasifikasi Massa Batuan

Massa batuan adalah susunan blok-blok material batuan yang dipisahkan oleh

berbagai tipe ketidak menerusan geologi. Deskriptif kuantitatif memiliki prospek dimasa

mendatang yang dimana seluruh karakter material batuan dan ketidak menerusan geologi

akan dinyatakan dalam bentuk bobot (nilai) sehingga dapat mudah dihitung. Tujuan klasifikasi

massa batuan :

1) Mengelompokkan jenis massa batuan berdasar perilakunya

2) Dasar untuk pahami karakter tiap-tiap kelas

3) Memberikan data kuantitatif untuk rancangan rekayasa batuan

4) Sebagai dasar komunikasi diantara para perancang dan ahli rekayasa batuan

Metode rancangan untuk rekayasa batuan :

1) Analitik adalah terapkan prinsip analisis tegangan dan deformasi disekitar penggalian

terowongan

2) Observasional adalah rancangan berdasarkan pemantauan aktual terhadap

perpindahan batuan selama penggalian (melihat ketidak stabilan terukur , analisis

batuan-penyangga)

3) Empirik adalah menguji berdasarkan analisis statistika. (klasifikasi massa batuan)

Sistem klasifikasi pertama diusulkan oleh Terzaghi (1946) untuk penyangga batuan

pada terowongan. Klasifikasi dimanfaatkan untuk:

1) Terowongan

2) Penyanggaan pada terowongan

3) Lereng batuan

4) Dasar pembuatan pondasi


BAB 3

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Ilmu geoteknik adalah ilmu yang mempelajari tentang geologi dan teknik sipil. Ilmu ini

disatukan agar bisa membantu dalam pembuatan suatu bangunan atau konstruksi yang bisa sesuai

dengan keadaan tanah yang akan dibangun. Dalam ilmu ini juga mempelajari karakteristik tanah

serta batuan.

3.2 SARAN

Sebagai mahasiswa yang mempelajari dunia sipil, kita harus mengetahui tentang

karakter tanah melalui ilmu geoteknik. Agar saat melakukan pembangunan kita bisa meminimalisir

kecelakaan saat pembangunan atau bahkan setelah bangunan tersebut telah selesai dibangun. Karna

tidak hanya kontruksi nya yang buruk tetapi bisa jadi karna kesalahn pemilihan lahan atau penentuan

struktur apa yang akan dipakai sebelum pembangunan. Bisa jadi seperti tanah yang terlalu lunak atau

bahkan tanah yang terlalu keras.


DAFTAR PUSTAKA

Blogspot
http://robiagustian.blogspot.com/2012/04/geoteknik.html
https://formatmu-makassar.blogspot.com/2016/06/makalah-geoteknik-bab-i-pendahuluan-
1.html

Repository
http://repository.upi.edu/4209/4/S_TS_0805824_Chapter1.pdf

Artikel Portalgaruda
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=476780&val=1385&title=Peran%20Ilmu%
20Dasar%20dalam%20Geoteknik%20untuk%20Menunjang%20Pembangunan%20Berkelanjutan
%20yang%20Berwawasan%20Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai