KEHARAMAN BABI
Annida Salsabila
Program Studi Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Pendidikan Indonesia
Email: salsabilaannida65@gmail.com
ABSTRAK
Di zaman sekarang ini dimana produk makanan semakin banyak tersebar ke
masyarakat luas, tak sedikit manusia khususnya umat Islam lupa mengecek kehalalan ataupun
mengecek komposisi yang ada pada produk makanan tersebut. Sedangkan banyak produsen
yang berlaku curang dengan menambahkan lemak babi ataupun bagian lain dari hewan
tersebut kedalam produknya. Didalam Al-Qur’an sudah jelas bahwa babi itu haram untuk
dikonsumsi. Hal ini didukung oleh fakta ilmiah mengenai babi yang menjelaskan perilaku
buruk pada babi sehingga berpengaruh terhadap kandungan dalam daging babi sendiri dimana
babi ini dapat menjadi sarang dari segala penyakit.
Kata Kunci: Al-Qur’an, Sains, Babi
KESIMPULAN
Babi diharamkan dalam Al-Qur’an
bukan semata-mata tanpa sebab, menurut
fakta ilmiah babi ini banyak sekali
mudaratnya dibanding manfaatnya, babi
mempunyai pola hidup yang buruk dan
menjadi sumber dari segala penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Day, B.N. (1968). Reproduction in Farm
Animals. Philadelphia: Lea and
Febiger Publishing
Hilda, Lelya. (2013). Pandangan Sains
Terhadap Haramnya Lemak Babi.
Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan dan
Sains, I (1), 35-44.
Ketaren. (1996). Minyak dan Lemak
Pangan. Jakarta: UI Press
Mayasari, Nura. (2007). Memilih Makanan
Halal. Jakarta: Qultum Media
Muladno dan Z. Abidin. (2004). Babi Yang
Saya Kenal. Bogor: IPB
Stoppard, Miriam. (2010). Panduan
Kesehatan Keluarga. Jakarta:
Erlangga
Zulaekah dan Yuli. (2005). Halal dan
Haram Makanan dalam Islam. Jurnal
SUHUF, XVII, 26.