Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS

FILSAFAT ILMU
KRIT IS

ANALISIS KRITIS
JURNAL ILMIAH MATAKULIAH FILSAFAT ILMU

Nama Mahasiswa :Humairatuz Zahrah


NIM :19720068
Kelas :MPBA-1A
Program Studi :Magister PBA
Pascasarjana, UIN MALIKI MALANG
Topik yang di Pelajari :Perkembangan Filsafat Ilmu serta
Kaitannya dengan Teori Hukum

 BIBLIOGRAFI

Sobirin Malian. 2010. Pekembangan filsafat ilmu serta kaitannya dengan teori hukum. Jurnal
filsafat, Vol XXXIII, 63-71.

 LATAR BELAKANG PENULISAN JURNAL


Latar belakang penulisan jurnal yaitu kebutuhan manusia terhadap ilmu pengetahuan tentang
seluruh realitas sangat mempengaruhi manusia. Ketika manusia saling berinteraksi sosial dan
menghadapi berbagai kepentingan, maka tidak jarang ditemukan perselisahan antara sesama. Perselihan
yang terjadi akan berakibat fatal apabila tidak ada sarana untuk mendamaikannya. Perlu sebuah mediator
atau dua fasilitator untuk mempertemukan dua kepentingan tersebut. Tujuannya adalah agar manusia
yang saling berselisih tersebut mendapatkan keadilan. Langkah awal yang dapat dipahami dari sebuah
proses untuk menuju sebuah sistem (tatanan) hukum, dan kenyataan ini membuat manusia berfikir secara
rasional.

 TUJUAN PENULISAN JURNAL


Tujuan penulisan pada jurnal ini yaitu,untuk mengetahui relasi atau hubungan antara
perkembangan filsafat dengan teori hukum dengan menjelaskan tujuan ilmu bagi manusia, dan filsafat ilmu
mengemukakan alasan yang mendasar mengapa ilmu pengetahuan diperlukan bagi keteraturan dalam hidup
manusia mau tak mau harus harus menentukan sendiri bagaimana ia bersikap terhadap prasyarat-prasyarat
kehidupan. Dalam hubungannya, dengan antara filsafat ilmu dan teori hukum saling berkaitan erat.
ANALISIS
FILSAFAT ILMU
KRIT IS

 METODOLOGI PENELITIAN

Setelah reviewer mengkaji metodologi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini menggunakan paradigma/World View konstruktivisme, sebagaimana yang
disampaikan oleh Cress Well bahwa memahami apa yang terjadi merupakan fungsi pokok dari
paradigam konstruktivisme, hal ini sesuai dengan tujuan penelitian ini yang berupaya
memahami teks berupa perkembangan filsafat serta kaitannya dengan teori hukum. Dari sini
reviewer meyakini bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan studi naratif (kajian
pustaka). Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Dari seluruh
paparan diatas dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dari sebuah permasalahan yang
terjadi dalam masyarakat dan aturan berfikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan
aturan berfikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan data, serta analisis
dan penafsiran data tersebut untuk menjelaskan narasi kaitan filsafat dengan teori hukum dengan
aturan berfikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa menggunakan model kuantitatif atau
normative dengan mengadakan klasifikasi, penilaian standar norma, hubungan dan kedudukan
suatu unsur dengan unsur lain. Dalam penjelasannya lebih menekankan pada kekuatan analisis data
pada sumber-sumber data yang ada yaitu berisi tentang teori-teori yang relevan dengan masalah-
masalah penelitian. Pada bagian ini, dilakukan pengkajian mengenai konsep dan teori yang
digunakan berdasarkan literatur yang tersedia, terutama dari buku-buku, artikel-artikel yang
dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah.
ANALISIS
FILSAFAT ILMU
KRIT IS

 FAKTA UNIK
 Mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu, seperti
Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawaban sederhanya: di Yunani, tidak seperti di
daerah-daerah lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secera intelektual orang akan lebih
bebas berpikir.
 Sejarah filsafat tidak lain hanyalah ‘’komentar-komentar karya Plato belaka’’

 Apabila alat pengendali berupa norma sosial telah cukup a,puh maka norma hukum sebagai
pengendali menjadi berkurang fungsinya, sebaliknya apabila norma sosial semakin kurang
peranannya maka norma hukum menjadi sangat penting peranannya.
 Sebagai disiplin hukum yang berada ditingkat abstraksi ilmu hukum dan filsafat hukum,
maka teori hukum juga difungsikan untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan kepada filsafat hukum. Sebaliknya, jawaban-jawaban yang diberikan filsafat
hukum merupakan porsi teori hukum untuk kembali mengolahnya secara deskriptif.
Tingkat abstaraksi yang paling tinggi adalah filsafat hukum.

 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Kelebihan Jurnal:
1. Bahasa yang digunakan ringan, sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan memudahkan
reviewer untuk menganalisa jurnal ini
2. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian sudah tepat.
3. Pembahasan yang terdapat pada jurnal ini selalu mengaitkan teori atau pandangan
para pakar sehingga meyakinkan pembaca akan keakuratan jurnal.
4. Judul yang terkait memiliki ketertarikan tersendiri karena secara praktek teori hukum
selalu berada disekitar kita baik disadari maupun tidak, sehingga penting untuk dikaji
ulang.
Kekurangan Jurnal:
1. hanya membahas data-data secara umum, selain itu juga kurang menjelaskan kaitan yang
segnifikan antara filsafat dengan teori hukum

2. perhitungan data-data maupun metodologi penelitian dalam jurnal ini tidak


dipaparkan secara jelas dan mendetail.

3. Dalam sistematika penulisan sudah baik, namun dari segi konten author sama sekali
tidak mengaitkan antara perkembangan filsafat dengan teori hukum sebagaimana
judul penelitian ini.
ANALISIS
FILSAFAT ILMU
KRIT IS

 PERTANYAAN YANG MUNCUL

1. Apakah ada keterkaitan antara perkembangan filsafat dengan toeri hukum didalam
masyarakat?
2. Apakah sebab-sebab filsafat merupakan pintu masuk untuk mempelajari filsafat
hukum?
3. Dimanakah letak hukum dalam struktur manusia?
4. Darimanakah esensialitas hukum itu dapat dilihat?
5. Menurut Jean Jacques kekuasaan sebenarnya berasal dari teori Social Contract, dimana manusia
berdaulat penuh atas dirinya sendiri. Kedaulatan orang yang satu tidak kurang, dan tidak lebih dari
yang lain. Dalam situasi tersebut, dimanakah letak peluang kemajuan dan keadilan untuk manusia yang
ingin dicapai dalam teori hukum dengan perkembangan filsafat?

 KONSEP YANG RELEVAN DENGAN TOPIK YANG DIPELAJARI

Penelitian ini adalah penelitian tentang perkembangan filsafat dan kaitannya dengan
teori hukum. Dalam hubungannya, antara filsafat dan teori hukum erat kaitannya. Disatu sisi,
filsafat ilmu dijadikan sebagai bahan dasar pembuat teori hukum. Dalam hal ini, teori hukum
memang sengaja dirancang untuk dapat bersifat aplikatif dan mampu mejawab persoalan
keadilan di tengah-tengah masyarakat. hal ini juga di dukung dengan teori yang terdapat pada
buku “LEGAL THEORY, PALGRAVE MACMILIAN” (McLeod, Ian)

 KESIMPULAN

Filsafat ilmu sangat penting peranannya terhadap penalaran manusia untuk membangun
ilmu. Sebab, filsafat ilmu akan menyelidiki, menggali, dan menelusuri sedalam , sejauh, dan seluas
mungkin semua tentang hakikat ilmu. Fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan
filosofik dalam memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu dan membekali
kemampuan untuk membangun teori ilmiaah. Begitu juga dengan hukum yang memiliki hubungan
timbal balik dengan masyarkatnya, karena hukum itu sendiri merupakan sarana pengatur
masyarakat dan bekerja di dalam masyarakat. Itulah sebabnya, hukum tidak terlepas dari gagasan-
gagasan maupun pendapat-pendapat yang hidup dikalangan anggota masyarakat. Dengan begitu,
filsafat ilmu bisa menjadi dasar perenungan atau pemikiran sebagaimana dapat diamati oleh
pancaindera manusia mengenai perbuatan-perbuatan manusia dan kebiasaan-kebiasaan
masyarakat.
ANALISIS
FILSAFAT ILMU
KRIT IS

 REFLEKSI DIRI

Setelah menganalisis jurnal ini, saya mendapatkan pengetahuan baru tentang


pentingnya filsafat ilmu diberbagai sisi kehidupan, termasuk pada cakupan filsafat dan teori hukum. Jika
kita berbicara filsafat, kita seakan berada pada ranah yang abstrak dan filsafat hukum merupakan cabang
dari filsafat,. Setelah menganalisa jurnal ini akhirnya review menyadari filsafat hukum menduduki fungsi
yang strategis dalam pemebntukan hukum di Indonesia. Sekedar menyinggung konsep dalam Islam,
bahwa Islam menilai hukum tidak hanya berlaku di dunia saja, namun juga diakhirat. Karena putusan
kebenaran, atau ketetapan sanksi disamping berhubungan dengan manuhsia secara langsung juga
berhubungan dengan Allah swt, maka manusia disamping mengadopsi hukum-hukum yang langsungm
yaitu wahyu Tuhan yang berbentuk kitab suci, manusia dituntut untuk selalu mencari formula kebenaran
yang berserakan dalam kehidupan masyarakat. Namun demikian, perjalanan pemikiran filsafat ilmu dari
sebuah keilmuan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan zaman atau sosiokuktural. Paradigma
keilmuan mengalami perkembangan bahkan perdebatan pada tiap zamannya.

Anda mungkin juga menyukai