Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BENTUK PENGEMBANGAN ILMU KEPERAWATAN


SECARA FORMAL DAN INFORMAL YANG BERDASARKAN
NILAI-NILAI KEIMANAN

Disusun Oleh :

Kelompok 7

1. Chebyta Maudra Pangesti


2. Herditya Putri Rahma
3. Niken Rahayu Titi Ambar Rini
4. Sapta Mariyadhi Tasyrik

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “ Perkembangan Ilmu Keperawatan Secara Formal dan Informal Berdasarkan Nilai-
nilai Keimanan “ tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas di mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam. Kami menyadari bahwa penyusun makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini. Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada dosen yang telah
memberikan tugas ini kepada kami . Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................... 2

A. Dimensi keperawatan dalam perspetif islam........................................................... 2


B. Perkembangan ilmu keperawatan secara formal dan informal............................... 4
C. Tanggungjawab para perawat sebagai ilmuwan...................................................... 9

BAB 3 PENUTUP................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan............................................................................................................ 10
B. Saran...................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 11

ii
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan sudah ada sejak adanya manusia dimuka bumi ini. Bisa di
katakan keperawatan sudah ada sejak zaman purba. Pendapat ini di dukung oleh
kenyataan bahwa keperawatan adalah kegiatan yang awalnya dilakukan atas dasar
mother instinct. Setiap manusia pasti memiliki naluri. Jadi, bisa dikatakan bahwa
naluri keperawatan ada dalm setiap pribadi manusia.
Keperawan telah berkembang baik sebagai ilmu maupun profesi sehinga ia
telah menjadi bidang studi yang mandiri. Hal ini ditadai dengan adanya dorngan bagi
seorang ibu untuk membagi dirinya kepada bayinya melalui proses penyusuan.
Islam sangat memperhatikan dunia kesehatan dan keperawatn guna menolong orang
yang sakit dan meningkatkan kesehatan. Anjuran isalam untuk hidup bersih juga
menunjukan obsesi islam untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan
pangkal kesehatan dan kebersihan dipandang sebagian dari iman.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dimensi keperawatan dalam perspetif islam ?
2. Bagaimana perkembangan ilmu keperawatan secara formal dan informal
berdasarkan nilai-nilai keimanan ?
3. Bagaimana tanggungjawab para perawat sebagai ilmuwan?

C. Tujuan
D. Untuk mengetahui dimensi keperawatan dalam perspetif islam.
E. Untuk mengetahui perkembangan ilmu keperawatan secara formal dan informal.
F. Untuk mengetahui tanggungjawab para perawat sebagai ilmuwan.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Dimensi Keperawatan dalam Perspektif Islam


Penyakit dalam pandangan islam adalah suatu gangguan keseimbangan
sebagai mana yang dimaksud oleh Allah. Sebab-sebab dari gangguan ini dapat dicari
baik dari kekuatan yang menguasai alam maupun yang berasal dari kuasa-kuasa
manusia.
Keperawatan dalam Islam adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan
merawat pasien, individu, keluarga, dan masyarakat sebagai manifestasi cinta kepada
Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Keperawatan sebagai profesi bukan hal baru
bagi Islam. Pada kenyataannya, itu adalah atributif untuk simpati dan tanggung jawab
terhadap yang bersangkutan membutuhkan. Usaha ini telah dimulai selama
pengembangan Islam sebagai agama, budaya, dan peradaban.
Islam menaruh perhatian yang besar sekali terhadap dunia kesehatan dan
keperawatan guna menolong orang yang sakit dan meningkatkan kesehatan.
Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan
aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu menekankan agar setiap orang memakan
makanan yang baik dan halal menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab
makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang.
Makanan yang baik dalam Islam, bukan saja saja makanan yang halal, tetapi
juga makanan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan, baik zatnya, kualitasnya
maupun ukuran atau takarannya. Makanan yang halal bahkan sangat enak sekalipun
belum tentu baik bagi kesehatan. Sebagian besar penyakit berasal dari isi lambung,
yaitu perut, sehingga apa saja isi perut kita sangat berpengaruh terhadap kesehatan.
Karena itu salah satu resep sehat Nabi Muhammad SAW adalah memelihara makanan
dan ketika makan, porsinya harus proporsional, yakni masing-masing sepertiga untuk
makanan, air dan udara.

2
Islam adalah agama yang memiliki akar kata s-l-m yang berarti selamat,
damai, penyerahan dan tangga. Oleh karena itu, seluruh bangunan ajaran Islam adalah
membawa ajaran yang menyelamatkan kehidupan umat manusia di dunia dan di
akhirat. Secara terminologi, Islam adalah tunduk dan patuh secara sempurna terhadap
seluruh ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW yang dapat diketahui secara
darurat (al islam: al khudlu’ wa al inqiyad al tamm lima ja-a bihi Nabiyu
Muhammadin sallallahu ‘alaihi wa salam wa ‘ulima bi al dlarurat). Setiap umat Islam
dituntut untuk menjadikan seluruh rangkaian kehidupannya menjadi ibadah (taqarrub)
kepada Allah SWT karena hanya dengan cara seperti itulah hidup menjadi bermakna.
Tugas seorang muslim untuk menyebarkan keselamatan bagi setiap makhluk
termasuk manusia tanpa membeda-bedakan seorang pasien berdasar pada agamanya.
Tugas penyebaran untuk berbuat baik adalah merupakan inti dari ajaran dakwah yaitu
mendorong manusia kepada kebaikan dan petunjuk, menyuruh perbuatan makruf dan
mencegah perbuatan mungkar, agar mereka memperoleh kehidupan yang beruntung
di dunia dan di akhirat .
Oleh karena itu profesi keperawatan dalam pandangan Islam memiliki
berbagai aspek. Seorang perawat juga bisa berfusngsi sebagai muballig, da’i, guru dan
sebagainya. Terdapat empat prinsip etika dalam profesi keperawatan sudut pandangan
Islam:
1. Penghargaan terhadap kemandirian klien menjadi prinsip etik dalam teori
keperawatan. Islam mengajarkan bahwa keberadaan seorang manusia
hendaklah memperbanyak orang yang memberikan pertolongan bukan orang
yang mengharap pertolongan sesuai dengan sabda Rasul yadu al ‘ulya
khairun min yadu al sufla, artinya tangan di atas yaitu yang memberikan
pertolongan lebih baik dari tangan yang di bawah. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam pandangan Islam seseorang sebaiknya menjadi pribadi yang
mandiri yaitu yang dapat menolong orang lain karena perbuatan itu pada
hakikatnya adalah menolong dirinya sendiri.
2. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan teori keperawatan
sekalipun pada akhirnya yang menyembuhkan itu semata-mata Allah SWT.
Seluruh perangkat tenaga medis hanya berfungsi sebagai sebab yang
mengantarkan kesembuhan atau sebaliknya terhadap klien.
3
3. Seorang yang berprofesi sebagai perawat dan memiliki komitmen
keislaman yang kuat adalah selalu mempertimbangkan manfaat dari
perbuatannya karena Rasul bersabda yang artinya sebagian dari tanda
keindahan Islam seseorang adalah meninggalkan perbuatan yang tidak
berguna kepadanya (min husni islam al mar-I tarku ma la ya’nihi).
4. Seorang yang berprofesi perawat adalah mereka yang mampu berlaku adil
baik kepada pasien maupun kepada dirinya sendiri sehingga juga
memperhatikan kebutuhan fisik dan psikisnya.

B. Perkembangan Ilmu Keperawatan Secara Formal dan Informal Berdasaekan


Nilai-Nilai Keimanan
a.Sejarah Keperawatan Islam Sebelum Zaman Rasulullah
1. Zaman Nabi Adam AS
Sejarah keperawatan ini dimulai ketika zaman Nabi Adam as, hal ini
terjadi ketika anak Nabi Adam yang bernama Qabil membunuh saudaranya
sendiri Habil karna merasa gelisah dan kebingungan dengan mayat saudaranya
sendiri. Dia tidah tahu apa yang harus dilakukan dengan tubuh saudaranya
yang semakin lama semakin busuk. Oleh karena itu, Tuhan memberikan
contoh berupa burung gagak menggali tanah dengan kaki dan paruhnya, lalu
menyodokkan gagak lain yang sudah mati dalam pertarungan, ke dalam
lubang yang telah digalinya dan menutupi kembali dengan tanah, dari contoh
tersebut ia mengetahui bagaimana merawat jenazah saudaranya. Jadi dapat
disimpulkan itu merupakan perawatan pertama seprti Firman Allah.
Surat Al Maidah ayat 31 :
‫ث‬َ َ‫َللاه فَبَع‬
ّ ‫غ َرابًا‬ ‫ث ه‬ ‫ض فِي يَ ْب َح ه‬ِ ‫ْف ِلي ِهريَهه ْاْل َ ْر‬ َ ‫َٰ َهذَا ِمثْ َل أ َ هكونَ أ َ ْن أ َ َع َج ْزته َو ْيلَت َا يَا قَا َل ۚ أ َ ِخي ِه‬
َ ‫س ْو َءةَ ي َهو ِاري َكي‬
ِ ‫ي ْالغه َرا‬
‫ب‬ َ ‫س ْو َءة َ فَأ ه َو ِار‬
َ ‫صبَ َح ۖ أَ ِخي‬
ْ َ ‫النّاد ِِمينَ ِمنَ فَأ‬
Artinya : Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di
bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya
menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku, mengapa
aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat
menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang diantara
orang-orang yang menyesal.
4
2. .Zaman Nabi Ayub AS
Nabi Ayub as adalah nabi yang diberikan cobaan yang luar biasa
berupa penyakit. Keperawatan pada masa ini dilaksanakan oleh Siti Rahmah
istri nabi Ayub. Nabi Ayub yang terkena penyakit kulit menjadi dikucilkan
oleh orang lain kemudian pada saat itu Siti Rahmah tetap merawat beliau
dengan memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan membelikan sepotong roti.
Selain itu Allah SWT memberikan petunjuk kepada nabi Ayub as untuk
memenuhi kebutuhan nutrisinya yaitu makanan dan minum serta menjaga
kebersihannya.Setelah itu nabi Ayub disembuhkan oleh Allah melalui mata air
di gunung.
3. .Zaman Nabi Isa AS
Nabi Isa pun pernah melakukan perawatan, yakni memberikan
makanan dan minuman kepada masyarakat sekitar. Ini merupakan salah satu
tindakan perawatan yang dilakukan nabi Isa as dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.

b.Sejarah Keperawatan Islam Zaman Rasulullah

Rufaidah Binti Sa’ad Al-Aslamiya

Rufaidah Binti Sa’ad Al-Aslamiya merupakan perawat muslim pertama dalam


sejarah Islam yang nyaris terlupakan, ia memiliki jasanya besar pada masa
penyebaran Islam. Rufaidah lahir di Madinah dan mempelajari ilmu keperawatan saat
membantu ayahnya yang berprofesi dokter. Kemudian ilmu telah diperolehnya
digunakan untuk mengobati kaum muslimin yang terluka dalam peperangan dengan
mendirikan rumah sakit lapangan. Selain itu, Rufaidah secara sukarela membangun
tenda di luar Masjid Nabawi untuk melayani orang sakit, anak yatim dan penderita
gangguan jiwa. Selain itu, Ibnu Ishaq mangisahkan bahwa Sa’ad ibnu Mu’adz terluka
pada perang Khandaq. Kemudian Rosulullah saw bersabda, “ Bawalah dia ke kemah
Rufaidah di mesjid hingga aku datang menjenguknya sebentar lagi”

5
Kesibukan Rufaidah sebagai ibu rumah tangga tidak menghalanginya
aktifitasnya melatih beberapa kelompok perempuan untuk menjadi perawat. Dia
menjadi pemimpin, organisatoris yang mampu memobilisasi dan memotivasi orang
lain serta perawat teladan, baik dan berempati tinggi. Dia tidak hanya menunaikan
peran perawat dalam aspek klinikal semata, namun melaksanakan peran komunitas
dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai
macam penyakit. Rufaidah sesungguhnya public health nurse dan social worker, yang
menjadi inspirasi bagi profesi perawat di dunia Islam. Rasulullah pun memuji
kiprahnya bagi masyarakat.
Wanita mulia ini memperoleh kehormatan, Rasulullah berkenan melilitkan
kalung di leher Rufaidah yang selalu hadir dalam setiap pertempuran. Anugerah dari
Rasulullahitu sangat berkesan. dan ia berwasiat kalung itu harus dikubur bersama
jasadnya.

Wanita yang bekerja bersama Rufaidah :


• Ummu Ammara,
• Aminah,
• Ummu Ayman,
• Safiyat,
• Ummu Sulaiman, dan
• Hindun.

Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah :


• Ku’ayibat,
• Aminah binti Abi Qays Al Ghifari,
• Ummu Atiyah Al Ansariyat, dan
• Nusaibat binti Ka’ab Al Maziniyat.

6
c.Sejarah Perkembangan Keperawatan Islam

1. .Masa penyebaran Islam/ The Islamic Period (570 – 632 M)


Dokumen tentang keperawatan sebelum-islam (pre-islamic period)
sebelum 570 M sangat sedikit ditemukan. Perkembangan keperawatan di masa
ini, sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (holy wars), memberikan
gambaran tentang keperawatan dimasa ini. Sistem kedokteran masa lalu yang
lebih menjelaskan pengobatan dilakukan oleh dokter ke rumah pasien dengan
memberikan resep, lebih dominan. Hanya sedikit sekali lilature tentang
perawat, namun dalam periode ini dikenal seorang perawat yang bersama Nabi
Muhammad SAW telah melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah binti
Sa’ad/Rufaidah Al-Asamiya.
2. Masa Setelah Nabi/Post –Prophetic Era (632 – 1000 M)
Sejarah tentang keperawatan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW
jarang sekali (Al Simy, 1994). Dokumen yang ada lebih didominasi oleh
kedokteran dimasa itu. Dr Al-Razi yang digambarkan sebagai seorang
pendidik, dan menjadi pedoman yang juga menyediakan pelayanan
keperawatan. Dia menulis dua karangan tentang “The Reason Why Some
Persons and the Common People Leave a Physician Even if He Is Clever” dan
“A Clever Physician Does Not Have the Power to Heal All Diseases, for That
is Not Within the Realm of Possibility.” Di masa ini ada perawat diberi nama
“Al Asiyah” dari kata Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama
memberikan makanan, memberikan obat, dan rehidrasi.
3. Masa Late to Middle Ages (1000 – 1500 M)
Dimasa ini negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan
mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar
dalam peradaban Islam dan banyak dianut RS modern saat ini hingga
sekarang, yaitu pemisahan anatar ruang pasien laki-laki dan wanita, serta
perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat laki-laki, hanya merawat
pasien laki-laki.

7
4. .Masa Modern (1500 – sekarang) Early Leaders in Nursing’s Development
Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing (perawat asing
dari Eropa, Amerika dan Australia, India, Philipina) yang masuk dan bekerja
di RS di negara-negara Timur Tengah. Bahkan dokumen tentang keperawatan
di Arab, sampai tahun 1950 jarang sekali, namun di tahun 1890 seorang
misionaris Amerika, dokter dan perawat dari Amerika telah masuk Bahrain
dan Riyadh untuk merawat Raja Saudi King Saud. Dimasa ini ada seorang
perawat Timur Tengah bernama Lutfiyyah Al-Khateeb, seorang perawat bidan
Saudi pertama yang mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo dan kembali
ke negaranya, dan di tahun 1960 dia membangun Institusi Keperawatan di
Arab Saudi

C. Tanggungjawab Para Perawat Sebagai Ilmuwan


Menurut Whiteney, penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara
sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah yang
dapat dipecahkan.
Perawat diharapkan menjadi ilmuwan, yakni orang berilmu yang senantiasa
mendalami, mengembangkan, dan mencari suatu kebenaran untuk perkembangan
profesinya sebagai tanggungjawab moral perawat. Perawat dituntut selalu aktif dalam
menguji sebuah konsep yang ada dengan sikap kritis, terbuka, dan selalu berpikir
logis. Perawat harus menanamkan pada dirinya bahwa sebuah konsep atau
pengetahuan yang masuk kedalam dirinya sebaiknya selalu diuji kebenarannya
sehingga “bongkar-pasang” hipotesis adalah hal biasa.
Sebagai suatu profesi sebagaimana halnya profesi lain, perawat memerlukan
dasar pengetahuan yang terus berkembang seiring denngan berkembangnya peradaban
dunia. Dasar pengetahuan yang kuat akanmenjadikan profesi keperawatan semakin
berkembang dengan pesat dan menghasilkan teori-teori sebagai sumber rujukan dalam
praktik keperawatan.

8
Dalam praktiknya, perawat menggunakan pengetahuan yang mereka punya
dalam menerapkan segala ketrampilan, menggunakan bahan, peralatan, dan sumber-
sumber lain secara efektif untuk memberi kepuasan perawatan kesehatan terhadap
individu, keluarga, dan masyarakat. Oleh karena itu, praktik keperawatan memerlukan
kajian ilmu yang mendalam melalui riset keperawatan. Riset ini memegang peranan
penting dalam perbaikan kualitas, menekankan kebutuhan terhadap perubahan sistem
pelayanan secara total, tidak hanya mengerjakan sesuatu tanpa keahlian dan pijakan
ilmu yang tepat.

9
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan dalam islam tidak hanya menjalankan pekerjaan sebagai profesi
tetapi sebagai bentuk syiar islam yang mengintegrasikan nilai;nilai keimanan serta
mengaplikasikan dalam praktek keperawatan.

B. Saran
Allah menciptakan manusia sebagai pemimpin dimuka bumi ini tapi apabila
manusia sudah menjadi pemimpin mereka lupa dengan masyarakat. Sebagai calon
perawat yang profesional jadilah perawat yang tidak membeda-bedakan setiap orang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Inna.2009.”dimensi keperawatan dalam prespektif islam”


(http://www.Inna-k.org/2009/09/dimensi-keperawatan--dalam-prsepetif.html.diakses
13 november 2014)

Lubis.ridwan 2011
(http://perawatmuslimindonesia.blogspot.com/2011/perkembangan-keperawatan-
berdasarkan-nilainilai-keimanan.html)
books Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat
(https://bokks.oogle.co.id)
11

Anda mungkin juga menyukai