Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR TEKNOLOGI BUDIDAYA


ACARA I. PERSIAPAN MEDIA TANAM

Oleh :
KELOMPOK 2
Kelas 4B Agroteknologi

Ainun Azizah (1710631090036)


Andika Prasetya (1710631090038)
Lestari (1710630900084)
Moh. Atoilah (1710631090026)
Nurlita Islamia (1710631090028)
Satrio Dimaspat (1710631090129)
Syafina Chairunisa (1710631090133)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat
dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan laporan praktikum
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Teknologi Budidaya dengan judul “ Acara I.
Persiapan Media Tanam".
Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna, hal
ini dikarenakan kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan.
Untuk itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
sifatnya membangun dari berbagai pihak.
Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat demi menambah
pengetahuan terutama bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Akhir kata
kami sampaikan terima kasih semoga Allah Swt senantiasa meridhai segala usaha kita.
Aamiin.

Karawang, Mei 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................2
2.1 Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................3
2.1 Landasan Teori.........................................................................................................3
2.1.1 Morfologi Kangkung.........................................................................................3
2.1.2 Media tanam......................................................................................................4
BAB III METODOLOGI........................................................................................................6
3.1 Tempat dan Waktu....................................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan.........................................................................................................6
3.3 Cara Kerja.................................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................7
4.1 Hasil..........................................................................................................................7
4.2 Pembahasan..............................................................................................................8
BAB V PENUTUP..................................................................................................................9
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................9
Daftar Pustaka.......................................................................................................................10
LAMPIRAN..........................................................................................................................11

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka menghadapi kecukupan pangan bergizi pada masa mendatang,
tidak terlepas dari peranan produksi tanaman sayuran. Komoditas sayuran merupakan
sumber vitamin dan mineral yang diperlukan untuk kesehatan tubuh manusia dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Tanaman kangkung
merupakan jenis sayuran daun yang sudah lama dikenal oleh banyak kalangan dan
salah satu sumber bahan makanan yang bergizi tinggi dn harganya dapat dijangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat.

Untuk tanaman kangkung berasal dari daerah tropis, terutama kawasan Afrika
dan Asia. Dan kini pesat didaerah Asia Tenggara ( Indonesia ). Menguak aspek sosial
dan ekonomi kangkung dan bayam sungguh baik untuk dijadikan bahan
pertimbangan usaha tani komoditas ini kearah agribisnis. Apalagi kebutuhan sayuran
daun seperti kangkung dan bayam ini cenderung terus meningkatnya kesadaran
masyarakat dan merupakan mata dagangan sehari-hari diberbagai pasar.

Ada beberapa macam tipe kangkung seperti yaitu Kangkung darat (Ipomea
reptans) dan Kangkung air (Ipomea aquatica). Kangkung darat memiliki ciri seperti
corak warna yang hijau cerah, bunga yang putih dan batang dahang ujung pohonnya
yang meruncing kecil, daunnya yang tipis dan kecil-kecil.

2.1 Tujuan
 Mengetahui cara persiapan dalam media tanam kangkung.
 Mengetahui berapa kg media tanam yang diperlukan dalam tanaman
kangkung.
 Mengetahui cara budidaya tanaman kangkung.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Morfologi Kangkung
Klasifikasi tanaman kangkung

Kingdom : Plantea ( tumbuhan )

Subkingdom : Tracheobionta ( berpembuluh )

Superdivisio : Spermatophyta ( menghasilkan biji )

Divisio : Magnoliophyta ( berbunga )

Kelas : Magnoliapsida ( berkeping dua / dikotil )

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Familia : Convolvulaceae ( suku kankung – kangkungan )

Genus : Ipomea

Spesies : Ipomea reptans Poir

Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun.
Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar
menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100
cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis
kangkung air. Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak
mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki
percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan menjalar.

3
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak
daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk
daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau
tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase
pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama
jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan
daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung.
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji.
Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah
tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur
buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat.
Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis
kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara
generatif.

2.1.2 Media tanam


Dalam budidaya tanaman kangkung faktor lingkungan memegang peranan
penting untuk mencapai pertumbuhan dan hasil yang maksimal. Faktor lingkungan
itu sangatlah berperan dalam proses pertumbuhan tanaman, media tumbuh adalah
salah satu faktor lingkungan yang perlu dipertimbangkan. Selanjutnya juga
dinyatakan bahwa media tanam yang baik biasanya digunakan campuran tanah dan
pupuk kandang

Media tanam yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu seperti tidak
mengandung bibit hama dan penyakit, bebas gulma, mampu menampung air, tetapi
juga mampu membuang atau mengalirkan kelebihan air, remah dan porous sehingga
akar bisa tumbuh dan berkembang menembus media tanam dengan mudah dan
derajat keasaman (pH) antara 6-6,5. Sedangkan menurut Wira (2000) bahan-bahan
untuk media tanam dapat dibuat dari bahan tunggal ataupun kombinasi dari beberapa
bahan, asalkan tetap berfungsi sebagai media tumbuh yang baik. Menurut Prastowo

4
dan Roshetko (2006) syarat media pembibitan yang baik adalah ringan, murah,
mudah didapat, porus (gembur) dan subur (kaya unsur hara).

Osman (1996) menyatakan bahwa tanah dengan keadaan tekstur dan struktur
yang baik sangat menunjang keberhasilan usaha pertanian, struktur tanah yang
dikehendaki tanaman adalah struktur tanah yang gembur mempunyai ruang pori yang
berisi air dan udara sehingga penyerapan unsur hara dapat berjalan optimal. Menurut
Nyakpa dan Hasinah (1985) pupuk kandang dapat menambah unsur hara dalam tanah
sebagai penyediaan humus yang dapat memperbaiki struktur tanah dan mendorong
kehidupan jasad renik tanah.

Selain komposisi media tanam, volume media juga merupakan faktor penentu
keberhasilan usaha pertanian. Menurut Muliawati (2001), penggunaan tanah lebih
efisien dapat dilakukan dengan mengurangi volume media yang diisikan ke dalam
polybag. Volume media yang baik untuk budidaya tanaman adalah volume media
yang mampu menunjang pertumbuhan dan perkembangan akar serta mencukupi
kebutuhan tanaman akan air dan unsur hara. Manipulasi volume media yang tepat
adalah dengan membuat komposisi media yang dapat mempertahankan kelembaban
tanah dalam waktu relatif lebih lama dan mampu menyediakan unsur hara bagi
tanaman.

5
BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu


 Waktu : 9 April 2019
 Tempat : Lahan baru Universitas Singaperbangsa Karawang

3.2 Alat dan Bahan


 Alat
1. Cangkul
2. Terpal
3. Polybag
4. Timbangan
 Bahan
1. Tanah
2. Pupuk

3.3 Cara Kerja


1. Siapkan terpal sebagai alas untuk mencampurkan tanah dengan pupuk.
2. Campurkan tanah dengan pupuk di atas terpal tersebut dengan
perbandingan 1:1.
3. Aduk dengan menggunakan cangkul, agar tercampur dengan rata.
4. Setelah tercampur rata, masukan ke dalam polybag hingga 6 kg
5. Lalu simpan dan diamkan 1-2 hari sebelum dilakukan penanaman

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Perhitungan kebutuhan tanah per polybag (media tanam)

Diketahui :

 Kedalaman (tinggi) : 15 cm
 BI (a) : 1,1 gr/cm
 BI (b) : 1,3 gr/cm
 BI (c) : 1,6 gr/cm
 Luas lahan : 1ha = 100.000.000 cm2

Jawab :

Luas lahan 100.000.000


 Populasi ¿ = = 666.666,67
Jarak tanam 15 x 15
 Volume = p x l x t = 10.000 x 1,5 = 15.000 m3 = 1.500.000.000
 Berat tanah : a. BI = 1,1 gr/cm
= vol x BJI
= 1.500.000.000 x 1,1 = 1.650.000.000 gr
Berat tanah 1.650 .000 .000
Berat polybag ¿ = = 2,444
Populasi 666.666,67
kg/pot
b. BI = 1,3 gr/cm
= vol x BJI
= 1.500.000.000 x 1,3 = 1.950.000.000 gr
Berat tanah 1.950 .000 .000
Berat polybag ¿ = = 2,924
Populasi 666.666,67
kg/pot
c. BI = 1,6 gr/cm
= vol x BJI
= 1.500.000.000 x 1,6 = 240.000.000 gr
Berat tanah 240.000 .000
Berat polybag ¿ = = 0,359 kg/pot
Populasi 666.666,67

7
4.2 Pembahasan
Dalam melakukan persiapan media tanam kita harus memperhatikan kondisi tanah
yang digunakan serta kualitas dari pupuk itu sendiri. Karena dapat menumbuhkan
tanaman, tempat akar atau bakal akar akan tumbuh dan berkembang, media tanam
juga digunakan tanaman sebagai tempat berpegangnya akar, agar tajuk tanaman dapat
tegak kokoh berdiri.

Hal terpenting yang harus diperhatikan pada media tanam yaitu harus memenuhi
persyaratan tertentu seperti tidak mengandung bibit hama dan penyakit, bebas gulma,
mampu menampung air, tetapi juga mampu membuang atau mengalirkan kelebihan
air, remah dan porous sehingga akar bisa tumbuh dan berkembang menembus media
tanam dengan mudah dan derajat keasaman (pH) antara 6-6,5. Jika media tanam
mengandung bibit hama dan penyakit maka akan berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman kangkung tersebut. Tanah yang digunakan pun harus dalam keadaan tekstur
dan struktur yang baik sangat menunjang keberhasilan budidaya tanaman kangkung,
struktur tanah yang dikehendaki tanaman adalah struktur tanah yang gembur
mempunyai ruang pori yang berisi air dan udara sehingga penyerapan unsur hara
dapat berjalan optimal. Selain itu komposisi media tanam, volume media juga
merupakan faktor penentu keberhasilan budidaya tanaman kangkung.

8
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Jadi dalam persiapan media tanam banyak hal yang harus diperhatikan, yaitu tanah
dengan keadaan tekstur dan struktur yang baik, media tanam yang bebas dari bibit penyakit
dan hama serta komposisi media tanam dan volume media. Karena volume media tanam
berhubungan langsung dengan ukuran polybag yang digunakan dalam budidaya tanaman.
Dengan begitu dapat memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung terbaik.

9
Daftar Pustaka

Prastowo N. dan J. M. Roshetko. 2006. Tehnik pembibitan dan perbanyakan vegetatif


tanaman buah. World Agroforestry Centre. [Internet]. [diunduh 2015 Mater 03]
Wira. N.J. 2000. Pengaruh Campuran Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Seledri. (Skripsi). Fakultas Pertanian. Universitas Mataram.149h.
Osman, F. 1996. Memupuk Tanaman Padi dan Palawija. Penebar Swadaya, Jakarta
Nyakpa, M.Y. & Hasinah HAR. 1985. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Unsyiah,
Darussalam Banda Aceh.
Muliawati, E. S. 2001. Kajian Tingkat Serapan Hara, Pertumbuhan dan Produksi Sambiloto
(Androgaphis Paniculata Ness.) pada Beberapa Komposisi Media Tanam dan
Tingkat Pengairan. Prosiding Simposium Nasional II Tumbuhan Obat dan
Aromatik. APINMAP. Bogor, 8-10 Agustus 2001.

10
LAMPIRAN

Media tanam ( tanah dan Pengadukan media tanam Polybag yang sudah terisi
pupuk) (tanah dan pupuk) media tanam

Acc perhitungan kebutuhan Acc perhitungan kebutuhan tanah per polybag


tanah per polybag

11

Anda mungkin juga menyukai