Anda di halaman 1dari 7

Artikel Penelitian

INVESTIGASI KASUS DIARE PADA


BALITA DI KOTA PALEMBANG TAHUN
JKMA
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
A P A A diterbitkan oleh:
Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
p-ISSN 1978-3833
e-ISSN 2442-6725
Diterima 4 April 2018 12(2)90-96
Disetujui 26 Agustus 2018 @2018 JKMA
Dipublikasikan 1 September 2018 http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/

Amrina Rosyada1 , Dini Arista Putri1, Nur Alam Fajar1

1
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sumatra Selatan

Abstrak
Kasus diare pada balita masih menjadi salah satu penyebab kematian balita terbanyak. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kota
Palembang, terdapat peningkatan jumlah kasus diare di daerah perkotaan antara tahun 2015-2016. Terdapat satu puskesmas di daerah
perkotaan yang mengalami peningkatan 4 kali lipat antara tahun 2015-2016. Tujuan dari penelitian ini untuk menginvestigasi penyebab
peningkatan kasus diare di wilayah kerja puskesmas Punti Kayu yang termasuk wilayah perkotaan. Penelitian ini merupakan penelitian
yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder, wawancara dengan 3 petugas puskesmas serta observasi wilayah.
Penelitian di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Punti Kayu Palembang. Hasil akan dianalisis dengan pendekatan SIG untuk menghasil-
kan peta distribusi spasial kasus diare pada balita antara tahun 2015-2016 di kota Palembang. Selain itu, metode Content Analysis untuk
menginvestigasi penyebab peningkatan kasus. Setelah dianalisis diketahui bahwa antara tahun 2015-2016 peningkatan kasus tertinggi
berada pada kecamatan Alang-alang Lebar dimana terdapat Puskesmas Punti Kayu. Penyebab peningkatan jumlah kasus ini karena ada-
nya pasien non wilayah kerja puskesmas Punti Kayu seperti Sukarame, Talang Kelapa, dan Sosial seiring dengan maraknya penggunaan
Jaminan Kesehatan Nasional. Selain itu, promosi kesehatan ke rumah-rumah penduduk kebanyakan mendapat penolakan. Perlunya
adanya inovasi dalam peningkatan kesadaran tentang pentingnya sanitasi lingkungan pribadi serta perlunya pemisahan pelaporan antara
pasien wilayah kerja dan non wilayah kerja agar diketahui dengan jelas berapa banyak kasus di daerah tersebut yang perlu diintervensi
oleh pihak puskesmas.
Kata Kunci: Balita, Diare, Lingkungan, Peta

A A A A PA A
WITH GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM APPROACH
Abstract
Diarrhea cases in children under five are still one of the causes of the death of most children. Based on reports from the Palembang City
Health Office, there is an increase in the number of diarrhea cases in urban areas between 2015-2016. There is one health center in urban
areas that has a 4-fold increase between 2015-2016. The purpose of this study was to investigate the causes of an increase in diarrhea cases
in the working area of Punti Kayu health center which included urban areas. This research is a qualitative descriptive study using secon-
dary data, interviews with 3 health center staff and regional observations. The research was conducted in the working area of Punti Kayu
Palembang Health Center. The results will be analyzed using the GIS approach to produce a map of the spatial distribution of diarrhea
cases in children between 2015-2016 in the city of Palembang. In addition, the Content Analysis method to investigate the causes of in-
creased cases. After analysis, it was found that between 2015-2016 the highest increase in cases was in Alang-alang sub-district where there
was the Punti Kayu Health Center. The cause of the increase in the number of cases is due to the presence of non-working areas in Punti
Kayu health centers such as Sukarame, Talang Kelapa, and Social along with the widespread use of National Health Insurance. In addi-
tion, health promotion to the homes of most residents was rejected. The need for innovation in raising awareness about the importance
of private sanitation and the need for separation of reporting between patients in the work area and non working areas so that it is clear
how many cases in the area need to be intervened by the health care
Keywords: Children, Diarrhea, Environtment, Map

Korespondensi Penulis:
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sumatra Selatan
Email: arosyadaeffendy@gmail.com Telepon/HP: 0812724623000

90
Amrina Rosyada, Dini Arista Putri, Nur Alam Fajar Investigasi Kasus Diare Balita

Pendahuluan menjadi sumber penyakit. Sehingga masyarakat


Penyakit diare adalah penyakit infeksi yang yang tinggal di kota Palembang khususnya anak-
memiliki ciri-ciri buang air besar encer dan ter- anak, memiliki kerentanan yang cukup tinggi ter-
jadi 4 kali sehari atau lebih, baik disertai lendir hadap kasus diare.(13)
dan darah maupun tidak. Penyakit menular ini Diare masih merupakan masalah kesehatan
dapat menimbulkan gangguan malabsorpsi zat balita yang perlu perhatian serius dari berbagai pi-
gizi dalam makanan dan dehidrasi. Kondisi ini hak terkait dampaknya yang dapat menimbulkan
yang dapat menimbulkan bahaya khususnya pada dehidrasi hingga kematian pada balita. Pada pene-
anak-anak dibawah 5 tahun karena dapat menim- litian mengenai data dinas kesehatan Palembang
bulkan kematian apabila tidak ditangani dengan tentang diare balita tahun 2016 diketahui bahwa
cepat. Penelitian diare pada anak-anak ditemukan data dari dinas kesehatan terkait jumlah kasus di-
fakta bahwa 80% kematian terjadi pada anak be- are di kota Palembang didominasi balita di daer-
rusia kurang dari dua tahun.(1,4,5) ah kecamatan Ilir Timur 1 yang mencakup daer-
Morbiditas dan mortalitas penyakit diare ah Dempo, Ariodillah, dan TalangRatu. Ketiga
masih menduduki angka yang cukup tinggi khu- daerah ini termasuk wilayah perkotaan yang pen-
susnya pada anak-anak dimana daya tahan tubuh duduknya sebagian besar sudah mempunyai jam-
yang belum menjalankan fungsinya dengan opti- ban keluarga dan sumber air minum dari PDAM.
mal. Kejadian diare di Provinsi Sumatera Selatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah ini
pada tahun 2014 yang berhasil ditangani sekitar memiliki kasus diare yang tinggi karena sumban-
97,16 % dari perkiraan diare di fasilitas kesehatan gan kasus non wilayah kerja puskesmas(12). Sehing-
174.735. Hal ini berarti masih ada 2,84% keja- ga upaya program pencegahan diare tidak berjalan
dian diare di tahun 2014 yang belum tertangani. dengan optimal karena upaya yang dilakukan ber-
(8)
Faktor resiko kejadian diare erat kaitannya de- basis wilayah sedangkan kasus kebanyakan berasal
ngan lingkungan penderita terkait penggunaan dari non wilayah kerja. Selain itu, puskesmas ma-
air, sampah, serta penggunaan jamban. Fak- sih mengandalkan posyandu dan belum langsung
tor lingkungan ini berhubungan dengan diare terjun kemasyarakat. Sedangkan kebanyakan ibu
melalui praktek sanitasi yang dilakukan individu. tidak membawa balitanya lagi ke posyandu setelah
(14,16)
imunisasi dasar lengkap dilakukan. Pada peneli-
Wilayah kota Palembang sebagian terdiri tian ini, peneliti ingin melihat perubahan pola
dari daerah sungai dan rawa. Daerah rawa pada persebaran dari diare di kota Palembang antara
umumnya dicirikan oleh terbentuknya cekungan tahun 2015-2016 dengan memvisualisasikan data
yang lebih luas, dengan kedalaman relative dang- ke dalam bentuk peta. Data visualisasi diare bal-
kal, genangan air yang relatif. Sedangkan dae- ita ini tidak terdapat di laporan profil kesehatan
rah aliran sungai, termasuk di dalamnya adalah Kota Palembang hanya diare pada semua umur.
dataran limpahan banjir (fload plain), yang meru- Sedangkan diare dapat menjadi kematian terban-
pakan bentuk cekungan yang memanjang, berlem- yak pada usia bayi dan balita. Selain itu, peneli-
bah, dan biasanya lebih dalam, serta memperlihat- tian ini bertujuan untuk menginvestigasi penye-
kan pula adanya aliran tertentu, yang dibentuk bab terjadinya kasus tersebut dari segi lingkungan
oleh sungai utama, beserta anak-anak sungainya. (sampah, sumber air, dan penggunaan jamban)
(2)
Jumlah masyarakat yang tinggal di daerah su- dan fasilitas kesehatan. Investigasi kasus diare
ngai dan rawa juga cukup banyak sehingga aktivi- pada balita ini dilakukan untuk menjamin kefek-
tas sehari-hari seperti mandi, mencuci, buang air tifan program diare yang dilakukan tepat sasaran
besar, dan lain-lain dilakukan disekitar sungai dan dan dilakukan dengan tepat.
rawa. Dan juga terdapat beberapa pabrik seperti
pabrik minyak dan pabrik pupuk. Hal ini dapat Metode
membuat air sungai dan rawa menjadi tercemar Penelitian ini merupakan penelitian yang
sehingga ketika mereka menggunakannya dapat bersifat deskriptif kualitatif. Metode penelitian

91
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |April 2018 - September 2018 | Vol. 12, No. 2, Hal. 90-96

Gambar 1. Peta Jumlah Kasus Diare pada Balita Tahun Gambar 2. Peta Jumlah Kasus Diare Balita Tahun 2016
2015

deskriptif merupakan salah satu metode peneli- Hasil


tian yang memberikan tujuan untuk memberi- Pada gambar 1 diketahui terdapat 9 Keca-
kan gambaran mengenai suatu objek maupun matan di Kota Palembang yang termasuk dalam
keadaan secara objektif, sistematis, dan akurat. wilayah dengan jumlah kasus diare pada balita
(15)
Penelitian ini berlokasi di wilayah kerja pus- tinggi. Kecamatan tersebut adalah Sukarami, Ke-
kesmas Punti Kayu yaitu pada puskesmas dengan muning, Ilir Timur 1 dan 2, Seberang Ulu 1, Se-
kasus diare tertinggi tahun 2016. Penelitian akan berang Ulu 2, Plaju, Kertapati, dan Kecamatan
dilakukan selama 6 bulan yaitu Juli 2017 sampai Ilir Barat 2. Data pada tahun 2016 menunjukkan
Desember 2017 dengan waktu pengumpulan data bahwa kecamatan dengan kasus tertinggi diare
pada Juli-September 2017. Penelitian ini meng- berada pada 9 kecamatan namun kecamatan
gunakan metode pengumpulan data kualitatif Ilir Barat yang termasuk tinggi pada tahun 2015
yaitu wawancara mendalam pemegang program digantikan kecamatan Alang-alang lebar yang
diare, penanggung jawab kesehatan lingkungan mengalami peningkatan jumlah kasus ditahun
dan bagian promosi kesehatan puskesmas Punti 2016.
Kayu, kemudian melakukan observasi langsung Kasus diare di kota Palembang masih di-
terhadap kondisi lingkungan wilayah kerja dan dominasi oleh sumbangan daerah yang termasuk
melakukan telaah dokumen untuk investigasi in- daerah dengan sanitasi rendah dan daerah rawa.
dikasi pasien non wilayah kerja puskesmas. Lang- Nilai cut off point tertinggi digunakan 800 kasus
kah-langkah pengumpulan data yaitu meminta karena diare berpotensi tinggi menyebabkan ke-
data sekunder kasus diare pada balita di Kota matian pada balita sehingga daerah dengan kasus
Palembang Tahun 2016, mengumpulkan data melebihi 800 harus melakukan perbaikan yang
alamat penderita dan melihat adanya indikasi intensif dan segera untuk menekan jumlah kasus
pasien non wilayah kerja, melakukan wawancara diare. Tahun 2015, kecamatan dengan kasus di-
mendalam dan telaah dokumen dan mengin- are paling tinggi adalah kecamatan Seberang Ulu
vestigasi dan mengobservasi faktor lingkungan I dengan total kasus 2555 kasus diare pada bali-
(sumber air, sampah dan jamban) tempat kasus ta dan tahun 2016 Seberang Ulu I masih memi-
tertinggi diare pada balita. Hasil penelitian akan liki angka kasus paling tinggi sekota Palembang
dianalisis menggunakan metode Content Analysis. dengan jumlah kasus sebanyak 3036 kasus. Posisi
Sedangkan data sekunder akan dianalisis meng- berikutnya kejadian diare pada tahun 2015 be-
hasilkan peta menggunakan aplikasi Quantum rada pada kecamatan Ilir Timur 1 dengan kasus
GIS 1.8.0 sebanyak 1441 sedangkan tahun 2016 posisi ter-
tinggi berpindah kekecamatan Alang-alang Lebar
dengan sebanyak 2615 kasus. Pada tahun 2016,

92
Amrina Rosyada, Dini Arista Putri, Nur Alam Fajar Investigasi Kasus Diare Balita

terdapat anomali data yang cukup besar pada ke- “Sekarang kalau nak sosialisasi atau promosi kese-
camatan Alang-alang Lebar khususnya pada pus- hatan susah, banyaklah ditolak masyarakat. Kami
kesmas Punti Kayu. Terjadi peningkatan sebesar 4 ni lah cak sales dek malah cak penjahat dianggap
kali lipat jumlah kasus diare dibandingkan tahun masyarakat. Baru datang lah ditutup pintu belum
2015. Tahun 2015 kasus diare pada balita di pus- jelaske apo-apo. Mungkin kareno itulah dak efek-
kesmas Punti Kayu berjumlah 420 kasus dan naik tif promosi kesehatan dak jalan sosialisasi kami.
menjadi 1960 kasus ditahun 2016. Masyarakat dak teredukasi dengan baik”.
Berdasarkan hasil observasi, Masyarakat Program kerja yang dilakukan oleh puskes-
di wilayah kerja Puskesmas Punti Kayu berada mas termasuk kategori monoton selama beberapa
diwilayah pusat kota yang hampir seluruh ma- tahun terakhir. “kalau program cak-cak itulah dek
syarakat mendapatkan distribusi air dari PDAM dari tahun ke tahun. Kami kan melok program
setempat dan sudah tidak ada lagi masyarakat dari pusat jadi dak nambah-nambah dewek pro-
yang tidak mempunyai jamban keluarga. gramnyo. Kalo nak ngembangke dewek dak ktek
Berdasarkan hasil Investigasi Faktor Penye- dananyo dek”.
bab Tingginya Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Sebagian besar masyarakat di wilayah kerja
Punti Kayu peneliti menemukan beberapa fak- Punti Kayu sudah menggunakan PDAM sebagai
ta. Pada tahun 2016, angka diare pada balita di sumber air. Namun, setelah diselidiki lebih lan-
wilayah kerja puskesmas Punti Kayu meningkat 4 jut dan didata masih ada beberapa rumah tang-
kali lipat dibandingkan tahun 2015. Hal ini se- ga yang masih mengandalkan sumur gali sebagai
bagian besar disebabkan karena sebagian besar sumber air. Dari pemeriksaan sampel sumber air
bahkan hampir 60-70% pasien yang berobat ke dari sumur gali, beberapa sampel termasuk dalam
puskesmas Punti Kayu berasal dari non wilayah kategori tidak layak. Masyarakat mengakui sumur
kerja puskesmas seperti daerah Sukarame, Sosial, yang digunakan hanya sebagai pelengkap. Mere-
dan Talang Kelapa yang berada di luar kecamatan ka tetap menggunakan PDAM sebagai sumber
Alang-alang Lebar. Dikarenakan keterbatasan da- air minum. Namun untuk kegiatan lain seperti
lam pendataan dan ketidakterbacaan buku regis- mencuci dan mandi beberapa masyarakat masih
ter, diambel sampel beberapa pasien untuk dilihat menggunakan sumur gali.
asal wilayahnya ternyata 60-70% berada di luar Sistem pelaporan di puskesmas juga ma-
wilayah kerja puskesmas Punti Kayu. Laporan dari sih belum terekap dengan baik. Untuk melihat
klinik, dokter praktek swasta, dan bidan praktek kasus diare tahun 2016 pada balita diharuskan
swasta akan ikut ke dalam laporan wilayah kerja mengecek dari buku kunjungan tahun 2016 yang
puskesmas Punti Kayu jika praktek swasta terse- jumlahnya sangat banyak. Laporan perekapan per
but berada dalam wilayah kerja. Sehingga potensi penyakit khususnya diare tidak ditemukan pada
pasien yang berasal dari wilayah non kerja puskes- tahun 2016. Berikut pernyataan bagian rekam
mas menjadi lebih besar. Hal ini sebenarnya akan medis puskesmas. “Klo rekapan khusus diare
menimbulkan ambiguitas masyarakat yang mem- tahun 2016 katek dek kami belum direkap, jadi
baca data diare. “Jumlah kasus yang meningkat tegabung di buku kunjungan itulah. Banyak nian
itu karena banyak pasien bukan harusnya pasien datanyo, paling sehalaman buku kunjungan ado
wilayah sini. Kami kan dak boleh nolak pasien. sikok duo yang data diare. Data rekapan tahun
Selain itu, sekarang lah marak BPJS, jadi kalau 2016 dak punyo kami”.
masyarakat berobat di klinik swasta deket sini Dari segi sampah dan jamban, sebagian be-
yang kerjasama BPJS. Datanya masuk ke kami. sar penduduk sudah memiliki sistem pembuangan
Makanya jadi ningkat berkali-kali lipat” sampah dan jamban yang baik. Namun, memang
Penyuluhan dan sosialisasi program kerja di- masih ada beberapa rumah tangga yang secara
are ke rumah-rumah masyarakat kurang mendapat sanitasi sampah dan jamban masih kurang baik
tanggapan yang positif. Berikut pernyataan ba- khususnya rumah tangga yang masih berdekatan
gian promosi kesehatan puskesmas Punti Kayu. dengan selokan-selokan besar.

93
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |April 2018 - September 2018 | Vol. 12, No. 2, Hal. 90-96

Pembahasan diperlakukan seperti halnya sales penjual barang


Data distribusi secara spasial dapat le- sehingga ibu-ibu kebanyakan menutup pintu ru-
bih mudah dipahami oleh semua kalangan ma- mahnya saat akan diadakan penyuluhan. Selain
syarakat dibandingkan data dalam bentuk angka. itu, petugas juga sering dicurigai oknum kejaha-
Sistem informasi geografis memiliki keunggulan tan yang menyamar. Oleh karena itu, program
yaitu menggabungkan data dengan suatu titik penyuluhan ke rumah-rumah masyarakat menjadi
tertentu dibumi dan menghasilkan dalam ben- tidak efektif. Sedangkan penyuluhan yang dilaku-
tuk peta. Data yang dianalisis secara spasial dapat kan di puskesmas dikhawatirkan tidak menjang-
melihat masalah secara horizontal dan secara kau seluruh masyarakat.
geografis.(11) Peta distribusi kasus diare ini menun- Dari segi pengembangan program diare,
jukkan bahwa kasus diare pada kota Palembang petugas mengaku program berasal dari pusat se-
antara tahun 2015-2016 masih 56% kecamatan di hingga pada level primer hanya ikut program yang
Kota Palembang termasuk dalam kategori memi- sudah dirancang oleh pusat. Padahal setiap daerah
liki kasus diare tinggi. punya karakteristik dan keunikan masing-masing
Pada laporan dinas kesehatan hanya dise- yang dapat digali untuk dapat mengefektifkan
butkan total kasus tidak ada pemisahan mana program. Dana pengembangan program sendiri
kasus yang berasal dari wilayah kerja mana yang tidak tersedia, sehingga inovasi dan kreativitas
diluar wilayah kerja. Kasus yang besar mengindi- pengembangan program pun hanya akan menjadi
kasikan bahwa program kesehatan tidak berjalan sebatas wacana.
dengan baik. Padahal puskesmas tidak berkewa- Berdasarkan hasil diketahui bahwa saat
jiban mengintervensi di luar wilayahnya. Sehing- meminta data ke puskesmas, pihak puskesmas ti-
ga walaupun program di wilayahnya sudah bagus dak dapat memberikan rekapan kasus diare dan
tapi jika banyak pasien dari luar wilayah dan ti- diminta mengecek dari buku kunjungan yang
dak dipisahkan datanya maka citra puskesmas merupakan gabungan dari semua penyakit. Hal
tetap dianggap kurang. Pasien yang berkunjung ini menunjukkan bahwa sistem informasi kese-
ke praktek swasta kebanyakan berasal dari daerah hatan belum dijalankan dengan maksimal dalam
non wilayah kerja. Sebagai contoh klinik bersalin membantu proses perekapan. Padahal fungsi dari
dan anak X, menerima pasien dari semua wilayah sistem informasi kesehatan adalah untuk kemu-
bahkan sampai wilayah Banyuasin dan Air Batu. dahan, kecepatan, dan ketepatan dalam pelapo-
Laporan dari klinik ini akan masuk ke dalam ka- ran.(8,11) Puskesmas Punti Kayu memiliki unit SIK
sus tanggung jawab dari puskesmas Punti Kayu. namun belum berjalan dengan optimal. Data
Sehingga, jika ingin menilai keefektifan program yang terdapat pada peta sebelumnya didapatkan
kerja puskesmas dengan jumlah kasus diare men- di dinas kesehatan kota setempat. Namun, saat
jadi tidak relevan. Semakin maraknya Jaminan dilakukan wawancara ke puskesmas, pihak pus-
kesehatan nasional melalui BPJS juga berpotensi kesmas mengakui jika data mereka belum direkap
semakin meningkatkan jumlah pasien yang be- dan harus mengecek ke buku register. Saat dikon-
rada di non wilayah kerja puskesmas. Puskesmas firmasi terkait data, pihak mengatakan data bera-
juga tidak boleh menolak pasien walaupun bukan da pada petugas SIK yang lama sehingga mereka
tertera pada kartu BPJS sebagai faskes tingkat 1 apa- kurang tahu dimana laporan rekapannya. Hal ini
bila keadaan sedang darurat. Data kesehatan yang menunjukkan masih kurangnya kesadaran ma-
terekam dan tersimpan dengan baik akan memu- syarakat tentang pentingnya data dan program
dahkan dalam pencarian kembali, pelaporan ke berbasis data. Kepedulian petugas untuk menjaga
tingkat pusat, integrasi data dan sebagai dasar dan merawat data masih kurang.(11)
pembuatan kebijakan yang baik.(8) Selain faktor teknis diatas, peningkatan
Upaya puskesmas untuk menyehatkan pen- jumlah kasus di kecamatan Alang-alang Lebar
duduk di wilayah kerjanya melalui penyuluhan khususnya Puskesmas Punti Kayu juga bergan-
sering tidak direspon masyarakat. Petugas merasa tung pada sanitasi individu. Sehingga walaupun

94
Amrina Rosyada, Dini Arista Putri, Nur Alam Fajar Investigasi Kasus Diare Balita

tinggal di wilayah perkotaan dimana akses air versitas Sriwijaya atas izin yang diberikan dalam
bersih cukup mudah didapatkan, tersedia jamban melaksanakan penelitian.
keluarga, dan metode pembuangan sampah yang
baik, jika individu tidak dapat merawat kebersi- Daftar Pustaka
han pribadi maka hal tersebut tidak akan ber- 1. Abdiana. Determinan Kematian Bayi di Kota
dampak pada pencegahan diare khususnya pada Payakumbuh . Jurnal Kesehatan Masyarakat
balita.(3,4,6,10,17) Sumber air bersih, jamban keluar- Andalas Vol. 9 No. 2 April 2015 : 88-92
ga, dan sistem pembuangan sampah yang benar 2. Badan Aplikasi Ilmu Pengetahuan dan Te-
dapat memutus angka kejadian diare.(10,14) knologi Sriwijaya. Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Kota Palembang 2005-
Kesimpulan 2025. Palembang; 2006.
Distribusi data secara spasial dapat lebih 3. Elytha Fauzia. Survey Rumah Tangga PHBS
memudahkan pengambilan keputusan untuk Kota Bukittinggi 20016. Jurnal Kesehatan
lebih cepat dan tanggap terhadap fenomena kese- Masyarakat Andalas Vol. 3 No. 2 September
hatan yang terjadi. Dalam penelitian ini diketa- 2009
hui bahwa Kecamatan Alang-alang Lebar antara 4. Kamilla Lailla et al. Hubungan Praktek Per-
tahun 2015-2016 terjadi peningkatan kasus yang sonal Hygene Ibu dan Kondisi Sanitasi
tinggi. Kecamatan ini memiliki 2 puskesmas yai- Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare
tu puskesmas Punti Kayu dan Alang-alang Lebar. pada Balita di Puskesmas Kampung Dalam
Diketahui bahwa peningkatan kasus sebesar 4 Kecamatan Pontianak Timur. Jurnal Keseha-
kali terjadi di puskesmas Punti Kayu. Penyebab tan Lingkungan Indonesia Vol. 11 No 2 Ok-
peningkatan ini yaitu sumbangan kasus diare tober 2012
yang bukan masyarakat di wilayah kerja puskes- 5. Lailatul M. Ketersediaan Sarana Sanitasi
mas Punti Kayu, penerimaan masyarakat terha- Dasar, Personal Hygiene Ibu Dan Kejadian
dap penyuluhan yang kurang, rekap data kurang Diare. J Kesehat Masy. 2013;176–82.
optimal, dan sanitasi masyarakat yang berdekatan 6. Lindayani, Sintari dan R.Azizah. Hubungan
dengan selokan besar masih kurang baik. Sarana Sanitasi Dasar Rumah dengan Ke-
Sanitasi individu memegang peranan pen- jadian Diare pada Balita di Desa Ngunut
ting terhadap kasus diare karena di wilayah perko- Kabupaten Tulungagung. Jurnal Kesehatan
taan jalan masuk penyakit diare melalui sumber Lingkungan Vol.7 No. 1 Juli 2013: 32-37
air, jamban dan sampah sudah ditekan melalui 7. Kementrian Kesehatan RI. Situasi Diare di In-
fasilitas yang baik. Pemisahan dalam pelaporan donesia. Jakarta; 2011.
menjadi hal penting untuk melihat keefektifan 8. Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan
program yang sudah dijalankan oleh puskesmas Indonesia 2014. Jakarta; 2015.
karena visi puskesmas sendiri sebagai sarana ke- 9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik In-
sehatan primer yang bertugas menyehatkan ma- donesia Nomor 585/MENKES/SK/V/2007
syarakat di wilayah kerjanya. Kreativitas petugas Tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kes-
dalam mengembangkan program yang sesuai de- ehatan di Puskesmas
ngan kondisi lingkungan juga harus ditingkatkan 10. Pratama, Riki Nur. Hubungan antara Sanitasi
sehingga perlu dukungan dari pemerintah terkait Lingkungan dan Personal Hygene Ibu dengan
penyediaan dana pengembangan. Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Su-
murejo Kecamatan Gunung Pati Kota Sema-
Ucapan Terima Kasih rang. Jurnal Kesmas FKM UNDIP Vol. 2 No-
Penulis mengucapkan terimakasih kepa- mor 1 Tahun 2013
da Lembaga Penelitian UNSRI terkait bantuan 11. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kese-
dana pada penelitian ini dan terimakasih kepa- hatan RI. Buletin SIKDA Generik. Jakarta;
da Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Uni- 2011.

95
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |April 2018 - September 2018 | Vol. 12, No. 2, Hal. 90-96

12. Prahasta, Eddy. Konsep-konsep Dasar Sistem


Informasi Geografis. Bandung: Informatika
Bandung; 2001.
13. Dinas Kesehatan Kota Palembang. Profil Ke-
sehatan Kota Palembang Tahun 2015. Palem-
bang;2015.
14. Sucipto E. Hubungan antara Ketersediaan
dan Pemanfaatan Sarana Air Bersih dan Jam-
ban Keluarga dengan Kejadian Diare pada
Balita di Puskesmas Sonokidul Kecamatan
Kunduran Kabupaten Blora. Universitas Di-
ponegoro Semarang; 2003.
15. Sulistyaningsih. Metodologi Penelitian Ke-
bidanan Kuantitatif-kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu; 2012.
16. Taosu, Stefen Anyerdy dan R. Azizah. Hubu-
ngan Sanitasi Dasar Rumah dan Perilaku Ibu
Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada
Balita di Desa Bena Nusa Tenggara Timur.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No. 1Juli
2013: 1-6
17. Wulandari. Hubungan Faktor Lingkungan
dan Faktor Sosio demografi dengan Kejadi-
an Diare Balita di Desa Blimbing Kecamatan
Sambirejo Kabupaten Sragen 2009. Universi-
tas Muhammadiyah Surakarta; 2009.

96

Anda mungkin juga menyukai