Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi merupakan sebuah wadah bagi para mahasiswa untuk mengekspresikan
aspirasi mereka. Organisasi sangat penting ada dalam setiap perguruan tinggi, karena
dengan adanya organisasi di setiap perguruan tinggi akan banyak menampung kreativitas
mahasiswanya. Sehingga setiap aspirasi dan kreativitas setiap mahasiswa dapat di salurkan
dengan baik dan tidak akan terbuang sia-sia. Setiap organisasi memiliki sebuah aturan yang
telah dibuat dan disepakati oleh seluruh anggota. Peraturan itu akan dijalankan oleh setiap
anggota, dan bagi anggota organisasi yang melanggar tentu akan dikenakan sanksi. Dalam
sebuah organisasi ada pemimpin juga para pengurus sebagai penggerak utama untuk
menjalankan visi dan misi organisasi.
Pada dasarnya organisasi digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-
orang berkumpul dan bekerja sama secara rasional, sistematis, terencana, termenej,
terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-prasarana, data dan
lain sebagainya untuk mencapai tujuan organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi kemahasiswaan?

2. Apa manfaat organisasi bagi Mahasiswa?

3. Apa peran penting organisasi bagi Mahasiswa?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun rumusan masalah diatas, adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Memahami dan mengetahui apa yang dimaksud dengan organisasi
kemahasiswaan
2. Memahami dan mengetahui fungsi dan manfaat organisasi bagi Mahasiswa.
3. Memahami dan mengetahui peran penting organisasi bagi Mahasiswa.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Organisasi

Secara umum, organisasi adalah tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul,
bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-
prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi. Organisasi terbentuk salah satunya dikarenakan adanya
penyatuan visi dan misi serta sebuah tujuan yang sama oleh sebuah kelompok orang.
Orang-orang yang terdapat dalam sebuah organisasi mempunyai keterkaitan yang terus
menerus, namun keterkaitan ini bukan berarti keanggotaan seumur hidup dalam
organisasi tersebut. Adapun pengertian organisasi menurut para ahli, yaitu sebagai
berikut:

 James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.

 Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan


Organisasi adalah sebagai proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan
bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.

 Max Weber
Definisi organisasi adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang di
dalamnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta pembagian kerja
menjalankan sesuatu fungsi tertentu.

 Prof. Dr. Sondang P. Siagian


Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang / lebih yang saling
bekerja sama serta terikat secara formal dalam rangka melakukan pencapaian

2
tujuan yang sudah ditentukan dalam ikatan yang ada pada seseorang atau
beberapa orang yang dikenal sebagai atasan dan seorang atau kelompok orang
yang dikenal sebagai bawahan.

2.1.2 Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya


dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon-calon intelektual.
Atau bisa juga definisi mahasiswa adalah orang yang menuntut ilmu atau belajar di
perguruan tinggi, baik itu di universitas, institut ataupun akademi. Sedangkan
menurut para ahli pengertian Mahasiswa adalah sebagai berikut:

 Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan


insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi,
dididik dan di harapkan menjadi calon - calon intelektual.
 Sedangkan mahasiswa menurut Sarwono (1978) adalah setiap orang yang
secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan
batas usia sekitar 18 - 30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam
masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam
suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.

2.1.3 Pengertian Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan merupakan wadah bagi mahasiswa untuk


mengembangkan kapasitas kemahasiswaannya berupa aspirasi, inisiasi, atau
gagasan-gagasan positif dan kreatif melalui berbagai kegiatan yang relafan dengan
tujuan pendidikan nasional serta visi dan misi institut perguruan tinggi itu sendiri
yang bekerja secara organisatoris.

Menurut Joesoef organisasi kemahasiswaan merupakan wadah yang


diharapkan mampu menampung seluruh kegiatan kemahasiswaan dan juga
merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir atau bernalar secara
teratur di luar perkuliahan formal, kemampuan berorganisasi, dan menumbuhkan

3
kepemimpinan. Selanjutnya Joesoef menambahkan bahwa dibentuknya organisasi
atau lembaga kemahasiswaan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa
mewujudkan kekuatan penalaran yang secara potensial dimilikinya, kelak apabila
mahasiswa menerjunkan dirinya ke masyarakat setelah ia menyelesaikan studinya di
perguruan tinggi.

Sementara itu menurut Launa organisasi kemahasiswaan kampus merupakan


suatu wadah atau organisasi yang bergerak di bidang kemahasiswaan, yang di
dalamnya dilengkapi dengan perangkat teknis yang jelas dan terencana seperti
struktur, mekanisme, fungsi, prosedur, program kerja, dan elemen lainnya yang
berfungsi mengarahkan seluruh potensi yang ada dalam organisasi tersebut pada
tujuan atau cita-cita akhir yang ingin dicapainya.

Definisi organisasi kemahasiswaan diatas dapat disimpulkan bahwa


organisasi kemahasiswaan adalah wahana atau sarana pengembangan diri mahasiswa
ke arah integritas kepribadian, perluasan wawasan, peningkatan kecendekiawanan,
serta peningkatan kepemimpinan, penalaran, minat, kegemaran, dan kesejahteraan
mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan di perguruan tinggi, yang di dalam
pelaksanaannya dilengkapi dengan perangkat teknis yang jelas dan terencana seperti
struktur, mekanisme, fungsi, prosedur, program kerja, dan elemen lainnya yang
berfungsi mengarahkan seluruh potensi yang ada dalam organisasi tersebut pada
tujuan atau cita-cita akhir yang ingin dicapainya.

2.1.4 Pembagian Organisasi Kemahasiswaan


 Organisasi Intra Kampus
Organisasi intra kampus atau internal kampus merupakan organisasi yang
berdiri secara formal di dalam sebuah kampus. Memiliki kedudukan resmi
dan melekat dengan kampus itu sendiri. Bentuk dari organisasi intra kampus
ini sendiri bisa Badan Eksekutif Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa,
Himpunan Mahasiswa Jurusan, dan masih banyak lagi lainya.
 Organisasi Ekstra Kampus
Organisasi ekstra kampus atau eksternal kampus merupakan organisasi yang
tidak berada di bawah naungan lembaga kampus, melainkan berada di luar

4
kampus. Organisasi ini banyak beraktivitas di luar kampus, memiliki jaringan
dan kepengurusan yang berjenjang atau bertingkat hingga pengurus nasional.
Contoh organisasi ekstra kampus di antaranya seperti Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI), Persatuan Umat Islam (PUI), Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI),
Front Mahasiswa Nasional (FMN), dan lain-lain.
2.1.5 Manfaat Organisasi Bagi Mahasiswa
Manfaat organisasi bagi mahasiswa diantaranya sebagai berikut:
1. Memperluas pergaulan.
2. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
3. Membentuk pola pikir yang lebih baik.
4. Menguatkan mental dalam menghadapi tekanan.
5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
6. Melatih Leadership (kepemimpinan).
7. Belajar mengatur waktu dengan baik.
8. Memperluas jaringan (Networking).
9. Mengasah kemampuan sosial.
10. Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya.
2.1.6 Peran Penting Organisasi Bagi Mahasiswa
Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten memiliki pemahaman
bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam
mengkader diri sendiri untuk kedepannya. Sebagian di antaranya masih mempunyai
keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan tempat menimba ilmu yang tidak
terbatas hanya kepada pelajaran saja.
Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intra
ataupun ekstra kampus mampu memberikan perubahan yang signifikan bagi
mahasiswa diantaranya perubahan terhadap pola berpikir, wawasan dan
pengetahuan, cara berkomunikasi dan bersosialisasi, melatih kepemimpinan, dan
belajar memanajemen waktu yang notabene jarang di ajarkan dalam kurikulum
normatif Perguruan Tinggi.
Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktivitas organisasi
Mahasiswa merupakan salah satu persoalan yang harus di luruskan. Adanya
anggapan bahwa berorganisasi berarti berdemonstrasi, atau organisasi tidak lebih
dari sekedar membuang-buang waktu dan ajang mencari teman, merupakan bukti

5
bahwa adanya kesalahpahaman tentang presepsi sebagian Mahasiswa tentang
organisasi itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka organisasi kemahasiswaan
dituntut untuk terus meningkatkan kualitasnya.
Selain itu Mahasiswa sebagai miniatur pemerintah dan sebagai penengah
antara pemerintah dan masyarakat, harus mampu mengadopsi prinsip-prinsip
pemerintahan layaknya dalam sebuah negara, agar dapat dikolaborasikan dengan
prinsip-prinsip organisasi. Dengan demikian, mahasiswa mampu hidup
bermasyarakat sehingga dengan berorganisasi Mahasiswa senantiasa terus
berinteraksi, bersosialisasi, beraktualisasi, dan menjadi pribadi yang Dinamis.

6
BAB III

PENGAMATAN

3.1 Metode Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan metode wawancara terhadap narasumber secara langsung.

3.2 Narasumber

Tokoh yang menjadi Narasumber dalam wawancara ini adalah:

1. Nama : Galih Giswara


Status : Mahasiswa STISIP Syamsul U’lum Sukabumi

Semester : VI (Enam)

Prodi : Ilmu Pemerintahan


Pengalaman Organisasi : - HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)
- GPII (Gerakan pemuda Islam Indonesia)
- PARMUSI (Persaudaraan Muslim Seluruh Indonesia)
- PUI (Persatuan Umat Islam)
2. Nama : Namira Kemala Dewi
Status : Mahasiswi STAI Syamsul U’lum Sukabumi
Semester : VI (Enam)
Prodi : Hukum Islam (Ahwal Al-Syakhshiyyah)
Pengalaman Organisasi : - BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)
- Pramuka sebagai Pradani putri
- EC (English Club)
3.3 Hasil Pengamatan

Dalam pengamatan ini, penulis ingin menyampaikan beberapa contoh


permasalahan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lingkungan kampus, khususnya
lingkungan organisasi. Permasalahan ini di analisis, di amati, dan diskusikan langsung
dengan Narasumber. Adapun contoh permasalahannya adalah sebagai berikut:

1. Sebagian Mahasiswa beranggapan bahwa organisasi hanya merupakan


ajang mencari teman, dan tidak lebih untuk sekedar membuang-buang
waktu. Anggapan ini muncul akibat adanya kesalah pahaman presepsi

7
beberapa Mahasiswa terhadap organisasi. Lalu bagaimana cara yang dapat
dilakukan dalam mengatasi presepsi yang sedikit menyimpang ini?
2. Organisasi memiliki banyak sekali dampak positif bagi Mahasiswa. Namun
pada praktiknya, ternyata organisasi juga memiliki dampak negatif bagi
sebagian Mahasiswa. Dampak negatif apa saja yang dapat di timbulkan oleh
organisasi? khususnya kepada Mahasiswa selaku pelaku organisasi!
3. Di kalangan Mahasiswa organisasi sedikit banyaknya berperan penting
dalam mencari jati diri dan mengasah kemampuan komunikasi. Lalu
seberapa pentingkah organisasi jika di setarakan dengan pembelajaran
normatif Perguruan Tinggi?

3.3.1 Hasil Wawancara Terhadap Narasumber

Dari ketiga permasalahan diatas Narasumber memaparkan penjelasannya sebagai


jawaban dan uraian dari permasalahan tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Uraian permasalahan pertama


 Narasumber pertama mengungkapkan bahwa cara untuk merubah anggapan
atau presepsi orang lain terhadap organisasi yaitu dengan bagaimana kita
mengatur waktu dalam kampus dan organisasi. Dengan demikian kita dapat
membuktikan bahwa organisasi tidak hanya sebatas kumpulan orang-orang
mencari teman. Namun, kita harus mulai merintis apa yang menjadi tujuan
kita melalui langkah yang masif dan terarah, sehingga image buruk terhadap
organisasi itu bisa terpecahkan dengan pencapai yang kita lakukan.
 Sedangkan Narasumber kedua mengungkapkan bahwa perbedaan presepsi
sebetulnya bukanlah hal yang menyimpang, karena setiap mahasiswa punya
hak untuk berpendapat. Kalau pun mahasiswa menganggap bahwa organisasi
hanya untuk membuang-buang waktu, itu artinya Mahasiswa tersebut kurang
bersimpati terhadap organisasi, atau bisa saja orang tersebut sudah
mendapatkan pengalaman dan ilmu di tempat lain di luar aktivitas organisasi.
Dan cara untuk merubah presepsi orang lain terhadap organisasi itu kembali
kepada dirinya masing-masing, bagaimana dalam menyikapi organisasi.
2. Uraian permasalahan kedua
 Narasumber Pertama mengatakan bahwa dampak negatif dari organisasi bagi
Mahasiswa yaitu kurang fokus dalam mengikuti kegiatan belajar di kampus,

8
dan Jika kita tidak pandai membagi waktu maka mata kuliah dan tugas kuliah
akan terbengkalai.
 Narasumber kedua mengatakan bahwa dampak negatif organisasi bagi
Mahasiswa yaitu menghambat perkuliahan jika kita tidak bisa membagi
waktu dengan baik dan kita harus pandai memilih organisasi yang akan kita
ikuti karena jika kita salah dalam memilih organisasi pasti akan berdampak
buruk bagi perkuliahan, dan diri sendiri.
3. Uraian permasalahan ketiga
 Narasumber pertama mengatakan bahwa Peran penting organisasi bagi
mahasiswa yaitu memudahkan dalam membangun jaringan, memudahkan
dalam memecahkan masalah, dan dapat membedakan atau melihat peta
konflik yang ada. Yang tentunya tidak di ajarkan di dalam perkuliahan, dan
organisasi itu sangat berperan penting bagi Mahasiswa.
 Narasumber kedua mengatakan mendapatkan ilmu itu merupakan suatu
kebebasan, mendapatkannya bisa melalui teman, melalui diskusi, dan lain-
lain. Jika diurutkan dari kepentingannya yang dapat mengetahuinya adalah
diri kita sendiri. Banyak yang mengatakan bahwa banyak Mahasiswa yang
tidak puas dengan hanya mendapatkan ilmu dari Dosen saja, maka mereka
mencoba untuk mencari ilmu tidak hanya dilingkungan kampus, namun di
lingkungan lain salah satunya seperti organisasi. Yang intinya bahwa
organisasi itu tidak terlalu penting sebenarnya, karena Mahasiswa dapat
mencari ilmu dan pengalaman dimana saja.

9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan

Dari pemaparan dan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa:

1. Untuk mengubah image buruk orang lain terhadap organisasi yaitu kembali kepada
bagaimana organisasi itu memperlihatkan kualitas dan kuantitasnya sebagai suatu
organisasi. Selain itu anggota organisasi sangat berperan dalam mengubah presepsi
seseorang bahwa organisasi bukan hanya ajang mencari teman dan membuang-buang
waktu saja, yaitu dengan cara memperlihatkan perubahan sikap diri kepada orang lain.
Contohnya seperti yang awalnya pendiam dan malu bertanya menjadi berani bertanya.
2. Sebagai seorang Mahasiswa yang berorganisasi, kita harus pintar membagi waktu
antara perkuliahan dan berorganisasi. Agar keduanya dapat berjalan seimbang sebagai
mana mestinya, dan supaya organisasi tidak mengganggu belajar kita.
3. Peran organisasi bagi Mahasiswa tergantung kepada pribadi Mahasiswa itu sendiri.
Organisasi memang berperan penting bagi sebagian Mahasiswa dalam membentuk
karakter dan sikap. Namun, organisasi juga dapat berdampak buruk bagi kegiatan
perkuliahan. Yang intinya bahwa peranan organisasi bagi Mahasiswa berbeda-beda,
karena peranan itu di bawah kendali Mahasiswa itu sendiri.
4.1 Saran
Sebagai Mahasiswa yang notabenenya adalah sebagai kaum Intelektual, kita harus
mampu memanfaatkan organisasi sebagai sarana pengembangan diri dan pengembangan
budi pekerti. Karena Mahasiswa merupakan tulang punggung Negara yang harus mampu
mengemban tugas negara untuk masa ini dan masa depan. Serta, pilihlah organisasi yang
bukan sekedar organisasi, karena organisasi yang baik akan membawa dampak dan manfaat
yang baik bagi diri sendiri, masyarakat, dan bangsa.

10
11

Anda mungkin juga menyukai