8.1 UMUM
Perkembangan paradigma pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan good
governance mensyaratkan keterbukaan dan akuntabilitas dalam penataan ruang melalui
pemberian akses informasi kepada masyarakat luas mengenai kebijaksanaan pemanfaatan
ruang. Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang dapat dilakukan dalam proses
perencanaan, kegiatan pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Sampai saat ini, tingkat partisipasi masyarakat di Indonesia masih belum mencapai
tingkat komitmen, yaitu dimana masyarakat bertindak sebagai pemantau kegiatan Pemerintah
dalam pelaksanaan setiap keputusan yang telah disepakati bersama. Pencapaian tingkat
komitmen dalam pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, khususnya dalam
penataan ruang, memerlukan upaya-upaya khusus yang memerlukan perubahan perilaku
Pemerintah.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2011 - 2031 VIII-1
BAB 8 HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2011 - 2031 VIII-2
BAB 8 HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT
Hak dan kewajiban masyarakat dalam proses pengendalian pemanfaatan ruang dapat
dilakukan melalui:
1. Pengawasan dalam bentuk pemantauan terhadap pemanfaatan ruang dan pemberian
informasi atau laporan pelaksanaan pemanfaatan ruang.
2. Bantuan pemikiran atau pertimbangan berkenaan dengan penertiban pemanfaatan
ruang.
Dalam menikmati manfaat ruang dan atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat
penataan ruang, pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Di samping itu untuk menikmati dan memanfaatkan ruang beserta sumberdaya
alam yang terkandung di dalamnya, yang dapat berupa manfaat ekonomi, sosial, dan
lingkungan dilaksanakan atas dasar pemilikan, penguasaan, atau pemberian hak tertentu
berdasarkan peraturan perundang-undangan ataupun atas hukum adat dan kebiasaan yang
berlaku atas ruang pada masyarakat setempat.
Selanjutnya perolehan penggantian yang layak atas kondisi yang dialaminya sebagai
akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan RTRW, diselenggarakan secara
musyawarah dengan pihak yang berkepentingan dengan tetap memegang hak masyarakat.
Dalam hal tidak tercapai kesepakatan mengenai penggantian yang layak, maka
penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kewajiban masyarakat dalam
penataan ruang, dilaksanakan dengan mematuhi dan menerapkan kriteria, kaidah, dan aturan-
aturan penataan ruang yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Di samping itu kaidah dan aturan pemanfaatan ruang yang dipraktekkan masyarakat
secara turun temurun dapat diterapkan sepanjang memperhatikan faktor-faktor daya dukung
lingkungan, estetika lingkungan, lokasi, dan struktur pemanfaatan ruang serta dapat menjamin
pemanfaatan ruang yang serasi, selaras dan seimbang.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2011 - 2031 VIII-3
BAB 8 HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2011 - 2031 VIII-4
BAB 8 HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2011 - 2031 VIII-5