Anda di halaman 1dari 147

STANDAR KURIKULUM PELATIHAN

JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS


JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN

PUSDIKLAT APARATUR
2011
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI
SAMBUTAN

Dalam rangka pembinaan karir dan pengembangan profesionalisme


Pegawai Negeri Sipil dalam menjalankan tugasnya khususnya di
bidang kesehatan, saat ini telah ditetapkan 27 jenis jabatan
fungsional kesehatan. Salah satunya adalah jabatan fungsional
fisioterapis yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/04/M.PAN/I/2004
yaitu tentang Jabatan Fungsional Fisioterapis dan Angka Kreditnya
yang kemudian diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: PER/12/M.PAN/3/2006.

Fisioterapis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,


tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan fisioterapi pada
unit pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk meningkatkan
kompetensi seorang fisioterapis adalah melalui pelatihan. Pelatihan
yang terstandar adalah pelatihan yang sesuai dengan ketentuan
akreditasi pelatihan yang tertuang dalam Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 725 tahun 2003 tentang pedoman
penyelenggaraan pelatihan. Pelatihan jabatan fungsional fisioterapis
dilaksanakan dengan menggunakan standar kurikulum dan modul
yang disusun oleh Kementerian Kesehatan RI, dalam hal ini
Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM Kesehatan.

Standar kurikulum pelatihan jabatan fungsional fisioterapis ini akan


menjadi acuan bagi penyelenggara pelatihan jabatan fungsional
fisioterapis baik di pusat maupun di daerah.

Jakarta, Juni 2011


Kepala Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI

dr. Bambang Giatno R, MPH


NIP. 195205011980011002

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa, standar kurikulum pelatihan jabatan fungsional fisioterapis
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Standar kurikulum pelatihan ini merupakan acuan bagi


penyelenggara dalam menyelenggarakan jabatan fungsional
fisioterapis. Penyusunan standar kurikulum pelatihan jabatan
fungsional fisioterapis ini mengacu pada Kepmenpan Nomor: 04/
KEP/M.PAN/I/2004 tetang Jabatan Fungsional Fisioterapis dan
Angka Keditnya, serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 87 tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional.

Standar kurikulum pelatihan ini disusun berkat kerjasama antara


Ditjen Yan Medik Kementerian Kesehatan RI, Ikatan Fisioterapi
Indonesia (IFI), dan Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI.

Diucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam kelancaran penyusunan standar kurikulum
pelatihan jabatan fungsional fisioterapi ini.

Diharapkan standar kurikulum pelatihan ini dapat bermanfaat bagi


peserta maupun penyelenggara. Untuk itu kritik dan saran sangat
kami harapkan untuk penyempurnaannya.

Jakarta, Juni 2011

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur


Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Drs. Sulistiono, SKM, MSc


NIP. 195409261976111001

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Filosofi 2

BAB II JENJANG JABATAN, PERAN, FUNGSI DAN 4


KOMPETENSI
A. Jenjang Jabatan 4
B. Peran 5
C. Fungsi 5
D. Kompetensi 6

BAB III STANDAR PELATIHAN JABTAN FUNGSIONAL 16


PERAWAT
A. Tujuan Standar 16
B. Kebijakan Pelatihan 16
C. Strategi Pelatihan 17
D. Standar Pelatihan 18

BAB IV STANDAR KURIKULUM PELATIHAN 19


A. Standar Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat 19
Terampil
B. Standar Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat 76
Ahli

BAB V EVALUASI DAN SERTIFIKASI PELATIHAN 133

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas


didukung dengan adanya sumber daya manusia kesehatan yang
profesional, untuk itu Kementerian Kesehatan RI telah
menetapkan 27 jabatan fungsional kesehatan yang diberi tugas,
tanggungjawab, wewenang, dan hak yang penuh untuk
melakukan tugas dan fungsinya sesuai dengan profesinya
masing-masing. Salah satu jabatan fungsional tersebut adalah
jabatan fungsional fisioterapis. Jabatan fungsional adalah
jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang
telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Fisioterapis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,


tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan
fisioterapi pada unit pelayanan kesehatan. Jabatan fungsional
fisioterapis terdiri dari jenjang jabatan terampil dan jenjang
jabatan ahli. Angka kredit yang telah dikumpulkan oleh seorang
fisioterapis sesuai dengan ketentuan dapat digunakan sebagai
dasar untuk kenaikan jabatan atau pangkat.

Jabatan fungsional fisioterapis ditetapkan melalui surat


keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
KEP/04/M.PAN/I/2004 tentang Jabatan Fungsional
Fisioterapis dan Angka Kreditnya, yang kemudian diubah
dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: PER/12/M.PAN/3/2006.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan fisioterapis


dalam menjalankan setiap butir kegiatan yang dipersyaratkan
dalam Kepmenpannya adalah melalui diklat/pelatihan.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
1
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

Suatu pelatihan dinyatakan terstandar apabila sesuai Keputusan


Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 725/ Menkes/
SK/V/2003, tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Di
Bidang Kesehatan.

Agar pelaksanaan pelatihan jabatan fungsional fisioterapis yang


diselenggarakan di pusat maupun propinsi seragam dan sesuai
dengan standar, maka perlu disusun standar kurikulum dan
modul pelatihan jabatan fungsional fisioterapis. Standar
kurikulum dan modul tersebut digunakan secara nasional
sebagai acuan dalam menyelenggarakan pelatihan jabatan
fungsional fisioterapis.

B. FILOSOFI PELATIHAN

Diklat jabatan fungsional fisioterapis diselenggarakan dengan


memperhatikan:
1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi), yaitu bahwa
selama pelatihan peserta memiliki hak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya dalam
melakukan kegiatan penyiapan pekerjaan fisioterapi.
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya selama
masih berada dalam konteks pelatihan.
2. Prinsip learning by doing, dimana peserta dimungkinkan
untuk mendapatkan kesempatan dalam:
a. Melakukan kegiatan atau berperan aktif secara
perseorangan atau kelompok dengan menggunakan
metode seperti tanya jawab, presentasi, diskusi kelompok,
latihan/exercise, simulasi dan praktik.
b. Melakukan pengulangan terhadap kegiatan yang
dilakukan atau perbaikan terhadap kegiatan yang dirasa
perlu.
3. Prinsip pelatihan berorientasi kepada peserta, dimana peserta
berhak untuk:
a. Mendapatkan paket bahan belajar berupa modul
pelatihan.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2011
2
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

b. Mendapatkan pelatih yang profesional, yang dapat


memfasilitasi dengan berbagai metode dan menguasai
materi.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik
secara visual, auditorial maupun kinestetik (gerak).
d. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-
masing tentang pelayanan kesehatan.
e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara
terbuka.
f. Melakukan evaluasi (terhadap fasilitator dan
penyelenggara) dan dievaluasi tingkat pemahamannya
dalam bidang pelayanan kesehatan.
4. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi, dimana peserta
dimungkinkan untuk:
a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah
dalam memperoleh kompetensi yang ditetapkan dalam
pelatihan.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil
mendapatkan kompetensi yang ditetapkan dalam
pelatihan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
3
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

BAB II
JENJANG JABATAN, PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI
FISIOTERAPIS

A. JENJANG JABATAN FISIOTERAPIS

1. Fisioterapis Terampil

Jenjang jabatan fisioterapis terampil dari yang terendah


sampai dengan tertinggi, yaitu:

a. Fisioterapis Pelaksana, terdiri dari:


1) Pengatur, golongan ruang II/c;
2) Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.

b. Fisioterapis Pelaksana Lanjutan, terdiri dari:


1) Penata Muda, golongan ruang III/a;
2) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.

c. Fisioterapis Penyelia, terdiri dari:


1) Penata, golongan ruang III/c;
2) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

2. Fisioterapis Ahli

Jenjang jabatan, pangkat dan golongan ruang fisioterapis ahli


dari yang terendah sampai dengan tertinggi, yaitu:

a. Fisioterapis Pertama, terdiri dari:


1) Penata Muda, golongan ruang III/a;
2) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.

b. Fisioterapis Muda, terdiri dari:


1) Penata, golongan ruang III/c;
2) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
4
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

c. Fisioterapis Madya, terdiri dari:


1) Pembina, golongan ruang IV/a;
2) Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b;
3) Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

B. PERAN

Peran fisioterapis adalah sebagai pelaksana teknis di bidang


pelayanan fisioterapi pada unit pelayanan kesehatan di
lingkungan Kementerian Kesehatan dan instansi lain di luar
Kementerian Kesehatan.

C. FUNGSI

Dalam menjalankan perannya, seorang fisioterapis memiliki


fungsi dalam:
1. Merencanakan teknis pelayanan fisioterapi
2. Meningkatkan dan mencegah penurunan gerak dan fungsi
3. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi
4. Memulihkan/menyesuaikan problem gerak dan fungsi
(rehabilitatif dan konpensatori) individu/kelompok
5. Melakukan pelayanan tugas tes khusus fisioterapi
6. Melakukan evaluasi teknis pengelolaan pelayanan fisioterapi
7. Membuat karya tulis/ ilmiah di bidang fisioterapi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
5
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

D. KOMPETENSI

1. Fisioterapis Terampil

Dalam menjalankan fungsinya, seorang fisioterapis terampil memiliki kompetensi yaitu mampu:

NO FUNGSI KOMPETENSI
PELAKSANA PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA

1. Merencanakann - - Melakukan pelayanan


teknis fisioterapi pada problem
pelayanan gerak dan fungsi di tingkat:
fisioterapi a. Individu
b. Kelompok

2. Meningkatkan Memberikan asistensi 1) Memelihara gerak dan Memelihara gerak dan


dan mencegah kepada klien senam hamil. fungsi ibu setelah fungsi untuk keseimbangan
penurunan melahirkan (post natal); dan koordinasi.
gerak dan 2) Memelihara gerak dan
fungsi. fungsi pada masa
pertumbuhan dan
perkembangan anak pada

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
6
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

fungsi motorik.

3. Melakukan 1) Melakukan tindakan 1) Melakukan tindakan terapi 1) Melakukan tindakan


tindakan terapi terapi pada problem pada problem gerak dan terapi pada problem
pada problem gerak dan fungsi di fungsi di tingkat sistem gerak dan fungsi di
gerak dan tingkat sistem musculo musculoskeletal kasus tingkat sistem
fungsi. skeletal ringan; sedang; neuromukular kasus
sedang;
2) Melakukan tindakan 2) Melakukan tindakan terapi 2) Melakukan tindakan
terapi pada problem pada problem gerak dan terapi pada problem
gerak dan fungsi di fungsi di tingkat sistem gerak dan fungsi alat
tingkat sistem neuro kardiopulmonal kasus indera dan integumen
muscular ringan; ringan; kasus sedang;
3) Melakukan tindakan 3) Melakukan tindakan terapi
terapi pada problem pada problem gerak dan
gerak dan fungsi pada fungsi pada tumbuh
tumbuh kembang kasus kembang anak kasus
ringan; sedang;
4) Melakukan tindakan 4) Melakukan tindakan terapi
terapi pada problem pada problem gerak dan
gerak dan fungsi di fungsi di tingkat sistem
tingkat sistem reproduksi reproduksi kasus sedang;
kasus ringan;

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
7
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

5) Melakukan tindakan 5) Melakukan tindakan terapi


terapi pada problem pada problem gerak dan
gerak dan fungsi alat fungsi pada alat kognitif
indra & integumen kasus intra – inter personal kasus
ringan. ringan.

4. Memulihkan/ - Memulihkan/ menyesuaikan Memulihkan/menyesuai


menyesuaikan gerak dan fungsi untuk kan gerak dan fungsi untuk
problem geak aktifitas sehari-hari aktifitas sehari-hari.
dan fungsi
(rehabilitatif
dan
konpensatori)
individu/
kelompok

5. Melakukan 1) Melakukan 1) Melakukan pemeriksaan 1) Melakukan terapi


pelayanan tugas pemeriksaan/ tes elektrodiagnosis strength kelompok pada kasus
tes khusus kekuatan otot; duration curve; neuromuskuler sebagai
fisioterapi ketua kelompok/
instruktur;
2) Melakukan 2) Melakukan pemeriksaan 2) Melakukan pembahasan
pemeriksaan/ sikap tubuh (Posture); kasus.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
8
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

pengukuran jarak gerak


sendi;
3) Melakukan asistensi 3) Melakukan terapi
kepada pasien dalam kelompok pada kasus
terapi kelompok neuromuskuler;
musculoskeletal;
4) Melakukan asistensi
kepada pasien dalam
terapi kelompok
neuromuskuler;

6. Melakukan - - 1) Melakukan evaluasi/


evaluasi teknis monitoring pelaksanaan
pengelolaan teknis pada individu;
pelayanan 2) Melakukan evaluasi/
fisioterapi
monitoring pelaksanaan
teknis pada kelompok.

7. Membuat karya Membuat karya tulis/ karya Membuat karya tulis/ karya Membuat karya tulis/ karya
tulis/ karya ilmiah di bidang fisioterapis ilmiah di bidang fisioterapis ilmiah di bidang fisioterapis
ilmiah di bidang
fisioterapis

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
9
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

2. Fisioterapis Ahli

Dalam menjalankan fungsinya, seorang fisioterapis ahli memiliki kompetensi yaitu mampu:

NO FUNGSI KOMPETENSI
PERTAMA MUDA MADYA

1. Merencanakan - - 1) Merencanakan pelayanan


pelayanan fisioterapi pada problem
fisioterapi gerak dan fungsi di tingkat
meliputi jaringan tubuh;
identifikasi, 2) Merencanakan pelayanan
perumusan fisioterapi pada problem
masalah, gerak dan fungsi di tingkat
menetapkan organ tubuh;
prioritas dan 3) Merencanakan teknis
menyusun pelayanan fisioterapi pada
program problem gerak dan fungsi di
pelayanan tingkat kelompok;

2. Mengembang - - 1) Mengembangkan pelayanan


kan pelayanan fisioterapi pada problem
fisioterapi gerak dan fungsi di tingkat
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2011
10
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

meliputi organ tubuh;


pendekatan 2) Mengembangkan pelayanan
analisa dampak, fisioterapi pada problem
pembaharuan gerak dan fungsi di tingkat
yang sistem tubuh;
sasarannya
kualitas.

3. Meningkatkan 1) Memelihara gerak dan 1) Memelihara dan 1) Memelihara dan


dan mencegah fungsi pada ibu hamil meningkatkan gerak meningkatkan gerak dan
penurunan (pre natal). dan fungsi dalam fungsi untuk penampilan
gerak dan keterampilan olah raga; kerja dan leisure;
fungsi pada 2) Memelihara gerak dan 2) Memelihara gerak dan 2) Memelihara gerak dan fungsi
individu/ fungsi pada masa fungsi untuk untuk kesehatan usia lanjut;
kelompok pertumbuhan dan memperbaiki aktifitas
meliputi: perkembangan anak sensoris motoris.
promotif, secara komprehensif.
preventif dan 3) Memberikan asistensi 3) Meningkatkan gerak dan
pemeliharaan. kepada klien untuk fungsi untuk melakukan
meningkatkan gerak aktifitas intra dan
dan fungsi dalam interpersonal.
keterampilan olah raga.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
11
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

4. Melakukan 1) Melakukan tindakan 1) Melakukan tindakan 1) Melakukan tindakan terapi


tindakan terapi terapi pada problem terapi pada problem pada problem gerak dan
pada gangguan gerak dan fungsi di gerak dan fungsi di fungsi di tingkat
gerak dan tingkat sistem tingkat sistem muskuloskeletal kasus berat;
fungsi (kuratif). muskuloskeletal kasus neuromuskular kasus
sedang; sedang;
2) Melakukan tindakan 2) Melakukan tindakan 2) Melakukan tindakan terapi
terapi pada problem terapi pada problem pada problem gerak dan
gerak dan fungsi pada gerak dan fungsi di fungsi di tingkat sistem
usia lanjut kasus tingkat sistem neuromuskular kasus berat;
ringan; kardiopulmonal kasus
sedang;
3) Melakukan tindakan 3) Melakukan tindakan 3) Melakukan tindakan terapi
terapi pada problem terapi pada problem pada problem gerak dan
gerak dan fungsi di gerak dan fungsi di fungsi di tingkat sistem
tingkat alat kognitif tingkat sistem kardiopulmonal kasus berat;
intra-inter personal reproduksi;
kasus sedang. 4) Melakukan tindakan 4) Melakukan tindakan terapi
terapi pada problem pada problem gerak dan
gerak dan fungsi di fungsi pada tumbuh kembang
tingkat sistem alat indra kasus berat.
dan integumen kasus
berat.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
12
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

5) Melakukan tindakan
terapi pada problem
gerak dan fungsi di
tingkat sistem alat
kognitif intra-
interpersonal kasus
berat.

5. Memulihkan/ Melatih mengembangkan 1) Memulihkan/menyesua 1) Mengevaluasi gerak dan


menyesuaikan potensi gerak dan fungsi ikan gerak dan fungsi fungsi untuk desain dan
problem geak untuk penggunaan ortose. untuk aktifitas sehari- penggunaan protese;
dan fungsi hari;
(rehabilitatif 2) Mengevaluasi gerak dan 2) Mengevaluasi &
dan fungsi untuk desain dan menyesuaikan gerak dan
konpensatori) penggunaan ortose; fungsi untuk desain dan
individu/ penggunaan alat kerja;
kelompok 3) Melatih 3) Memulihkan/ menyesuaikan
mengembangkan kemampuan kognitif intra–
potensi gerak dan interpersonal dengan gerak
fungsi untuk dan fungsi.
penggunaan protese;

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
13
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

6. Melakukan 1) Melakukan pemeriksaan 1) Menginterpretasikan 1) Melakukan pemeriksaan/tes


pelayanan tugas elektro diagnosis selain hasil pemeriksaan kapasitas kemampuan/ daya
tes khusus SDC; elektrodiagnosis; tahan kardio pulmonal;
fisioterapi 2) Melakukan tes/analisa
pekerjaan tugas;
2) Asistensi kepada pasien 2) Melakukan kegiatan
dalam terapi kelompok terapi kelompok pada
kasus kardiopulmonal kasus kardiopulmonal
setiap 10 orang; sebagai ketua
kelompok/ instruktur
setiap 10 orang;
3) Melakukan pembahasan 3) Melakukan pembahasan
journal reading. kasus.

7. Mengembangkan 1) Melakukan uji coba 1) Mengelola satu unit 1) Mengelola satu unit ruang
sarana/prasarana peralatan fisioterapi ruang pelayanan pelayanan fisioterapi tiap
fisioterapi dasar tiap semester untuk pelayanan
semester; rujukan.
2) Melakukan supervise 2) Melakukan supervisi
ruang fisioterapi ruang fisioterapi
pelayanan dasar tiap pelayanan rujukan tiap
semester semester.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
14
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

8. Melakukan - - 1) Menyusun pedoman evaluasi;


evaluasi teknis 2) Melakukan evaluasi/
pengelolaan monitoring pelaksanaan
pelayanan desain fisioterapi pada
fisioterapi
problem gerak dan fungsi di
tingkat jaringan;
3) Melakukan evaluasi/
monitoring pelaksanaan
desain fisioterapi pada
problem gerak dan fungsi di
tingkat organ;
4) Melakukan evaluasi/
monitoring pelaksanaan
desain fisioterapi pada
problem gerak dan fungsi di
tingkat system tubuh;
5) Melakukan pengukuran
efisiensi desain pelayanan;
6) Melakukan evaluasi
pengembangan
metodologi/teknologi desain
pelayanan;
7) Melakukan kaderisasi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
15
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

masyarakat di bidang
fisioterapi;
8) Melakukan pembinaan/
bimbingan dalam upaya
swadana penanggulangan
kelainan/gangguan kelainan
aktifitas gerak dan fungsi;
9) Melakukan penyuluhan
dalam bidang
kesehatan/pencegahan
kelainan aktifitas gerak dan
fungsi.

9. Membuat karya Membuat karya tulis/ ilmiah Membuat karya tulis/ ilmiah Membuat karya tulis/ ilmiah di
tulis/ ilmiah di di bidang fisioterapis di bidang fisioterapis bidang fisioterapis
bidang
fisioterapis

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
16
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

BAB III
STANDAR PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL
FISIOTERAPIS

A. TUJUAN STANDAR

Standar kurikulum ini bertujuan sebagai panduan/acuan bagi


para penyelenggara pelatihan dalam menyelenggarakan
pelatihan jabatan fungsional fisioterapis. Dalam standar ini telah
ditetapkan tujuan, kurikulum, kriteria peserta dan pelatih serta
instansi penyelenggaranya baik di tingkat pusat maupun daerah.

B. KEBIJAKAN PELATIHAN

Jabatan fungsional fisioterapis terdiri dari 2 (dua) jenjang, yaitu


jenjang terampil dan jenjang ahli yang mempunyai tugas dalam
melaksanakan pelayanan fisioterapi, mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara
manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis
dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi.

Dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, jabatan dan


peningkatan profesionalisme pejabat fungsional fisioterapis telah
ditetapkan dalam Keputusan MENPAN Nomor: KEP/04/
M.PAN/I/2004 tentang Jabatan Fungsional Fisioterapis dan
Angka Kreditnya. Pembinaan pejabat fungsional ini dapat
dilaksanakan oleh pusat dan daerah. Salah satu bentuk
pembinaan yang dapat dilakukan adalah melalui diklat.

Adapun kebijakan pelatihan yang ditetapkan yaitu:


1. Setiap jenjang jabatan fungsional fisioterapis memiliki
kompetensi yang sesuai dengan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya sehingga pelatihan bagi pejabat fungsional ini
diarahkan pada tercapainya kompetensi tersebut.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
17
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

2. Kurikulum, peserta, pelatih dan institusi penyelenggara


pelatihan bagi semua jenjang distandarisasi secara nasional
agar pelaksanaan pelatihan disetiap institusi/penyelenggara
diklat akan sama.
3. Sesuai dengan Keputusan MENKES Nomor : 725 tahun 2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang
Kesehatan, maka bagi institusi diklat yang akan
menyelenggarakan pelatihan ini diwajibkan untuk
mengakreditasinya terlebih dahulu.

C. STRATEGI PELATIHAN

Untuk standarisasi pelatihan jabatan fungsional fisioterapis,


strategi yang digunakan yaitu:

1. Pelatihan bagi pejabat fungsional fisioterapis yang sudah


menduduki jabatan fungsional fisioterapis menggunakan
kurikulum yang telah distandarisasi yaitu:

a. Fisioterapis Terampil, terdiri dari:


1) Fisioterapis Pelaksana
2) Fisioterapis Pelaksana Lanjutan
3) Fisioterapis Penyelia

b. Fisioterapis Ahli, terdiri dari:


1) Fisioterapis Pertama
2) Fisioterapis Muda
3) Fisioterapis Madya

2. Penyelenggaraan pelatihan jabatan fungsional fisioterapis


dilaksanakan:
a. Tingkat Pusat: pelatihan bagi pelatih (TOT) dilaksanakan
di Pusdiklat Aparatur. Sedangkan pelatihan jabatan
fungsional dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan
Kesehatan (BBPK)/Bapelkes Nasional/Bapelkes Propinsi/
institusi diklat kesehatan Propinsi yang sudah
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2011
18
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

terakreditasi bekerjasama dengan unit pembina jabatan


fungsional fisioterapis atau pengelola program di tingkat
pusat.
b. Tingkat Propinsi: di Bapelkes atau institusi diklat
kesehatan propinsi yang sudah terakreditasi bekerjasama
dengan pengelola program di tingkat Propinsi.
c. Tingkat Kabupaten/Kota: di unit pelaksana diklat yang
telah terakreditasi bekerjasama dengan pengelola program
di tingkat Kabupaten/Kota.

D. STANDAR PELATIHAN

Sesuai dengan jenjangnya, maka pelatihan bagi jabatan


fungsional fisioterapis distandarisasi sebagai berikut:

1. Standar kurikulum pelatihan jabatan fungsional fisioterapis


terampil, terdiri dari:
a. Fisioterapis Pelaksana;
b. Fisioterapis Pelaksana Lanjutan;
c. Fisioterapis Penyelia.

2. Standar kurikulum pelatihan jabatan fungsional fisioterapis


ahli, terdiri dari:
a. Fisioterapis Pertama;
b. Fisioterapis Muda;
c. Fisioterapis Madya.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
19
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

BAB IV
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN

A. STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN


FUNGSIONAL FISIOTERAPIS TERAMPIL

1. Peserta

a. Kriteria
1) Berijazah Diploma III/Akademi Fisioterapi;
2) Pangkat serendah-rendahnya Pengatur, golongan ruang
II/c;
3) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan prajabatan
dan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat.

b. Jumlah peserta :
 Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal 30 orang.

2. Pelatih/fasilitator

Pelatih/fasilitator untuk pelatihan jabatan fungsional


fisioterapis terampil memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti


pelatihan calon widyaiswara atau AKTA atau Training of
Trainer/TOT atau pelatihan bagi Tenaga Pelatih Program
Kesehatan (TPPK).
b. Pendidikan S1 atau minimal setara dengan kriteria
peserta, dengan tambahan keahlian di bidang materi yang
diajarkan.
c. Memahami kurikulum pelatihan jabatan fungsional
Fisioterapis yang telah distandarisasi.
d. Menguasai materi yang disampaikan sesuai dengan Garis-
Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) yang
ditetapkan dalam kurikulum pelatihan.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2011
20
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

3. Penyelenggara

Kriteria penyelenggara pelatihan jabatan fungsional


fisioterapis terampil untuk setiap jenjang yaitu :

a. Institusi atau lembaga pendidikan dan pelatihan yang


memiliki kemampuan menyelenggarakan pelatihan.
b. Mempunyai Master of Training/MOT atau seseorang
yang ditunjuk sebagai pengendali proses pembelajaran
yang menguasai materi pelatihan.
c. Mempunyai minimal 1 orang tenaga SDM yang pernah
mengikuti Training Officer Course/TOC atau pernah
menyelenggarakan pelatihan.

4. Kurikulum

a. Terampil Pelaksana

1) Tujuan Pelatihan

a) Tujuan umum :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pejabat fungsional fisioterapis pelaksana.

b) Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
(1) Meningkatkan dan mencegah penurunan
gerak dan fungsi
(2) Melakukan tindakan terapi pada problem
gerak dan fungsi
(3) Melakukan pelayanan tugas tes khusus
fisioterapi
(4) Membuat karya tulis/ ilmiah di bidang
fisioterapi
(5) Menerapkan sistem pendokumentasian

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
21
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

(6) Menghitung angka kredit dan mengajukan


DUPAK

2) Struktur Program
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka
disusun materi yang akan diberikan secara rinci untuk
setiap jenjang pada struktur program sebagai berikut:

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS PELAKSANA

ALOKASI WAKTU
NO P
MATERI T P JLH
L
A. MATERI DASAR:
1. Kebijakan Diklat Aparatur 2 - - 2
2. Jabatan Fungsional Fisioterapi 2 2 - 4
3. Etika Fisioterapi 2 - - 2
4. Komunikasi 2 - - 2
Sub total 8 2 - 10
B. MATERI INTI:
1. Peningkatan dan pencegahan penurunan 1 3 - 4
gerak dan fungsi
2. Tindakan terapi pada problem gerak dan 10 22 8 40
fungsi
3. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi 3 4 7
4. Karya tulis/ilmiah di bidang fisioterapi 2 7 - 9
5. Sistem Pendokumentasian 2 2 - 4
6. Penghitungan angka kredit dan pengajuan 2 6 - 8
DUPAK
Sub total 20 44 8 72
C. MATERI PENUNJANG:
1. Membangun Komitmen Belajar - 3 - 3
2. Rencana Tindak Lanjut - 2 - 2
Sub total - 5 - 5
TOTAL 28 51 8 87
Keterangan: T= Teori; P = Penugasan; PL= Praktik Lapangan; 1 Jpl @ 45
menit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
22
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

3) Diagram Alir Proses Pembelajaraan

DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS PELAKSANA

Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)


Metode: games, diskusi

Wawasan Pengetahuan dan Keterampilan


1. Kebijakan Diklat 1. Peningkatan dan pencegahan penurunan
E Aparatur gerak dan fungsi
V 2. Jabatan 2. Tindakan terapi pada problem gerak dan
A Fungsional fungsi
L Fisioterapis 3. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi
3. Etika Fisioterapi 4. Karya tulis/ ilmiah di bidang fisioterapi
U
4. Komunikasi 5. Sistem pendokumentasian
A
6. Penghitungan angka kredit dan
S METODE: pengajuan DUPAK
I  Curah pendapat
 Ceramah tanya METODE:
jawab  Ceramah Tanya jawab  Simulasi
 Curah pendapat  Latihan
 Demonstrasi  PKL
 Bermain peran

Praktik Lapangan

RTL

Penutupan Post Test & Evaluasi Penyelenggaraan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
23
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

b. Terampil Pelaksana Lanjutan

1) Tujuan Pelatihan

a) Tujuan umum :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pejabat fungsional Fisioterapis Pelaksana Lanjutan.

b) Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
(1) Meningkatkan dan mencegah penurunan gerak
dan fungsi
(2) Melakukan tindakan terapi pada problem
gerak dan fungsi
(3) Melakukan pemulihan/ penyesuaian problem
gerak dan fungsi (rehabilitatif dan
konpensator) individu/kelompok
(4) Melakukan pelayanan tugas tes khusus
fisioterapi
(5) Membuat karya tulis/ ilmiah di bidang
fisioterapi
(6) Menerapkan sistem pendokumentasian
(7) Menghitung angka kredit dan mengajukan
DUPAK

2) Struktur Program
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka
disusun materi yang akan diberikan secara rinci untuk
setiap jenjang pada struktur program sebagai berikut:

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
24
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS
PELAKSANA LANJUTAN

ALOKASI
NO MATERI WAKTU
T P PL JLH
A. MATERI DASAR:
1. Kebijakan Diklat Aparatur 2 - - 2
2. Jabatan Fungsional Fisioterapi 2 2 - 4
3. Etika Fisioterapi 2 - - 2
4. Komunikasi 2 - - 2
Sub total 8 2 - 10
B. MATERI INTI:
1. Peningkatan dan pencegahan penurunan 1 2 - 3
gerak dan fungsi
2. Tindakan terapi pada problem gerak dan 10 20 8 38
fungsi
3. Pemulihan/penyesuaian problem gerak 2 3 - 5
dan fungsi (rehabilitatif dan konpensator)
individu/kelompok
4. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi 2 4 - 6
5. Karya tulis/ ilmiah di bidang fisioterapi 2 6 - 8
6. Sistem pendokumentasian 2 2 - 4
7. Penghitungan angka kredit dan 2 6 - 8
pengajuan DUPAK
Sub total 21 43 8 72
C. MATERI PENUNJANG:
1. Membangun Komitmen Belajar - 3 - 3
2. Rencana Tindak Lanjut - 2 - 2
Sub total - 5 - 5
TOTAL 29 50 8 87
Keterangan: T= Teori; P = Penugasan; PL= Praktik Lapangan; 1 Jpl @ 45
menit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
25
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

3) Diagram Alir Proses Pembelajaraan

DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS
PELAKSANA LANJUTAN

Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)


Metode: games, diskusi

Wawasan Pengetahuan dan Keterampilan


1. Kebijakan 1. Peningkatan dan pencegahan penurunan gerak
Diklat dan fungsi
Aparatur 2. Tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi
E
2. Jabatan 3. Pemulihan/penyesuaian problem gerak dan
V
Fungsional fungsi (rehabilitatif dan konpensator)
A Fisioterapis individu/kelompok
L 3. Etika 4. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi
U Fisioterapi 5. Karya tulis/ilmiah di bidang fisioterapi
A 4. Komunikasi 6. Sistem pendokumentasian
S 7. Penghitungan angka kredit dan pengajuan
METODE: DUPAK
I
 Curah
pendapat METODE:
 Ceramah  Ceramah Tanya jawab  Simulasi
tanya jawab  Curah pendapat  Latihan
 Demonstrasi  PKL
 Bermain peran

Praktik Lapangan

RTL

Penutupan Post Test & Evaluasi Penyelenggaraan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
26
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

c. Terampil Penyelia

1) Tujuan Pelatihan

a) Tujuan umum :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pejabat fungsional Fisioterapis Penyelia.

b) Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
(1) Merencanakan teknis pelayanan fisioterapi.
(2) Meningkatkan dan mencegah penurunan
gerak dan fungsi
(3) Melakukan tindakan terapi pada problem
gerak dan fungsi.
(4) Melakukan pemulihan/ penyesuaian problem
gerak dan fungsi (rehabilitatif dan
konpensator) individu/kelompok
(5) Melakukan pelayanan tugas tes khusus
fisioterapi
(6) Melakukan evaluasi teknis pengelolaan
pelayanan fisioterapi
(7) Membuat karya tulis/ ilmiah di bidang
fisioterapi
(8) Menerapkan sistem pendokumentasian
(9) Menghitung angka kredit dan mengajukan
DUPAK

2) Struktur Program
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka
disusun materi yang akan diberikan secara rinci untuk
setiap jenjang pada struktur program sebagai berikut:

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
27
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS PENYELIA

ALOKASI WAKTU
NO MATERI
T P PL JLH
A. MATERI DASAR:
1. Kebijakan Diklat Aparatur 2 - - 2
2. Jabatan Fungsional Fisioterapi 2 2 - 4
3. Etika Fisioterapi 2 - - 2
4. Komunikasi 2 - - 2
Sub total 8 2 - 10
B. MATERI INTI:
1. Perencanaan teknis pelayanan 2 4 - 6
fisioterapi.
2. Peningkatan dan pencegahan 2 3 - 5
penurunan gerak dan fungsi
3. Tindakan terapi pada problem gerak 5 10 8 23
dan fungsi.
4. Pemulihan/penyesuaian problem 2 4 - 6
gerak dan fungsi (rehabilitatif dan
konpensator) individu/kelompok
5. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi 3 4 - 7
6. Evaluasi teknis pengelolaan pelayanan 2 3 - 5
fisioterapi
7. Karya tulis/ ilmiah di bidang 2 6 - 8
fisioterapi
8. Sistem Pendokumentasian 2 2 - 4
9. Penghitungan angka kredit dan 2 6 - 8
pengajuan DUPAK
Sub total 22 42 8 72
C. MATERI PENUNJANG:
1. Membangun Komitmen Belajar - 3 - 3
2. Rencana Tindak Lanjut - 2 - 2
Sub total - 5 - 5
TOTAL 30 49 8 87
Keterangan: T= Teori; P = Penugasan; PL= Praktik Lapangan; 1 Jpl @
45 menit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
28
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

3) Diagram Alir Proses Pembelajaran

DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS PENYELIA

Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)


Metode: games, diskusi

Wawasan Pengetahuan dan Keterampilan


1. Kebijakan 1. Perencanaan teknis pelayanan fisioterapi.
Diklat 2. Peningkatan dan pencegahan penurunan gerak
Aparatur dan fungsi
E
2. Jabatan 3. Tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi.
V Fungsional 4. Pemulihan/penyesuaian problem gerak dan
A Fisioterapis fungsi (rehabilitatif dan konpensator) individu/
L 3. Etika kelompok
U Fisioterapi 5. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi
A 4. Komunikasi 6. Evaluasi teknis pengelolaan pelayanan fisioterapi
S 7. Karya tulis/ilmiah di bidang fisioterapi
METODE: 8. Sistem pendokumentasian
I
 Curah 9. Penghitungan angka kredit dan pengajuan
pendapat DUPAK
 Ceramah
tanya jawab METODE:
 Ceramah Tanya jawab  Simulasi
 Curah pendapat  Latihan
 Diskusi  PKL
 Bermain peran

Praktik Lapangan

RTL

Penutupan Pos Test & Evaluasi Penyelenggaraan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
29
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

4) Proses dan Metode Pembelajaran

a) Proses pembelajaran

Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan


sebagai berikut :
(1) Dinamisasi dan penggalian harapan peserta
serta membangun komitmen belajar diantara
peserta.
(2) Penyiapan peserta sebagai individu atau
kelompok yang mempunyai pengaruh
terhadap perubahan perilaku dalam
menciptakan iklim yang kondusif dalam
melaksanakan tugas.
(3) Penjajagan awal peserta dengan memberikan
pre-test.
(4) Pembahasan materi kelas.
(5) Praktik kelas dalam bentuk penugasan-
penugasan dan praktik lapangan.
(6) Penjajagan akhir peserta dengan memberikan
post-test.

Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta


dilibatkan secara aktif baik dalam teori maupun
penugasan:
(1) Fasilitator mempersiapkan peserta untuk siap
mengikuti proses pembelajaran.
(2) Fasilitator menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada setiap
materi.
(3) Fasilitator dapat mengawali proses
pembelajaran dengan:
 Penggalian pengalaman peserta.
 Penjelasan singkat tentang seluruh materi.
 Penugasan dalam bentuk individual atau
kelompok.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
30
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

(4) Setelah semua materi disampaikan, fasilitator


dan atau peserta dapat memberikan umpan
balik terhadap isi keseluruhan materi yang
diberikan.
(5) Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator
dan peserta dapat membuat rangkuman dan
atau pembulatan.

b) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran ini berdasarkan pada prinsip:


(1) Orientasi kepada peserta meliputi latar
belakang, kebutuhan dan harapan yang terkait
dengan tugas yang dilaksanakan.
(2) Peran serta aktif peserta sesuai dengan
pendekatan pembelajaran.
(3) Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis
untuk terciptanya komunikasi dari dan ke
berbagai arah.

Oleh karena itu metode yang digunakan selama


proses pembelajaran diantaranya adalah:
(1) Ceramah singkat dan tanya jawab.
(2) Curah pendapat, untuk penjajagan
pengetahuan dan pengalaman peserta terkait
dengan materi yang diberikan.
(3) Penugasan berupa: diskusi, simulasi, praktik
lapangan, serta latihan menghitung angka
kredit dan mengajukan DUPAK.

c) Rincian rangkaian alir proses pelatihan sebagai


berikut:

(1) Pembukaan
Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa
kegiatan berikut:
 Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2011
31
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

 Pengarahan dari pejabat yang berwenang


tentang latar belakang perlunya pelatihan.
 Perkenalan peserta secara singkat.
(2) Membangun komitmen belajar
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan
peserta dalam mengikuti proses pelatihan.
Kegiatannya antara lain:
 Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan
pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan dalam materi membangun
komitmen belajar.
 Perkenalan antara peserta dan para
fasilitator dan panitia penyelenggara
pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama
peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan
dengan permainan, dimana seluruh peserta
terlibat secara aktif.
 Mengemukakan kebutuhan/harapan,
kekhawatiran dan komitmen masing-masing
peserta selama pelatihan.
 Kesepakatan antara para fasilitator,
penyelenggara pelatihan dan peserta dalam
berinteraksi selama pelatihan berlangsung,
meliputi: pengorganisasian kelas,
kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan
yang lainnya.
(3) Pengisian pengetahuan/ wawasan
Setelah materi Membangun Komitmen Belajar,
kegiatan dilanjutkan dengan memberikan
materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan
yang sebaiknya diketahui peserta dalam
pelatihan ini, yaitu: Kebijakan Diklat Aparatur,
Jabatan Fungsional Fisioterapis, Etika
Fisioterapi, dan Komunikasi.
(4) Pemberian ketrampilan
Pemberian materi ketrampilan dari proses
pelatihan mengarah pada kompetensi
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2011
32
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

keterampilan yang akan dicapai oleh peserta.


Penyampaian materi dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode yang
melibatkan semua peserta untuk berperan serta
aktif dalam mencapai kompetensi tersebut,
yaitu metode tanya jawab, studi kasus, diskusi
kelompok, bermain peran, tugas baca, simulasi,
praktik lapangan, dan latihan-latihan tentang
jabatan fungsional fisioterapis.
(5) Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Masing-masing peserta menyusun rencana
tindak lanjut pelaksanaan pelatihan Jabatan
Fungsional Fisioterapis di Lingkungan
Kesehatan.
(6) Evaluasi
Evaluasi dilakukan tiap hari dengan cara me-
review kegiatan proses pembelajaran yang
sudah berlangsung, ini sebagai umpan balik
untuk menyempurnakan proses pembelajaran
selanjutnya. Di samping itu juga dilakukan
proses umpan balik dari pelatih ke peserta
berdasarkan penilaian penampilan peserta,
baik di kelas maupun di lapangan.
(7) Penutupan
Acara penutupan dapat dijadikan sebagai
upaya untuk mendapatkan masukan dari
peserta ke penyelenggara dan fasilitator untuk
perbaikan pelatihan yang akan datang.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
33
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
5) Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Fisioterapis Terampil

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)


PELAKSANA

Nomor : MD. 2
Materi : Jabatan Fungsional Fisioterapis
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan Alat
Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan
tentang jabatan tentang:
fungsional fisioterapis
1. Jabatan Fungsional 1. Jabfung Fisioterapis dan  CTJ  Bahan tayang  KepMenpan
Fisioterapis dan Kedudukannya  Curah (Slide power point) Nomor: KEP/
Kedudukannya a. Pengertian pendapat  Laptop 04/M.PAN/I/
 LCD
b. Tugas Pokok  Diskusi 2004 tentang
 Flipchart
c. Pangkat dan Jabatan Jabfung
 White board
 Spidol (ATK) Fisioterapis
 Panduan Diskusi dan Angka
Kreditnya

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
34
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MD.3
Materi : Etika Fisioterapi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan :
tentang etika Fisioterapi
1. Etika Fisioterapi 1. Etika Fisioterapi :  CTJ  Bahan Kumpulan
a. Pengertian  Curah tayang peraturan dan
b. Tujuan Kegiatan pendapat (Slide power keputusan profesi
Fisioterapis point) fisioterapi
c. Peran dan  Laptop Indonesia, 2002
Fungsi  LCD
Fisioterapis  Flipchart
 White board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
35
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MD.4
Materi : Komunikasi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan :
tentang komunikasi
1. Dasar-dasar 1. Dasar-dasar  CTJ  Bahan
komunikasi Komunikasi  Curah tayang
pendapat (Slide
2. Teknik komunikasi 2. Teknik Komunikasi power
a. Wawancara point)
klinis  Laptop
b. Teknik  LCD
konseling  Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
36
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 1
Materi : Peningkatan dan Pencegahan Penurunan Gerak dan Fungsi
Waktu : 4 Jpl (T = 1 Jpl; P= 3 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu melakukan mampu:
peningkatan dan
pencegahan penurunan 1. Memberikan 1. Asistensi kepada  CTJ  Bahan  Erinn Mikeska, CPT
gerak dan fungsi asistensi kepada klien senam hamil  Curah tayang and dr. Christine
klien senam hamil. pendapat (Slide power Quatro ; Delivering
 Simulasi point) Fitness Guide to Health
 Laptop and Strenght training
 LCD during Pregnancy,
 Flipchart Brown Books
 White Publishing group,
board Dallas, Texas 2004
 Spidol  Diana Hamilton-
(ATK) Fairley, Debra
 Skenario Holloway, Gabriel
simulasi Taylor ; Clinic
Handbook of Women’s

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
37
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 2
Materi : Tindakan Terapi Pada Problem Gerak dan Fungsi
Waktu : 40 Jpl (T = 10 Jpl; P = 22 Jpl; PL= 8 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
tindakan terapi pada 1. Melakukan tindakan 1. Tindakan terapi pada  CTJ  Bahan  Paul Hattam MSc
problem gerak dan terapi pada problem problem gerak dan  Curah tayang MCSP FSOM dan
fungsi gerak dan fungsi di fungsi di tingkat pendapat (Slide Alison Smeatham
tingkat sistem sistem musculoskeletal  Demons power MSc MCSP
musculoskeletal ringan. ringan. trasi point) FSOM; Special
 Simulasi  Laptop Tests in
2. Melakukan tindakan 2. Tindakan terapi pada  Praktek  LCD Musculoskeletal
terapi pada problem problem gerak dan lapangan  Flip chart Examination,
gerak dan fungsi di fungsi di tingkat  White Elsevier Limited,
tingkat sistem sistem neuromuscular board Edinburgh
neuromuscular ringan. ringan.  Spidol London New
(ATK) York Oxford
3. Melakukan tindakan 3. Tindakan terapi pada  Panduan Philadelphia St
terapi pada problem problem gerak dan demons Louis Sydney
gerak dan fungsi pada fungsi pada tumbuh trasi Toronto, 2010.
tumbuh kembang kasus kembang kasus  Skenario  Grant Cooper,
ringan. ringan. simulasi MD ; Pocket Guide

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
38
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
4. Melakukan tindakan 4. Tindakan terapi pada  Panduan to Musculoskeletal
terapi pada problem problem gerak dan PKL Diagnosis,
gerak dan fungsi di fungsi di tingkat  Kerangka Humana Press
tingkat sistem sistem reproduksi Acuan Inc. Totowa,
reproduksi kasus kasus ringan. PKL New Jersey 2006.
ringan.  Ingrid Kohlstadt,
M.D., M.P.H.,
5. Melakukan tindakan 5. Tindakan terapi pada F.A.C.N. ;
terapi pada problem problem gerak dan Scientific Evidence
gerak dan fungsi alat fungsi alat indra & for
indra & integumen integumen kasus Musculoskeletal,
kasus ringan. ringan. Bariatric, and
Sports Nutrition,
Taylor & Francis
Group, LLC 2006
 Dll

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
39
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 3
Materi : Pelayanan Tugas Tes Khusus Fisioterapi
Waktu : 7 Jpl (T = 3 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan Alat
Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
pelayanan tugas tes 1. Melakukan 1. Pemeriksaan/tes  CTJ  Bahan tayang  Nancy Berryman
khusus fisioterapi pemeriksaan/tes kekuatan otot.  Curah (Slide power R. Muscle and
kekuatan otot. pendapat point) Sensory Testing.
 Demons  Laptop 1999. W.B
2. Melakukan 2. Pemeriksaan/ trasi  LCD Saunders
pemeriksaan / pengukuran jarak  Simulasi  Flipchart Company
pengukuran jarak gerak sendi.  Praktek  White board  Florence Peterson
gerak sendi. lapangan  Spidol (ATK) Kendall, et al
 Panduan (2005); Muscles
3. Memberikan asistensi 3. Asistensi kepada demons trasi Testing and
kepada pasien dalam pasien dalam  Skenario Function with
terapi kelompok terapi kelompok simulasi Posture and Pain,
musculoskeletal musculoskeletal.  Panduan PKL Fifth Edition,
 Kerangka Lippincott
Acuan PKL Williams and
Wilkins
 Dll

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
40
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 4
Materi : Karya Tulis/ Ilmiah di Bidang Fisioterapi
Waktu : 9 Jpl (T = 2 Jpl; P = 7 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menulis karya mampu:
tulis di bidang
kesehatan 1. Menjelaskan tentang 1. Karya tulis:  CTJ  Bahan  Arifin, Zaenal, E.,
karya tulis a. Karya tulis/  Curah tayang 2006, Dasar-Dasar
ilmiah pendapat (Slide power Penulisan Karya
b. Penerjemahan  Mind point) Ilmiah, PT
Mapping  Laptop Grasindo, Jakarta.
2. Menerapkan prinsip- 2. Prinsip-prinsip  Latihan  LCD  Hariwijaya dan
prinsip dan teknik dan teknis menulis  Flipchart Triton P.B., 2007,
penulisan karya tulis penulisan karya karya tulis  White Teknik Penulisan
tulis board Skripsi dan Tesis,
 Spidol Oryza, Yogyakarta.
3. Membuat karya tulis 3. Teknik penulisan (ATK)  Dll
karya tulis  Contoh-
contoh
karya tulis

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
41
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 5
Materi : Sistem Pendokumentasian
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P= 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu menerapkan
sistem 1. Menerapkan sistem 1. Sistem  CTJ  Bahan  International
pendokumentasian pendokumentasian Pendokumentasian  Curah tayang classification of
pendapat (Slide afunctioning,
 Latihan power Disability and Health
Pengisian point) World Health
Form  Laptop Organitation 2001
 LCD  Keputusan Menteri
 Flipchart Kesehatan Republik
 White Indonesia nomor:
board 1363/Menkes/SK/XII
 Spidol /2001 tentang
(ATK) Registrasi dan Ijin
Praktik Fisioterapi,
Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
42
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 6
Materi : Penghitungan Angka Kredit dan Pengajuan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)
Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P= 6 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
penghitungan Angka 1. Menjelaskan tentang 1. Angka kredit dan  CTJ  Bahan  Depkes RI, Keppres RI
Kredit dan pengajuan Angka Kredit DUPAK:  Curah tayangan No. 87 Tahun 1999
DUPAK a. Pengertian pendapat (Slide power tentang Rumpun
Angka Kredit  Latihan point) Jabatan Fungsional
b. Pengertian meng  Laptop Pegawai Negeri Sipil,
DUPAK hitung  LCD Jakarta.
c. Unsur-unsur angka  Flipchart  Depkes RI, Kep.
yang dinilai kredit  White Men.PAN tentang
dalam angka dan meng board Penetapan (17) Jenis
kredit ajukan  Spidol Jabatan Fungsional
DUPAK (ATK) Kesehatan dan Angka
2. Melakukan 2. Penghitungan  Form Kreditnya, Jakarta.
penghitungan angka Angka Kredit pernyata  LAN, Jabatan
kredit a. Pengertian an pengem Fungsional PNS 2006,
teknik bangan Jakarta
penghitungan  Form surat
angka kredit pernyata
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2011
43
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
b. Teknik an melaku
penghitungan kan
angka kredit kegiatan
pelayanan,
3. Melakukan pengajuan 3. Tata cara peng
DUPAK pengajuan DUPAK abdian,
a. Pengertian pengemba
b. Hal-hal yang ngan
perlu profesi,
diperhatikan dan penun
dalam jang
pengajuan  Format
DUPAK PAK dan
c. Mekanisme DUPAK
pengajuan  Contoh-
DUPAK contoh
DUPAK

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
44
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MP. 1
Materi : Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi ini,
materi ini, peserta peserta mampu:
mampu membangun
komitmen belajar 1. Melakukan perkenalan 1. Perkenalan dan  Curah  Bahan  Depkes RI,
selama proses dan pencairan diantara pencairan diantara pendapat tayang Pusdiklat
pelatihan. peserta, fasilitator dan peserta, fasilitator  Permainan (Slide Kesehatan, 2004,
panitia. dan panitia.  Diskusi power Kumpulan Games
2. Merumuskan 2. Perumusan kelompok point) dan Energizer,
kesepakatan tentang kesepakatan tentang  Laptop Jakarta.
harapan peserta harapan peserta  LCD  Munir, Baderel,
terhadap pelatihan, nilai, terhadap pelatihan,  Flipchart 2001, Dinamika
norma, kekhawatiran nilai, norma,  White Kelompok,
mencapai harapan dan kekhawatiran board Penerapannya
kontrol klektif yang mencapai harapan  Spidol Dalam
disepakati bersama dan kontrol klektif (ATK) Laboratorium
sebagai komitmen yang disepakati  Panduan Ilmu Perilaku,
belajar. bersama sebagai diskusi Jakarta
komitmen belajar.
3. Menetapkan organisasi 3. Penetapan
kelas. organisasi kelas.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
45
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MP. 2
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu menyusun
Rencana Tindak 1. Menjelaskan 1. Pengertian dan  Curah  Bahan  BPPSDM Kesehatan;
Lanjut (RTL) setelah pengertian dan tujuan tujuan penyusunan pendapat tayang Rencana Tindak
mengikuti pelatihan. penyusunan RTL. RTL.  Ceramah (Slide power lanjut; Modul TOT
tanya point) NAPZA Pusdiklat
2. Menjelaskan format 2. Format jawab  Laptop SDM Kesehatan;
penyusunan RTL. penyusunan RTL  Latihan  LCD Jakarta; 2009
menyusun  Flipchart  Ditjen PP dan PL,
3. Menyusun rencana 3. Penyusunan RTL RTL  White Depkes RI; Rencana
tindak lanjut . board Tindak Lanjut;
 Spidol Kurmod Surveilans;
(ATK) Subdit Surveilans;
 Panduan Jakarta; 2008
utk latihan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
46
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
PELAKSANA LANJUTAN

Nomor : MD. 2
Materi : Jabatan Fungsional Fisioterapis
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu
mampu memahami menjelaskan tentang:
tentang jabatan
fungsional Fisioterapis 1. Fisioterapis dan 1. Fisioterapis dan  CTJ  Bahan  KepMenpan
Kedudukannya Kedudukannya  Curah tayang (Slide Nomor: KEP/
a. Pengertian pendapat power point) 04/M.PAN/I/
b. Tugas Pokok  Diskusi  Laptop 2004 tentang
c. Pangkat dan  LCD Jabfung
Jabatan  Flipchart Fisioterapis dan
 White board Angka Kreditnya
 Spidol (ATK)
 Panduan
diskusi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
47
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MD.3
Materi : Etika Fisioterapi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan :
tentang etika Fisioterapi
1. Etika Fisioterapi 1. Etika Fisioterapi :  CTJ  Bahan Kumpulan
a. Pengertian  Curah tayang peraturan dan
b. Tujuan Kegiatan pendapat (Slide power keputusan profesi
Fisioterapis point) fisioterapi
c. Tugas dan Fungsi  Laptop Indonesia, 2002
Fisioterapis  LCD
 Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
48
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MD.4
Materi : Komunikasi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu
mampu memahami menjelaskan :
tentang komunikasi
1. Dasar-dasar 1. Dasar-dasar  CTJ  Bahan Kumpulan Peraturan
komunikasi Komunikasi  Curah tayang Dan Keputusan
pendapat (Slide Profesi Fisioterapi
2. Teknik komunikasi 2. Teknik Komunikasi power Indonesia, 2002
a. Wawancara klinnis point)
b. Teknik konseling  Laptop
 LCD
 Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
49
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 1
Materi : Peningkatan dan Pencegahan Penurunan Gerak dan Fungsi
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl; P= 2 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu melakukan mampu:
peningkatan dan
pencegahan 1. Memelihara gerak 1. Pemeliharaan gerak  CTJ  Bahan  Erinn Mikeska, CPT
penurunan gerak dan dan fungsi ibu setelah dan fungsi ibu setelah  Curah tayang and dr. Christine
fungsi melahirkan (post melahirkan (post natal). pendapat (Slide Quatro ;Delivering
power Fitness Guide to Health
natal).  Demons and Strenght training
trasi point) during Pregnancy,
2. Memelihara gerak 2. Pemeliharaan gerak  Laptop Brown Books
dan fungsi pada masa dan fungsi pada masa  LCD Publishing group,
pertumbuhan dan pertumbuhan dan  Flipchart Dallas, Texas 2004
perkembangan anak perkembangan anak  White  Diana Hamilton-Fairley,
pada fungsi motorik. pada fungsi motorik. board Debra Holloway,
 Spidol Gabriel Taylor ; Clinic
(ATK) Handbook of
Women’sHealth, BIOS
 Panduan
Scientific Publishers
demons
Limited, London UK
trasi 2005.
 Dll

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
50
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 2
Materi : Tindakan Terapi Pada Problem Gerak dan Fungsi
Waktu : 38 Jpl (T = 10 Jpl; P = 20 Jpl; PL= 8 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi ini,
materi ini, peserta peserta mampu:
mampu melakukan
tindakan terapi pada 1. Melakukan tindakan terapi 1. Tindakan terapi pada  CTJ  Bahan  Paul Hattam
problem gerak dan pada problem gerak dan problem gerak dan  Curah tayang MSc MCSP
fungsi fungsi di tingkat sistem fungsi di tingkat sistem pendapat (Slide FSOM dan
muskuloskeletal kasus muskuloskeletal kasus  Demons power Alison
sedang. sedang. trasi point) Smeatham MSc
 Simulasi  Laptop MCSP FSOM;
2. Melakukan tindakan terapi 2. Tindakan terapi pada  Praktek  LCD Special Tests in
pada problem gerak dan problem gerak dan lapangan  Flipchart Musculoskeletal
fungsi di tingkat sistem fungsi di tingkat sistem  White Examination,
kardiopulmonal kasus kardiopulmonal kasus board Elsevier Limited,
ringan. ringan.  Spidol Edinburgh
(ATK) London New
3. Melakukan tindakan terapi 3. Tindakan terapi pada  Panduan York Oxford
pada problem gerak dan problem gerak dan demons Philadelphia St
fungsi pada tumbuh fungsi pada tumbuh trasi Louis Sydney
kembang anak kasus kembang anak kasus  Skenario Toronto, 2010.
sedang. sedang. simulasi  Grant Cooper,

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
51
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
4. Melakukan tindakan terapi 4. Tindakan terapi pada  Panduan MD ; Pocket
pada problem gerak dan problem gerak dan PKL Guide to
fungsi di tingkat sistem fungsi di tingkat sistem  Kerangka Musculoskeletal
reproduksi kasus sedang. reproduksi kasus Acuan Diagnosis,
sedang. PKL Humana Press
Inc. Totowa,
5. Melakukan tindakan terapi 5. Tindakan terapi pada New Jersey
pada problem gerak dan problem gerak dan 2006.
fungsi pada alat kognitif fungsi pada alat  Dll
intra–inter personal kasus kognitif intra–inter
ringan. personal kasus ringan.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
52
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 3
Materi : Pemulihan/Penyesuaian Problem Gerak dan Fungsi (Rehabilitatif dan Konpensator) Individu/Kelompok
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu memulihkan/
menyesuaikan 1. Memulihkan/ 1. Pemulihan/  CTJ  Bahan  Cameron, MH
problem gerak dan menyesuaikan gerak penyesuaian gerak  Curah tayang (1999). Physical
fungsi (rehabilitatif dan fungsi untuk dan fungsi untuk pendapat (Slide power Agents in
dan konpensator) aktifitas sehari-hari. aktifitas sehari-hari.  Bermain point) Rehabilitation.
individu/ kelompok peran  Laptop Philadelphia:WB.
 LCD Saunders Co.
 Flipchart  Carr,J and
 White Shepherd, R.
board (1998) Neurological
 Spidol Rehabilitation.Optti
(ATK) mizing Motor
 Skenario Performance
bermainn
peran

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
53
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 4
Materi : Pelayanan Tugas Tes Khusus Fisioterapi
Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
pelayanan tugas tes 1. Melakukan pemeriksaan 1. Pemeriksaan  CTJ  Bahan  William E.Prentice,
khusus fisioterapi. elektrodiagnosis elektrodiagnosis  Curah tayang (2002); Therapeutics
Strength Duration Curve Strength Duration pendapat (Slide Modalities for
(SDC) Curve (SDC). power Physical Therapist
 Simulasi
Second Edition,
 Demons point)
Medical Publishing
2. Melakukan pemeriksaan 2. Pemeriksaan sikap trasi SDC  Laptop Division
sikap tubuh (Posture). tubuh (Posture).  LCD  Nelson, Roger (1991)
 Flipchart Clinical
3. Memberikan asistensi 3. Asistensi kepada  White Electrotherapy 2nd
kepada pasien dalam pasien dalam terapi board ed. , California:
terapi kelompok kelompok  Spidol Appleton and Lange.
neuromuskuler. neuromuskuler. (ATK)  Low, J. and Reed, A
 Skenario (2000),
simulasi Electrotherapy
Explained 3rd ed.,
 Panduan
London:
demons Butterworth-
trasi SDC Heinemann

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
54
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 5
Materi : Karya Tulis/ Ilmiah di Bidang Fisioterapi
Waktu : 9 Jpl (T = 2 Jpl; P = 7 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menulis karya mampu:
tulis di bidang
kesehatan 1. Menjelaskan tentang 1. Karya tulis:  CTJ  Bahan  Arifin, Zaenal, E.,
karya tulis a. Karya tulis/ ilmiah  Curah tayang 2006, Dasar-Dasar
b. Penerjemahan pendapat (Slide Penulisan Karya
 Mind power Ilmiah, PT
2. Prinsip-prinsip dan Mapping point) Grasindo, Jakarta.
2. Menerapkan prinsip- teknis penulisan karya  Latihan  Laptop  Hariwijaya dan
prinsip dan teknik tulis menulis  LCD Triton P.B., 2007,
penulisan karya tulis karya tulis  Flipchart Teknik Penulisan
3. Teknik penulisan karya  White Skripsi dan Tesis,
3. Membuat karya tulis tulis board Oryza,
 Spidol Yogyakarta.
(ATK)  Dll
 Contoh-
contoh
karya
tulis

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
55
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 6
Materi : Sistem Pendokumentasian
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P= 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menerapkan mampu:
sistem
pendokumentasian 1. Menerapkan sistem 1. Sistem  CTJ  Bahan  International
pendokumentasian Pendokumentasian  Curah tayang classification of
pendapat (Slide power afunctioning,
point) Disability and Health
 Laptop World Health
 LCD Organitation 2001
 Flipchart  Keputusan Menteri
 White board Kesehatan Republik
 Spidol Indonesia nomor:
(ATK) 1363/Menkes/SK/XI
I/2001 tentang
Registrasi dan Ijin
Praktik Fisioterapi,
Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2011
56
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 7
Materi : Penghitungan Angka Kredit dan Pengajuan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)
Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P= 6 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
penghitungan Angka 1. Menjelaskan tentang 4. Angka kredit dan  CTJ  Bahan  Depkes RI, Keppres RI
Kredit dan pengajuan Angka Kredit DUPAK:  Curah tayangan No. 87 Tahun 1999
DUPAK a. Pengertian pendapat (Slide power tentang Rumpun
Angka Kredit  Latihan point) Jabatan Fungsional
b. Pengertian meng  Laptop Pegawai Negeri Sipil,
DUPAK hitung  LCD Jakarta.
c. Unsur-unsur angka  Flipchart  Depkes RI, Kep.
yang dinilai kredit  White Men.PAN tentang
dalam angka dan meng board Penetapan (17) Jenis
kredit ajukan  Spidol Jabatan Fungsional
DUPAK (ATK) Kesehatan dan Angka
4. Melakukan 5. Penghitungan  Form Kreditnya, Jakarta.
penghitungan angka Angka Kredit pernyata  LAN, Jabatan
kredit a. Pengertian an pengem Fungsional PNS 2006,
teknik bangan Jakarta
penghitungan  Form surat
angka kredit pernyata
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2011
57
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
b. Teknik an melaku
penghitungan kan
angka kredit kegiatan
pelayanan,
5. Melakukan pengajuan 6. Tata cara peng
DUPAK pengajuan DUPAK abdian,
a. Pengertian pengemba
b. Hal-hal yang ngan
perlu profesi,
diperhatikan dan penun
dalam jang
pengajuan  Format
DUPAK PAK dan
c. Mekanisme DUPAK
pengajuan  Contoh-
DUPAK contoh
DUPAK

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
58
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MP. 1
Materi : Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan
Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu membangun
komitmen belajar 1. Melakukan perkenalan 1. Perkenalan dan  Curah  Bahan  Depkes RI,
selama proses dan pencairan pencairan diantara pendapat tayang Pusdiklat
pelatihan. diantara peserta, peserta, fasilitator dan  Permainan (Slide Kesehatan,
fasilitator dan panitia. panitia.  Diskusi power 2004, Kumpulan
2. Merumuskan 2. Perumusan kelompok point) Games dan
kesepakatan tentang kesepakatan tentang  Laptop Energizer,
harapan peserta harapan peserta  LCD Jakarta.
terhadap pelatihan, terhadap pelatihan,  Flipchart  Munir, Baderel,
nilai, norma, nilai, norma,  White 2001, Dinamika
kekhawatiran kekhawatiran board Kelompok,
mencapai harapan dan mencapai harapan dan  Spidol Penerapannya
kontrol klektif yang kontrol klektif yang (ATK) Dalam
disepakati bersama disepakati bersama  Panduan Laboratorium
sebagai komitmen sebagai komitmen diskusi Ilmu Perilaku,
belajar. belajar. Jakarta
3. Menetapkan 3. Penetapan organisasi
organisasi kelas. kelas.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
59
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MP. 2
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menyusun mampu:
Rencana Tindak Lanjut
(RTL) setelah mengikuti 1. Menjelaskan 1. Pengertian dan  Curah  Bahan  BPPSDM
pelatihan. pengertian dan tujuan penyusunan pendapat tayang Kesehatan;
tujuan penyusunan RTL.  Ceramah (Slide Rencana Tindak
RTL. tanya power lanjut; Modul TOT
jawab point) NAPZA Pusdiklat
2. Menjelaskan format 2. Format penyusunan  Latihan  Laptop SDM Kesehatan;
penyusunan RTL. RTL. menyusun  LCD Jakarta; 2009
RTL  Flipchart  Ditjen PP dan PL,
3. Menyusun rencana 3. Penyusunan RTL  White Depkes RI;
tindak lanjut . board Rencana Tindak
 Spidol Lanjut; Kurmod
(ATK) Surveilans; Subdit
 Panduan Surveilans;
latihan Jakarta; 2008

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
60
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
PENYELIA

Nomor : MD. 2
Materi : Jabatan Fungsional Fisioterapis
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu
mampu memahami menjelaskan tentang:
tentang kebijakan
jabatan fungsional 1. Fisioterapis dan 1. Fisioterapis dan  CTJ  Bahan  KepMenpan
Fisioterapis Kedudukannya Kedudukannya  Curah tayang Nomor: KEP/
a. Pengertian pendapat (Slide power 04/M.PAN/I/
b. Tugas Pokok  Diskusi point) 2004 tentang
c. Pangkat dan  Laptop Jabfung
Jabatan  LCD Fisioterapis dan
 Flipchart Angka Kreditnya
 White board
 Spidol
(ATK)
 Panduan
diskusi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
61
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MD.3
Materi : Etika Fisioterapi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu
mampu memahami menjelaskan :
tentang etika
Fisioterapi 1. Etika Fisioterapi 1. Etika Fisioterapi :  CTJ  Bahan Kumpulan
a. Pengertian  Curah tayang peraturan dan
b. Tujuan Kegiatan pendapat (Slide keputusan profesi
Fisioterapis power fisioterapi
c. Tugas dan point) Indonesia, 2002
Fungsi  Laptop
Fisioterapis  LCD
 Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
62
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MD.4
Materi : Komunikasi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan :
tentang komunikasi
1. Dasar-dasar 1. Dasar-dasar  CTJ  Bahan
komunikasi Komunikasi  Curah tayang
pendapat (Slide
2. Teknik komunikasi 2. Teknik Komunikasi power
a. Wawancara point)
klinnis  Laptop
b. Teknik  LCD
konseling  Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
63
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 1
Materi : Perencanaan Teknis Pelayanan Fisioterapi
Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P= 4 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu melakukan mampu:
perencanaa teknis
pelayanan fisioterapi 1. Merencanakan 1. Perencanaan  CTJ  Bahan  Freemont (2011),
pelayanan fisioterapi pelayanan fisioterapi  Curah tayang Organisasi dan
pada problem gerak pada problem gerak pendapat (Slide power manajemen ,jilid 1
dan fungsi di tingkat dan fungsi di tingkat point) ed.4 , Bumiaksara
 Latihan
 Nina Rahmayanti
individu. individu. membuat  Laptop
(2010), Manajemen
rencana  LCD Pelayanan Prima
2. Melakukan 2. Pelayanan fisioterapi pelayanan  Flipchart  Keputusan Menteri
pelayanan fisioterapi pada problem gerak  White Kesehatan Republik
pada problem gerak dan fungsi di tingkat board Indonesia nomor:
dan fungsi di tingkat kelompok.  Spidol 1363/Menkes/SK/X
kelompok (ATK) II/2001 tentang
 Panduan Registrasi dan Ijin
Praktik Fisioterapi,
latihan
Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
64
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 2
Materi : Peningkatan dan Pencegahan Penurunan Gerak dan Fungsi
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P= 3 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu melakukan mampu:
peningkatan dan
pencegahan penurunan 1. Memelihara gerak 1. Gerak dan fungsi  CTJ  Bahan  Carr, J &
gerak dan fungsi dan fungsi untuk untuk keseimbangan  Curah tayang Shepherd, R
keseimbangan dan dan koordinasi. pendapat (Slide power (1998). Neurological
koordinasi.  Demons point) Rehabillitation:
trasi  Laptop Optimizing Motor
 LCD Performance
 Flipchart Oxford:Butterwort
 White h-Heinemann
board  Kisner, C. Allen,L.
 Spidol 2007. Therapeutic
(ATK) Exercise. Davis
 Panduan Company.
demons Philadelphia
trasi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
65
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 3
Materi : Tindakan Terapi Pada Problem Gerak dan Fungsi
Waktu : 23 Jpl (T = 5 Jpl; P = 10 Jpl; PL= 8 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
tindakan terapi pada 1. Melakukan tindakan 1. Tindakan terapi  CTJ  Bahan  Carr, J &
problem gerak dan terapi pada problem pada problem  Curah tayang Shepherd, R
fungsi gerak dan fungsi di gerak dan fungsi di pendapat (Slide power (1998).
tingkat sistem tingkat sistem  Simulasi point) Neurological
neuromuskular kasus neuromuskular  Praktek  Laptop Rehabillitation:
sedang. kasus sedang. lapangan  LCD Optimizing Motor
 Flipchart Performance
2. Melakukan tindakan 2. Tindakan terapi  White board Oxford:Butterwort
terapi pada problem pada problem  Spidol h-Heinemann
gerak dan fungsi alat gerak dan fungsi (ATK)  Carr, J et al (2000).
indra & integumen alat indra &  Skenario Movement
kasus sedang. integumen kasus simulasi Science:
sedang.  Panduan Foundation for
PKL Physiotherapy in
 Kerangka Rehabilitation (2nd
Acuan PKL ed) London:
Heinemann

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
66
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 4
Materi : Pemulihan/Penyesuaian Problem Gerak dan Fungsi (Rehabilitatif dan Konpensator) Individu/Kelompok
Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi Setelah mengikuti
ini, peserta mampu materi ini, peserta
memulihkan/ mampu:
menyesuaikan problem
gerak dan fungsi 1. Memulihkan/ 1. Pemulihan/  CTJ  Bahan  Cameron, MH
(rehabilitatif dan menyesuaikan gerak penyesuaian gerak  Curah tayang (1999). Physical
konpensator) individu / dan fungsi untuk dan fungsi untuk pendapat (Slide Agents in
kelompok aktifitas sehari-hari. aktifitas sehari-hari.  Bermain power Rehabilitation.
peran point) Philadelphia:WB.
 Laptop Saunders Co.
 LCD  Edwards, S (2000).
 Flipchart Neurological
 White Physiotherapy: A
board Problem Solving
 Spidol Approach (2 nd
(ATK) ed). New York:
 Skenario Churchill
bermain Livingstone
peran

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
67
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 5
Materi : Pelayanan Tugas Tes Khusus Fisioterapi
Waktu : 7 Jpl (T = 3 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
pelayanan tugas tes 1. Melakukan terapi 1. Terapi kelompok pada  CTJ  Bahan  Edwards, S (2000).
khusus fisioterapi. kelompok pada kasus kasus neuromuskuler  Curah tayang Neurological
neuromuskuler sebagai ketua pendapat (Slide Physiotherapy: A
sebagai ketua kelompok/ instruktur.  Diskusi power Problem Solving
kelompok/ instruktur. kasus point) Approach (2 nd ed).
 Laptop New York:
2. Melakukan 2. Pembahasan kasus.  LCD Churchill
pembahasan kasus.  Flipchart Livingstone
 White  Cohen, H (1999)
board Neuroscience for
 Spidol Rehabilitation (2nd
(ATK) ed) Philadelphia:
 Panduan Lippincott Williams
diskusi & Wilkins
kasus
 Lembar
kasus

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
68
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 6
Materi : Evaluasi Teknis Pengelolaan Pelayanan Fisioterapi
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
evaluasi teknis 1. Melakukan evaluasi 1. Evaluasi/ monitoring  CTJ  Bahan  Kep. Menkes RI
pengelolaan /monitoring pelaksanaan teknis  Curah tayang Nomor
pelayanan fisioterapi pelaksanaan teknis pada individu. pendapat (Slide 778/MENKES/SK
pada individu.  Diskusi power /VIII/2008
point) tentang Pedoman
2. Melakukan evaluasi 2. Evaluasi/monitoring  Laptop Pelayanan
/monitoring pelaksanaan teknis  LCD Fisioterapi di
pelaksanaan teknis pada kelompok.  Flipchart Sarana Kesehatan
pada kelompok.  White  Kep. Menkes RI
board Nomor
 Spidol 517/MENKES/SK
(ATK) /VI/2008 tentang
 Panduan StandarPelayanan
diskusi Fisioterapi di
Sarana Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
69
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 7
Materi : Karya Tulis/ Ilmiah di Bidang Fisioterapi
Waktu : 9 Jpl (T = 2 Jpl; P = 7 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menulis karya mampu:
tulis di bidang
kesehatan 1. Menjelaskan tentang 1. Karya tulis:  CTJ  Bahan  Arifin, Zaenal,
karya tulis a. Karya  Curah tayang E., 2006, Dasar-
tulis/ilmiah pendapat (Slide Dasar Penulisan
b. Penerjemahan  Mind power Karya Ilmiah, PT
Mapping point) Grasindo,
2. Menerapkan prinsip- 2. Prinsip-prinsip  Latihan  Laptop Jakarta.
prinsip dan teknik dan teknis menulis  LCD  Hariwijaya dan
penulisan karya tulis penulisan karya karya tulis  Flipchart Triton P.B., 2007,
tulis  White Teknik Penulisan
board Skripsi dan Tesis,
3. Membuat karya tulis 3. Teknik penulisan  Spidol Oryza,
karya tulis (ATK) Yogyakarta.
 Contoh-  Dll
contoh
karya
tulis

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
70
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 8
Materi : Sistem Pendokumentasian
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P= 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menerapkan mampu:
sistem  International
pendokumentasian 1. Menerapkan sistem 1. Sistem  CTJ  Bahan classification of
pendokumentasian Pendokumentasian  Curah pendapat tayangan afunctioning,
(Slide Disability and
Health World Health
power
Organitation 2001
point)
 Keputusan Menteri
 Laptop
Kesehatan Republik
 LCD Indonesia nomor:
 Flipchart 1363/Menkes/SK/X
 White II/2001 tentang
board Registrasi dan Ijin
 Spidol Praktik Fisioterapi,
(ATK) Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
71
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MI. 9
Materi : Penghitungan Angka Kredit dan Pengajuan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)
Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P= 6 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
penghitungan Angka 1. Menjelaskan tentang 7. Angka kredit dan  CTJ  Bahan  Depkes RI, Keppres
Kredit dan pengajuan Angka Kredit DUPAK:  Curah tayangan RI No. 87 Tahun
DUPAK a. Pengertian pendapat (Slide power 1999 tentang
Angka Kredit  Latihan point) Rumpun Jabatan
b. Pengertian meng  Laptop Fungsional Pegawai
DUPAK hitung  LCD Negeri Sipil,
c. Unsur-unsur angka  Flipchart Jakarta.
yang dinilai kredit  White  Depkes RI, Kep.
dalam angka dan meng board Men.PAN tentang
kredit ajukan  Spidol Penetapan (17) Jenis
DUPAK (ATK) Jabatan Fungsional
6. Melakukan 8. Penghitungan  Form Kesehatan dan
penghitungan angka Angka Kredit pernyata Angka Kreditnya,
kredit a. Pengertian an pengem Jakarta.
teknik bangan  LAN, Jabatan
penghitungan  Form surat Fungsional PNS
angka kredit pernyata 2006, Jakarta

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
72
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
b. Teknik an melaku
penghitungan kan
angka kredit kegiatan
pelayanan,
7. Melakukan pengajuan 9. Tata cara peng
DUPAK pengajuan DUPAK abdian,
a. Pengertian pengemba
b. Hal-hal yang ngan
perlu profesi,
diperhatikan dan penun
dalam jang
pengajuan  Format
DUPAK PAK dan
c. Mekanisme DUPAK
pengajuan  Contoh-
DUPAK contoh
DUPAK

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
73
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MP. 1
Materi : Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan
Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu membangun
komitmen belajar 1. Melakukan perkenalan 1. Perkenalan dan  Curah  Bahan  Depkes RI,
selama proses dan pencairan pencairan diantara pendapat tayanga Pusdiklat
pelatihan. diantara peserta, peserta, fasilitator dan  Permainan (Slide Kesehatan, 2004,
fasilitator dan panitia. panitia.  Diskusi power Kumpulan Games
2. Merumuskan 2. Perumusan kelompok point) dan Energizer,
kesepakatan tentang kesepakatan tentang  Laptop Jakarta.
harapan peserta harapan peserta  LCD  Munir, Baderel,
terhadap pelatihan, terhadap pelatihan,  Flip 2001, Dinamika
nilai, norma, nilai, norma, chart Kelompok,
kekhawatiran kekhawatiran mencapai  White Penerapannya
mencapai harapan dan harapan dan kontrol board Dalam
kontrol klektif yang klektif yang disepakati  Spidol Laboratorium Ilmu
disepakati bersama bersama sebagai (ATK) Perilaku, Jakarta
sebagai komitmen komitmen belajar.  Panduan
belajar. diskusi
3. Menetapkan 3. Penetapan organisasi
organisasi kelas. kelas.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
74
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL
Nomor : MP. 2
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
Metode Referensi
Umum (TPU) (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi ini,
materi ini, peserta peserta mampu:
mampu menyusun
Rencana Tindak Lanjut 1. Menjelaskan pengertian 1. Pengertian dan  Curah  Bahan  BPPSDM
(RTL) setelah dan tujuan penyusunan tujuan penyusunan pendapat tayang Kesehatan;
mengikuti pelatihan. RTL. RTL.  CTJ (Slide Rencana Tindak
 Latihan power lanjut; Modul
2. Menjelaskan format 2. Format menyusun point) TOT NAPZA
penyusunan RTL. penyusunan RTL. RTL  Laptop Pusdiklat SDM
 LCD Kesehatan;
3. Menyusun rencana tindak 3. Penyusunan RTL  Flipchart Jakarta; 2009
lanjut .  White  Ditjen PP dan PL,
board Depkes RI;
 Spidol Rencana Tindak
(ATK) Lanjut; Kurmod
 Panduan Surveilans;
utk Subdit
latihan Surveilans;
Jakarta; 2008

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
75
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
76
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

B. STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL


FISIOTERAPIS AHLI

1. Peserta

a. Kriteria
1) Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S1)/ Diploma
IV Fisioterapi;
2) Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan
ruang III/a;
3) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan prajabatan
dan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat.

b. Jumlah peserta :
 Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal 30 orang.

2. Pelatih/fasilitator

Pelatih/fasilitator untuk pelatihan jabatan fungsional


fisioterapis ahli memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti


pelatihan calon widyaiswara atau AKTA atau Training of
Trainer/TOT atau pelatihan bagi Tenaga Pelatih Program
Kesehatan (TPPK).
b. Pendidikan S1 atau minimal setara dengan kriteria
peserta, dengan tambahan keahlian di bidang materi yang
diajarkan.
c. Memahami kurikulum pelatihan jabatan fungsional
fisioterapis yang telah distandarisasi.
d. Menguasai materi yang disampaikan sesuai dengan Garis-
Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) yang
ditetapkan dalam kurikulum pelatihan.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
76
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

3. Penyelenggara

Kriteria penyelenggara pelatihan jabatan fungsional


fisioterapis ahli untuk setiap jenjang yaitu :

a. Institusi atau lembaga pendidikan dan pelatihan yang


memiliki kemampuan menyelenggarakan pelatihan.
b. Mempunyai Master of Training/MOT atau seseorang
yang ditunjuk sebagai pengendali proses pembelajaran
yang menguasai materi pelatihan.
c. Mempunyai minimal 1 orang tenaga SDM yang pernah
mengikuti Training Officer Course/TOC atau pernah
menyelenggarakan pelatihan.

4. Kurikulum

a. Ahli Pertama

1) Tujuan Pelatihan

a) Tujuan umum :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pejabat fungsional Fisioterapis Pertama

b) Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
(1) Meningkatkan dan mencegah penurunan
gerak dan fungsi pada individu/kelompok
meliputi: promotif, preventif dan
pemeliharaan;
(2) Melakukan tindakan terapi pada gangguan
gerak dan fungsi (kuratif);
(3) Memulihkan/menyesuaikan gerak dan fungsi
(rehabilitatif dan konpensatori);
(4) Melakukan pelayanan tugas tes khusus
fisioterapi;
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2011
77
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

(5) Mengembangkan sarana/prasarana;


(6) Membuat karya tulis/ilmiah di bidang
fisioterapi
(7) Menerapkan sistem pendokumentasian
(8) Menghitung angka kredit dan mengajukan
DUPAK.

2) Struktur Program
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka
disusun materi yang akan diberikan secara rinci untuk
setiap jenjang pada struktur program sebagai berikut:

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
78
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS PERTAMA

ALOKASI WAKTU
NO MATERI
T P PL JLH
A. MATERI DASAR:
1. Kebijakan Diklat Aparatur 2 - - 2
2. Jabatan Fungsional Fisioterapis 2 2 - 4
3. Etika Fisioterapi 2 - - 2
4. Komunikasi 2 - - 2
Sub total 8 2 - 10
B. MATERI INTI:
1. Peningkatan dan pencegahan penurunan 3 6 - 9
gerak dan fungsi pada individu/kelompok
meliputi: promotif, preventif dan
pemeliharaan
2. Tindakan terapi pada gangguan gerak dan 5 11 8 24
fungsi (kuratif)
3. Pemulihan/penyesuaian gerak dan fungsi 2 4 - 6
(rehabilitatif dan konpensatori)
4. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi 4 4 - 8
5. Pengembangan sarana/ prasarana 2 2 - 4
6. Karya tulis/ilmiah di bidang fisioterapi 2 7 - 9
7. Sistem pendokumentasian 2 2 - 4
8. Penghitungan angka kredit dan pengajuan 2 6 - 8
DUPAK.
Sub total 22 42 8 72
C. MATERI PENUNJANG:
1. Membangun Komitmen Belajar - 3 - 3
2. Rencana Tindak Lanjut - 2 - 2
Sub total - 5 - 5
TOTAL 30 49 8 87
Keterangan: T= Teori; P = Penugasan; PL= Praktik Lapangan; 1 Jpl @ 45 menit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
79
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

3) Diagram Alir Proses Pembelajaraan

DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS PERTAMA

Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)


Metode: games, diskusi

Wawasan Pengetahuan dan Keterampilan


1. Kebijakan 1. Peningkatan dan pencegahan penurunan gerak
Diklat dan fungsi pada individu/kelompok meliputi:
Aparatur promotif, preventif dan pemeliharaan;
E 2. Jabatan 2. Tindakan terapi pada gangguan gerak dan
V Fungsional fungsi (kuratif);
A Fisioterapis 3. Pemulihan/penyesuaian gerak dan fungsi
3. Etika (rehabilitatif dan konpensatori);
L
Fisioterapi 4. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi;
U 4. Komunikasi 5. Pengembangan sarana/prasarana;
A 6. Karya tulis/ ilmiah di bidang fisioterapi;
S METODE: 7. Sistem pendokumentasian
I  Curah 8. Penghitungan angka kredit dan pengajuan
pendapat DUPAK.
 Ceramah
tanya jawab METODE:
 Ceramah Tanya jawab  Simulasi
 Curah pendapat  Latihan
 Demonstrasi  PKL
 Bermain peran

Praktik Lapangan

RTL

Penutupan Post Test & Evaluasi penyelenggaraan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
80
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

b. Ahli Muda

1) Tujuan Pelatihan

a) Tujuan umum :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pejabat fungsional Fisioterapis Muda.

b) Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
(1) Meningkatkan dan mencegah penurunan gerak
dan fungsi pada individu/kelompok meliputi:
promotif, preventif dan pemeliharaan;
(2) Melakukan tindakan terapi pada gangguan
gerak dan fungsi (kuratif);
(3) Memulihkan/menyesuaikan gerak dan fungsi
(rehabilitatif dan konpensatori);
(4) Melakukan pelayanan tugas tes khusus
fisioterapi;
(5) Mengembangkan sarana/prasarana;
(6) Membuat karya tulis/ilmiah di bidang
fisioterapi
(7) Menerapkan sistem pendokumentasian
(8) Menghitung angka kredit dan mengajukan
DUPAK.

2) Struktur Program
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka
disusun materi yang akan diberikan secara rinci untuk
setiap jenjang pada struktur program sebagai berikut:

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
81
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS MUDA

ALOKASI WAKTU
NO MATERI
T P PL JLH
A. MATERI DASAR:
1. Arah kebijakan dan Program Kementerian 2 - - 2
Kesehatan
2. Jabatan Fungsional Fisioterapis 2 2 - 4
3. Etika Fisioterapi 2 - - 2
4. Komunikasi 2 - - 2
Sub total 8 2 - 10
B. MATERI INTI:
1. Peningkatan dan pencegahan penurunan gerak 2 4 - 6
dan fungsi pada individu/kelompok meliputi:
promotif, preventif dan pemeliharaan;
2. Tindakan terapi pada gangguan gerak dan 8 12 8 28
fungsi (kuratif);
3. Pemulihan/penyesuaian gerak dan fungsi 2 4 - 6
(rehabilitatif dan konpensatori);
4. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi; 2 4 - 6
5. Pengembangan sarana/prasarana; 2 3 - 5
6. Karya tulis/ ilmiah di bidang fisioterapi; 2 7 - 9
7. Sistem Pendokumentasian 2 2 - 4
8. Penghitungan angka kredit dan pengajuan 2 6 - 8
DUPAK.
Sub total 22 42 8 72
C. MATERI PENUNJANG:
1. Membangun Komitmen Belajar - 3 - 3
2. Rencana Tindak Lanjut - 2 - 2
Sub total - 5 - 5
TOTAL 30 49 8 87
Keterangan: T= Teori; P = Penugasan; PL= Praktik Lapangan; 1 Jpl @ 45 menit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
82
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

3) Diagram Alir Proses Pembelajaran

DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS MUDA

Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)


Metode: games, diskusi

Wawasan Pengetahuan dan Keterampilan


1. Arah 1. Peningkatan dan pencegahan penurunan gerak
kebijakan dan fungsi pada individu/kelompok meliputi:
dan Program promotif, preventif dan pemeliharaan;
Kementerian 2. Tindakan terapi pada gangguan gerak dan
Kesehatan fungsi (kuratif);
E 2. Jabatan 3. Pemulihan/penyesuaian gerak dan fungsi
V Fungsional (rehabilitatif dan konpensatori);
A Fisioterapis 4. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi;
L 3. Etika 5. Pengembangan sarana/prasarana;
U Fisioterapi 6. Karya tulis/ilmiah di bidang fisioterapi;
A 4. Komunikasi 7. Sistem Pendokumentasian
8. Penghitungan angka kredit dan pengajuan
S
METODE: DUPAK.
I  Curah
pendapat METODE:
 Ceramah  Ceramah Tanya jawab  Simulasi
tanya jawab  Curah pendapat  Latihan
 Demonstrasi  PKL
 Bermain peran

Praktik Lapangan

RTL

Penutupan Post Test & Evaluasi Penyelenggaraan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
83
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

c. Ahli Madya

1) Tujuan Pelatihan

a) Tujuan umum :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pejabat fungsional Fisioterapis Madya.

b) Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
(1) Merencanakan pelayanan fisioterapi meliputi
identifikasi, perumusan masalah, menetapkan
prioritas dan menyusun program pelayanan;
(2) Mengembangkan pelayanan fisioterapi
meliputi pendekatan analisa dampak,
pembaharuan yang sasarannya kualitas;
(3) Meningkatkan dan mencegah penurunan gerak
dan fungsi pada individu/kelompok meliputi:
promotif, preventif dan pemeliharaan;
(4) Melakukan tindakan terapi pada gangguan
gerak dan fungsi (kuratif);
(5) Memulihkan/menyesuaikan gerak dan fungsi
(rehabilitatif dan konpensatori);
(6) Melakukan pelayanan tugas tes khusus
fisioterapi;
(7) Mengembangkan sarana/prasarana;
(8) Melakukan evaluasi desain pelayanan
fisioterapi;
(9) Membuat karya tulis/ ilmiah di bidang
fisioterapi
(10) Menerapkan sistem pendokumentasian
(11) Menghitung angka kredit dan mengajukan
DUPAK.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
84
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

2) Struktur Program
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka
disusun materi yang akan diberikan secara rinci untuk
setiap jenjang pada struktur program sebagai berikut:

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS MADYA
ALOKASI WAKTU
NO MATERI
T P PL JLH
A. MATERI DASAR:
1. Arah kebijakan dan Program Kementerian 2 - - 2
Kesehatan
2. Jabatan Fungsional Fisioterapis 2 2 - 4
3. Etika Fisioterapi 2 - - 2
4. Komunikasi 2 - - 2
Sub total 8 2 - 10
B. MATERI INTI:
1. Perencanaan pelayanan fisioterapi 2 3 - 5
2. Pengembangan pelayanan fisioterapi meliputi 2 3 - 5
peningkatan dan pencegahan penurunan gerak
dan fungsi pada individu/kelompok
3. Peningkatan dan Pencegahan penurunan gerak dan 1 2 - 3
fungsi pada individu/kelompok meliputi:
promotif, preventif dan pemeliharaan;
4. Tindakan terapi pada gangguan gerak dan fungsi 5 10 8 23
(kuratif);
5. Pemulihan/penyesuaian gerak dan fungsi 2 3 - 5
6. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi; 2 3 - 5
7. Pengembangan sarana/prasarana; 1 2 - 3
8. Evaluasi desain pelayanan fisioterapi; 2 3 - 5
9. Karya tulis/karya ilmiah di bidang fisioterapi; 2 5 - 7
10. Sistem Pendokumentasian 1 2 - 3
11. Penghitungan angka kredit dan pengajuan 2 6 - 8
DUPAK.
Sub total 22 42 8 72
C. MATERI PENUNJANG:
1. Membangun Komitmen Belajar - 3 - 3
2. Rencana Tindak Lanjut - 2 - 2
Sub total - 5 - 5
TOTAL 31 48 8 87
Keterangan: T= Teori; P = Penugasan; PL= Praktik Lapangan; 1 Jpl @ 45 menit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
85
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

3) Diagram Alir Proses Pembelajaran

DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN


JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS MADYA

Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)


Metode: games, diskusi

WAWASAN KETERAMPILAN
1. Arah 1. Perencanaan pelayanan fisioterapi
kebijakan 2. Pengembangan pelayanan fisioterapi meliputi
dan 3. Peningkatan dan pencegahan penurunan gerak
E Program dan fungsi pada individu/kelompok
V Kementeria 4. Tindakan terapi pada gangguan gerak dan
A n Kesehatan fungsi (kuratif);
L 2. Jabatan 5. Pemulihan/penyesuaian gerak dan fungsi
U Fungsional 6. Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi;
A Fisioterapis 7. Pengembangan sarana/prasarana;
3. Etika 8. Evaluasi desain pelayanan fisioterapi;
S
Fisioterapi 9. Karya tulis/ ilmiah di bidang fisioterapi;
I 4. Komunikasi 10.Sistem Pendokumentasian
11.Penghitungan angka kredit dan pengajuan
METODE: DUPAK.
 Curah
pendapat METODE
 Ceramah  CTJ  Simulasi
tanya  Curah pendapat  Latihan
jawab  Demonstrasi  PKL
 Bermain peran

Praktik Lapangan

RTL

Penutupan Post Test & Evaluasi Penyelenggaraan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
86
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

4) Proses dan Metode Pembelajaran

a) Proses pembelajaran

Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan


sebagai berikut :
(1) Dinamisasi dan penggalian harapan peserta
serta membangun komitmen belajar diantara
peserta.
(2) Penyiapan peserta sebagai individu atau
kelompok yang mempunyai pengaruh
terhadap perubahan perilaku dalam
menciptakan iklim yang kondusif dalam
melaksanakan tugas.
(3) Penjajagan awal peserta dengan memberikan
pre-test.
(4) Pembahasan materi kelas.
(5) Praktik kelas dalam bentuk penugasan-
penugasan dan praktik lapangan.
(6) Penjajagan akhir peserta dengan memberikan
post-test.

Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta


dilibatkan secara aktif baik dalam teori maupun
penugasan, dimana:
(1) Fasilitator mempersiapkan peserta untuk siap
mengikuti proses pembelajaran.
(2) Fasilitator menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada setiap
materi.
(3) Fasilitator dapat mengawali proses
pembelajaran dengan:
 Penggalian pengalaman peserta.
 Penjelasan singkat tentang seluruh materi.
 Penugasan dalam bentuk individual atau
kelompok.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
87
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

(4) Setelah semua materi disampaikan, fasilitator


dan atau peserta dapat memberikan umpan
balik terhadap isi keseluruhan materi yang
diberikan.
(5) Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator
dan peserta dapat membuat rangkuman dan
atau pembulatan.

b) Metode Pembelajaran

(1) Metode pembelajaran ini berdasarkan pada


prinsip:
(2) Orientasi kepada peserta meliputi latar
belakang, kebutuhan dan harapan yang terkait
dengan tugas yang dilaksanakan.
(3) Peran serta aktif peserta sesuai dengan
pendekatan pembelajaran.
(4) Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis
untuk terciptanya komunikasi dari dan ke
berbagai arah.

Oleh karena itu metode yang digunakan selama


proses pembelajaran diantaranya adalah:
(1) Ceramah singkat dan tanya jawab.
(2) Curah pendapat, untuk penjajagan
pengetahuan dan pengalaman peserta terkait
dengan materi yang diberikan.
(3) Penugasan berupa: diskusi, simulasi, praktik
lapangan, dan latihan menghitung angka
kredit.

c) Rincian rangkaian alir proses pelatihan sebagai


berikut:

(1) Pembukaan
Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa
kegiatan berikut:
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2011
88
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

 Laporan ketua penyelenggara pelatihan.


 Pengarahan dari pejabat yang berwenang
tentang latar belakang perlunya pelatihan.
 Perkenalan peserta secara singkat.
(2) Membangun komitmen belajar
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan
peserta dalam mengikuti proses pelatihan.
Kegiatannya antara lain:
 Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan
pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan dalam materi membangun
komitmen belajar.
 Perkenalan antara peserta dan para
fasilitator dan panitia penyelenggara
pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama
peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan
dengan permainan, dimana seluruh peserta
terlibat secara aktif.
 Mengemukakan kebutuhan/harapan,
kekhawatiran dan komitmen masing-masing
peserta selama pelatihan.
 Kesepakatan antara para fasilitator,
penyelenggara pelatihan dan peserta dalam
berinteraksi selama pelatihan berlangsung,
meliputi: pengorganisasian kelas,
kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan
yang lainnya.
(3) Pengisian pengetahuan/ wawasan
Setelah materi Membangun Komitmen Belajar,
kegiatan dilanjutkan dengan memberikan
materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan
yang sebaiknya diketahui peserta dalam
pelatihan ini, yaitu: Kebijakan Diklat Aparatur,
Jabatan Fungsional Fisioterapis, Etika
Fisioterapi, dan Komunikasi.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
89
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

(4) Pemberian ketrampilan


Pemberian materi ketrampilan dari proses
pelatihan mengarah pada kompetensi
keterampilan yang akan dicapai oleh peserta.
Penyampaian materi dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode yang
melibatkan semua peserta untuk berperan serta
aktif dalam mencapai kompetensi tersebut,
yaitu metode tanya jawab, studi kasus, diskusi
kelompok, bermain peran, tugas baca, simulasi,
dan latihan-latihan tentang jabatan fungsional
fisioterapis.
(5) Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Masing-masing peserta menyusun rencana
tindak lanjut pelaksanaan pelatihan Jabatan
Fungsional Fisioterapis di Lingkungan
Kesehatan.
(6) Evaluasi
Evaluasi dilakukan tiap hari dengan cara me-
review kegiatan proses pembelajaran yang
sudah berlangsung, ini sebagai umpan balik
untuk menyempurnakan proses pembelajaran
selanjutnya. Di samping itu juga dilakukan
proses umpan balik dari pelatih ke peserta
berdasarkan penilaian penampilan peserta,
baik di kelas maupun di lapangan.
(7) Penutupan
Acara penutupan dapat dijadikan sebagai
upaya untuk mendapatkan masukan dari
peserta ke penyelenggara dan fasilitator untuk
perbaikan pelatihan yang akan datang.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
90
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)


AHLI PERTAMA
Nomor : MD. 2
Materi : Jabatan Fungsional Fisioterapis
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan
tentang jabatan tentang:
fungsional Fisioterapis
1. Jabatan Fungsional 1. Jabfung Fisioterapis  CTJ  Bahan  KepMenpan
Fisioterapis dan dan Kedudukannya  Curah tayang Nomor: KEP/
Kedudukannya a. Pengertian pendapat (Slide 04/M.PAN/I/ 2004
b. Tugas Pokok  Diskusi power tentang Jabfung
c. Pangkat dan point) Fisioterapis dan
Jabatan  Laptop Angka Kreditnya
 LCD
 Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)
 Panduan
Diskusi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
91
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MD.3
Materi : Etika Fisioterapi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan :
tentang etika fisioterapi
1. Etika Fisioterapi 1. Etika Fisioterapi :  CTJ  Bahan Kumpulan
a. Pengertian  Curah tayang peraturan dan
b. Tujuan Kegiatan pendapat (Slide keputusan profesi
Fisioterapis power fisioterapi
c. Peran dan point) Indonesia, 2002
Fungsi  Laptop
Fisioterapis  LCD
 Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
92
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MD.4
Materi : Komunikasi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan :
tentang komunikasi
1. Dasar-dasar 1. Dasar-dasar  CTJ  Bahan
komunikasi Komunikasi  Curah tayang
pendapat (Slide
2. Teknik komunikasi 2. Teknik Komunikasi power
a. Wawancara point)
klinis  Laptop
b. Teknik  LCD
konseling  Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
93
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 1
Materi : Peningkatan dan Pencegahan Penurunan Gerak dan Fungsi Pada Individu/Kelompok meliputi: Promotif, Preventif dan
Pemeliharaan
Waktu : 9 Jpl (T = 3 Jpl; P= 6 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
peningkatan dan 1. Memelihara gerak dan 1. Pemeliharaan gerak dan  CTJ  Bahan  Duta, D.C. 1998.
pencegahan fungsi pada ibu hamil fungsi pada ibu hamil  Curah tayang Text Book of
penurunan gerak dan (pre natal). (pre natal). pendapat (Slide power Obstetrics. Edit
fungsi pada individu/ point) by Hiralal Konar.
 Simulasi
Edisi ke empat.
kelompok meliputi: 2. Memelihara gerak dan 2. Pemeliharaan gerak dan  Demons  Laptop
India: New
promotif, preventif fungsi pada masa fungsi pada masa trasi  LCD
central book
dan pemeliharaan. pertumbuhan dan pertumbuhan dan  Flipchart agency LTD
perkembangan anak perkembangan anak  White  Ganong,W.F.
secara komprehensif. secara komprehensif. board 1991. Fisiologi
 Spidol kedokteran. edisi
3. Memberikan asistensi 3. Asistensi kepada klien  Skenario 10. Terjemahan
kepada klien untuk untuk meningkatkan simulasi Aji Darma.
meningkatkan gerak gerak dan fungsi dalam  Panduan Jakarta: Buku
dan fungsi dalam keterampilan olah raga. demons Kedokteran EGC
keterampilan olah trasi  Dll
raga.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
94
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 2
Materi : Tindakan Terapi Pada Gangguan Gerak dan Fungsi (Kuratif)
Waktu : 24 Jpl (T = 5 Jpl; P = 11 Jpl; PL= 8 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
tindakan terapi pada 1. Melakukan tindakan 1. Tindakan terapi pada  CTJ  Bahan  Josephine Key
gangguan gerak dan terapi pada problem problem gerak dan  Curah tayang (2010); Back Pain:
fungsi (kuratif) gerak dan fungsi di fungsi di tingkat sistem pendapat (Slide power Movemente
Problem:A Clinical
tingkat sistem musculoskeletal kasus  Demons point)
Approach
musculoskeletal kasus sedang. trasi  Laptop
Incoorporating
sedang.  Simulasi  LCD Relevant Research
 Praktek  Flipchart and Practice;
2. Melakukan tindakan 2. Tindakan terapi pada lapangan  White board Churchill
terapi pada problem problem gerak dan  Spidol Livingstone,
gerak dan fungsi pada fungsi pada usia lanjut  Panduan British.
usia lanjut kasus ringan. kasus ringan. demons  Crosbie, J. (1993).
trasi Key Issues in
Musculoskeletal
3. Melakukan tindakan  Skenario
Physiotherapy.
terapi pada problem 3. Tindakan terapi pada simulasi
London:
gerak dan fungsi di problem gerak dan  Panduan Butterworth-
tingkat alat kognitif fungsi di tingkat alat PKL Heinemann.
intra-inter personal kognitif intra – inter  Kerangka  Dll
kasus sedang. personal kasus sedang. Acuan PKL

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
95
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 3
Materi : Pemulihan/Penyesuaian Gerak dan Fungsi (Rehabilitatif dan Konpensatori)
Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memulihkan/ mampu:
menyesuaikan gerak
dan fungsi 1. Melatih 1. Latihan pengembangan  CTJ  Bahan  American Physical
(rehabilitatif dan pengembangan potensi gerak dan fungsi  Curah tayang Therapy
konpensatori) potensi gerak dan untuk penggunaan pendapat (Slide Assosiation,Guide
fungsi untuk ortose.  Bermain power for Physical Therpist
penggunaan ortose. peran point) Practise, Physical
 Laptop Therapy Journal,
 LCD January 2001
 Flipchart  Catherine a.
 White Trombly, MA,
board O.T.R.. F.A.O.T.A..
 Spidol Occupational
 Skenario Therapy for Psysical
bermain Disfungtion. ,
peran William & Wilkin,
Philadelphia, 1987.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
96
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 4
Materi : Pelayanan Tugas Tes Khusus Fisioterapi
Waktu : 8 Jpl (T = 4 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
pelayanan tugas tes 1. Melakukan 1. Pemeriksaan elektro  CTJ  Bahan  William E.Prentice,
khusus fisioterapi pemeriksaan elektro diagnosis selain SDC.  Curah tayang (2002); Therapeutics
diagnosis selain SDC. pendapat (Slide power Modalities for
Physical Therapist
 Simulasi point)
Second Edition,
2. Asistensi kepada 2. Asistensi kepada  Demons  Laptop
Medical Publishing
pasien dalam terapi pasien dalam terapi trasi  LCD Division
kelompok kasus kelompok kasus selain  Flipchart  Nelson, Roger (1991)
kardiopulmonal setiap kardiopulmonal SDC  White Clinical
10 orang. setiap 10 orang. board Electrotherapy 2nd
 Spidol ed. , California:
 Skenario Appleton and Lange.
simulasi  Hoogland, R (1990),
Ultrasound
 Panduan
Therapy, Delft: BV
demonstras
Enraf Nonius.
i selain  Dll
SDC

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
97
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 5
Materi : Pengembangan Sarana/Prasarana
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu mampu:
mengembangkan
sarana/prasarana 1. Melakukan uji coba 1. Uji coba peralatan  Bahan  Freemont (2011),
 CTJ
peralatan fisioterapi. fisioterapi. tayang Organisasi dan
 Curah
(Slide manajemen ,jilid 1
pendapat
2. Melakukan supervisi 2. Supervisi ruang power ed.4 , Bumiaksara
 Simulasi
ruang fisioterapi fisioterapi pelayanan point)  Nina Rahmayanti
pelayanan dasar tiap dasar tiap semester.  Laptop (2010), Manajemen
semester.  LCD Pelayanan Prima
 Flipchart  Keputusan Menteri
 White Kesehatan Republik
board Indonesia nomor:
 Spidol 1363/Menkes/SK/XI
 Skenario I/2001 tentang
simulasi Registrasi dan Ijin
Praktik Fisioterapi,
Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
98
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 6
Materi : Karya Tulis/ Ilmiah di Bidang Fisioterapi
Waktu : 9 Jpl (T = 2 Jpl; P = 7 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menulis karya mampu:
tulis di bidang
kesehatan 1. Menjelaskan tentang 1. Karya tulis:  CTJ  Bahan  Arifin, Zaenal, E.,
karya tulis a. Karya tulis/  Curah tayang 2006, Dasar-Dasar
ilmiah pendapat (Slide Penulisan Karya
b. Penerjemahan  Mind power Ilmiah, PT Grasindo,
Mapping point) Jakarta.
2. Menerapkan prinsip- 2. Prinsip-prinsip  Latihan  Laptop  Hariwijaya dan
prinsip dan teknik dan teknis menulis  LCD Triton P.B., 2007,
penulisan karya tulis penulisan karya karya tulis  Flipchart Teknik Penulisan
tulis  White Skripsi dan Tesis,
board Oryza, Yogyakarta.
3. Membuat karya tulis 3. Teknik penulisan  Spidol  Dll
karya tulis (ATK)
 Contoh-
contoh
karya
tulis

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
99
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 7
Materi : Sistem Pendokumentasian
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P= 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu menerapkan
sistem 1. Menerapkan sistem 1. Sistem  CTJ  Bahan  International
pendokumentasian pendokumenasian pendokumentasian  Curah tayangan classification of
pendapat (Slide power afunctioning,
point) Disability and
 Laptop Health World
 LCD Health
 Flipchart Organitation 2001
 White  Keputusan Menteri
board Kesehatan Republik
 Spidol Indonesia nomor:
(ATK) 1363/Menkes/SK/
XII/2001 tentang
Registrasi dan Ijin
Praktik Fisioterapi,
Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
100
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 8
Materi : Penghitungan Angka Kredit dan Pengajuan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)
Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P= 6 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
penghitungan Angka 1. Menjelaskan tentang 1. Angka kredit dan  CTJ  Bahan  Depkes RI, Keppres
Kredit dan pengajuan Angka Kredit DUPAK:  Curah tayangan RI No. 87 Tahun
DUPAK a. Pengertian pendapat (Slide power 1999 tentang
Angka Kredit  Latihan point) Rumpun Jabatan
b. Pengertian meng  Laptop Fungsional Pegawai
DUPAK hitung  LCD Negeri Sipil,
c. Unsur-unsur angka  Flipchart Jakarta.
yang dinilai kredit  White  Depkes RI, Kep.
dalam angka dan meng board Men.PAN tentang
kredit ajukan  Spidol Penetapan (17) Jenis
DUPAK (ATK) Jabatan Fungsional
2. Melakukan 2. Penghitungan  Form Kesehatan dan
penghitungan angka Angka Kredit pernyata Angka Kreditnya,
kredit a. Pengertian an pengem Jakarta.
teknik bangan  LAN, Jabatan
penghitungan  Form surat Fungsional PNS
angka kredit pernyata 2006, Jakarta

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
101
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

b. Teknik an melaku
penghitungan kan
angka kredit kegiatan
pelayan an,
3. Melakukan pengajuan 3. Tata cara peng
DUPAK pengajuan DUPAK abdian,
a. Pengertian pengemba
b. Hal-hal yang ngan
perlu profesi,
diperhatikan dan penun
dalam jang
pengajuan  Format
DUPAK PAK dan
c. Mekanisme DUPAK
pengajuan  Contoh-
DUPAK contoh
DUPAK

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
102
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MP. 1
Materi : Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan
Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu membangun
komitmen belajar 1. Melakukan perkenalan 1. Perkenalan dan  Curah  Bahan  Depkes RI,
selama proses dan pencairan diantara pencairan diantara pendapat tayang Pusdiklat
pelatihan. peserta, fasilitator dan peserta, fasilitator dan  Permainan (Slide Kesehatan,
panitia. panitia.  Diskusi power 2004,
2. Merumuskan 2. Perumusan kelompok point) Kumpulan
kesepakatan tentang kesepakatan tentang  Laptop Games dan
harapan peserta harapan peserta  LCD Energizer,
terhadap pelatihan, terhadap pelatihan,  Flipchart Jakarta.
nilai, norma, nilai, norma,  White  Munir,
kekhawatiran mencapai kekhawatiran mencapai board Baderel, 2001,
harapan dan kontrol harapan dan kontrol  Spidol Dinamika
klektif yang disepakati klektif yang disepakati (ATK) Kelompok,
bersama sebagai bersama sebagai  Panduan Penerapannya
komitmen belajar. komitmen belajar. diskusi Dalam
3. Menetapkan 3. Penetapan organisasi Laboratorium
organisasi kelas. kelas. Ilmu Perilaku,
Jakarta

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
103
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MP. 2
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu menyusun
Rencana Tindak 1. Menjelaskan pengertian 1. Pengertian dan  Curah  Bahan  BPPSDM
Lanjut (RTL) setelah dan tujuan penyusunan tujuan penyusunan pendapat tayang Kesehatan;
mengikuti pelatihan. RTL. RTL.  Ceramah (Slide Rencana Tindak
tanya power lanjut; Modul
2. Menjelaskan format 2. Format penyusunan jawab point) TOT NAPZA
penyusunan RTL. RTL.  Latihan  Laptop Pusdiklat SDM
menyusun  LCD Kesehatan;
3. Menyusun rencana 3. Penyusunan RTL RTL  Flipchart Jakarta; 2009
tindak lanjut .  White  Ditjen PP dan PL,
board Depkes RI;
 Spidol Rencana Tindak
(ATK) Lanjut; Kurmod
 Panduan Surveilans;
latihan Subdit
Surveilans;
Jakarta; 2008

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
104
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)


AHLI MUDA
Nomor : MD. 2
Materi : Jabatan Fungsional Fisioterapis
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan
tentang jabatan tentang:
fungsional fisioterapis
1. Jabatan Fungsional 1. Jabfung Fisioterapis  CTJ  Bahan  KepMenpan
Fisioterapis dan dan Kedudukannya  Curah tayang Nomor: KEP/
Kedudukannya a. Pengertian pendapat (Slide 04/M.PAN/I/
b. Tugas Pokok  Diskusi power 2004 tentang
c. Pangkat dan point) Jabfung
Jabatan  Laptop Fisioterapis dan
 LCD Angka Kreditnya
 Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)
 Panduan
Diskusi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
105
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MD.3
Materi : Etika Fisioterapi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan :
tentang etika Fisioterapi
1. Etika Fisioterapi 1. Etika Fisioterapi :  CTJ  Bahan
a. Pengertian  Curah tayang
b. Tujuan Kegiatan pendapat (Slide
Fisioterapis power
c. Peran dan point)
Fungsi  Laptop
Fisioterapis  LCD
 Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
106
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MD.4
Materi : Komunikasi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan :
tentang komunikasi
1. Dasar-dasar 1. Dasar-dasar  CTJ  Bahan
komunikasi Komunikasi  Curah tayang
pendapat (Slide
2. Teknik komunikasi 2. Teknik Komunikasi power
a. Wawancara point)
klinis  Laptop
b. Teknik  LCD
konseling  Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
107
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 1
Materi : Peningkatan dan Pencegahan Penurunan Gerak dan Fungsi Pada Individu/Kelompok Meliputi: Promotif, Preventif dan
Pemeliharaan
Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu melakukan mampu:
peningkatan dan
pencegahan 1. Memelihara dan 1. Pemeliharaan gerak  CTJ  Bahan  McArdle, William,
penurunan gerak dan meningkatkan gerak dan fungsi dalam  Curah tayang Frank Katch (2006);
fungsi pada individu/ dan fungsi dalam keterampilan olah pendapat (Slide Exercise Physiology:
kelompok meliputi: keterampilan olah raga.  Simulasi powerpoint) Energy, Nutrition
promotif, preventif raga.  Demons  Laptop and Human
dan pemeliharaan. trasi  LCD Performance; 6th Ed,
2. Memelihara gerak 2. Pemeliharaan  Flipchart Lippincot Williams
dan fungsi untuk gerak dan fungsi  White & Wilkins,
memperbaiki aktifitas untuk board Philadelphia.
sensoris motoris. memperbaiki  Spidol  Wilmore, Jack;
aktifitas sensoris (ATK) David Costill (2008);
motoris.  Skenario Physiology of Sport
simulasi and Exercise; 4th Ed,
 Panduan Human Kinetics
demons Europe Ltd, Leeds
trasi  Dll

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
108
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 2
Materi : Tindakan Terapi Pada Gangguan Gerak dan Fungsi (Kuratif)
Waktu : 28 Jpl (T = 8 Jpl; P = 12 Jpl; PL= 8 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
tindakan terapi pada 1. Melakukan tindakan 1. Tindakan terapi pada  CTJ  Bahan  Carr, J &
gangguan gerak dan terapi pada problem problem gerak dan  Curah tayang Shepherd, R
fungsi (kuratif) gerak dan fungsi di fungsi di tingkat sistem pendapat (Slide (1998).
tingkat sistem neuromuskular kasus  Demon power Neurological
neuromuskular kasus sedang. strasi point) Rehabillitation:
sedang.  Simulasi  Laptop Optimizing
 Praktek  LCD Motor
2. Melakukan tindakan 2. Tindakan terapi pada lapangan  Flipchart Performance
terapi pada problem problem gerak dan  White Oxford:Butterwor
gerak dan fungsi di fungsi di tingkat sistem board th-Heinemann
tingkat sistem kardiopulmonal kasus  Spidol  Carr, J et al
kardiopulmonal kasus sedang. (ATK) (2000). Movement
sedang.  Panduan Science:
demons Foundation for
3. Melakukan tindakan 3. Tindakan terapi pada trasi Physiotherapy in
terapi pada problem problem gerak dan  Skenario Rehabilitation
gerak dan fungsi di fungsi di tingkat sistem simulasi (2nd ed) London:
tingkat sistem reproduksi.  Panduan Heinemann

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
109
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

reproduksi. PKL  Edwards, S


 Kerangka (2000).
4. Melakukan tindakan 4. Tindakan terapi pada Acuan Neurological
terapi pada problem problem gerak dan PKL Physiotherapy: A
gerak dan fungsi di fungsi di tingkat sistem Problem Solving
tingkat sistem alat indra alat indra dan Approach (2 nd
dan integument kasus integument kasus berat. ed). New York:
berat. Churchill
Livingstone
5. Melakukan tindakan 5. Tindakan terapi pada
terapi pada problem problem gerak dan
gerak dan fungsi di fungsi di tingkat sistem
tingkat sistem alat alat kognitif intra-inter
kognitif intra-inter personal kasus berat.
personal kasus berat.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
110
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 3
Materi : Pemulihan/Penyesuaian Gerak dan Fungsi (Rehabilitatif dan Konpensatori)
Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
pemulihan/ 1. Melakukan 1. Pemulihan/  CTJ  Bahan  Bette
penyesuaian gerak pemulihan/ penyesuaian gerak  Curah tayang R.Bonder,PhD,OTR/L
dan fungsi penyesuaian problem dan fungsi untuk pendapat (Slide ,FAOTA dan Vanina
power Dal Bello-Haas,
(rehabilitatif dan gerak dan fungsi aktifitas sehari-hari.  Simulasi
PhD,MEd,BSc(PT) ;
konpensatori) untuk aktifitas sehari- point)
Functional Performance
hari.  Laptop in Older Adult,
 LCD F.A.Davis Company,
2. Mengevaluasi gerak 2. Evaluasi gerak dan  Flipchart Philadelphia 2009.
dan fungsi untuk fungsi untuk desain  White  EyalLedermanDOPh
desain dan dan penggunaan board D ; Neuromuscular
penggunaan ortose. ortose.  Spidol Rehabilitation in
(ATK) Manual and Physical
Therapies, Elsevier
3. Melatih 3. Latihan  Skenario
Limited, . Edinburgh
pengembangan pengembangan simulasi
London New York
potensi gerak dan potensi gerak dan Oxford Philadelphia
fungsi untuk fungsi untuk St Louis Sydney
penggunaan protese. penggunaan protese. Toronto 2010.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
111
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 4
Materi : Pelayanan Tugas Tes Khusus Fisioterapi
Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
pelayanan tugas tes 1. Menginterpretasikan 1. Interpretasi hasil  CTJ  Bahan  Nelson, Roger (1991)
khusus fisioterapi hasil pemeriksaan pemeriksaan  Curah tayang Clinical Electrotherapy
elektrodiagnosis. elektrodiagnosis. (Slide 2nd ed. , California:
pendapat
Appleton and Lange.
 Demons power
 Low, J. and Reed, A
2. Melakukan kegiatan 2. Terapi kelompok trasi point)
(2000),
terapi kelompok pada pada kasus  Diskusi  Laptop Electrotherapy
kasus kardiopulmonal kardiopulmonal jurnal  LCD Explained 3rd ed.,
sebagai ketua sebagai ketua  Flipchart London:
kelompok/instruktur kelompok/instruktur  White Butterworth-
setiap 10 orang. setiap 10 orang. board Heinemann
 Spidol  Cameron, MH
3. Melakukan pembahasan 3. Pembahasan jurnal (ATK) (1999), Physical
Agent in
jurnal reading. reading.  Panduan
Rehabilitation,
demons
Philadelphia: WB
trasi Saunders.
 Jurnal

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
112
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 5
Materi : Pengembangan Sarana/Prasarana
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu mampu:
mengembangkan
sarana/prasarana 1. Mengelola satu unit 1. Pengelolaan satu  CTJ  Bahan  Freemont (2011),
ruang pelayanan unit ruang  Curah tayang Organisasi dan
fisioterapi dasar tiap pelayanan pendapat (Slide manajemen ,jilid 1
semester. fisioterapi dasar  Diskusi power ed.4 , Bumiaksara
tiap semester. point)  Nina Rahmayanti
 Laptop (2010), Manajemen
2. Melakukan supervisi 2. Supervisi ruang  LCD Pelayanan Prima
ruang fisioterapi fisioterapi  Flipchart  Keputusan Menteri
pelayanan rujukan pelayanan rujukan  White Kesehatan Republik
tiap semester. tiap semester. board Indonesia nomor:
 Spidol 1363/Menkes/SK/
(ATK) XII/2001 tentang
 Panduan Registrasi dan Ijin
diskusi Praktik Fisioterapi,
Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
113
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 6
Materi : Karya Tulis/ Ilmiah di Bidang Fisioterapi
Waktu : 9 Jpl (T = 2 Jpl; P = 7 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu membuat karya mampu:
tulis/ilmiah di bidang
kesehatan 1. Menjelaskan tentang 1. Karya tulis:  CTJ  Bahan  Arifin, Zaenal, E.,
karya tulis a. Karya  Curah tayang 2006, Dasar-Dasar
tulis/ilmiah pendapat (Slide Penulisan Karya
b. Penerjemahan  Mind power Ilmiah, PT
Mapping point) Grasindo, Jakarta.
1. Menerapkan prinsip- 2. Prinsip-prinsip  Latihan  Laptop  Hariwijaya dan
prinsip dan teknik dan teknis menulis  LCD Triton P.B., 2007,
penulisan karya tulis penulisan karya karya tulis  Flipchart Teknik Penulisan
tulis  White Skripsi dan Tesis,
board Oryza, Yogyakarta.
2. Membuat karya tulis 3. Teknik penulisan  Spidol  Dll
karya tulis (ATK)
 Contoh-
contoh
karya
tulis

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
114
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 7
Materi : Sistem Pendokumentasian
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P= 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menerapkan mampu:
sistem
pendokumentasian 1. Menerapkan sistem 1. Sistem  CTJ  Bahan  International
oendokumentasian Pendokumentasian  Curah tayang classification of
pendapat (Slide power afunctioning,
point) Disability and Health
 Laptop World Health
 LCD Organitation 2001
 Flipchart  Keputusan Menteri
 White board Kesehatan Republik
 Spidol Indonesia nomor:
(ATK) 1363/Menkes/SK/XI
I/2001 tentang
Registrasi dan Ijin
Praktik Fisioterapi,
Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
115
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 8
Materi : Penghitungan Angka Kredit dan Pengajuan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)
Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P= 6 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
penghitungan Angka 4. Menjelaskan tentang 4. Angka kredit dan  CTJ  Bahan  Depkes RI, Keppres
Kredit dan pengajuan Angka Kredit DUPAK:  Curah tayangan RI No. 87 Tahun
DUPAK a. Pengertian pendapat (Slide power 1999 tentang
Angka Kredit  Latihan point) Rumpun Jabatan
b. Pengertian meng  Laptop Fungsional Pegawai
DUPAK hitung  LCD Negeri Sipil,
c. Unsur-unsur angka  Flipchart Jakarta.
yang dinilai kredit  White  Depkes RI, Kep.
dalam angka dan meng board Men.PAN tentang
kredit ajukan  Spidol Penetapan (17) Jenis
DUPAK (ATK) Jabatan Fungsional
5. Melakukan 5. Penghitungan  Form Kesehatan dan
penghitungan angka Angka Kredit pernyata Angka Kreditnya,
kredit a. Pengertian an pengem Jakarta.
teknik bangan  LAN, Jabatan
penghitungan  Form surat Fungsional PNS
angka kredit pernyata 2006, Jakarta

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
116
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

b. Teknik an melaku
penghitungan kan
angka kredit kegiatan
pelayan an,
6. Melakukan pengajuan 6. Tata cara peng
DUPAK pengajuan DUPAK abdian,
a. Pengertian pengemba
b. Hal-hal yang ngan
perlu profesi,
diperhatikan dan penun
dalam jang
pengajuan  Format
DUPAK PAK dan
c. Mekanisme DUPAK
pengajuan  Contoh-
DUPAK contoh
DUPAK

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
117
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MP. 1
Materi : Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan
Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu membangun
komitmen belajar 1. Melakukan perkenalan 1. Perkenalan dan  Curah  Bahan  Depkes RI,
selama proses dan pencairan diantara pencairan diantara pendapat tayang Pusdiklat
pelatihan. peserta, fasilitator dan peserta, fasilitator dan  Permainan (Slide Kesehatan, 2004,
panitia. panitia.  Diskusi power Kumpulan Games
2. Merumuskan 2. Perumusan kelompok point) dan Energizer,
kesepakatan tentang kesepakatan tentang  Laptop Jakarta.
harapan peserta harapan peserta  LCD  Munir, Baderel,
terhadap pelatihan, terhadap pelatihan,  Flip 2001, Dinamika
nilai, norma, nilai, norma, chart Kelompok,
kekhawatiran mencapai kekhawatiran  White Penerapannya
harapan dan kontrol mencapai harapan dan board Dalam
klektif yang disepakati kontrol klektif yang  Spidol Laboratorium Ilmu
bersama sebagai disepakati bersama (ATK) Perilaku, Jakarta
komitmen belajar. sebagai komitmen  Panduan
belajar. diskusi
3. Menetapkan organisasi 3. Penetapan organisasi
kelas. kelas.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
118
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MP. 2
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
Metode Referensi
Umum (TPU) (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi ini,
materi ini, peserta peserta mampu:
mampu menyusun
Rencana Tindak Lanjut 1. Menjelaskan pengertian 1. Pengertian dan  Curah  Bahan  BPPSDM
(RTL) setelah dan tujuan penyusunan tujuan penyusunan pendapat tayang Kesehatan;
mengikuti pelatihan. RTL. RTL.  CTJ (Slide Rencana Tindak
 Latihan power lanjut; Modul
2. Menjelaskan format 2. Format menyusun point) TOT NAPZA
penyusunan RTL. penyusunan RTL. RTL  Laptop Pusdiklat SDM
 LCD Kesehatan;
3. Menyusun rencana tindak 3. Penyusunan RTL  Flipchart Jakarta; 2009
lanjut .  White  Ditjen PP dan
board PL, Depkes RI;
 Spidol Rencana Tindak
(ATK) Lanjut; Kurmod
 Panduan Surveilans;
utk Subdit
latihan Surveilans;
Jakarta; 2008

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
119
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)


AHLI MADYA
Nomor : MD. 2
Materi : Jabatan Fungsional Fisioterapis
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan
tentang jabatan tentang:
fungsional Fisioterapis
1. Jabatan Fungsional 1. Jabfung Fisioterapis  CTJ  Bahan  KepMenpan Nomor:
Fisioterapis dan dan Kedudukannya  Curah tayang KEP/ 04/M.PAN/
Kedudukannya a. Pengertian pendapat (Slide I/ 2004 tentang
b. Tugas Pokok  Diskusi power Jabfung Fisioterapis
c. Pangkat dan point) dan Angka
Jabatan  Laptop Kreditnya
 LCD
 Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)
 Panduan
Diskusi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
120
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MD.3
Materi : Etika Fisioterapi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan :
tentang etika Fisioterapi
1. Etika Fisioterapi 1. Etika Fisioterapi :  CTJ  Bahan
a. Pengertian  Curah tayang
b. Tujuan Kegiatan pendapat (Slide
Fisioterapis power
c. Peran dan point)
Fungsi  Laptop
Fisioterapis  LCD
 Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
121
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MD.4
Materi : Komunikasi
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan :
tentang komunikasi
1. Dasar-dasar 1. Dasar-dasar  CTJ  Bahan
komunikasi Komunikasi  Curah tayang
pendapat (Slide
2. Teknik komunikasi 2. Teknik Komunikasi power
a. Wawancara point)
klinis  Laptop
b. Teknik  LCD
konseling  Flipchart
 White
board
 Spidol
(ATK)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
122
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 1
Materi : Perencanaan Pelayanan Fisioterapi Meliputi Identifikasi, Perumusan Masalah, Menetapkan Prioritas dan Menyusun
Program Pelayanan
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P= 3 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu
merencanakan 1. Merencanakan 1. Perencanaan pelayanan  CTJ  Bahan  Freemont
pelayanan fisioterapi pelayanan fisioterapi fisioterapi pada problem  Curah tayang (2011),
meliputi identifikasi, pada problem gerak dan gerak dan fungsi di pendapat (Slide Organisasi
perumusan masalah, fungsi di tingkat tingkat jaringan tubuh.  Latihan power dan
menetapkan prioritas jaringan tubuh. membuat point) manajemen
dan menyusun rencana  Laptop ,jilid 1 ed.4 ,
program pelayanan 2. Merencanakan 2. Perencanaan pelayanan pelayan  LCD Bumiaksara
pelayanan fisioterapi fisioterapi pada problem an  Flipchart  Nina
pada problem gerak dan gerak dan fungsi di  White Rahmayanti
fungsi di tingkat organ tingkat organ tubuh. board (2010),
tubuh.  Spidol Manajemen
(ATK) Pelayanan
3. Merencanakan teknis 3. Perencanaan pelayanan  Panduan Prima
pelayanan fisioterapi fisioterapi pada problem latihan  Dll
pada problem gerak dan gerak dan fungsi di
fungsi di tingkat tingkat kelompok.
kelompok.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
123
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 2
Materi : Pengembangan Pelayanan Fisioterapi Meliputi Pendekatan Analisa Dampak, Pembaharuan Yang Sasarannya Kualitas
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P= 3 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi Setelah mengikuti
ini, peserta mampu materi ini, peserta
mengembangkan mampu:
pelayanan fisioterapi
meliputi pendekatan 1. Mengembangkan 1. Pengembangan  CTJ  Bahan  Freemont
analisa dampak, pelayanan fisioterapi pelayanan fisioterapi  Curah tayang (Slide (2011),
pembaharuan yang pada problem gerak pada problem gerak pendapat power point) Organisasi
sasarannya kualitas dan fungsi di tingkat dan fungsi di tingkat  Demons  Laptop dan
organ tubuh. organ tubuh. trasi  LCD manajemen
pengem  Flip chart ,jilid 1 ed.4 ,
2. Mengembangkan 2. Pengembangan bangan  White board Bumiaksara
pelayanan fisioterapi pelayanan fisioterapi pelayan  Spidol (ATK)  Nina
pada problem gerak pada problem gerak an  Skenario Rahmayanti
dan fungsi di tingkat dan fungsi di tingkat simulasi (2010),
sistem tubuh. sistem tubuh. asistensi Manajemen
 Panduan Pelayanan
demonstrasi Prima
pengem  Dll
bangan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
124
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 3
Materi : Peningkatan dan Pencegahan Penurunan Gerak dan Fungsi Pada Individu/Kelompok Meliputi: Promotif, Preventif dan
Pemeliharaan
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl; P = 2 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu melakukan mampu:
peningkatan dan
pencegahan penurunan 1. Memelihara dan 1. Pemeliharaan gerak  CTJ  Bahan  American Physical
gerak dan fungsi pada meningkatkan gerak dan fungsi untuk  Curah tayang Therapy
individu/ kelompok dan fungsi untuk penampilan kerja dan pendapat (Slide Assosiation, Guide
meliputi: promotif, penampilan kerja dan leisure  Simulasi powerpoint) for Physical Therpist
preventif dan leisure  Demons  Laptop Practise, Physical
pemeliharaan. trasi  LCD Therapy Journal,
2. Memelihara gerak 2. Pemeliharaan gerak  Flipchart January 2001
dan fungsi kesehatan dan fungsi untuk  White  Catherine a.
untuk usia lanjut untuk usia lanjut board Trombly, MA,
 Spidol O.T.R.. F.A.O.T.A..
3. Memelihara gerak 3. Pemeliharaan gerak (ATK) Occupational
dan fungsi kesehatan dan fungsi kesehatan  Skenario Therapy for Psysical
untuk aktifitas intra untuk aktifitas intra simulasi Disfungtion. ,
dan interpersonal dan interpersonal  Panduan William & Wilkin,
demons Philadelphia, 1987.
trasi  Dll

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
125
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 4
Materi : Tindakan Terapi Pada Gangguan Gerak dan Fungsi (Kuratif)
Waktu : 23 Jpl (T = 5 Jpl; P = 10 Jpl; PL= 8 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
tindakan terapi pada 1. Melakukan tindakan 1. Tindakan terapi pada  CTJ  Bahan  Crosbie, J. (1993).
gangguan gerak dan terapi pada problem problem gerak dan  Curah tayang Key Issues in
fungsi (kuratif) gerak dan fungsi di fungsi di tingkat pendapat (Slide Musculoskeletal
tingkat muskulo muskulo skeletal kasus  Simulasi power Physiotherapy.
skeletal kasus berat. berat.  Demons point) London:
trasi  Laptop Butterworth-
2. Melakukan tindakan 2. Tindakan terapi pada  Praktek  LCD Heinemann.
terapi pada problem problem gerak dan lapangan  Flipchart  Peterson, DH &
gerak dan fungsi di fungsi di tingkat  White Kaplan, PE (1989).
tingkat sistem sistem neuromuskular board Musculo skeletal
neuromuskular kasus kasus berat.  Spidol Pain and
berat. (ATK) Disability.
 Skenario California:
3. Melakukan tindakan 3. Tindakan terapi pada simulasi Appleton & Lange.
terapi pada problem problem gerak dan  Panduan  Nordin, M. (2001).
gerak dan fungsi di fungsi di tingkat demons Basic
tingkat sistem sistem trasi Biomechanics of
kardiopulmonal kasus kardiopulmonal kasus  Panduan the

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
126
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

berat. berat. PKL Musculoskeletal


 Kerangka System. London:
4. Melakukan tindakan 4. Tindakan terapi pada Acuan Lippincott
terapi pada problem problem gerak dan PKL
gerak dan fungsi pada fungsi pada tumbuh
tumbuh kembang kasus kembang kasus berat.
berat.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
127
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 5
Materi : Pemulihan/Penyesuaian Gerak dan Fungsi (Rehabilitatif dan Konpensatori)
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P = 3 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu memulihkan/
menyesuaikan gerak 1. Mengevaluasi gerak 1. Evaluasi gerak dan  CTJ  Bahan  American Physical
dan fungsi (rehabilitatif dan fungsi untuk fungsi untuk desain  Curah tayang Therapy
dan konpensatori) desain dan dan penggunaan pendapat (Slide Assosiation,Guide
penggunaan protese. protese.  Diskusi power for Physical Therpist
 Demons point) Practise, Physical
2. Mengevaluasi dan 2. Evaluasi dan trasi  Laptop Therapy Journal,
menyesuaikan gerak penyesuaian gerak dan  LCD January 2001
dan fungsi untuk fungsi untuk  Flip  Catherine a.
penggunaan alat kerja. penggunaan alat kerja. chart Trombly, MA,
 White O.T.R.. F.A.O.T.A..
3. Memulihkan/ 3. Pemulihan/ board Occupational
menyesuaikan penyesuaian  Spidol Therapy for Psysical
kemampuan kognitif kemampuan kognitif (ATK) Disfungtion. ,
intra – inter personal intra–inter personal  Panduan William & Wilkin,
dengan gerak dan dengan gerak dan diskusi Philadelphia, 1987.
fungsi. fungsi.  Panduan  Dll
demons
trasi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
128
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 6
Materi : Pelayanan Tugas Tes Khusus Fisioterapi
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu melakukan mampu:
pelayanan tugas tes
khusus fisioterapi 1. Melakukan 1. Pemeriksaan/tes  CTJ  Bahan  American Physical
pemeriksaan/tes kapasitas  Curah tayang Therapy
kapasitas kemampuan/daya pendapat (Slide Assosiation,Guide
kemampuan /daya tahan  Diskusi power for Physical Therpist
tahan kardiopulmonal.  demons point) Practise, Physical
kardiopulmonal. trasi  Laptop Therapy Journal,
 LCD January 2001
2. Melakukan tes/ 2. Tes/analisa  Flipchart  Catherine a.
analisa pekerjaan pekerjaan tugas.  White Trombly, MA,
tugas. board O.T.R.. F.A.O.T.A..
 Spidol Occupational
3. Melakukan 3. Pembahasan kasus. (ATK) Therapy for Psysical
pembahasan kasus.  Panduan Disfungtion. ,
diskusi William & Wilkin,
 Panduan Philadelphia, 1987.
demons  Dll
trasi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
129
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 7
Materi : Pengembangan Sarana/Prasarana
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu mampu:
mengembangkan
sarana/prasarana 1. Mengelola satu unit 1. Cara pengelolaan  CTJ  Bahan  Freemont (2011),
ruang pelayanan satu unit ruang  Curah tayang Organisasi dan
fisioterapi tiap pelayanan fisioterapi pendapat (Slide manajemen ,jilid 1
semester untuk tiap semester untuk  Diskusi power ed.4 , Bumiaksara
pelayanan rujukan. pelayanan rujukan. point)  Nina Rahmayanti
 Laptop (2010), Manajemen
 LCD Pelayanan Prima
 Flipchart  Keputusan Menteri
 White Kesehatan Republik
board Indonesia nomor:
 Spidol 1363/Menkes/SK/X
(ATK) II/2001 tentang
 Panduan Registrasi dan Ijin
diskusi Praktik Fisioterapi,
Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
130
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 8
Materi : Evaluasi Desain Pelayanan Fisioterapi
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU ) Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu mengevaluasi
desain pelayanan 1. Menyusun pedoman 1. Penyusunan pedoman  CTJ  Bahan  Freemont (2011),
fisioterapi evaluasi. evaluasi.  Curah tayang Organisasi dan
pendapat (Slide manajemen,jilid 1
2. Melakukan evaluasi/ 2. Evaluasi/ monitoring  Diskusi power ed.4, Bumiaksara
monitoring pelaksanaan desain point)  Nina Rahmayanti
pelaksanaan desain fisioterapi pada  Laptop (2010),
fisioterapi pada problem gerak dan  LCD Manajemen
problem gerak dan fungsi di tingkat  Flipchart Pelayanan Prima
fungsi di tingkat jaringan.  White  Keputusan
jaringan. board Menteri
 Spidol Kesehatan
3. Melakukan evaluasi/ 3. Evaluasi/ monitoring (ATK) Republik
monitoring pelaksanaan desain  Panduan Indonesia nomor:
pelaksanaan desain fisioterapi pada diskusi 1363/Menkes/SK
fisioterapi pada problem gerak dan /XII/2001
problem gerak dan fungsi di tingkat tentang Registrasi
fungsi di tingkat organ. organ. dan Ijin Praktik
Fisioterapi,

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
131
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

4. Melakukan evaluasi/ 4. Evaluasi/ monitoring Departemen


monitoring pelaksanaan desain Kesehatan
pelaksanaan desain fisioterapi pada Republik
fisioterapi pada problem gerak dan Indonesia.
problem gerak dan fungsi di tingkat
fungsi di tingkat sistem sistem tubuh.
tubuh.

5. Melakukan 5. Pengukuran efisiensi


pengukuran efisiensi desain pelayanan.
desain pelayanan.

6. Melakukan evaluasi 6. Evaluasi


pengembangan pengembangan
metodologi/ teknologi metodologi/ teknologi
desain pelayanan. desain pelayanan.

7. Melakukan kaderisasi 7. Kaderisasi masyarakat


masyarakat di bidang di bidang fisioterapi.
fisioterapi.

8. Melakukan 8. Pembinaan/
pembinaan/ bimbingan bimbingan dalam
dalam upaya swadana upaya swadana
penanggulangan penanggulangan
kelainan/gangguan kelainan/gangguan
kelainan aktifitas gerak kelainan aktifitas

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
132
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

dan fungsi. gerak dan fungsi.

9. Melakukan penyuluhan 9. Penyuluhan dalam


dalam bidang bidang kesehatan/
kesehatan /pencegahan pencegahan kelainan
kelainan aktifitas gerak aktifitas gerak dan
dan fungsi. fungsi.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
133
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 9
Materi : Karya Tulis/ Ilmiah di Bidang Fisioterapi
Waktu : 7 Jpl (T = 2 Jpl; P = 5 Jpl; PL= 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu menulis karya
tulis di bidang 1. Menjelaskan tentang 1. Karya tulis:  CTJ  Bahan  Arifin, Zaenal, E.,
kesehatan karya tulis a. Karya tulis/  Curah tayang 2006, Dasar-Dasar
ilmiah pendapat (Slide Penulisan Karya
b. Penerjemahan  Mind power Ilmiah, PT
Mapping point) Grasindo, Jakarta.
2. Menerapkan prinsip- 2. Prinsip-prinsip dan  Latihan  Laptop  Hariwijaya dan
prinsip dan teknik teknis penulisan menulis  LCD Triton P.B., 2007,
penulisan karya tulis karya tulis karya  Flipchart Teknik Penulisan
tulis  White Skripsi dan Tesis,
3. Membuat karya tulis 3. Teknik penulisan board Oryza,
karya tulis  Spidol Yogyakarta.
(ATK)  Dll
 Contoh-
contoh
karya
tulis

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
134
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 10
Materi : Sistem Pendokumentasian
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl; P= 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menerapkan mampu:
sistem
pendokumentasian 1. Menerapkan sistem 1. Sistem  CTJ  Bahan  International
pendokumentasian Pendokumentasian  Curah tayang classification of
pendapat (Slide power afunctioning,
point) Disability and Health
 Laptop World Health
 LCD Organitation 2001
 Flipchart  Keputusan Menteri
 White board Kesehatan Republik
 Spidol Indonesia nomor:
(ATK) 1363/Menkes/SK/XI
I/2001 tentang
Registrasi dan Ijin
Praktik Fisioterapi,
Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
135
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MI. 11
Materi : Penghitungan Angka Kredit dan Pengajuan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)
Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P= 6 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu melakukan
penghitungan Angka 7. Menjelaskan tentang 7. Angka kredit dan  CTJ  Bahan  Depkes RI, Keppres
Kredit dan pengajuan Angka Kredit DUPAK:  Curah tayangan RI No. 87 Tahun
DUPAK a. Pengertian pendapat (Slide power 1999 tentang
Angka Kredit  Latihan point) Rumpun Jabatan
b. Pengertian meng  Laptop Fungsional Pegawai
DUPAK hitung  LCD Negeri Sipil,
c. Unsur-unsur angka  Flipchart Jakarta.
yang dinilai kredit  White  Depkes RI, Kep.
dalam angka dan meng board Men.PAN tentang
kredit ajukan  Spidol Penetapan (17) Jenis
DUPAK (ATK) Jabatan Fungsional
8. Melakukan 8. Penghitungan  Form Kesehatan dan
penghitungan angka Angka Kredit pernyata Angka Kreditnya,
kredit a. Pengertian an pengem Jakarta.
teknik bangan  LAN, Jabatan
penghitungan  Form surat Fungsional PNS
angka kredit pernyata 2006, Jakarta

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
136
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

b. Teknik an melaku
penghitungan kan
angka kredit kegiatan
pelayan an,
9. Melakukan pengajuan 9. Tata cara peng
DUPAK pengajuan DUPAK abdian,
a. Pengertian pengemba
b. Hal-hal yang ngan
perlu profesi,
diperhatikan dan penun
dalam jang
pengajuan  Format
DUPAK PAK dan
c. Mekanisme DUPAK
pengajuan  Contoh-
DUPAK contoh
DUPAK

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
137
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MP. 1
Materi : Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC)
Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Media dan
Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi
materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu membangun
komitmen belajar 1. Melakukan perkenalan 1. Perkenalan dan  Curah  Bahan  Depkes RI,
selama proses dan pencairan pencairan diantara pendapat tayang Pusdiklat
pelatihan. diantara peserta, peserta, fasilitator dan  Permainan (Slide Kesehatan, 2004,
fasilitator dan panitia. panitia.  Diskusi power Kumpulan Games
2. Merumuskan 2. Perumusan kelompok point) dan Energizer,
kesepakatan tentang kesepakatan tentang  Laptop Jakarta.
harapan peserta harapan peserta  LCD  Munir, Baderel,
terhadap pelatihan, terhadap pelatihan,  Flip 2001, Dinamika
nilai, norma, nilai, norma, chart Kelompok,
kekhawatiran kekhawatiran mencapai  White Penerapannya
mencapai harapan dan harapan dan kontrol board Dalam
kontrol klektif yang klektif yang disepakati  Spidol Laboratorium Ilmu
disepakati bersama bersama sebagai (ATK) Perilaku, Jakarta
sebagai komitmen komitmen belajar.  Panduan
belajar. diskusi
3. Menetapkan 3. Penetapan organisasi
organisasi kelas. kelas.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
138
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG AHLI

Nomor : MP. 2
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan
Metode Referensi
Umum (TPU) (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti Setelah mengikuti materi ini,
materi ini, peserta peserta mampu:
mampu menyusun
Rencana Tindak Lanjut 1. Menjelaskan pengertian 1. Pengertian dan  Curah  Bahan  BPPSDM
(RTL) setelah dan tujuan penyusunan tujuan penyusunan pendapat tayang Kesehatan;
mengikuti pelatihan. RTL. RTL.  CTJ (Slide Rencana Tindak
 Latihan power lanjut; Modul
2. Menjelaskan format 2. Format menyusun point) TOT NAPZA
penyusunan RTL. penyusunan RTL. RTL  Laptop Pusdiklat SDM
 LCD Kesehatan;
3. Menyusun rencana tindak 3. Penyusunan RTL  Flipchart Jakarta; 2009
lanjut .  White  Ditjen PP dan
board PL, Depkes RI;
 Spidol Rencana Tindak
(ATK) Lanjut; Kurmod
 Panduan Surveilans;
utk Subdit
latihan Surveilans;
Jakarta; 2008

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
139
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

BAB V
EVALUASI DAN SERTIFIKASI PELATIHAN

A. EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan dalam proses pelatihan, yaitu:

1. Evaluasi terhadap peserta


Yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap peserta pelatihan melalui:
a. Penjajakan awal melalui pre test.
b. Pemahaman pembelajaran terhadap materi yang telah diterima
(post test).

2. Evaluasi terhadap fasilitator


Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh
penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap
kemampuan pelatih/fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan
dan atau ketrampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami
dan diserap oleh peserta, meliputi:
a. Penguasaan materi
b. Ketepatan waktu
c. Sistematika penyajian
d. Penggunaan metode dan alat Bantu diklat
e. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta
f. Penggunaan bahasa dan volume suara
g. Pemberian motivasi belajar kepada peserta
h. Pencapaian TIU
i. Kesempatan Tanya jawab
j. Kemampuan menyajikan
k. Kerapihan pakaian
l. Kerjasama tim pengajar

3. Evaluasi terhadap penyelenggara


Evaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan terhadap penyelenggara
pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan
akademis, meliputi:
a. Tujuan pelatihan.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
140
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

b. Relevansi program pelatihan dengan tugas.


c. Manfaat setiap materi pembelajaran bagi pelaksanaan tugas.
d. Manfaat pelatihan bagi instansi.
e. Mekanisme pelaksanaan pelatihan.
f. Hubungan peserta dengan penyelenggara pelatihan.
g. Pelayanan kesekretariatan terhadap peserta.
h. Pelayanan akomodasi dan lain-lain.
i. Pelayanan konsumsi.
j. Pelayanan kesehatan.
k. Pelayanan kepustakaan.
l. Pelayanan komunikasi dan informasi.

B. SERTIFIKAT

Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran ini


minimal 90% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran akan
diberikan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI
dengan angka kredit 1 (satu) yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang dan oleh panitia penyelenggara.

C. PENUTUP

Standar kurikulum ini merupakan acuan minimal yang harus dipenuhi


dalam melakukan pelatihan jabatan fungsional fisioterapis,
kemungkinan penambahan materi sesuai kebutuhan dapat dilakukan.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011
141
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS JENJANG TERAMPIL DAN AHLI

TIM PENYUSUN

Ratu Intang, SSTFT, SKM Ditjen Yan Medik


Maidi Samekto, SKM, SSTFT Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI)
Drs. Suparman, SSTFT Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI)
Drs. Soetoto, SSTFT, SKM Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI)
Drs. Soenarno, SKM, SSTFT, Fis Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI)
Drs. Slamet Sumarno, SMPH, MFis Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI)
dr. Tri Nugroho, MQIH Pusdiklat Aparatur
Dra. Enny Wahyu Lestari, M.Sc Pusdiklat Aparatur
Masnapita, SKM, MKM Pusdiklat Aparatur

KONTRIBUTOR

dr. Sari Hayuningtyas Pusdiklat Aparatur


Nur Afifah Kurniati, S.Sos Pusdiklat Aparatur
Nurlaeni Pusdiklat Aparatur
Hery Nuryanto Pusdiklat Aparatur
Dwi Isnugroho Pusdiklat Aparatur

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2011

Anda mungkin juga menyukai