Anda di halaman 1dari 5

ULKUS DEKUBITUS

A. Pengertian

Ulkus dekubitus merupakan suatu cedera yang diakibatkan oleh kerusakan kulit dan
jaringan saat kulit menerima tekanan kuat dalam waktu yang singkat atau tekanan ringan
namun dalam waktu yang lama. Penekanan yang demikian pada kulit akan menyebabkan
gangguan aliran darah sehingga daerah tersebut mengalami kekurangan oksigen dan
makanan. Kurangnya pasokan oksigen dan makanan menyebabkan jaringan menjadi rusak
dan membentuk luka borok (ulkus).

B. Gejala Ulkus Dekubitus


Gejala yang umumnya didapati pada penderita ulkus dekubitus adalah sebagai berikut:

 Perubahan warna dan tekstur kulit yang tidak biasa.


 Bengkak.
 Muncul cairan seperti nanah.
 Perubahan suhu kulit dibandingkan bagian normal di sekitarnya, dapat terasa lebih
dingin atau lebih hangat.
 Muncul infeksi pada daerah dekubitus.
 Luka terbuka pada kulit.
 Kulit yang menjadi lebih lunak atau lebih keras dibandingkan jaringan sekitarnya.

Berdasarkan tahap perkembangan gejala, ulkus dekubitus dibagi menjadi beberapa tingkatan
(grade), yaitu:

 Tingkat 1
Dekubitus tingkat 1 merupakan dekubitus yang paling ringan. Kondisi ini ditandai
dengan perubahan warna pada kulit yang mengalami ulkus. Pada orang kulit putih,
ulkus umumnya berwarna kemerahan, sedangkan pada orang berkulit lebih gelap
terlihat keunguan atau kebiruan. Pada tahap ini, kulit masih tetap utuh dan tidak
melepuh. Namun biasanya terasa hangat, terasa seperti spons, dan keras. Daerah yang
mengalami ulkus dapat terasa gatal atau sakit.
 Tingkat 2
Pada dekubitus tingkat 2, kulit pada daerah yang mengalami ulkus mengalami
kerusakan di bagian kulit ari (epidermis) dan kulit jangat (dermis). Daerah ulkus
tersebut akan terlihat seperti luka terbuka atau melepuh.
 Tingkat 3
Pada dekubitus tingkat 3, kulit pada daerah ulkus akan mengalami kerusakan secara
menyeluruh. Kerusakan kulit ini diikuti dengan kerusakan jaringan lemak di
bawahnya sehingga terlihat seperti lubang pada kulit. Meskipun demikian, jaringan
otot dan tulang di sekitar ulkus belum mengalami kerusakan.
 Tingkat 4
Dekubitus tingkat 4 merupakan dekubitus dengan tingkatan paling parah. Kulit di
daerah ulkus mengalami kerusakan yang parah, disertai nekrosis atau kematian pada
jaringan lainnya di sekitar ulkus, seperti jaringan otot dan tulang. Penderita dekubitus
tingkat 4 memiliki risiko terkena infeksi yang dapat menyebabkan kematian.

C. Penyebab Ulkus Dekubitus


Penyebab utama ulkus dekubitus adalah tekanan pada bagian tubuh dalam jangka waktu
lama, sehingga mengganggu aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen. Tanpa adanya
nutrisi dan oksigen, jaringan kulit akan rusak dan mati. Gangguan aliran darah pada kulit
dalam jangka waktu lama, juga menyebabkan tidak adanya sel darah putih yang diperlukan
untuk memerangi infeksi. Ketika ulkus sudah terbentuk pada kulit, bakteri dapat menginfeksi
dan merusak jaringan kulit.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ulkus dekubitus
adalah:

 Gangguan pergerakan tubuh. Beberapa penyebab seseorang mengalami gangguan


pergerakan tubuh antara lain:
o Kerusakan tulang belakang yang menyebabkan anggota gerak terutama kaki
mengalami kelumpuhan.
o Cedera otak berat akibat stroke atau cedera kepala berat yang menyebabkan
anggota gerak mengalami kelumpuhan.
o Penyakit yang mengakibatkan kerusakan jaringan saraf pusat yang bersifat
progresif, terutama pada bagian saraf yang mengatur pergerakan tubuh.
Contohnya pada penyakit Alzheimer, multiple sclerosis, dan penyakit
Parkinson.
o Nyeri badan yang sangat berat, sehingga sulit untuk menggerakkan anggota
badan.
o Menjalani fase penyembuhan setelah pembedahan.
o Berada dalam keadaan koma.
o Memiliki penyakit yang menyebabkan sulit untuk menggerakkan persendian
tubuh, misalnya rheumatoid arthritis.
 Kurang asupan gizi. Asupan gizi yang menyediakan nutrisi bagi jaringan kulit dan
otot dapat terganggu, terutama jika seseorang mengalami kondisi berikut:
o Anoreksia nervosa, yaitu kondisi ketika seseorang terobsesi untuk menjaga
berat badan secara berlebihan.
o Dehidrasi akibat kurangnya cairan dalam tubuh.
o Disfagia atau sulit menelan.
 Kondisi kesehatan tertentu. Beberapa kondisi kesehatan seseorang yang dapat
meningkatkan risiko terkena dekubitus adalah:
o Diabetes tipe 1 dan 2. Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat mengganggu
aliran darah di kapiler kulit, sehingga penderita rentan terkena ulkus
dekubitus.
o Penyakit arteri perifer (peripheral arterial disease), di mana terjadi
gangguan pada arteri kaki akibat tumpukan lemak, sehingga aliran darah pada
kapiler menjadi tidak normal.
o Gagal jantung. Kerusakan pada jantung dapat menyebabkan organ tersebut
tidak berfungsi secara optimal dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
o Gagal ginjal. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan senyawa-senyawa
beracun dalam darah yang dapat merusak jaringan kulit.
o Penyakit paru kronis. Berbagai penyakit kronis pada paru-paru dapat
menyebabkan kemampuan paru-paru menurun, sehingga kandungan oksigen
dalam darah menjadi rendah dan mendorong terjadinya ulkus dekubitus.
 Penuaan kulit. Kulit yang mengalami penuaan akan kehilangan elastisitas, sehingga
lebih mudah untuk mengalami luka. Semakin tua, aliran darah ke kulit juga akan
semakin berkurang. Selain itu, kulit yang mengalami penuaan juga mengandung
jaringan lemak yang lebih sedikit.
 Inkontinensia. Kondisi ketika seseorang kehilangan kontrol atas kandung kemih dan
rektum, yang biasanya terjadi pada lansia. Hal ini menyebabkan kulit di sekitar uretra
dan anus menjadi lembab dan rentan terkena infeksi.
 Gangguan mental. Gangguan mental pada seseorang, seperti skizofrenia, dapat
menyebabkan asupan gizi yang kurang serta dapat menimbulkan gangguan kesehatan
lainnya, misalnya diabetes atau inkontinensia. Penderita ganguan mental juga tidak
memiliki kesadaran yang baik terhadap kebersihan pribadi, sehingga lebih rentan
terkena infeksi dan cedera.
 Pengguna anggota tubuh buatan (prostetik). Alat prostetik, seperti kaki palsu,
dapat menyebabkan tekanan terus-menerus pada suatu area tubuh.
 Gangguan saraf sensorik. Gangguan saraf sensorik menyebabkan seseorang kurang
peka dalam merasakan nyeri, sehingga tidak merasakan adanya gangguan yang
memicu dekubitus. Gangguan saraf sensorik dapat disebabkan oleh cedera tulang
belakang, gangguan neurologis, dan lain-lain.
 Merokok.

D. Pengobatan Ulkus Dekubitus


Pengobatan yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut:

 Mengganti posisi tubuh. Melakukan gerakan tubuh, walaupun secara pasif, dan
mengganti posisi tubuh secara rutin sangat penting untuk dilakukan pada penderita
dekubitus.
 Penggunaan kasur dan bantal khusus. Bagi penderita dekubitus, untuk menurunkan
tekanan pada bagian tubuh yang mengalami ulkus, dapat digunakan bantal dan kasur
antidekubitus (anti-decubitus pillow and mattress). Bantal dan kasur khusus ini juga
dapat digunakan pada orang yang harus berbaring lama, sebagai pencegahan.
 Pemilihan perban khusus untuk penyembuhan dekubitus. Beberapa jenis perban
didesain khusus untuk mempercepat pemulihan dan penyembuhan dekubitus pada
pasien. Contoh dari perban yang bisa digunakan adalah:
o Perban hidrokoloid. Merupakan perban yang didesain khusus dan
mengandung gel untuk mempercepat regenerasi sel. Gel pada perban akan
merangsang pertumbuhan sel di bagian dekubitus, sekaligus menjaga area di
sekitar dekubitus tetap kering.
o Perban alginat. Dibuat dari rumput laut yang mengandung kalsium dan
sodium untuk mempercepat proses penyembuhan jaringan yang mengalami
dekubitus.
 Krim dan salep. Krim dan salep khusus untuk penderita dekubitus dapat digunakan
untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah kerusakan jaringan lebih
lanjut.
 Antibiotik. Antibiotik digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi pada
jaringan akibat ulkus dekubitus. Antibiotik juga digunakan untuk mencegah
penyebaran infeksi jika sudah terjadi.
 Pemberian suplemen makanan. Beberapa vitamin dan suplemen makanan dapat
mempercepat proses penyembuhan dekubitus, misalnya vitamin A, vitamin C,
protein, dan zinc (Zn).
 Pengangkatan jaringan yang rusak (debridement). Guna keperluan penyembuhan,
pasien dapat menjalani pengobatan untuk mengangkat jaringan mati di sekitar ulkus.
Pengangkatan jaringan biasanya dilakukan dengan anestesi lokal. Metode
pengangkatan jaringan mati ini dapat dikerjakan dengan:
o Pembersihan dengan menggunakan tekanan air. Dalam metode ini, dokter
akan menyemprotkan air bertekanan tinggi pada daerah dekubitus untuk
menghilangkan jaringan yang telah
o Laser. Jaringan yang mati dapat dihilangkan dengan menggunakan sinar laser.
o Pembedahan. Ini merupakan metode paling umum, dimana dokter akan
mengangkat jaringan yang telah mati dengan menggunakan pisau bedah dan
forceps.
 Terapi belatung. Terapi belatung adalah salah satu metode terbaik dalam
menghilangkan jaringan yang rusak. Belatung akan memakan jaringan yang rusak
tanpa memakan jaringan yang masih sehat. Selama pelaksanaan terapi belatung,
belatung akan ditempelkan di daerah dekubitus yang ditutup dengan kain kasa selama
beberapa hari. Setelah selesai, belatung akan dibuang dari tubuh.
 Obat penahan rasa sakit. Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, dapat
membantu meredakan nyeri akibat dekubitus pada pasien. Pengobatan ini berguna
untuk memudahkan pasien berganti posisi secara rutin dan mengurangi dekubitus.
 Pembedahan. Pembedahan umumnya dilakukan untuk mengangkat jaringan pada
kasus ulkus dekubitus tingkat 3 dan 4. Hal ini disebabkan karena jaringan yang rusak
pada tingkat keparahan tersebut sulit untuk sembuh. Pembedahan dapat dilakukan
dengan cara memotong jaringan yang rusak,lalu langsung dijahit atau dilakukan
pencangkokan jaringan dahulu. Meskipun begitu, pembedahan ini memiliki sejumlah
risiko mengingat kondisi kesehatan penderita yang tidak baik.

E. Pencegahan Ulkus Dekubitus


Langkah-langkah pencegahan ulkus dekubitus yang dapat dilakukan sehari-hari adalah
sebagai berikut:
 Mengganti posisi tubuh secara rutin. ada penderita yang sulit beranjak dari tempat
tidur, disarankan untuk mengganti posisi tubuh setiap 1-2 jam sekali.
 Menjaga nutrisi dan pola makan. Untuk mempercepat proses penyembuhan ulkus
dekubitus, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, vitamin,
dan mineral.
 Melakukan pemeriksaan kulit secara rutin. Jika seseorang memiliki risiko
menderita ulkus dekubitus, diharuskan melakukan pengecekan kulit secara rutin untuk
mengamati adanya perubahan. Pengecekan rutin ini penting, terutama bagi penderita
diabetes dan kerusakan saraf yang menyebabkan bagian tubuh tidak peka terhadap
nyeri.
 Berhenti merokok.

Sumber: https://www.alodokter.com/ulkus-dekubitus

Anda mungkin juga menyukai