Anda di halaman 1dari 5

Heni Heryani : Yoga Prenatal Mengurangi Emesis Gravidarum

JURNAL STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS : JURNAL KESEHATAN

Volume 6, Nomor 1, Agustus 2019


ISSN:2089-3906

YOGA PRENATAL MENGURANGI EMESIS GRAVIDARUM

Heni Heryani

STIKes Muhammadiyah Ciamis

ARTICLE INFO ABSTRACT

Article history: In the first trimester of pregnancy 50-75% of pregnant


women experience discomfort of emesis gravidarum.
This discomfort can cause problems in pregnancy. This
emesis gravidarum can reduce appetite, release daily
activities. If emesis gravidarum occurs increasingly
Keywords: heavy it will cause hyperemesis gravidarum. One of
treatment emesis gravidarum is can with non
Prenatal yoga, emesis gravidarum
pharmacological therapy, namely prenatal yoga.
Prenatal yoga can reduce emesis gravidarum. This
scientific article is a literature study on the application
of prenatal yoga to emesis gravidarum.
Kata Kunci : Abstrak
Yoga Prenatal, Emesis Gravidarum Pada trimester pertama kehamilan sebanyak 50-75%
ibu hamil mengalami ketidaknyamanan yaitu emesis
gravidarum. Ketidaknyamanan ini dapat menyebabkan
masalah dalam kehamilan. Emesis gravidarum ini bisa
menurunkan nafsu makan, mengganggu aktifitas sehari-
hari. Jika emesis gravidarum terjadi makin memberat
akan menyebabkan Hyperemesis gravidarum. Emesis
gravidarum dapat diatasi salah satunya dengan terapi
non farmakologi yaitu dengan yoga prenatal. Yoga
prenatal dapat mengurangi emesis gravidarum. Artikel
ilmiah ini merupakan studi literatur tentang penerapan
yoga prenatal terhadap pengurangan emesis gravidarum
pada saat kehamilan.

Volume 6 | Nomor 1 | Agustus 2018 ISSN:2089-3096 20


Heni Heryani : Yoga Prenatal Mengurangi Emesis Gravidarum

PENDAHULUAN ketidaknyamanan yaitu emesis gravidarum.


Ketidaknyamanan ini dapat menyebabkan
Kehamilan adalah suatu proses dari masalah dalam kehamilan. emesis
kehidupan wanita, dimana terjadi pertemuan gravidarum terjadi antara minggu ke-5 dan
sel sperma dengan sel ovum. Proses ini akan minggu ke-12 dialami oleh 50% sampai 80%
menyebabkan terjadinya beberapa wanita hamil. Gejala awal pada wanita hamil
perubahan, yaitu perubahan fisik dan mental. yang mengalami emesis gravidarum biasanya
Kehamilan normal biasanya terjadi selama 40 terjadi selama trimester pertama. Secara
minggu, dimana kehamilan terbagi menjadi normal pola ini akan tetap selama beberapa
tiga trimester, yaitu trimester pertama (0-12 minggu dan kemudian secara tiba-tiba akan
minggu), trimester kedua (13-24 minggu), berkurang. Sejumlah kecil wanita yang
dan trimester ketiga (28-40 minggu) mengalami morning sickness akan
(Manuaba, 2014). mengalami muntah menetap yang
Pada kehamilan biasa terjadi perubahan berlangsung selama 4 sampai 8 minggu lebih.
fisiologis, salah satunya perubahan yang Wanita yang mengalami mual dan muntah
terjadi pada saluran gastrointestinal. Dimana terjadi beberapa kali sehari dan mungkin
terjadi penurunan motilitas saluran tidak akan mampu menahan cairan atau
gastrointestinal yang menimbulkan makan padat, yang kemungkinan
pemanjangan waktu untuk mengosongkan menyebabkan dehidrasi. Mual dan muntah
lambung. Pengaruh hormon estrogen, yang berlebihan dapat disebut dengan
pengeluaran asam lambung yang meningkat hiperemesis gravidarum. Hiperemesis
dapat menyebabkan pengeluaran air liur gravidarum terjadi hanya rata-rata 1% sampai
(hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, 2 % kehamilan. Jika emesis gravidarum tidak
terjadi mual muntah dan sakit kepala ditangani dapat menyebabkan angka
terutama pada pagi hari. Mual dan muntah kesakitan dan kematian ibu dan janin (Reeder
pada kehamilan ini sering disebut emesis et al, n.d.).
gravidarum (Rukiyah, 2009). Emesis Menurut Weigel et al, menemukan
gravidarum adalah gejala yang wajar dan hubungan yang signifikan kuat antara mual
sering terjadi pada kehamilan trimester dan muntah dalam kehamilan dengan risiko
pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi keguguran. Dutcher et.al, Jika mual dan
hari, tetapi ada juga yang timbul setiap saat. muntah berlebihan dalam kehamilan akan
Mual dan muntah merupakan gangguan yang menyebabkan peningkatan risiko terjadinya
paling sering ditemui pada kehamilan IUGR (intrauterine growth retardation).
trimester I, yaitu pada minggu 1 sampai Selain efek terhadap janin, juga emesis
minggu ke 12 selama kehamilan (Runiari, gravidarum juga berdampak pada psikologis
2010). ibu. Smith et al, menyebutkan bahwa wanita
Pada trimester pertama kehamilan di Australia dengan emesis gravidarum
sebanyak 50-75% ibu hamil mengalami mengalami gangguan dalam melakukan

Volume 6 | Nomor 1 | Agustus 2018 ISSN:2089-3096 21


Heni Heryani : Yoga Prenatal Mengurangi Emesis Gravidarum

aktivitas pekerjaan rumah tangga, dan dalam mengurangi emesis gravidarum. Sumber
pengasuhan anak yang lain. Dilaporkan untuk melakukan tinjauan literatur dengan
terdapat 96% mengalami stress ringan hingga menggunakan database terkomputerisasi
sedang dan 28% mengalami stress sedang yaitu IJRMS (International Journal of
hingga berat (Noel M.Lee & Sumona Saha, Research in Medical Sciences), dan Pubmed
2013). dengan jumlah 3 jurnal penelitian. Jurnal
penelitian yang digunakan dari tahun 2009
Emesis gravidarum harus ditangani sampai dengan 2017, dengan desain
dengan baik, hal ini bertujuan untuk penelitian quasi eksperimen dan subjek
mengurangi gejala mual dan muntah dan penelitiannya adalah wanita hamil.
meminimalisir risiko terhadap ibu dan janin.
Penanganan yang diberikan dapat berupa HASIL PENELITIAN
farmakologis dan non farmakologis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
Beberapa studi diantara yang dilakukan oleh
Lacasse et al, hanya 27% wanita diberi anti- ketidaknyamanan pada trimester pertama
emetik dan tambahan 14% menunjukan persentase terbesar adalah gejala
merekomendasikan untuk pendekatan non mual dan muntah yaitu sebesar 85,7%.
farmakologis (Noel M.Lee & Sumona Saha, Setelah dilakukan melakukan pernafasan
2013). yoga yang dilakukan sehari dua kali sebagian
besar responden (66.7%) merasa nyaman
Salah satunya terapi non farmakologi dan rasa mual dan muntah berkurang.
yang dapat dilakukan adalah dengan (Musfirowati, Fahrudin, & Nursanti, 2017).
melakukan teknik yoga prenatal. Yoga
Penelitian lain yang dilakukan oleh
adalah latihan mental dan fisik yang berasal
dari india kuno. Yoga adalah praktik olah Beddoe et al, dengan menggunakan teknik
pikiran dan fisik mencakup sistem postur yang sama yaitu memberikan intervensi yoga
(asana), pernafasan dalam (pranayama), dan dan meditasi pada ibu hamil. Hasil penelitian
meditasi. Lebih dari 36 juga orang amerika menunjukan bahwa responden yang
berlatih yoga yang sebagian besar wanita melakukan latihan yoga secara teratur
usia reproduksi. Latihan yoga dalam mampu melepaskan stress psikologis,
kehamilan terbukti bermanfaat bagi wanita meningkatkan kenyamanan, mengurangi
kecemasan dan mengurangi rasa sakit.
yang menderita kecemasan, depresi, stres,
sakit punggung, dapat memperbaiki pola (Baddoe AE, Paul yang CP, Kennedi HP,
tidur, mengurangi mual dan sakit kepala Weiss SJ, 2009).
(National Center for Complementary and DISKUSI
integrative health (NCCIH), 2013);(Babbar S
& J, 2016);((NACAMS), 2013). Prenatal yoga adalah program yoga
khusus untuk kehamilan dengan teknik dan
METODOLOGI PENELITIAN intensitas yang telah disesuaikan dengan
Studi ini merupakan tinjauan literatur kebutuhan ibu. Program ini menekankan
yang mencoba menggali lebih banyak pada teknik-teknik postur yoga, olah nafas,
relaksasi, teknik-teknik visualisasi dan
informasi tentang yoga prenatal dapat
meditasi yang berguna sebagai media self
Volume 6 | Nomor 1 | Agustus 2018 ISSN:2089-3096 22
Heni Heryani : Yoga Prenatal Mengurangi Emesis Gravidarum

help yang akan memberikan kenyamanan, meningkatkan kenyamanan, mengurangi


dan ketentraman. Manfaat yoga selama kecemasan dan mengurangi rasa sakit.
kehamilan diantaranya dapat membantu (Baddoe AE, Paul yang CP, Kennedi HP,
mengurangi/mengatasi ketidaknyamanan Weiss SJ, 2009)
fisik selama kehamilan, morning sickness,
sakit punggung, sakit pinggang, weak Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di Taiwan terhadap primigravida
bladder, heartburn, konstipasi/sembelit, dan
lain-lain.(Sindhu, 2016) dengan usia kehamilan 26-28 minggu yang
dilatih yoga secara rutin 3 kali dalam
Musfirowati et al, melakukan seminggu dengan durasi latihan selama 30
penelitian tentang efektifitas pernafasan menit. Latihan yoga ini dilakukan selama 1
yoga terhadap ketidaknyamanan pada ibu tahun. Hasil penelitian bahwa wanita hamil
hamil trimester pertama. Penelitian ini yang rutin melakukan latihan yoga secara
adalah penelitian kuantitatif dengan quasi teratur lebih sedikit mengalami
eksperimen metode yang digunakan pre test ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester
dan post test tanpa grup kontrol. Penelitian tiga dibandingkan dengan wanita hamil yang
ini dilakukan selama 2 bulan, pada awal tidak melakukan olahraga secara rutin (Sun,
penelitian dilakukan pre test dengan Hung, Chang, & Kuo, 2010).
memberikan kuesioner untuk menilai tingkat
SIMPULAN
kenyamanan ibu hamil pada trimester
pertama. Responden diberikan intervensi Mual dan muntah sering terjadi selama
yaitu mengajarkan teknik pernapasan yoga trimester pertama. Jika gejalanya menjadi
dan memberikan leaflet untuk dijadikan lebih berat, kelainan kehamilan yang disebut
panduan dirumahnya. Subjek penelitian hiperemesis gravidarum dapat terjadi. Mual
disarankan untuk melakukan pernafasan dan muntah yang berlebihan dapat
yoga dua kali dalam sehari. Hasil penelitian menyebabkan solusi tubuh ibu hamil
menunjukan bahwa ketidaknyamanan pada trimester pertama berkurang, berdampak
trimester pertama menunjukan persentase pada pembekuan darah (hemokonsentrasi)
terbesar adalah gejala mual dan muntah dan sirkulasi darah ke jaringan tubuh
yaitu sebesar 85,7%. Setelah dilakukan berkurang. Kekurangan oksigen dan nutrisi
melakukan pernafasan yoga yang dilakukan dalam jaringan tubuh akan membuat
sehari dua kali sebagian besar responden kerusakan di dalamnya, berdampak pada
(66.7%) merasa nyaman dan rasa mual dan penurunan kesehatan ibu dan janinnya, yang
muntah berkurang. (Musfirowati, Fahrudin, membutuhkan perawatan serius.
& Nursanti, 2017)
Pada dasarnya, perasaan tidak nyaman
Penelitian lain yang dilakukan oleh selama kehamilan adalah kondisi fisiologis
Beddoe et al, dengan menggunakan teknik yang terjadi pada ibu hamil. Namun,
yang sama yaitu memberikan intervensi pencegahan dan perawatan diperlukan.
yoga dan meditasi pada ibu hamil. Hasil Berbagai hasil penelitian tersebut di atas,
penelitian menunjukan bahwa responden yoga prenatal bisa menjadi solusi
yang melakukan latihan yoga secara teratur pengobatan non farmakologis. Yoga
mampu melepaskan stress psikologis,
Volume 6 | Nomor 1 | Agustus 2018 ISSN:2089-3096 23
Heni Heryani : Yoga Prenatal Mengurangi Emesis Gravidarum

prenatal dapat mengurangi gejala emesis NCCIH. Retrieved from


gravidarum. Tetapi yoga prenatal harus https://nccih.nih.gov/health/yoga/introd
secara rutin dilakukan. uction.htm

DAFTAR PUSTAKA Noel M.Lee, M. ., & Sumona Saha, M. .


(2013). Nausea and Vomiting of
(NACAMS), N. A. of C. and A. M. (2013). Pregnancy. NIH Public Access, 40(2),
Yoga Prenatal. In NACAMS. Retrieved 1–27.
from https://doi.org/10.1016/j.gtc.2011.03.00
http://nacams.org/yoga/disciplines/pren 9.Nausea
atal-yoga,
Reeder et al. (n.d.). Keperawatan
Babbar S, & J, S. (2016). Yoga in Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi
Pregnancy. Clinical Obstetrics and dan Keluarga.
Gynecology, 59(3), 600–612. Retrieved
from Rukiyah. (2009). Asuhan Kebidanan (Edisi
https://insights.ovid.com/pubmed?pmid 1). Jakarta: EGC.
=27152528
Runiari. (2010). Asuhan Keperawatan pada
Baddoe AE, Paul yang CP, Kennedi HP, Klien dengan Hiperemesis
Weiss SJ, L. K. (2009). The effects of Gravidarum: Penerapan Konsep dan
mindfulness-based yoga during Teori Keperawatan. Jakarta: Salemba
pregnancy on maternal psychological Medika.
and physical distress. Obstetri
Gynecology Neonatal Nursing, 38(3), Sindhu, P. (2016). Prenatal Yoga Leaf.
Retrieved from
310–319. Retrieved from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ https://yogaleaf.com/index.php/our-
19538619 program/special-program/prenatal-
yoga-leaf
Manuaba, I. B. G. (2014). Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: Sun, Y., Hung, Y., Chang, Y., & Kuo, S.
(2010). Effects of a prenatal yoga
EGC.
programme on the discomforts of
Musfirowati, F., Fahrudin, A., & Nursanti, I. pregnancy and maternal childbirth self-
(2017). The effectiveness of yogic efficacy in Taiwan. Midwifery, 26(6),
breathing to comfort level of first e31-6. Retrieved from
trimester pregnant mothers at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
community health center of Kragilan 19246136
district working area, Serang, Banten,
Indonesia. International Journal of
Research in Medical Sciences, 6(1), 51.
https://doi.org/10.18203/2320-
6012.ijrms20175710

NCCIH. (2013). Yoga For Health 2013. In


Volume 6 | Nomor 1 | Agustus 2018 ISSN:2089-3096 24

Anda mungkin juga menyukai