Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH BIOMEDIK I

SISTEM ENDOKRIN DAN HORMON

DISUSUN OLEH :
Kelompok 3

Zil Himmah 1911211003

Sindi Maulani 1911211033

Daffa Salsabila Yuanda 1911211043

Tiara Nurul Fadhilah 1911212023

Muthia Ikhsania 1911212055

Naura Mufida Sultani 1911213001

Mutiara Hendi Farsyllah 1911213003

Nadhiyatul Alhamda 1911213007

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena


dengan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Endokrin dan Hormon” ini. Shalawat dan salam kami ucapkan kepada
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kami kepada zaman yang penuh
dengan ilmu. Terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Biomedik I
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

Padang, Oktober 2019

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus ...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Endokrin ..................................................................3
2.2 Fungsi Sistem Endokrin ........................................................................3
2.3 Kelenjar yang Ada pada Sistem Endokrin.............................................3
2.4 Mekanisme Kerja dari Berbagai Kelenjar dari Sistem Endokrin ..........4
2.4.1 Kelenjar Hipofise ......................................................................4
2.4.2 Kelenjar Tiroid ..........................................................................8
2.4.3 Kelenjar Paratiroid ....................................................................9
2.4.4 Kelenjar Timus ........................................................................11
2.4.5 Kelenjar Suprarenalis ..............................................................13
2.4.6 Kelenjar Pienalis ......................................................................17
2.4.7 Kelenjar Pangkreas ..................................................................19
2.4.8 Kelenjar Kelamin ....................................................................21
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................24
3.2 Saran ....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan
dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan
kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Hormon merupakan senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar endokrin
tertentu. terdapat hormon setempat dan hormon umum. contoh dari hormon
setempat adalah: Asetilkolin yang dilepaskan oleh bagian ujung-ujung syaraf
parasimpatis dan syaraf rangka. Sekretin yang dilepaskan oleh dinding duedenum
dan diangkut dalam darah menuju penkreas untuk menimbulkan sekresi pankreas
dan kolesistokinin yang dilepaskan diusus halus, diangkut kekandung empedu
sehingga timbul kontraksi kandung empedu dan pankreas sehingga timbul sekresi
enzim.

Berdasarkan latar belakang diatas maka kelompok membuat makalah


dengan judul “Sistem Endokrin dan Hormon” untuk mengetahui informasi-
informasi perihal sistem endokrin.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa itu sistem endokrin ?
2. Apa fungsi dari sistem endokrin ?
3. Kelenjar Apa saja yang ada pada sistem endokrin ?
4. Bagaimana mekanisme kerja sistem endokrin ?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hal-hal yang harus diketahui tentang sistem endokrin.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem endokrin.
2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem endokrin.
3. Untuk mengetahui kelenjar yang ada pada sistem endokrin.
4. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja kelenjar darisistem
endokrin.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Endokrin


Sistem endokrin adalah sistem kelenjar yang bekerja pada tubuh manusia
yang hasil sekresinya langsung ke dalam darah tanpa melewati duktus atau
saluran dan dari sekresi reproduksi, pertumbuhan, kekebalan tubuh, dan
menjaga keseimbangan fungsi internal tubuh.

2.2 Fungsi Sistem Endokrin


Kelenjar endokrin melaksanakan fungisnya dari dalam tubuh dengan cara
memproduksi hormon yang hasil sekresinya langsung ke dalam darah tanpa
melalui saluran. Sementara hormon merupakan zat kimia hasil dari sekresi oleh
suatu sel yang mempengaruhi sel lainya. Hormon hasil sekresi dari kelenjar
endokrin ini pada umumnya berfungsi sebagai homeostasis atau
menyeimbangkan fungsi dari dalam tubuh. Banyak sekali yang dipengaruhi
oleh hormon hasil sekresi dari kelenjar endokrin, antara lain adalah
pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, fungsi seksual, mood, ketahanan
tubuh, pernafasan, suhu tubuh, detak jantung dan metabolisme.

2.3 Kelenjar yang ada pada Sistem Endokrin


Kelenjar-kelenjar yang ada pada sistem endokrin adalah :
1. Kelenjar hipofise
2. Kelenjar tiroid
3. Kelenjar paratiroid
4. Kelenjar timus
5. Kelenjar suprarenalis
6. Kelenjar pienalis
7. Kelenjar pangkreas
8. Kelenjar kelamin

3
2.4 Mekanisme Kerja dari Berbagai Kelenjar dari Sistem Endokrin
2.4.1 Kelenjar Hipofase

1) Pengertian Kelenjar Hipofase


Kelenjar pituari atau hipofisis yaitu kelenjar endokrin yang letaknya pada
dasar otak dan memproduksi banyakhormon yang penting untuk tubuh.
Kelenjar hipofisis ini biasa dinamakan dengan Master of Gland atau kelenjar
pengendali, hal tersebut karena kelenjar ini mempunyai fungi yang sangat
penting. Kelenjar ini berukuran sekitar 1,25 cm dengan berat sekitar 0,5 gram.

2) Fungsi Kelenjar Hipofase


Fungsi dari kelenjar pituari ataupu n kelenjar hipofisis yaitu:
- Menghasilkan hormon pertumbuhan
- Mengatur sistem endokrin
- Menghasilkan hormon yang berpengaruh terhadap fungsi otot dan ginjal
- Menghasilkan hormon yang mengontrol kelenjar endokrin lain
- Sebagai penyimpanan hormon yang dihasilkan hipotalamus

3) Struktur Anatomi Bagian Kelenjar Hipofase


1. Adenohipofisis
Adenohipofisis atau hipofisis anterior tersusun atas banyak jaringan
epitel kelenjar. Bersama dengan hipotalamus hipofisis anterior membuat
sistem neuroendokrin yang terdiri dari kumpulan neuron neurosekretorik

4
yang badan selnya berada di antara dua kelompok di hipotalamus yaitu
nukleus supraoptika dan nukleus paraventrikel.
Berasarkan secara struktural, adenohipofisis adalah perpanjangan dari
kelenjar hipotalamus. Hipofisis anterior memproduksi banyak hormon
penting yang disekresikan pada darah apabila diperlukan, hormon hormon
itu antara lain:
a. Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone, Somatotropin)
Hormon pertumbuhan mempunyai fungsi sebagai pengatur
pertumbuhan dan metabolisme tubuh.
b. Thyroid Stimulating Hormon/ Tirotropin (TSH)
Hormon TSH mempunyai fungsi sebagai pengatur sekresi hormon
tiroid dan pertumbuhan kelenjar tiroid.
c. Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)
Hormon ACTH mempunyai fungsi sebagai pengatur sekresi kortisol
oelh korteks adrena dan pertumbuhan korteks adrenal.
d. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Pada pria hormon ini mempunyai fungsi sebagai penghasil sperma,
sedangkan pada wanita hormon ini memiliki fungsi untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan sel ovum.
e. Leteinizing Hormone (LH)
Pada pria hormon ini memiliki fungsi sebagai perangsang produksi
hormon testosteron, sedangkan pada wanita hormon ini memiliki
fungsi sebagai pengatur produksi hormon estrogen dan progesteron
dan juga berperan penting dalam proses ovulasi.
f. Prolaktin
Adalah hormon yang fungsinya sebagai pengatur pertumbuhan dan
perkembagan payudara dan juga memproduksi air susu pada wanita.
Sedangkan pada pria hormon ini masih belum begitu nyata fungsinya,
kemungkinan besar berkaitan dengan pertumbuhan organ seks pria.

5
2. Neurohipofisis
Neurohipofisis atau hipofisis posterior adalah bagian dari sekelompok sel
kelenjar antara pembuluh darah kapiler yang luas. Neurohipofisis berisikan
banyak akson saraf dari hipotalamus. Ada dua bagian utama neurohipofisis,
yaitu:
1) Pars Nervosa. Ini adalah bagian belakang neurohipofisis tempat
menyimpan oksitosn dan vasopressin.
2) Pars Infundibular (Infundibulum). Adalah bagian tempat terhubungnya
kelenjar hipotalamus dan kelenjar hipofisis.
Pada bagian neurohipofisis atau hipofisis posterior ini terdapat dua hormon
utama, yakni oksitosin dan vasoprressin. Kedua hormon tersebut dibuat di
hipotalamus tetapi dikeluarkan lewat neurohipofisis.
a. Hormon Oksitosin
Fungsi dari hormon oksitosin ini banyak berkaitan dengan persiapan
organ reproduksi untuk proses kehamilan dan menghadapi proses
melahirkan pada wanita. Target penting hormon oksitosin pada wanita
yaitu sel-sel otot rahim dan sel otak kelenjar mamae atau kelenjar susu.
Pada pria, hormon oksitosin memiliki fungsi sebatai perangsang
pertumbuhan organ seksual sekunder. Dan juga hormon oksitosin bisa
berpengaruh pada perasaan seseorang karena itu hormon oksitosin biasa
dinamakan juga dengan hormon cinta.
b. Hormon Vasopressin (Antidiuretik)
Vasopressin yaitu hormon peptida yang fungsinya untuk mengatur
penyerapan kembali molekul yang melalui ginjal dengan mempengaruhi
permeabilitas dinding tubulus ginjal. Vasopressin akan mengatur
keseimbangan antara natrium dan air pada darah ataupun urin
menjadikan dapat mengatur volume darah atau urin dalam tubuh. Dan
juga, fungsi hormon vasopressin adalah bisa mempengaruhi tekanan
darah pada manusia.

6
Hormon ini dapat ditemukan pada seluruh mamalia. Hormon
vasopressin atau biasa disebut juga dengan VP atau ADH (Antidiuretik
Hormon)

4) Penyakit
Hipopituitarisme adalah penyakit yang terjadi akibat kurangnya hormon
yang dihasilkan kelenjar di otak, yang disebut kelenjar hipofisis atau pituitari.
Kondisi ini bisa membuat berat badan menurun hingga kemandulan.
Ketika seseorang mengalami kekurangan salah satu atau lebih dari hormon-
hormon tersebut, maka fungsi tubuh yang diatur oleh hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar pituitari akan terganggu. Contohnya, kekurangan GH akan
mengakibatkan seseorang mengalami gangguan pertumbuhan tulang.
Hipopituitarisme terjadi karena kelenjar pituitari tidak dapat menghasilkan
hormon dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai
hal, namun sebagian besar disebabkan oleh tumor pituitari. Selain disebabkan
oleh tumor, hipopituitarisme juga dapat disebabkan oleh cedera pada kelenjar
tersebut, misalnya karena komplikasi operasi daerah otak.
Ada beberapa penyebab lain hipopituitarisme selain tumor dan cedera, yaitu:
- Infeksi sekitar otak, seperti meningitis atau malaria otak
- Peradangan kelenjar pituitari, misalnya akibat granulomatous
hypophysitis dan sarkoidosis.
- Diabetes.
- Perdarahan subarachnoid.
- Limfoma.
- Stroke.
- Sindrom Sheehan atau hipopituitarisme pascamelahirkan.
- Hemokromatosis.

7
2.4.2 Kelenjar Tiroid

1) Pengertian Kelenjar Tiroid


Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar
pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher,
sedikit di bawah laring.

2) Fungsi Kelenjar Tiroid


Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar
energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon
lainnya. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid di leher juga
bertugas dalam mengatur penggunaan lemak dan karbohidrat dalam tubuh,
membantu mengendalikan suhu tubuh, memengaruhi denyut jantung , dan
membantu mengatur produksi protein.

3) Penyakit pada Kelenjar Tiroid


1. Penyakit Hashimoto
Salah satu penyebab umum dari terlalu sedikit hormon tiroid adalah
Hashimoto disease atau penyakit Hashimoto. Penyakit ini merupakan
penyakit autoimun, di mana terdapat kelainan pada sistem kekebalan tubuh
sehingga sistem imun menyerang tubuh sendiri. Pada penyakit Hashimoto,
kekebalan tubuh akan menghancurkan kelenjar tiroid secara perlahan-
lahan, sehingga kemampuannya dalam memproduksi hormon juga
terganggu.
2. Penyakit Grave
penyakit Grave adalah penyebab paling umum hipertiroidisme.
Hipertiroidisme merupakan keadaan di mana kelenjar tiroid memproduksi
hormon tiroid secara berlebihan. Penyakit Grave terjadi saat kekebalan
tubuh menyerang kelenjar tiroid. Dengan kata lain, penyakit ini juga
adalah salah satu jenis gangguan autoimun.

8
3. Struma
Gondok atau struma (goiter) adalah kondisi kelenjar tiroid yang
mengalami pembesaran, namun bukan karena kanker. Salah satu penyebab
pembesaran kelenjar tiroid adalah kekurangan yodium. Seseorang lebih
berisiko mengalami pembesaran kelenjar tiroid, jika keluarga mereka
pernah mengalaminya, memakai obat tertentu, terkena paparan radiasi,
atau sedang hamil.

2.4.3 Kelenjar Paratiroid


Kelenjar paratiroid adalah suatu kelenjar endokrin di leher yang berfungsi
mensekresi/ memproduksi hormon paratiroid. Letak kelenjar paratiroid ini
berada di bagian belakang dari kelenjar tiroid atau kelenjar yang dekat dengan
kelenjar tiroid untuk itu kelenjar ini disebut dengan paratiroid,
1) Fungsi Kelenjar Paratiroid

Fungsi utama kelenjar paratiroid adalah untuk memproduksi


hormon paratiroid, yaitu hormon peptida yang berfungsi untuk mengatur
kadar kalsium di dalam darah dan tulang, menurunkan fosfat dalam darah,
meningkatkan sekresi fosfat dalam urin, serta meningkatkan pembentukan
1,25 dihidroksikolekalsiferol, metabolit aktif dari vitamin D.

2) Struktur Kelenjar Paratiroid

Satu kelenjar paratiroid biasanya memiliki panjang sekitar 6


milimeter, lebar sekitar 3 mm dan tebal sekitar 2 mm. Apabila seseorang
memiliki ukuran kelenjar yang jauh lebih besar dibandingkan ukuran
normal, maka kemungkinan orang tersebut menderita penyakit
hiperparatiroid atau tumor. Umumnya kelenjar paratiroid ini berwarna
cokelat kehitaman.

Pada tubuh manusia, terdapat 4 (empat) kelenjar paratiroid dengan


dua kelenjar paratiroid di setiap sisi (atas dan bawah). Namun, jumlah
tersebut bervariasi, bisa lebih ataupun bisa kurang.Kelenjar paratiroid pada

9
orang dewasa memiliki sel pemimpin (chied cell) yang mengandung
apparatus golgi, yaitu tempat diproduksinya hormon paratiroid.

3) Penyakit pada kelenjar Paratiroid


1. Hipoparatiroid
Hipoparatiroid adalah kondisi yang jarang terjadi, di mana kelenjar
paratiroid dalam tubuh hanya mengeluarkan hormon paratiroid dalam
jumlah sedikit. Setiap orang memiliki empat kelenjar paratiroid yang berada
di leher, dekat kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid berfungsi mengeluarkan
hormon paratiroid (PTH).

Hipoparatoroid terjadi saat kelenjar paratiroid tidak memproduksi


hormon paratiroid dalam jumlah yang memadai bagi tubuh. Keempat
kelenjar ini berfungsi mengendalikan keseimbangan kalsium dalam tubuh.
Kondisi atau faktor yang diduga dapat memicu hipoparatiroid, antara lain
adalah:
1. Memiliki kelainan genetik.
2. Penyakit autoimun.
3. Rendahnya kadar magnesium dalam darah.
4. Rangkaian pengobatan radioterapi kanker.
Gejala :
- Nyeri otot atau kram yang menyerang otot wajah, perut, kaki, dan
tungkai.

- Otot yang berkedut atau tegang di area mulut, tenggorokan, dan lengan.

- Depresi atau perubahan suasana hati.

- Kulit yang kering dan kuku yang rapuh.

- Memiliki masalah dengan ingatan.

- Depresi.

10
2.4.4 Kelenjar Timus

1) Pengertian Kelenjar Timus


Kelenjar timus merupakan kelenjar yang terletak di dalam rongga
dada atas dan memiliki fungsi utama untuk memproduksi Sel limfosit T.
Organ ini termasuk ke dalam organ endokrin yang penting dalam sistem
kekebalan tubuh. Kelenjar timus akan tumbuh dan mencapai berat
maksimalnya ketika manusia memasuki masa pubertas kemudian hilang
ketika beranjak dewasa, oleh karena itu kelenjar timus sering hanya dijumpai
pada anak usia dibawah 18 tahum. Warna kelenjar ini kemerah-merahan dan
terdiri dari dua lobus.

2) Fungsi Kelenjar Timus


1. Menghasilkan Thymosin

Kelenjar timus memiliki tugas penting dalam sistem imun kita, kelenjar
timus akan memproduksi hormon thymosin yang fungsinya yaitu untuk
mengolah sel-sel darah putih yang diproduksi disum-sum tulang dan
mengubahnya menjadi sel limfosit-T. Sel ini sangat berperan penting pada
pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, caranya dengan merangsang
produksi antibodi pada limfosit lainnya.

11
2. Kekebalan Tubuh Manusia

Kekebalan tubuh terbagi dua, Kekebalan seluler diberikan pada saat kita
dalam kandungan ibu. Ibu makan protein atau disuntik kemudian akan
terbentuk antibodi yang akan diberikan ke anak sehingga anak menjadi
kebal. Kekebalan humoral diberikan setelah anak dilahirkan atau melalui
vaksinasi / imunisasi mulai dari BCG, polio, hepatitis dan lain-lain.

3) Struktur dan Bagian Bagian Kelenjar Timus

Kelenjar timus merupakan organ lembut yang terletak di atas


jantung tepat setelah leher pada rongga dada bagian atas. Kelenjar timus
dibagi menjadi dua lobus yang dikelilingi oleh kapsul fibrosa. Ketika
manusia dilahirkan kelenjar ini memiliki panjang sekitar 5 mm, lebar 4
mm, dan tebal 6 mm. Masing masing lobul disusun oleh lobulus-lobulus
yang dipisahkan oleh jaringan areolar.
Kelenjar timus terdiri dari 2 bagian utama, yaitu :
1. Korteks
Korteks Kelenjar timus merupakan bagian luar yang disusun oleh
limfosit dan sel epitel retikular yang akan berhubungan dengan bagian
medulla. Korteks merupakan tempat awal terbentuknya Sel T.
2. Medulla
Pada bagian medulla sel epitel retikularnya lebih kasar, sedangkan
sel limfositnya lebih sedikit. Pada bagian medulla juga ditemukan
Hassall’s corpus, yaitu struktur seperti sarang yang merupakan tempat

12
berkumpulnya sel epitel retikular. Medulla merupakan tempat
pembentukan sel T lanjutan.

4) Mekanisme Kerja Kelenjar Timus


Diketahui salah satu kegiatan timus yaitu limfopoiesis atau
pertumbuhan dan pematangan limfosit yang terutama terjadi selama masa
fetal dan awal masa pasca lahir, sel plasma dan mielosit juga dibentuk
dalam jumlah kecil.
Timus juga menghasilkan hubungan dengan sel retikuler epitelial untuk
mengetahui antigen asing dan jika antigen tersebut berhubungan dengan
membran glikoprotein pada permukaan sel yang ditandai dalam MHC
(Major Histocakompatibility Complex). Glikoprotein MHC tersebut
bekerja sebagai reseptor pengikat antigen yang mengaktifkan respon sel T
yang tepat terhadap antigen asing yang khusus dan sel T tersebut
menghasilkan sel yang memiliki kemampuan imunologi atau kekebalan
tubuh. Di dalam organ limfoid sel T menempati zona thymus dependent
yang termasuk zona parakortikal limfonodus.
Pada orang dewasa timus masih merupakan sumber limfosit kecil
yang penting, terutama saat seseorang mengalami berkurangnya organ
limfoid karena radiasi. Substansi yang berefek humoral tampaknya
menembus melalui saringan kedap sel dan bekerja sebagai pengganti timus
yaitu timosin. Timosin dihasilkan oleh sel retikuler epitelial dan dapat
diuraikan menjadi 2 fraksi glikoprotein dengan BM rendah. Substansi
yang mematangkan sel T yaitu timoprotein.
Timus dipengaruhi oleh kelenjar kelamin, kelenjar adrenal dan juga
kelennjar tiroid. Hormon kelamin menyebabkan involusi dan tiroidektomi
mempercepat involusi.

5) Kelainan Pada Kelenjar Timus


Myasthenia gravis ialah kondisi yang mempengaruhi otot dan
menyebabkan otot melemah dalam jangka panjang, terutama otot-otot

13
yang mengontrol mata, kelompak mata, ekspresi wajah mengunyah,
menelan, berbicara dan lain-lain. Penyakit ini biasanya menyerang laki-
laki berusia 60 tahun keatas dan wanita usia kurang dari 40 tahun.
Selain itu Myasthenia gravis juga dapat menghancurkan sinyal atau
komunikasi antar saraf dan otot sehingga otot-otot menjadi lemah dan
mudah lelah. Salah satu penyebab mengapa kelenjar timus menyerang sel
yang sehat yaitu karena ukuran kelenjar timus yang tidak mengecil setelah
masa puberts “menurut para ahli, meskipun penyebabnya belum diketahui
secara pasti.

2.4.5 Kelenjar Suprarenalis


1) Pengertian Kelenjar Suprarenalis
Kelenjar Adrenal (Kelenjar Suprarenalis) atau Kelenjar Anak Ginjal –
Kelenjar adrenal atau kelenjar anak ginjal atau kelenjar suprarenalis adalah
kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad berarti
dekat atau di dan renes berarti ginjal). Kelenjar ini bertanggung jawab pada
respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol
dan hormon adrenalin.

2) Fungsi Kelenjar suprarenalis


1. Mensekresi berbagai hormon yang sangat peting untuk menjaga
keseimbangan tubuh.

2. Mengatur kadar natrium dan keseimbangan cairan tubuh melalui


hormon mineralokortikoid.

3. Meningkatkan glukosa dalam darah dan mengurangi inflamasi melalui


hormon glukokortikoid.

4. Ikutserta membantu perkembangan organ seksual dan pembentukan ciri


seksual melalui hormon gonadokortikoid.

14
5. Mengatur denyut jantung, lajur pernapasan, ukuran pupil, tekanan darah
dan beberapa hal lain yang berhubungan dengan saraf simpatis melalui
hormon epinefrin dan norepinefrin.

3) Struktur Anatomi Bagian Kelenjar Kelenjar Suprarenalis


1. Korteks Adrenal
Korteks adrenal merupakan bagian luar dari kelenjar adrenal. Bagian
korteks merupakan penyusun terbesar kelenjar adrenal, 90% massa
kelenjar adrenal disusun oleh bagian korteks. Korteks adrenal bisa dibagi
menjadi 3 zona dan setiap zona menghasilkan hormon yang berbeda.
Berikut ini zona pada korteks adrenal diantaranya yaitu:
Zona Glomerulosa
Zona ini merupakan zona terluar korteks adrenal yang menghasilkan
mineralokortikoid. Fungsi utama mineralokortikoid yaitu untuk mengatur
kadar natrium dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Hormon
mineralokortikoid yang paling penting adalah aldosteron, fungsi aldosteron
ini yaitu untuk mengatur konsentrasi natrium dalam urin, keringat, air
ludah dan pankreas. Kerja aldosteron berhubungan erat dengan tekanan
darah. Tanpa aldosteron, maka tubuh akan kehilangan natrium dan bisa
menyebabkan dehidrasi yang parah.
Zona Fasikulata
Zona ini merupakan zona tengah korteks adrenal yang memproduksi
glukokortikoid. Fungsi utama glukokortikoid yaitu untuk meningkatkan
glukosa dalam darah juga mengurangi respon inflamasi tubuh. Terdapat
tiga hormon glukokortikoid utama yakni Kortisol, Kortikosteron, Kortison.
Hormon glukokortikoid merangsang pembentukan glukosa melalui proses
glukoneogenesis yakni proses membuat komponen non karbohidrat
menjadi glukosa. Proses ini dilakukan oleh sel hati.
Zona Retikularis
Zona ini merupakan zona terdalam korteks adrenal yang berfungsi untuk
memproduksi Gonadokortikoid, yakni hormon seks. Hormon

15
gonadokortikoid utama yakni androgen, androgen ini diproduksi dalam
jumlah kecil oleh kelenjar adrenal. Efek yang ditimbulkan androgen yang
diproduksi kelenjar adrenal tidak kuat dan tidak memberikan banyak
perubahan fisik. Mereka hanya membantu perkembangan awal organ seks
dan memelihara perbedaan antara pria dan wanita.
Medula Adrenal
Medula Adrenal merupakan bagian dalam kelenjar adrenal yang bentuknya
tidak beraturan, berhubungan erat dengan pembuluh darah dan pembuluh
saraf. Terdapat dua jenis sel sekretori utama pada bagian medula adrenal,
yakni sel yang mensekresikan hormon epinefrin (adrenalin) dan sel yang
mensekresikan norepinefrin (noradrenalin). Epinefrin adalah hormon
utama pada medula, jumlahnya mencapai 75-80 % dari hasil sekresi.
Fungsi epinefrin dan norepinefrin berhubungan dengan saraf simpatis.
Keduanya berperan dalam pengaturan denyut jantung, laju pernapasan,
kontraksi otot jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa dalam darah.

4) Jenis-jenis Penyakit Kelenjar Adrenal


1. Sindrom Cushing – Kondisi ini disebabkan oleh produksi hormon
kortisol berlebih di dalam korteks adrenal, yang dapat memicu tumor
pada kelenjar pituitari atau adrenal dan yang sangat jarang terjadi,
kanker paru-paru.
2. Penyakit Addison – Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan produksi
kortisol dan aldosteron. Jika gangguan berada di dalam kelenjar
adrenal, maka disebut insufisiensi adrenalin primer. Namun bila
masalahnya ada pada otak dan perintah produksi hormon, maka disebut
adrenalin sekunder.

16
2.4.6 Kelenjar Pienalis
1) Pengertian Kelenjar Pienalis
Kelenjar pineal adalah kelenjar yang terletak di dekat pusat otak
(tengah-tengah otak).Tidak hanya pada manusia, kelenjar pineal bisa
ditemukan dibeberapa contoh hewan mamalia dan hewan vertebrata.
1. Struktur Kelenjar Pineal
Berdasarkan struktur, kelenjar pineal tersusun dari
- Peredaran darah
- Sistem saraf
- Sel
- Pembangun
- Simetri
Beberapa sel yang teridentifikasi pada kelenjar pineal. Ini dia sel yang
ada dalam kelenjar pineal adalah sebagai berikut
 Pinealocytes : terletak dibelakang ventrikel ketiga diantara 2 (dua)
belahan otak. Berfungsi sekresi hormon melantonin.
 Interstitial cells : sel yang memberi bentuk pada kelenjar pineal.
Bentuk memanjang dan sitoplasma berwarna gelap.
 Neuron pineal : bagian neuron pada contoh hewan vertebrata.
 Peptidergic neuron like-cell : sel yan mengatur paracrine terdapat
pada beberapa spesies.
 Perivascular phagocyte : sel yang terletak dekat pembuluh darah
sebagai sel antigen. Sel ini dapat ditemukan pada bagian kelenjar
pineal pada tikus

17
2) Fungsi Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut
 Tempat untuk mengatur pigmentasi kulit
 Berhubungan dengan sel-sel yang sensitif cahaya
 Aktivitas seksual
 Berhubungan dengan saraf mata (penglihatan)
 Pusat penerima dari seluruh sensor eterik seperti penglihatan,
pendengaran, emosi dan lainnya
 Mengatur waktu biologis yang berhubungan dengan musim dan cahaya.
 Pengatur suhu tubuhCara Kerja Kelenjar Pineal

3) Cara Kerja Kelenjar Pineal


Cara Kerja Kelenjar Pineal saat waktu tidur berhubungan dengan waktu
malam dan siang. Saat malam hari, hormon melantonin pada kelenjar pineal
akan bekerja lebih lama dibandingkan siang hari. Panjangnya waktu yang
menghasilkan hormon melantonin berhubungan dengan jam biologis
manusia. Sedangkan cara kerja kelenjar pineal ketika melakukan aktivtas
seksual tiap tingkatan umur berbeda. Pada saat anda masih anak-anak,
kelenjar pineal dan kelenjar tymus akan berada dalam kondisi aktif sehingga
menghambat perkembangan seksual. Dengan demikian saat masa

18
pubertas kelenjar pineal akan mengalmi penyusutan dan mengeluarkan
sedikit melatonin.
Adapun cara kerja kelenjar pineal berhubungan dengan mata ketiga
dan rohani hampir sama seperti cara kerja saat anda masih anak-anak.
Hanya saja, ketika berhubungan dengan mata ketiga dan rohani, kelenjar
pineal akan menghasilkan DMT (Dimethyltryhptamine) yaitu zat yang
menghubungkan antara nyata dan tidak nyata membentuk pola resonansi.
Dalam kondisi ini seseorang bisa kembali ke dunia nyata dimana kita bisa
melihat secara nyata dan tidak nyata. Selama kelenjar pineal aktif dan
menlepaskan DMT maka terjadi proses biokimia dan bioelektronik.
Kelenjar ini bisa aktif karena tergantung pada aktivitas yang dilakukan oleh
individu maupun lingkungan.

2.4.7 Kelenjar Pankreas

1) Pengertian Kelenjar Pankreas


Kelenjar pankreas adalah sekelompok sel yang terletak pada pankreas dan
dikenal dengan pulau – pulau Langerhans.

2) Hormon
a. Hormon nsulin
Insulin berfungsi untuk mengatur kadar atau kandungan gula dalam
darah. Pengaturan dilakukan dengan cara menyimpan kelebihan glukosa

19
dalam sel hati. Kemudian glukosa ini dirombak atau dikonversi menjadi
glikogen untuk disimpan di sel hati. Insulin berfungsi juga sebagai
pengatur metabolisme lemak.
b. Glukagon
Bersama dengan insulin, glukagon berfungsi untuk mengatur kadar atau
kandungan gula dalam darah dengan cara mengkonversi atau merombak
glikogen menjadi glukosa. Jika seseorang melakukan puasa (tidak makan
dan minum) atau melakukan aktivitas berat tanpa didahului oleh asupan
nutrisi, maka glukagon akan memecah glikogen menjadi glukosa yang
berfungsi sebagai sumber energi.

3) Fungsi Kelenjar Pankreas


1. Menghasilkan Getah Kelenjar Pankreas
2. Sebagai Kelenjar Endoktrin yang Menghasilkan Hormon Insulin dan
Glukagon
3. Proses Produksi Hormon
4) Kelainan Kelenjar Pankreas
1. Pankreatitis
Pankreatitis atau yang sering disebut dengan inflamasi pankreas adalah
penyakit serius yang terjadi pada kelenjar pankreas yang menimbulkan
rasa nyeri di mana enzim pankreas diaktifkan secara prematur dan
mengakibatkan autodigestif dari pankreas.
2. Kanker Pankreas
Kanker pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang
melapisi saluran pada pankreas. Kanker pankreas umumnya terjadi pada
pria, meskipun tidak menutup kemungkinan wanita juga bisa terserang
penyakit ini. Selain itu, umumnya kanker pankreas juga menyerang orang-
orang yang berusia di atas 50 tahun. Penyebab kanker pankreas adalah
kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak dan
kolesterol, merokok, dll.
3. Insulinoma

20
Penyakit ini tergolong sebagai tumor pankreas yang jarang terjadi di
mana tumor tersebut mampu menghasilkan hormon insulin. Menurut
penelitian hanya ada 10% insulinoma yang sifatnya ganas. Hingga saat ini
penyebab utama dari penyakit ini masih belum diketahui namun menurut
penelitian resiko untuk terkena insulinoma akan meningkat pada penderita
neoplasia endokrin multiple tipe I.
4. Ketoasidosis Diabetik
Penyakit ini terjadi akibat defisiensi berat insulin yang disertai dengan
gangguan metabolisme protein, karbohidrat, dan juga lemak.

2.4.8 Kelenjar Kelamin


1) Pengertian Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin disebut juga dengan sebutan gonad.Kelenjar kelamin
pada perempuan disebut dengan ovarium, sementara kelenjar kelamin pada pria
disebut dengan testis.Adapun ovarium tersebut adalah alat reproduksi wanita,
sedangkan testis adalah alat reproduksi pria.

2) Struktur Kelenjar kelamin


Adapun struktur kelamin terdiri atas dua bagian, yaitu struktur kelamin
wanita dan juga struktur kelamin pria. Berikut penjelasan struktur kelamin:
Stuktur Kelamin Wanita (ovarium)
Kelenjar ovarium hanya terdapat pada kelamin wanita, dan letaknya berada di
bagian ovarium sebelah kiri dan juga sebelah kanan dari bagian uterus.
Pastinya anda akan jauh lebih paham jika sudah mempelajari mengenai sistem
reproduksi yang dijelaskan dengan gambar.
Struktur kelamin pria (testis)
Testis merupakan kelenjar kelamin yang hanya ada pada pria. Adapun dua
buha testis (sepasang) yang dibungkus rapi dengan skroktum. Salah satu
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar kelamin pria ini adalah hormon

21
testosteron yang mempunyai fungsi untuk menimbulkan dan memelihara
kelangsungan tanda – tanda kelamin sekunder.
Kelamin sekunder maksudnya adalah adanya perubahan suara yang
menjadi membesar sesuai dengan usia seorang pria, adanya perumbuhan kumis
dengan signifikan, membesarnya jankun. Adapun testis ini sendiri terletak di
dalam skortum. Masing – masing testis tersebut berbentuk bulat yang dilapisi
oleh jaringan ikat yang tebal yang disebut dengan tunika albugenia.
Adapun saluran kelaur testis ( duktus efferent ) berjalan dari bagian
superior testis menuju duktus epididimis. Duktus eferen menghubungkan
duktus epididymis dan uretra naik dari bagian superior skortum ke dinding
perut menembus kanalis inguinalis.Pada umumnya ukuran dari testis ini sering
kali dikaitkan dengan tingkat kejantanan seorang lelaki. Selain itu juga
berhubungan dengan fungsi kelenjar prostat dan cowper. Karena kedua
kelenjar ini juga mendukung kinerja kelenjar kelamin.

3) Fungsi Kelenjar Kelamin


Adapun fungsi kelenjar kelamin tentunya berbeda antara wanita (ovarium)
dan pria (testis) seperti berikut ini:
1. Fungsi Kelenjar Ovarium
Sesuai dengan namanya, kelenjar ovarium ini mempunyai fungsi
sebagai kelenjar yang memproduksi sel– sel kelamin. Selain itu, kelenjar
kelamin ini juga berfunsi sebagai pemberi sifat kewanitaan.Sifat lewanitaan
maksudnya adalah pinggul yang membesar, perkembangan

22
glandula mamae, bahu sempit, pertumbuhan payudara, dan lain sebagianya.
2. Fungsi Kelenjar Testis
Fungsi utamanya juga sebagai penghasil sel-sel kelamin, misalnya saja
seperti sperma.Selain itu mempunyai fungsi sebagai penghasil hormon
testosterone. Jika kelenjar ini tidak dapat bekerja dengan baik, maka
proses pembuahan pada sel telur akan mengalami kendala.
4) Kelainan Kelenjar Kelamin
Adapun kelainan pada kelenjar kelamin itu sendiri misalnya seperti di
bawah ini :
- Gejala cervicitis keputihan (untuk wanita).
- Gejala chlamydia.
- Gejala epididimistis.

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1 Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh.
2 Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis,
membatu mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem
persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol
perkembangan seksual dan reproduksi.
3 Pada sistem endokrin ini terdapat beberapa kelenjar diantaranya kelenjar
hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar
suprarenalis, kelenjar pienalis, kelenjar pankreas dan kelenjar kelamin..
4 Mekanisme kelenjar endokrin pertama akan mengeluarkan hormone bila
ada stimulus atau rangsangan. Hormone yang akan dikeluarkan kemudian
diangkut oleh darah menuju kelenjar-kelenjar yang sesuai sehingga bagian
tubuh yang sesuai tersebut akan merespon.

3.2 Saran
Pada sistem endokrin terdapat berbagai kelenjar yaitu kelenjar hipofisis,
tiroid, paratiroid, timus, suprarenalis, pienalis, pankreas dan kelamin. Berbagai
kelenjar tersebut perlu kita ketahui agar kita bisa menjaga dengan baik fungsi
dari masing masing kelenjar tersebut, karena fungsi dari kelenjar kelenjar
diatas sangat penting bagi kita. Untuk itu, jagalah kesehatan anda agar selalu
dapat beraktivitas dengan baik.

24
DAFTAR PUSTAKA

Utomo, Suprapto, & Hidayat. (2017). Pemodelan Sitem Pakar Diagnosis Penyakit
pada Sistem Endokrin Manusia dengan Metode Dempster-Shafer. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 1, 893-903.
https://www.google.com/amp/s/halosehat.com/tips-kesehatan/kesehatan-
pencernaan/gangguan-kelenjar-pankreas/amp
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/04/pengertian-kelenjar-piutari-hipofisi-
fungsi-struktur-anatomi.html
https://www.google.com/amp/s/dosenbiologi.com/manusia/kelenjar-pankreas/amp
https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-biologi-terapan/fungsi-hormon-kelenjar-pankreas-
insulin-glukagon/
https://www.pelajaran.co.id/2018/09/pengertian-kelenjar-paratiroid-fungsi-dan-
struktur-kelenjar-paratiroid-terlengkap.html
https://www.alodokter.com/hipoparatiroid
https://www.alodokter.com/risiko-penyakit-yang-mengintai-kelenjar-tiroid
https://dosenbiologi.com/manusia/kelenjar-timuskelenjar-timus
https://www.ilmudasar.com/2017/05/Pengertian-Struktur-dan-Fungsi-Kelenjar-Timus-
adalah.html?m=1
https://www.sekolahan.co.id/pengertian-letak-fungsi-dan-anatomi-bagian-kelenjar-
adrenal-kelenjar-anak-ginjal/

25
SOAL DAN JAWABAN TENTANG SISTEM ENDOKRIN DAN HORMON

1. Kelenjar yang menghasilkan hormon estrogen dan progesterone yaitu


kelenjar...
A. Ovarium
B. Lambung
C. Kelenjar adrenal
D. Thymus

2. Nama organ apa yang mengendalikan kelenjar hipofisa yaitu...


A. Hati
B. Hipotalamus
C. Otak besar
D. Sumsum tulang belakang

3. Kelenjar Paratiroid akan menghasilkan hormon...


A. Hormon Adrenalin
B. Hormon Dopamin
C. Hormon Gastrin
D. Hormon Peptida

4. Triiodotironin dan tiroksin merupakan hormon yang dikeluarkan oleh


kelenjar...
A. Tiroid
B. Paratiroid
C. Timus
D. Suprarenalis

5. Jenis kelenjar endokrin di bawah ini yang berfungsi sebagai “master ofglands”
adalah…
A. Kelenjar tiroid
B. Kelenjar paratiroid
C. Kelenjar hipofise
D. Kelenjar hipotalamus

6. Hormon yang diproduksi di kelenjar hipofisis ada di bawah ini, kecuali…


A. Vasopresin
B. Antidiuretic
C. Aksitosin
D. Tiroksin

7. Seseorang yang sedang marah detak jantungnya, pernapasan, dan geraknya


cepat. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon yang berasal dari kelenjar...
A. Tiroid
B. Epifisis
C. Hipofisis
D. Anak ginjal

8. Hormon yang berperan dalam kontrasi uterus saat persalinan adalah...


A. Testosteron
B. Progesteron
C. Oksitosin
D. Relaksin

9. Dibawah ini merupakan kelenjar endokrin, kecuali...


A. Gondok
B. Kelamin
C. Anak ginjal
D. Keringat

10. Nama lain kelenjar hipofisis yaitu...


A. Kelenjar gondok
B. Kelenjar usus
C. Kelanjar tiroid
D. Kepala kelenjar

11. Kelenjar hipofisis disebut pula mastergland karena...


A. Menghasilkan hormon pertumbuhan
B. Terletak di kepala
C. Mempengaruhi produksi kelenjar endokrin lainnya
D. Menghasilkan dua macam hormone

12. Kekurangan hormon tiroksin menyebabkan pertumbuhan...


A. Kurang sempurna
B. Sangat sempurna
C. Menjadi raksasa
D. Menjadi kerdil

13. Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis yang berfungsi sebagai pengatur
sekresi hormon tiroid dan pertumbuhan kelenjar tiroid adalah
A. Hormon pertumbuhan...
B. FSH
C. LH
D. TSH

14. Bila kadar gukosa dalam darah tinggi, maka kelenjar pankreas akan
mensekresikan hormon...
A. Glukagon
B. Glikogen
C. Insulin
D. Gastrin

15. Diabetes insipidus disebabkan tubuh kekurangan hormon...


A. Insulin
B. Adrenalin
C. ADH
D. Prolaktin

16. Kelainan yang timbul jika kekurangan hormon yang di hasilkan oleh anak
ginjal adalah penyakit...
A. Diabetes melitus
B. Addison
C. Kretinisme
D. Gagal ginjal

Anda mungkin juga menyukai