Anda di halaman 1dari 10

KONSEP SERIBU HARI PERTAMA KELAHIRAN

Oleh :

Nama : Adji Fauzan Rifky

No.BP: 1911212009

Dosen Pengampu :

Dr. Helmizar, S.K.M, M. Biomed.

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat beserta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga saya mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini dalam mata kuliah
Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan judul “Konsep Seribu Hari Pertama
Kehidupan”.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini agar dapat menjadi
lebih baik lagi.

Padang, 11 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1
D Manfaat Penulisan...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Definisi Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) ...............................3
B. Urgensi Program Seribu Hari Pertama Kehidupan .....................................3
C. Hambatan dalam Program Seribu Hari Pertama Kehidupan........................4
D. Upaya-Upaya dalam Menyukseskan Seribu Hari Pertama Kelahiran.........4
BAB III PENUTUP..........................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gerakan perbaikan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan atau Gerakan 1000 HPK
merupakan upaya pemerintah dalam perbaikan gizi anak.. Ini penting karena pada saat itu
masa pertumbuhan dan perkembangan seluruh organ dan sistem tubuh pada janin sangat
cepat. Pertumbuhan dan perkembangan ini memerlukan asupan gizi dari ibu, baik yang
dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu. Bila pasokan gizi dari
ibu ke janin kurang, maka janin akan melakukan penyesuaian, karena janin bersifat plastis
(dapat menyesuaikan diri). Penyesuaian tersebut bisa melalui pengurangan jumlah sel dan
pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih kecil, agar sesuai dengan terbatasnya
asupan gizi. Setiap perubahan yang terjadi bersifat permanen, artinya bila perbaikan gizi
dilakukan setelah melewati periode 1000 HPK, maka efek perbaikannya sangat kecil
sekali, sebaliknya bila dilakukan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan, terutama di
dalam kandungan, maka efek perbaikannya lebih efektif.
Menilik dari fatalnya dampak yang dapat terjadi dari kekurangan asupan gizi dan
upaya pencegahannya dengan penggalakan program 1000 HPK, maka penulis merasa
perlu untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan program ini.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah apa saja hal-hal yang berkaitan dengan
implementasi dari program Seribu Hari Pertama Kehidupan.

C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan definisi Seribu Hari Pertama Kehidupan.
2. Menjelaskan urgensi program 1000 HPK.
3. Memaparkan hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan 1000 HPK.
4. Memaparkan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan 1000 HPK.
D. Manfaat Penulisan

1. Sebagai bahan tambahan kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu
kesehatan masyarakat dan ilmu gizi.

2. Sebagai bahan edukasi bagi masyarakat akan krusialnya masalah gizi dan pentingnya
program 1000 HPK terhadap pembangunan bangsa.

3. Sebagai bahan evaluasi bagi pembuat kebijakan agar lebih menaruh perhatian pada
permasalahan gizi masyarakat dan implementasi 1000 HPK.

4. Sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam menulis karya tulis
ilmiah serta daya analisa penulis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Seribu Hari Pertama Kelahiran (1000 HPK)


Gerakan perbaikan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan merupakan upaya dalam
memperkuat komitmen rencana aksi percepatan perbaikan gizi sejak 1000 hari dari masa
kehamilan hingga usia dua tahun. Periode ini disebut golden period atau waktu yang kritis
dimana jika tidak dimanfaatkan dengan baik dapat menyebabkan kerusakan yang bersifat
permanen (Menkokesra RI, 2013). Indikator yang menjadi tujuan dari gerakan 1000 HPK
adalah menurunkan jumlah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), stunting, wasting,
overweight, anemia, meningkatkan ASI eksklusif selama 6 bulan (Menkokesra RI, 2012).
Perbaikan gizi dengan cara peningkatan mutu gizi individu dan komunitas tertuang
dalam Undang-Undang no. 36 tahun 2009 dan peraturan presiden no. 42 tahun 2013
tentang percepatan perbaikan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam
Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 dengan 4 program, yaitu
penurunan AKI dan AKB, perbaikan gizi terutama stunting/pendek serta penurunan angka
penyakit menular dan tidak menular.
Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) nasional tahun 2017 prevalensi
underweight 17,8%, wasting 9,5%, stunting 29,6% dan gizi lebih 4,6% (Kementerian
Kesehatan RI, 2018). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018
prevalensi balita underweight 17,7%, wasting 10,2%, stunting 30,8%, balita gemuk 8%,
BBLR 6,2%, dan anemia pada ibu hamil 48,9% (Kementrian Kesehatan RI, 2018).
Melihat permasalahan gizi yang terjadi saat ini, pemerintah Indonesia kemudian
meluncurkan program 1.000 Hari Pertama Kehidupan ini. Masa 1000 hari pertama
kehidupan (HPK) dimulai sejak saat konsepsi hingga anak berusia 2 tahun yang
merupakan masa paling kritis untuk memperbaiki perkembangan fisik dan kognitif anak.

B. Urgensi Program 1000 Hari Pertama Kelahiran


Seribu hari pertama kehidupan, yaitu 270 selama masa di dalam kandungan dan
730 hari selama masa 2 tahun pertama pasca lahir. Ini penting karena pada saat itu masa
pertumbuhan dan perkembangan seluruh organ dan sistem tubuh pada janin sangat cepat.
Pertumbuhan dan perkembangan ini memerlukan asupan gizi dari ibu, baik yang
dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu. Bila pasokan gizi dari
ibu ke janin kurang, maka janin akan melakukan penyesuaian, karena janin bersifat plastis
(mudah menyesuaikan diri). Penyesuaian tersebut bisa melalui pengurangan jumlah sel
dan pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih kecil, agar sesuai dengan terbatasnya
asupan gizi. Namun setiap perubahan yang terjadi, bersifat permanen, artinya bila
perbaikan gizi dilakukan setelah melewati kurun waktu 1000 Hari Pertama Kehidupan,
maka efek perbaikannya sangat kecil sekali, sebaliknya bila dilakukan pada masa 1000
Hari Pertama Kehidupan, terutama di dalam kandungan, maka efek perbaikannya lebih
efektif.
Teori Thrifty Phenotype (Barker dan Hales) menyatakan bahwa, bayi yang
mengalami kekurangan gizi di dalam kandungan dan telah melakukan adaptasi metabolik
dan endokrin secara permanen, akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi pada
lingkungan kaya gizi pasca lahir, sehingga menyebabkan obesitas dan mengalami
gangguan toleransi terhadap glukosa.
Status gizi pada 1000 HPK akan berpengaruh terhadap kualitas kesehatan,
intelektual, dan produktivitas pada masa yang akan datang (USAI, 2014). Ibu dan bayi
memerlukan gizi yang cukup dan berkualitas untuk menjamin status gizi dan status
kesehatan; kemampuan motorik, sosial, dan kognitif; kemampuan belajar dan
produktivitasnya pada masa yang akan datang. Anak yang mengalami kekurangan gizi
pada masa 1000 HPK cenderung akan mengalami masalah neurologis, penurunan
kemampuan belajar, peningkatan risiko drop out dari sekolah, dan penurunan
produktivitas. Selanjutnya akan menghasilkan penularan kurang gizi dan kemiskinan pada
generasi selanjutnya (World Bank, 2015; USAID 2014). Mempertimbangkan pentingnya
gizi bagi 1000 HPK, maka intervensi gizi pada 1000 HPK merupakan prioritas utama
untuk meningkatkan kualitas kehidupan generasi yang akan datang (Bappenas RI, 2012).
Dampak yang terjadi bila mengalami defisiensi gizi saat periode 1000 HPK:
1. Bayi lahir dengan Berat Badan Rendah (BBLR), kurus, kecil, imunitas kurang.
2. Masalah pembentukan organ sehingga terjadi penyakit kronis seperti sakit ginjal,
jantung, diabetes tipe 2, stroke, hipertensi, dan kanker.
3. Hambatan pertumbuhan kognitif dan IQ yang rendah yang menurunkan produktifitas
waktu dewasa.
4. Masalah gizi , terutama stunting.
C. Hambatan dalam Program 1000 Hari Pertama Kehidupan
Beberapa hambatan yang dihadapi, yaitu:
1. Kurangnya edukasi kepada ibu tentang program 1000 HPK ini sehingga partisipasinya
masih kurang.
2. Kurangnya pemahaman kader kesehatan tentang tujuan program.
3. Sulitnya akses ke fasilitas kesehatan.
4. Tidak adanya pemahaman dan komitmen yang sama tentang masalah gizi faktor
penyebab dan akibat buruk yang berasal dari pemangku kepentingan.

5. Meningkatnya kebutuhan pembiayaan untuk mendukung program-program sosial


lainnya seperti program pendidikan, kesehatan, perdagangan sehingga terjadi
persaingan untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah.

6. Kurang jelasnya dan kurang diterimanya cara pendekatan multisektor untuk menangani
program perbaikan gizi secara efektif.

7. Terbatasanya para konselor ASI khususnya tenaga kesehatan pada daerah terpencil,
pelosok dan tertinggal.

8. Tidak tersedianya fasilitas untuk area pemberian ASI khususnya bagi pekerja wanita.

D. Upaya-Upaya dalam Menyukseskan 1000 Hari Pertama Kehidupan


Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjamin keberhasilan tumbuh
kembang anak pada periode 1000 HPK berupa:
1. Memakan beragam jenis bahan makanan selama hamil dan asupan gizi seimbang.
2. Melakukan Ante Natal Care (ANC) minimal 4x selama hamil.
3. Mengonsumsi tablet Fe untuk pertumbuhan plasenta dan hemoglobin.
4. Melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
5. Memberi ASI Ekslusif sampai usia 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.
6. Memantau BB ibu dan bayi secara rutin.
7. Melengkapi rangkaian imunisasi dasar.
8. Memberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) setelah usia 6 bulan dan diteruskan
dengan ASI sampai 2 tahun.
9. Menghindari rokok, alkohol, dan kafein.
10. Olah raga teratur.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Nutrisi pada 1000 HPK memberi peluang untuk upaya perbaikan sumber daya
manusia, sehingga menjadi prioritas bagi seluruh lintas sektor terkait.

2. Pengaruh malnutrisi pada periode 1000 HPK bersifat permanen.

3. Investasi pada 1000 HPK merupakan cost effective untuk investasi SDM di masa
depan.

4. Status gizi ibu hamil dan ibu menyusui sangat menentukan masa depan anak.

B. Saran

Salah satu upaya paling efektif yang dapat pemerintah lakukan untuk
memperbaiki status gizi di Indonesia adalah dengan mengintervensi periode 1000 HPK
(Hari Pertama Kelahiran). Pemerintah harus memanfaatkan semua sumber daya yang
dimiliki untuk kebehasilan program ini yang merupakan investasi Indonesia yang
paling berharga untuk masa depan. Tentunya dibutuhkan peran tanggap dan aktif
masayarakat dalam menyukseskan program ini. Semua sektor seharusnya sudah
menyadari tanggung jawab mereka akan pentingnya pembangunan sumber daya
manusia yang berkualitas demi menyongsong Indonesia Emas.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Gizi Masyarakat. 2012. Kerangka Kebijakan Gerakan Sadar Gizi dalam
Rangka 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Achadi EL. 2014. Periode Kritis 1000 Hari Pertama Kehidupan dan Dampak Jangka Panjang
terhadap Kesehatan dan Fungsinya. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.

https://www.depkes.go.id/article/view/17012300003/kualitas-manusia-ditentukan-pada-1000-
hari-pertama-kehidupannya.html

https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/11140/7784

http://scholar.unand.ac.id/35270/2/BAB%201%20Pendahuluan%20shintia.pdf

https://www.depkes.go.id/article/print/18012600001/hari-gizi-nasional-ke-58-cegah-stunting-
bersama-keluarga-kita-jaga-1000-hari-pertama-kehidupan-.html

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/5554

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/view/9065

Anda mungkin juga menyukai