DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
DEBBY MEUTIAA SARI (4183111075)
DWIGITA MELANIE CRISTINA L (4183111075)
HAMIM YA’AIN SIN KAF D EGON (4183111075)
INEZ LAURENCIA SIMBOLON (4182111036)
MELATI APRI AULIA (4183111106)
RAHAYU LESTARI (4183111075)
WARDATUL MAWADDAH TANJUNG (4183111075)
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena karunia-
Nya saya masih diberikan kesempatan untuk dapat melaksanakan tugas laporan mini riset
: Analisis Proses Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas XI MAS Aisyiyah Binjai
sebagai pemenuhan tugas dalam mengikuti kegiatan perkuliahan pada mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran dengan dosen pengampu ibu Suci Frisnoiry, S.Pd., M.Pd.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan dan tentunya m9sih banyak kekurangan. Untuk itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya tugas-tugas
selanjutnya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, saya berharap semoga laporan mini riset ini
bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga bagi pembaca.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
PENGANTAR ................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................................1
1. Kesimpulan ..........................................................................................................................26
2. Saran ....................................................................................................................................26
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah evaluasi pembelajaran
b) Untuk mengetahui tingkat ketertarikan siswa/I saat belajar matematika
1.3 Manfaat
a) Sebagai sumber referensi dalam menentukan sebuah metode pembelajaran dengan
gaya berpikir yang berbeda di setiap peserta didik.
b) Melatih penulis dalam melakukan suatu penelitian terhadap suatu case dan
memberikan solusi dalam penanggulangannya.
4
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk
mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.
Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang dilakukan oleh
setiap individu sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan sesudah belajar.
Perubahan tingkah laku atau tanggapan karena adanya pengalaman baru, memiliki
kepandaian/ ilmu setelah belajar, dan aktivitas berlatih.
Tujuan utama kegiatan belajar adalah untuk memperoleh dan meningkatkan
tingkah laku manusia dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap positif, dan berbagai
kemampuan lainnya. Menurut Sadirman (2011: 26-28), secara umum ada tiga tujuan
belajar, yaitu :
1 Untuk Memperoleh Pengetahuan
Hasil dari kegiatan belajar dapat ditandai dengan meningkatnya kemampuan
berfikir seseorang. Jadi, selain memiliki pengetahuan baru, proses belajar juga akan
membuat kemampuan berfikir seseorang menjadi lebih baik. Dalam hal ini,
pengetahuan akan meningkatkan kemampuan berpikir seseorang, dan begitu juga
sebaliknya kemampuan berpikir akan berkembang melalui ilmu pengetahuan yang
dipelajari. Dengan kata lain, pengetahuan dan kemampuan berfikir merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan.
2 Menanamkan Konsep dan Keterampilan
Keterampilan yang dimiliki setiap individu adalah melalui proses belajar.
Penanaman konsep membutuhkan keterampilan, baik itu keterampilan jasmani maupun
rohani. Dalam hal ini, keterampilan jasmani adalah kemampuan individu dalam
penampilan dan gerakan yang dapat diamati. Keterampilan ini berhubungan dengan hal
teknis atau pengulangan. Sedangkan keterampilan rohani cenderung lebih kompleks
karena bersifat abstrak. Keterampilan ini berhubungan dengan penghayatan, cara
berpikir, dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah atau membuat suatu konsep.
3 Membentuk Sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang. Dalam hal ini,
pembentukan sikap mental peserta didik akan sangat berhubungan dengan penanaman
nilai-nilai sehingga menumbuhkan kesadaran di dalam dirinya. Dalam proses
5
menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, seorang guru harus
melakukan pendekatan yang bijak dan hati-hati. Guru harus bisa menjadi contoh bagi
anak didik dan memiliki kecakapan dalam memberikan motivasi dan mengarahkan
berpikir.
Pelajaran matematika hingga saat ini masih menjadi pelajaran yang ditakuti oleh
sebagian besar siswa dari berbagai tingkatan mulai dari sekolah dasar, menengah
pertama ( SMP ) maupun menengah atas (SMA) karena bisa dikarenakan berbagai
alasan atau faktor tentunya.
Faktor yang mempengaruhi penerimaan pelajaran matematika :
1 Faktor yang pertama adalah pengalaman yang dialami saat berinteraksi dengan
matematika yang tidak menyenangkan sehingga membuat anak trauma, berimbas
dengan malas untuk berfikir , tidak suka dengan pelajarannya dan tertanam dalam
fikirannya bahwa matematika itu sulit dan sulit tanpa mau berusaha.
2 Faktor ke dua adalah faktor genetik, bisa jadi memang kemampuan logika
matematika nya tidak menonjol jika dibandingkan kecerdasan lainnya seperti
linguistik, verbal, kinestetik , seni dan yanf lainnya yang dijelaskan dalam teori
kecerdasan majemuk.
3 Faktor ke tiga adalah faktor guru yang mengajarkan matematika, beberapa
pengalaman saya dalam berinteraksi dengan siswa yang kesulitan dalam pelajaran
tersebut mengatakan bahwa mereka tidak suka matematika karena faktor guru yang
tidak menyenangkan baik cara mengajar atau karakternya.
Untuk itu perlu cara bagaimana belajar matematika menjadi lebih efektif, berikut kami
berikan beberapa tips yang mungkin bermanfaat :
Cara Belajar matematika yang Efektif
1 Pahami konsep dasar.
Hal terpenting yang perlu mempelajari matematika adalah pahami betul konsep
dasar materi yang sedang dipelajarai, jika itu berkaitan dengan teorema atau sifat-
sifat nya karena dengan paham betul akan konsep maka soal apapun yang akan
dihadapi nantinya akan menjadi mudah arah/jalan penyelesaiannya.
2 latihan – latihan
Latihan mengerjakan soal-soal penting karena akan membantu anda jika
dihadapkan terhadap permasalahan, karena alam bawah sadar anda akan dapat
membayangkan kemana alur dari penyelesaian yang diharapkan, atau bisa jadi
dengan pengalaman bertemu soal akan menambah keyakinan kepercayaan diri.
6
3 Bimbingan oleh Profesional
Untuk lebih memantapkan lagi tetap diperlukan bimbingan oleh guru
matematika yang ahli dibidangnya , bimbingan ini dapat dilakukan secara lansung
via tatap muka atau media lainnya yang saat ini sedang berkembang.
7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
8
Setelah kami memberikan angket, kemudian kami menganalisis dan memperoleh
hasil sebagai berikut :
Analisis Soal
Jawaban
Pertanyaan Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3 Pilihan 4
Apakah anda selalu tertarik untuk belajar
hal-hal baru? 21 - 9 -
Ketika pulang sekolah, apakah anda selalu
mengulangi pelajaran yang telah diajarkan 15 3 12 -
di sekolah?
Apakah anda suka belajar? 30 - - -
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa siswa/I kelas IX
SMP Bahwa dengan menggunakan media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap
kemampuan memecahkan masalah matematika.
4.2 Saran
Penulis menyarankan kepada para calon pendidik maupun tenaga pendidik agar
lebih selektif lagi dalam menerapkan sebuah model pembelajaran pada siswa/I baik di
SMP maupun di sekolah lain agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan
efisien.
10
DAFTAR PUSTAKA
11