Anda di halaman 1dari 6

Y. Sukmawardani & R.

Hardiyanti

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA BERBASIS INKUIRI


UNTUK ANALISIS KUALITATIF LOGAM BERAT PADA LIMBAH
LABORATORIUM

Yulia Sukmawardani1 dan Risma Hardiyanti1


1
Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A.H. Nasution No. 105, Kota
Bandung, 40614, Indonesia
E-mail: hardiyantirisma26@gmail.com

ABSTRAK

Lembar kerja mahasiswa merupakan salah satu instrumen yang diperlukan pada praktikum analisis kualitatif
logam berat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan tahapan penyusunan lembar kerja dan
tampilan lembar kerja, menganalisis hasil uji kelayakan lembar kerja, dan meganalisis logam berat pada
sampel limbah laboratorium secara kualitatif. Metode yang digunakan untuk peneitian ini yaitu R&D
(Research & Development) yang meliputi studi pendahuluan, analisis jurnal yang relevan, membuat lembar
kerja berbasis inkuiri dari analisis kualitatif logam berat pada limbah laboratorium, uji validasi lembar kerja
yang telah dibuat, dan uji coba analisis kualitatif logam berat pada sampel limbah laboratorium secara
kualitatif. Tampilan lembar kerja berbasis inkuiri didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan: merumuskan
masalah, hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, menganalisis data, dan menyimpulkan
data. Logam berat yang dianalisis pada samoel limbah laboratorium Pendidikan Kimia yaitu logam Pb, Cr
dan Cu. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode pengendapan. Hasil uji validasi menghasilkan bahwa
lembar kerja telah memenuhi syarat (valid), hasil analisis logam Pb, Cr, dan Cu membuktikan bahwa ketiga
logam tersebut terdapat dalam sampel, ditandai dengan perubahan warna yang spesifik untuk masing-
masing logam. Berdasarkan hasil penelitian, lembar kerja siap digunakan pada praktikum kimia analitik I
pada sub materi analisis kualitatif logam berat.

Kata kunci: analisis kualitatif, inkuiri, lembar kerja, limbah laboratorium, logam berat

ABSTRACT

Student worksheet is one of necessary instruments on a qualitative analysis on heavy metals. The purpose of
this study is to describe the preparation stages of worksheets and display worksheets, analyze the results of
feasibility test worksheets, and analyze heavy metals in the sample of laboratory waste qualitatively. The
methods used for this research are R & D (Research & Development) which includes preliminary study,
relevant journal analysis, creating an inquiry-based worksheet of qualitative heavy metal analysis on
laboratory waste, worksheet validation test, and analysis test on heavy metals in laboratory waste samples
qualitatively. The appearance of an inquiry-based worksheet is based on questions: formulating problems,
hypotheses, designing experiments, conducting experiments, analyzing data, and summarizing data. Heavy
metals analyzed on Chemical Laboratory waste sampel are Pb, Cr and Cu metals. Qualitative analysis is done
by precipitation method. Validation test results show that the worksheet has been valid, the metal analysis of
Pb, Cr, and Cu proves that the three metals are present in the sample, marked by specific color changes for
each metal. Based on the results of the research, the worksheet is ready to be used in analytical chemistry
laboratory experiment on the subconcept qualitative analysis of heavy metals.

Keywords: inquiry, laboratory waste,qualitative test, worksheet.


DOI: https://doi.org/10.15575/jtk.v2i2.1880

153 Jurnal Tadris Kimiya 2, 2 (Desember 2017): 153-158


Y. Sukmawardani & R. Hardiyanti

1. PENDAHULUAN Pada penelitian terdahulu, pengembangan


lembar kerja dikaitkan langsung dengan
Kimia merupakan suatu ilmu teoritik yang materi pelajarannya. Seperti penelitian yang
berlandaskan pada eksperimen (Sari, 2010:1). dilakukan oleh Astuti dan Setiawan (2013),
Ilmu kimia merupakan ilmu percobaan dan juga penelitian yang dilakukan oleh Rohaeti
sebagian pengetahuannya berasal dari hasil (2009). Berbeda dengan kedua peneliti
penelitian yang dilakukan di laboratorium. tersebut, penelitian yang diakukan lebih
(Zarwinda, dkk., 2015:60). Sehingga dilihat bersifat kontekstual, yaitu penyusunan
dari sifat khasnya, ilmu kimia mempunyai dua lembar kerja dikaitkan pada pemanfaatan
sifat yaitu kualitatif dan kuantitaif, di mana limbah, di mana bahan utama yang
penyusunan konsep, prinsip, aturan-aturan digunakan berasal dari lingkungan sekitar
dan penemuan baru didapat dari hasil yaitu limbah laboratorium.
pengukuran dan pengamatan hasil
percobaan di laboratorium (Nugroho, Eko Laboratorium kimia merupakan salah satu
dkk, 2010:1). penghasil limbah, baik itu limbah cair, padat
ataupun gas. Kuantitas dan frekuensi dari
Salah satu pembelajaran yang dapat limbah itu sendiri termasuk kecil, namun
memberikan pengalaman belajar menjadi kandungan cemarannya termasuk dalam
lebih bermakna adalah praktikum (Nugroho, bahan buangan berbahaya (Widjajanti,
Eko dkk, 2010:1). Pembelajaran dengan 2009:1). Dari segi jumlah umumnya relatif
praktikum dapat melatih kemampuan berfikir sedikit akan tetapi limbah cair ini tercemar
dan keterampilan pada setiap peserta didik oleh bahan anorganik salah satunya logam
(Hayat & Anggraeni, 2011:143). Suatu berat (Suprihatin & Indrasti, 2010:45).
pendekatan yang diduga membuat siswa
dapat mengembangkan pengetahuannya Dilihat dari sifatnya, logam berat bersifat
sendiri adalah pendekatan inkuiri, karena toksik karena jika masuk ke dalam tubuh
pendekatan inkuiri dirancang untuk membuat dapat bersifat racun. Logam berat juga tidak
peserta didik lebih aktif dan mandiri dalam dapat dihancurkan (non-degradable) oleh
proses pembelajarannya (Trianto, 2007:136). organisme makhluk hidup yang ada di
Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas lingkungan (Lase dkk, 2015:2). Suatu logam
peserta didik secara maksimal untuk mencari berat dapat membahayakan apabila jumlah
dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri yang diserap oleh makhluk hidup melebihi
menempatkan siswa/mahasiswa sebagai ambang batas (Notohadiprawiro, 2006:3).
subjek belajar. Dalam proses pembelajaran,
siswa/mahasiswa tidak hanya berperan Menurut penuturan laboran pendidikan kimia
sebagai penerima pelajaran melalui di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka Djati Bandung, limbah yang terdapat di
berperan untuk menemukan sendiri inti dari laboratorium, yang berasal dari praktikum
materi pelajaran. kimia analitik, kimia fisika, dan kimia
anorganik terkontaminasi oleh logam berat
Salah satu sumber belajar bagi kegiatan Pb, Cr dan Cu. Ketiga logam berat tersebut
praktikum adalah sumber belajar lingkungan. dapat dianalisis secara kualitatif dengan
Sumber belajar lingkungan terbukti dapat metode pengendapan yang prinsipnya
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada menggunakan reaksi pengendapan. Reaksi
peserta didik, juga dapat mengembangkan pengendapan didasarkan pada pemisahan
keterampilan, sikap, nilai yang berperan dan identifikasi suatu zat berdasarkan
dalam kehidupannya, selain itu menjadikan golongan-golongannya (Vogel, 1990:205).
peserta didik lebih peka terhadap masalah
sosial, serta terampil dalam mengatasi Berdasarkan latar belakang yang telah
masalah lingkungan yang terjadi terutama dipaparkan, maka penulis merasa perlu
terhadap limbah (Hendarwati, 2013:61). untuk mengembangkan lembar kerja berbasis
inkuiri untuk analisis kualitatif logam berat

154 Jurnal Tadris Kimiya 2, 2 (Desember 2017): 153-158


Y. Sukmawardani & R. Hardiyanti

pada limbah Laboratorium Terpadu r= nilai validasi


Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri x =bobot jumlah responden
Sunan Gunung Djati Bandung. N= jumlah item
n = jumlah responden
2. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan untuk peneitian ini 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


yaitu R&D (Research & Development).
Penelitian ini berfokus pada uji coba Pada bagian ini akan dikemukakan hasil
prosedur analisis kualitatif logam berat pada penelitian dan pembahasan yang telah
sampel limbah labratorium, pengembangan dilakukan dalam pengembangan lembar kerja
lembar kerja berbasis inkuiri terbimbing, berbasisi inkuiri untuk uji kualitatif logam
dan validasi kepada dosen ahli. berat pada limbah laboratorium sebagai
berikut.
Penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan,
diantaranya: 1) melakukan penelitian Tampilan LK terdiri dari bagian wacana
preparasi sampel pada limbah; 2) melakukan digunakan untuk mempermudah mahasiswa
penelitian uji kualitatif logam Pb, Cr dan Cu dalam menggali informasi mengenai materi
pada sampel limbah menggunakan metode yang akan dipelajari. Selain itu pertanyaan-
pengendapan; 3) membuat lembar kerja pertanyaan yang terdapat dalam wacana
berbasis inkuiri dari uji kualitatif logam pada disusun berdasarkan tahapan inkuiri di mana
limbah laboratorium berdasarkan Kompetensi terdiri dari merumuskan masalah, hipotesis,
Dasar (KD); 4) melakukan uji validasi untuk merancang percobaan, melakukan
dihasilkan suatu lembar kerja yang percobaan, menganalisis data, dan
dikategorikan valid. menyimpulkan data.

Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada Hal penting lainnya yang harus ada pada
tanggal 19 Mei s.d 14 juli 2017. Tempat pembuatan lembar kerja ada rubrik penilaian.
pelaksanaan penelitian dilakukan di Rubrik penilaian digunakan sebagai pedoman
Laboratorium Terpadu Pendidikan Kimia dalam melakukan penilaian terhadap hasil
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati kerja mahasiswa. Penilaian dilakukan dengan
Bandung. Alat yang digunakan pada saat tujuan untuk mengetahui tingkat
penelitian adalah gelas kimia, tabung reaksi, keberhasilan yang dicapai oleh mahasiswa
pipet tetes. Sedangkan bahan yang setelah melakukan kegiatan pembelajaran
digunakan adalah limbah laboratorium, (Suwandi, 2010:73).
NaOH 50%, CH3COOH encer, K2CrO4 1 M,
K4[Fe(CN)6] 1 M, dan Pb(CH3COO)2 1 M. Data penelitian ini diperoleh dari angket
validasi yang diberikan kepada tiga dosen
Uji coba analisis kualitatif Pb, Cr dan Cu ahli yang terdiri dari ahli LK (lembar kerja)
dilakukan dengan menggunakan metode dan ahli konten kimia untuk menilai validitas,
eksperimen. Data yang diperoleh kemudian angket juga diberikan kepada mahasiswa
digunakan untuk menyusun Lembar Kerja (LK) pendidikan kimia yang sudah pernah
Mahasiswa berbasis inkuiri. LK yang sudah mendapat materi dan melaksanakan
disusun kemudian diuji kelayakannya. praktikum analisis kualitatif sebelumnya. Uji
Instrumen uji kelayakan yang digunakan kelayakan kepada tiga orang validaror
adalah angket. Perhitungan yang digunakan bertujuan untuk mendapatkan saran
untuk uji validasi secara matematis perbaikan terhadap lembar kerja yang dibuat,
menggunakan rumus sebagai berikut: hasil yang diperoleh nantinya terdiri dari dua
r= kategori yaitu layak dan tidak layak.

keterangan:

155 Jurnal Tadris Kimiya 2, 2 (Desember 2017): 153-158


Y. Sukmawardani & R. Hardiyanti

Adapun hasil uji kelayakan format lembar pada Tabel 1.


kerja kepada tiga orang validator disajikan

Tabel 1.Hasil Uji Kelayakan Kepada Dosen Ahli


No. Pertanyaan v1 v2 v3 X N n rhitung rkritis ket.
1. Gambar yang digunakan pada
3 3 2 8 4 3 0,667 0,3 Valid
lembar kerja sudah cukup jelas
2. Tahapan dalam prosedur disusun
4 3 3 10 4 3 0,834 0,3 Valid
secara sistematis
3. Wacana yang diberikan membantu
mahasiswa memaparkan
pengetahuan tentang uji kualitatif 3 3 3 9 4 3 0,750 0,3 Valid
logam berat pada limbah
laboratorium
4. Prosedur yang diberikan dapat
membantu mahasiswa menemukan
3 3 4 10 4 3 0,834 0,3 Valid
permasalahan yang ditulis dalam
bentuk kalimat tanya
5. Petunjuk yang terdapat soal dapat
membantu mahasiswa dalam 3 3 3 9 4 3 0,750 0,3 Valid
menuliskan data pengamatan
6. Data yang diberikan pada kolom
klaim dapat membantu mahasiswa 3 3 4 10 4 3 0,834 0,3 Valid
memprediksi untuk menjawab soal
7. Pertanyaan yang diberikan pada
kolom kesimpulan dapat membantu 3 3 3 9 4 3 0,750 0,3 Valid
mahasiswa untuk menyimpulkan
8. Percobaan dapat dilakukan dengan
4 3 4 11 4 3 0,916 0,3 Valid
mudah
Rata-rata 0,792 0,3 Valid

Keterangan : 2. rhitung= = 0,859


v1= dosen ahli 1
v2= dosen ahli 2 3. rhitung= = 0,906
v3= dosen ahli 3 4. rhitung= = 0,890
X=bobot jumlah responden
5. rhitung= = 0,843
N= jumlah item
n= jumlah responden 6. rhitung= = 0,718
Perhitungan rhitung :
7. rhitung= = 0,921
1. rhitung= = 0,890
Pertanyaan-pertanyaan dan perintah yang
Berdasarkan data pada Tabel 1, dapat dilihat terdapat di dalam lembar kerja disesuaikan
bahwa lembar kerja yang diujikan dengan tahapan inkuiri mulai dari tahap
menghasilkan nilai rhitung > 0,3 di mana rata- merumuskan masalah, hipotesis, merancang
rata nilai rhitung sebesar 0,792. Berdasarkan percobaan, melakukan percobaan,
teori, semua aspek pada lembar kerja menganalisis data, dan menyimpulkan data.
dikatakan sudah memenuhi aspek kelayakan Selain itu, LK yang disusun harus memenuhi
jika nilai rhitung > 0,3. syarat-syarat tertentu agar menjadi LK yang
berkualitas baik.
Suatu lembar kerja dapat dikatakan valid
karena pada isi lembar kerja memiliki Syarat-syarat didaktik, konstruksi, dan teknis
keistimewaan tersendiri. Di mana lembar yang harus dipenuhi, antara lain: (1) Syarat-
kerja yang dikembangkan dibuat syarat didaktik mengatur tentang
berdasarkan pembelajaran inkuiri. penggunaan LK yang bersifat universal dapat

156 Jurnal Tadris Kimiya 2, 2 (Desember 2017): 153-158


Y. Sukmawardani & R. Hardiyanti

digunakan dengan baik untuk peserta didik konsentrasi yang rendah maka ditambahkan
yang lamban atau yang pandai. LK lebih ion sekutu yang memiliki konsentrasi yang
menekankan pada proses untuk menemukan tinggi (Vogel, 1990:74).
konsep, dan yang terpenting dalam LK ada
variasi stimulus melalui berbagai media dan 4. KESIMPULAN
kegiatan peserta didik. LK diharapkan
mengutamakan pada pengembangan Berdasarkan data hasil penelitian
kemampuan komunikasi sosial, emosional, pengembangan yang telah dilakukan dapat
moral, dan estetika. Pengalaman belajar siswa ditarik beberapa kesimpulan yaitu
ditentukan oleh tujuan pengembangan penyusunan lembar kerja berbasis inkuiri
pribadi siswa; (2) Syarat konstruksi pada uji kualitatif logam berat dikembangkan
berhubungan dengan penggunaan bahasa, berdasarkan penelitian R&D (Research &
susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, Development) yang meliputi melakukan studi
dan kejelasan dalam LK; dan (3) Syarat teknis pendahuluan, menganalisis jurnal yang
menekankan pada tulisan, gambar, relevan, membuat lembar kerja berbasis
penampilan dalam LK (Rohaeti, Lfx, & inkuiri dari uji kualitatif logam pada limbah
Padmaningrum, 2009). laboratorium berdasarkan KD; serta
melakukan uji validasi untuk dihasilkan suatu
Pada uji spesifik Pb menghasilan endapan lembar kerja yang dikategorikan valid.
berwarna kuning, karena Pb2+ mengikat Tampilan dari lembar kerja inkuiri didasarkan
gugus CrO42- sehingga warna yang dihasilkan pada pertanyaan-pertanyaan dengan 5
berwarna kuning (Vogel, 1990:458). Reaksi tahapan yaitu tahap merumuskan masalah,
yang terjadi pada pembentukan endapan hipotesis, merancang percobaan, melakukan
PbCrO4 yaitu: percobaan, menganalisis data, dan
Pb(OH)2(s) + K2CrO4(aq)  PbCrO4(s) + 2KOH(aq) menyimpulkan data. Hasil uji kelayakan
terhadap lembar kerja berbasis inkuiri pada
Pada uji spesifik Cr menghasilan endapan uji kualitatif logam berat pada limbah
berwarna kuning, karena Cr2+ mengikat laboratorium memperoleh nilai rhitung rata-
gugus PbO42- sehingga warna yang dihasilkan rata lebih dari 0,3 yaitu 0,79 dan persentase
berwarna kuning.(Vogel, 1990:469). Reaksi rata-rata lebih dari 75% yang berarti bahwa
yang terjadi pada pembentukan endapan lembar kerja layak digunakan. Logam berat
PbCrO4 yaitu: yang diuji pada limbah laboratorium
CrO42+(aq)+ Pb(CH3COOH)2(aq)  PbCrO4(s) + Pendidikan Kimia di Universitas Islam Negeri
2CH3COOH(aq) Sunan Gunung Djati Bandung yaitu Pb, Cr
dan Cu. Analisis kualitatif ketiga logam
Sedangkan uji spesifik Cu menghasilan tersebut menunjukkan hasil positif,
endapan berwarna coklat agak kemerahan, dibuktikan dengan perubahan warna spesifik
karena Cu2+ mengikat gugus [Fe(CN)6]4- untuk masing-masing logam pada pengujian
sehingga warna yang dihasilkan berwarna dengan metode pengendapan.
merah agak kecoklatan (Vogel, 1990:456).
Reaksi yang terjadi pada pembentukan
endapan Cu2[Fe(CN)6] yaitu: DAFTAR PUSTAKA
2Cu(OH)2(s) + K4[Fe(CN)6] (aq)  Cu2[Fe(CN)6](s)
+ 4 KOH(aq) Astuti, Y., & Setiawan, B. (2013).
Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Suatu larutan akan mengendap apabila (LKS) Berbasis Pendeka- Tan Inkuiri
kelarutan dari suatu zat lebih besar dari nilai Terbimbing Dalam Pembelajaran
Ksp nya. Hubungan antara hasil kali kelarutan Kooperatif Pada Materi Kalor. Jurnal
dengan kelarutan, bahwa kelarutan suatu zat Pendidikan IPA Indonesia, 2(1), 88–92.
sangat banyak berkurang jika ditambahkan
reagensia yang mengandung ion-sekutu Lase, V. A., & Dkk. (2015). Daya Serap
dengan zat itu. Ketika suatu zat memiliki Mangrove Avicennia Marina Terhadap

157 Jurnal Tadris Kimiya 2, 2 (Desember 2017): 153-158


Y. Sukmawardani & R. Hardiyanti

Logam Berat Kadmium ( Cd ) Dan Suprihatin, & Indrasti, N. S. (2010). Penyisihan


Timbal ( Pb ) Di Kampung Nelayan. Logam Berat Dari Limbah Cair
Makalah, (2), 1-11. Labroratorium Dengan Metode
Presipitasi dan Adsorpsi. Makara Sains,
Hayat, M. S., & Anggraeni, S. (2011). 14(1), 44–50.
Pembelajaran Berbasis Praktikum Pada
Konsep Invertebrata Untuk Suwandi, Sarwiji. (2010). Model Assesmen
Pengembangan Sikap Ilmiah Siswa. dalam pembelajaran. Surakarta: UNS
Bioma, 1(2), 141–152. Press.

Hendarwati, E. (2013). Pengaruh Pemanfaatan Svehla, G dan Vogel. (1990). Buku Teks
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Analisis Anorganik kualitatif makro dan
Melalui Metode Inkuiri Terhadap Hasil semimikro bagian 1 edisi ke lima.
Belajar Siswa SDN I Sribit Delanggu Terjemahan oleh : Setiono, dkk. Jakarta:
Pada Pelajaran IPS. Pedagogia,2(1), 59– PT. Kalman Media Pusaka.
70.
Trianto. (2010). Model-Model Pembelajaran
Notohadiprawiro, T. (2006). Logam Berat Inovatif Berorientasi Kontruktivisme.
dalam Pertanian. Ilmu Tanah Universitas Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Gajah Mada, 1–10.
Widjajanti, E. (2009). Penanganan Limbah
Nugroho, Eko et, al. (2010). Pengembangan Laboratorium Kimia. Makalah.
Buku Petunjuk Praktikum Kimia Yogyakarta: UNY, 1-8.
SMA/MA Kelas X Semester 2 Berbasis
Learning Cycle 5E. Laporan Penelitian, ______., E. (2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa.
1–7. Makalah. Yogyakarta: UNY, 1-7.

Rohaeti, E., Lfx, E. W., & Padmaningrum, T. Zarwinda, Irma. (2015). Pengembangan
(2009). Pengembangan Lembar Kerja Modul Metode Proyek Untuk
Siswa (Lks) Mata Pelajaran Sains Kimia Mengetahui Keterampilan Proses Sains
Untuk Smp. Inovasi Pendidikan, 1–11. (Kps) Berdasarkan Gaya Belajar Siswa
Pada Larutan Elektrolit Dan Non
Sari, Lis Permana. (2010). Pengembangan Elektrolit. Jurnal Pendidikan Sains
InstrumenPerformance Assessment Indonesia, 03(1)
Sebagai Bentuk Penilaian Berkarakter
Kimia. Makalah Semnas MIPA 2010,1-11.

158 Jurnal Tadris Kimiya 2, 2 (Desember 2017): 153-158

Anda mungkin juga menyukai