Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Jagung merupakan komoditas strategis yang dibutuhkan untuk banyak industry. Selain
untuk pakan ternak, jagung banyak dibutuhkan untuk industry makanan, baik untuk olahan
jagung maupun untuk bahan pelengkap makanan. Selain itu, jagung juga mempunyai peran
penting dalam perekonomian nasional dan telah menjadi contributor produk domestic bruto
(PDB) untuk tanaman pangan serealia, oleh karena itulah dapat dipahami kebutuhan akan jagung
sangatlah tinggi (Dirjen Tanaman Pangan, 2012)

Angka produksi jagung setiap tahunnya memiliki kecendrungan naik diiringi angka
produktivitas yang juga terus meningkat, hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Harga komododitas jagung (dalam bentuk pipilan kering), per kg menurut bulan di kota
Kupang, 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Jenis komoditi Harga komoditi jagung pipilan


(Rupiah)
mei Juni Juli agst sept okt nov Des
Jagung pipilan 6.833 6.833 6.833 6.833 6.833 6.833 6.833 6.833
Sumber data: (BPS)
1.2 Tujuan

1. Agar dapat mengetahui pola distribusi


2. Agar dapat mengetahui perbedaan harga antar lembaga pemasaran
3. Agar dapat mengetahui efisiensi pemasaran.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran pola distribusi komoditas jagung

 Berikut adalah pole distribusi jagung yang terjadi dipasar Inpres kota Kupang

PRODUSEN P. PENGECER KONSUMEN


1. Produsen/petani jagung merupakan anggota rantai pasok yang pertama didalam rantai
pasok jagung dipasar Inpres kota Kupang. Petani memiliki peran penting didalam rantai
pasok karena kualitas, kuantitas, dan kontinuitas dari jagung sangat ditentukan oleh
petani jagung. Dalam rantai pasok jagung dipasar Inpres petani menjual langsung hasil
produk kepada pedagang pengecer.

2. Peran pedagang pengecer dalam rantai pasok jagung yang ada dipasar Inpres kota
Kupang adalah mereka mengambil/membeli langsung pipilan jagung kering dari petani
kemudian menjulnya secara langsung kepada konsumen.

3. Peran komsumen dalam rantai pasok jagung dipasar kota Kupang adalah sebagai tujuan
akhir dari proses pemasaran pipilan jagung kering

2.2 Data harga antar lembaga pemasaran komoditas jagung

PETANI P. PENGECER KONSUMEN


Harga jual Harga beli Harga jual Harga beli
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
5.000 5.000 7.000 7.000

2.3 Analisis data

Lembaga pemasaran Harga atau biaya Marjin Share


dan komponen marjin (Rp/kg) (Rp/kg) (Rp/kg)
PETANI
a) Harga jual 5.000 - 71,43
P. PENGECER
a) Harga beli 5.000 - 71,43
b) Biaya transportasi 100.000 10 2,86
c) Keuntungan 900.000 90 25,71
d) Harga jual 7.000 - 100
Marjin pemasaran 2.000 100 -
Ket:
1. Dalam 1 kali pengangkutan pipilan jagung kering pada petani di Oesao oleh
pedagang pengecer dipasar Inpres (ibu. Teresiana Mengi) adalah 500kg, dengan
biaya transportasi menggunakan mobil pik up sebesar Rp 100.000,-
2. Keuntungan didapat dari harga jual(Rp 7.000) × total kapasitas pipialan jagung
yang di ambil(500kg) = Rp 3.500.000,- dikurangi total biaya pengeluaran (total
harga beli + biaya transportasi = Rp 2.500.000,- + Rp 100.000,- = Rp
2.600.000,-) = Rp 3.500.000 – Rp 2.600.000 = Rp 900.000,-
3. Keuntungan perkilogram= Rp 900.000/500kg = Rp 1.800/kg
4. Biaya transportasi per kg = Rp 100.000/500kg = Rp 200/kg

 Efisiensi pemasaran
BP ×100%
𝐸𝑃 = NP

7.000×100%
𝐸𝑃 = 7.000

7.000
𝐸𝑃 = 7.000

EP = 1%

EP: Efisiensi pemasaran (%)

BP: Total biaya pemasaran (Rp/kg)

NP: Total nilai produk yang dipasarkan (Rp/kg)

BIODATA NARASUMBER (pedagang pengecer)

1. Nama : Teresiana Mengi


2. Jenis kelamin : perempuan
3. Umur : 38 tahun
4. Alamat rumah : Naikoten I
5. Alamat T. usaha : pasar Inpres Naikoten I kota Kupang
 Jenis kerjasama yang dibangun oleh ibu Teresiana mengi dengan petani
jagung yang ada di Oesao adalah ibu teresiana telah menjadi pelanggan tetap
dari petani jagung yang ada di Oesao, sehingga ibu Teresiana tidak kesulitan
dalam informasi akan stok pipilan jagung kering yang ada pada petani
tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis data diatas, dapat disimpulkan bahwa efisiensi pola distribusi jagung
yang ada dipasar Inpres kota kupang berada pada titik seimbang, karena nilai yang dihasilkan
adalah 1, tidak kurang dari angka 1 ataupun tidak lebih dari angka 1.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2011. Jagung. http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung. Diakses pada

Tanggal 30 November 2011.

Setiyanto,Aries.2008. Analisis efisiensi produksi dan pendapatan usahatani jagung.


Skripsi: Institut pertanian Bogor
Sutoro; Yogo Sulaeman; Iskandar. 1998. Pusat penelitian dan pengembangan tanaman pangan

Bogor. Badan penelitian dan pengembangan pertanian.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai