PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ilmu kimia analitik untuk menganalisa suatu komponen kimia terdiri atas
pelaksanaannya yang mudah dan cepat, ketelitian dan kecepatan cukup tinggi,
juga dapat digunakan untuk menetukan kadar berbagai zat yang mempunyai
dalam empat kategori yaitu titrasi asam basa yang meliputi reaksi asam dan
basa baik kuat maupun lemah, titrasi redoks yaitu titrasi yang meliputi hampir
semua reaksi oksidasi reduksi, titrasi pengendapan yaitu titrasi yang meliputi
artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Titrasi asam-
jumlah asam ataupun pengukuran dengan asam (yang diukur jumlah asam atau
sebaliknya diartikan umum saja, yaitu titrasi yang menyangkut asam dan basa.
metode atau cara menitrasi suatu larutan yang bersifat basa ataupun asam,
selain itu dapat menyelaraskan antara praktikum dan teori titrasi asam basa.
B. Tujuan Praktikum
sebagai berikut:
C. Prinsip Praktikum
1. Penentuan kadar asam astetat dengan metode titrasi hingga titik ekivalen
cara atau metode, yang menggunakan larutan yang disebut titran, dan dilepaskan
dari perangkat gelas yang disebut buret. Proses titrasi asam basa sering dipantau
yang ditambahkan gambar yang diperoleh tersebut disebut kurva pH atau kurva
titrasi yang didalamnya terdapat kurva ekivalen yaitu titik dimana titrasi
dihentikan (Ika,2009).
dihentikan, digunakan suatu zat yang biasanya berupa larutan, yang disebut
larutan indikator yang ditambahkan dalam larutan yang diuji sebelum penetesan
larutan uji dengan perubahan warna.Perubahan warna ini dapat atau tidak dapat
tepat pada titik kesetaraan.Titrasi asam-basa pada saat indikator berubah warna
disebut titik akhir.Tentu saja diinginkan agar titik akhir ini sedekat mungkin ke
(atau mengkoreksi selisih diantara keduanya) merupakan salah satu aspek penting
dari analisis titrasi asam-basa. Umumnya larutan uji adalah larutan standar
indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan
asam, basa dan garam.Untuk mengidentifikasi sifat dari asam, basa dan garam
dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami.Secara
larutan asam, basa dan garam (larutan netral). Alat lain yang dapat digunakan
untuk mengindikasi apakah larutan bersifat asam, basa atau netral adalah larutan
merupakan elektrolit kuat, larutan pada titik ekivalen akan mempunyai pH=7.
Tetapi bila asamnya ataupun basanya merupakan elektrolit lemah, garam yang
terjadi akan mengalami hidrolisis dan pada titik ekivalen larutan akan mempunyai
pH > 7 (bereaksi basa) atau pH < 7 (bereaksi asam). Harga pH yang tepat dapat
dihitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah tersebut dan dari
konsentrasi larutan yang diperoleh.Titik akhir titrasi asam basa dapat ditentukan
penggunaan indicator adalah 1 unit pH disekitar nilai pKa nya. Sebagai contoh
Struktur fenolftalein akan mengalami penataan ulang pada kisaran pH ini karena
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
- Buret 2 buah
- Filler 1 buah
- Spatula 1 buah
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
Kalium Biftalat
Asam Asetat
( 10 mL )
Larutan Asam
asetat encer
- Dipipet sebanyak 25 mL
- Dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 mL
- Ditambahkan 2-3 tetes indikator PP
- Dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai
terbentuk warna merah muda
Larutan berwarna
Merah muda
Na2CO3
HCl 12,1 mL
4. Penentuan Kadar Karbonat dan Bikarbonat dalam Campuran
bikarbonat 0, 1 gr
- Ditimbang
- Dilarutkan dengan 100 mL aquades
- Ditetesi indikator PP
- Dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai
larutan menjadi tak berwarna
- Volume HCl yang diperlukan yaitu 0,3 mL
0,1596 % bikarbonat
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Data Pengamatan
No perlakuan Hasil
1 Larutan Na2CO3 + 2 tetes indikator MO Larutan berwarna
orange
2 Dititrasi dengan HCl Larutan berwarna
merah muda
3 Volume titran yang digunakan 12, 1 mL
Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam campuran
B. Reaksi Lengkap
C. Perhitungan
V. NaOH 0,1 N : 23 mL
Penye :
V1 x N1 = V2 x N2
500/204,2 = 23 x N2
1,44 = 23 x N2
N2 = 0,106 N
2. Titrasi larutan asam asetat dengan natrium hidroksida
Dik : V. NaOH : 1 mL
N. NaOH : 0,1 N
Penye :
100/25 x 0,1 x 60 = B
24 = B
Penye :
= 0,155 N
4. Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam campuran
Penye :
= 1,9 mL
berat sampel
pelaksanaannya yang mudah dan cepat, ketelitian dan kecepatan cukup tinggi,
juga dapat digunakan untuk menetukan kadar berbagai zat yang mempunyai
dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral.
Berdasarkan konsep lain netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara
dilakukan pada dua percobaan yaitu pertama titrasi asam asetat dengan
penggunaan larutan NaOH sebagai titratnya yaitu 23 mL, dimana pada titik
akhir titrasi dihasilkan warna larutan merah mudah dari hasil analisis data
asam asetat dalam hal ini sebagai titran dengan larutan NaOH sebagai
dipakai karena larutan ini memiliki trayek pH pada saat terjadi titik ekuivalen
yang sesuai untuk asam asetat.Larutan NaOH yang habis terpakai saat
mencapai titik akhir titrasi yaitu 1 mL.Dari hasil analisis data diperoleh kadar
indikator MO 2-3 tetes larutan berubah menjadi warna jingga, lalu dititrasi
dengan larutan HCl hingga menunjukkan perubahan warna. Pada titik akhir
titrasi (titik ekivalen), larutan dalam labu Erlenmeyer berubah menjadi merah
muda, dan larutan HCl (titran) yang habis terpakai yaitu sebanyak 12,1 mL,
melakukan analisis data diperoleh konsentrasi dari lartuan HCl yaitu 0,155 N
mencapai titik akhir titrasi. Larutan HCl yang habis terpakai yaitu 0, 3 mL,
berubah menjadi warna merah muda yang menandakan larutan telah mencapai
titik akhir titrasi. Larutan HCl yang habis terpakai yaitu sebanyak 2,2 mL. dari
hasil analisis data diperoleh kadar bikarbonat dalam larutan yaitu sebanyak
A. Kesimpulan
B. Saran
penuh ketelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Sujono.2003. Sistem Pengukur Molaritas Larutan dengan Metode Titrasi Asam Basa
Berbasis Komputer.Universitas Budi Luhur.(diakses tanggal 26 Oktober 2013).
ABSTRAK
Titrasi asam basa sering disebut juga disebut dengan titrasi netralisasi.Dalam
reaksi itu, menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa.Reaksi
netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai
basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain netralisasi
dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dan penerima
proton (basa). tujuan yang dicapai setelah mengikuti praktikum ini yaitu
Menentukan kadar asam asetat dalam sampel dan menentukan kadar karbonat dan
bikarbonat dalam suatu campuran. Prinsip praktikum ini yaitu penentuan kadar
asam astetat dengan metode titrasi hingga titik ekivalen tercapai yang ditandai
dengan perubahan warna suatu larutan sampel dan penentuan kadar karbonant dan
bikarbonat dengan metode titrasi yang dilakukan dengan menggunakan indikator
yang berbeda hingga tercapai titik ekivalen yang ditandai dengan perubahan
warna. Metode yang digunakan pada prkatikum ini yaitu menode titrasi asam
basa.Dengan menggunakan bahan yaitu asam asetat, larutan NaOH, larutan HCl,
padatan natrium bikarbonat dan kalium biftalat. Sebelum dilakukan titrasi,
dlakukan terlebih dahulu standarisasi pada larutan NaOH dan larutan HCl. Kadar
asam asetat dalam sampel yaitu 0,24 % dan kadar bikarbonat dalam larutan yaitu
0,1596%.
Kata kunci :titrasi asam basa, titran, kadar asam asetat, kadar bikarbonat
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK
PERCOBAAN IV
ANALISIS VOLUMETRI (TITRASI ASAM BASA)
OLEH