Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian

kontekstual yang menjadikan manusia instrumen, dan disesuaikan dengan situasi

yang wajar dalam kaitannya dengan pengumpulan data yang pada umumnya

bersifat kualitatif (Moleong, 2010).

Penelitian ini merupakan bentuk penelitian sosial yang menggunakan format

deskriptif kualitatif. Menurut Whitney (dalam Mustamin, 2009) berpendapat bahwa

metode penelitian kualitatif deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpensi

yang tepat, penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat

serta situasi-situasi tertentu.71 Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan,

meringkas berbagai kondisi, sebagai situasi atau berbagai fenomena realitas itu ke

permukaan sebagai suatu ciri, karakter, model, tanda atau gambaran tentang

kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan metode deskriptif dengan penelitian kualitatif yang memaparkan

situasi, kondisi dan kejadian tentang implementasi program keluarga harapan Desa

Sebatih, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak.

26
27

3.2 Langkah-langkah penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1. Tahap pembuatan rancangan penelitian

Tahap ini merupakan tahap dimana peneliti membuat rancangan

penelitian yang akan digunakan dalam penelitian di lapangan. Rancangan

penelitian ini mencakup latar belakang, kerangka teoritik dan metode

yang akan digunakan.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pengumpulan data yang diperlukan, baik data primer

maupun data sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari informan,

responden, maupun dokumen.

3. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian

Setelah semua data didapatkan dan dianalisis, hasil penelitian

kemudian ditulis secara sistematis sesuai dengan peraturan yang telah

ditentukan.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di desa Sebatih Kecamatan Sengah Temila

Kabupaten Landak pada bulan Januari 2020. Jadwal penelitian dapat dirangkum

pada tabel di bawah ini.


28

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian


Tahun
No Kegiatan Bulan
11 12 1 2 3 4
1 Pengajuan outline
2 Acc outline
3 Pra-penelitian
4 Penyusunan proposal
5 Acc proposal penelitian
6 Seminar proposal penelitian
7 Revisi proposal
8 Penelitian lapangan
9 Analisis data
10 Acc skripsi dan sidang
11 Sidang skripsi
12 Revisi skripsi

3.4 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang penulis tetapkan

sebagai sumber data primer, yaitu: Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan

(UPPKH) Desa Sebatih sebanyak 1 (satu) orang, Pendamping UPPKH Desa

Sebatih sebanyak 1 Orang, Tokoh Masyarakat Desa Sebatih sebanyak 1 (satu)

orang dan Penerima manfaat (klien PKH) yang ada di Desa Sebatih 5 (lima)

orang.

a. Ketua UPPKH di Desa Sebatih sebagai informan kunci.

b. Pendamping UPPKH di Desa Sebatih sebagai informan kunci.

c. Para Peserta PKH atau RTSM sebagai informan kunci.

d. Tokoh Masyarakat sebagai informan pendukung yang mewakili tokoh

masyarakat di Desa Sebatih.

Menurut Arikunto (2010) objek penelitian adalah variabel atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan definisi tersebut, objek


29

yang diteliti dalam penelitian ini adalah proses implementasi kebijakan PKH di

Desa Sebatih, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Berikut adalah Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian

ini:

1. Observasi

Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangka

mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui

proses pengamatan langsung di lapangan. Peneliti berada di tempat itu,

untuk mendapatkan bukti-bukti yang valid dalam laporan yang akan

diajukan. Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti

mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama

penelitian (Gulo, 2002).

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengamati

suatu fenomena yang ada dan terjadi. Observasi yang dilakukan

diharapkan dapat memperoleh data yang sesuai atau relevan dengan topik

penelitian. Hal yang akan diamati yaitu proses implementasi kebijakan

program keluarga harapan (PKH) di Desa Sebatih, Kecamatan Sengah

Temila, Kabupaten Landak.


30

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik yang dilakukan melalui percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan yang dimaksud terjadi antara

pewawancara (interviewer) dan orang yang diwawancara (interviewee)

(Moelong, 2010).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara

tak terstruktur, karena penelitian ini memiliki kelebihan antara lain:

1) Memungkinkan peneliti untuk mendapatkan keterangan lebih cepat

2) Ada kemungkinan bahwa penafsiran responden terhadap pertanyaan

yang diajukan lebih cepat.

3) Sifatnya lebih luas

4) Pembatasan-pembatasan dapat dilakukan secara langsung, apabila

jawaban yang diberikan melebihi batas ruang lingkung masalah yang

diteliti.

Dalam penelitian ini fokus wawancara adalah para informan yang

telah ditetapkan sebagai informan di Desa Sebatih, Kecamatan Sengah

Temila, Kabupaten Landak.

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk

mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, prasasti, notulen surat dan lain-lain (Arikunto, 2010).


31

Sesuai dengan definisi tersebut di atas maka teknik dokumentasi

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data

berupa dokumen berkaitan dengan proses implementasi kebijakan

Program Keluarga Harapan di Desa Sebatih.

3.6 Instrumen atau Alat Pengumpul Data

Pengumpulan data pada prinsipnya merupakan suatu aktivitas yang bersifat

operasional agar tindakannya sesuai dengan pengertian penulis yang sebenarnya.

Data merupakan perwujudan dari beberapa informasi yang sengaja dikaji dan

dikumpulkan guna mendeskripsikan suatu peristiwa atau kegiatan lainnya. Data

yang diperoleh melalui penelitian akan diolah menjadi suatu informasi yang

merujuk pada hasil penelitian nantinya. Oleh karena itu, dalam pengumpulan

data dibutuhkan beberapa instrumen sebagai alat untuk mendapatkan data yang

cukup valid dan akurat dalam suatu penelitian. Barometer keberhasilan suatu

penelitian tidak terlepas dari instrumen yang digunakan, karena itu instrumen

yang digunakan dalam penelitian lapangan ini meliputi; wawancara (interview)

dengan daftar pertanyaan penelitian yang telah dipersiapkan, kamera

(dokumentasi), alat perekam, pulpen dan buku catatan.

3.7 Analisis Data

3.7.1 Keabsahan Data

Untuk mengetahui derajat kepercayaan dari hasil penelitian yang

telah dilakukan, keabsahan data sangat diperlukan. Keabsahan data


32

diperlukan agar hasil penelitian ini dapat dipertanggung-jawabkan dari

berbagai segi.

Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan keabsahan atau validitas

data peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa data.

Menurut Moelong (2010), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan

atau pembanding terhadap data tersebut. Data tersebut bisa dipengaruhi oleh

kredibilitas informannya, waktu pengungkapan, kondisi yang dialami dan

sebagainya. Maka peneliti perlu melakukan triangulasi yaitu pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Sehingga ada

triangulasi dari sumber/ informan, triangulasi dari teknik pengumpulan data,

dan triangulasi waktu (Satori & Komariah, 2014), namun dalam penelitian

ini peneliti hanya menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

Triangulasi sumber berarti peneliti menggunakan sumber yang berbeda-

beda untuk mendapatkan data dengan teknik yang sama (Satori &

Komariah, 2014).

3.7.2 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian

dasar (Hasan, 2002).

Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan cara:


33

1. Pengumpulan data, yang dilakukan dengan cara mencari data dan

mengumpulkan berbagai jenis data atau sumber di lapangan yang

mendukung penelitian ini.

2. Reduksi data, yaitu proses pemilihan pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar”

yang muncul dari data tertulis di lapangan. Reduksi data

merupakan suatu bentuk analisis data yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga

kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.

3. Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi yang tersusun yang

memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan.

4. Menarik kesimpulan atau verifikasi, yaitu tinjauan ulang pada

catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna

yang muncul dan harus diuji kebenaran dan kekokohannya.

Anda mungkin juga menyukai