NOMOR _ _ _._/I-PER/DIR/2019
TENTANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
PELAYANAN TERHADAP POPULASI PASIEN USIA LANJUT
Pasal1
(1)Prosesidentifikasipasienusialanjut.
(2)Staf dilatihuntuk pemberian pelayanan pada pasien usia lanjut.
(3)Pelaksanaanpemberianpelayananpadapasienusialanjut.
1
BAB II
PELAYANAN TERHADAP POPULASI DISABILITAS
Pasal2
(1)Prosesidentifikasipasiendengandisabilitas.
(2)Saranadanprasaranayangramahpasiendisabilitas.
(3)Pelaksanaanpemerianpelayananpadapasiendisabilitas.
BAB III
PELAYANAN TERHADAP POPULAS IANAK
Pasal3
(1)Prosesidentifikasipasienusiaanak.
(2)Stafdilatihuntukpemberianpelayananpadapasienanak.
(3)Pelaksanaanpemberianpelayananpadapasienanak.
BAB IV
PELAYANAN TERHADAP POPULASIYANG BERISIKO DISIKSA
Pasal4
(1)Prosesidentifikasipasienyangberisikodisiksa.
(2)Pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien yang berisikodisiksa.
BAB V
PELAYANAN TERHADAPPOPULASIYANG BERISIKO BUNUH DIRI
Pasal5
(1) Prosesidentifikasipasienyangberisikobunuhdiri.
(2) Pelaksanaan pemberian pelayanan padapasien yang berisikobunuhdiri.
Pasal6
Aktivitasmanajerpelayananpasien(MPP)dicatatdalamrekam medis
DitetapkandiTrenggalek
Padatanggal01 Juli 2019
DirekturRumah Sakit Budi Asih
LAMPIRAN
2
PERATURAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT BUDI ASIH
NOMOR:_ _ _._/I-PER/DIRI/2019
TENTANG
PEDOMAN PELAYANANPOPULASI
KHUSUS
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit memberi asuhan kepada pasien untuk berbagai kebutuhannya atau
kebutuhan padapopulasi khusus. Pedoman inidapat diaplikasikan pada
keadaankhusussaatadapopulasi seperti pasienusialanjut,merekayang
disabilitas,populasi anak,sertapopulasi yangberisikodisiksadanrisikotinggi
lainnyatermasukpasiendenganrisikobunuhdiri.Perludiingatakan pentingnya
melibatkansuatutimmultidisiplin,termasukprofessional kesehatanlainnyayang
terkait,yangdapatmembantudanmendukungperawatanpasien.
A. Maksud
Maksud disusunnya pedoman populasi khususadalahuntukdigunakan
sebagai pedomanatauacuanbagi paraProfesional Pemberi Asuhan(PPA),
MPP, dan bagian keamanandalammemberikan pelayananpadapopulasi
khusus.
B. Tujuan
Pedoman populasi khusus bertujuan agar Profesional Pemberi Asuhan
(PPA)danMPPdapat memberikanpelayananpadapasienberisikotinggi secara
professionalsesuaidengan peraturan perudangan-undangan dan
pelaksanaannyasangatmemperhatikan keselamatanpasiensertasesuai
denganprosedur yangtelahditetapkan.
3
BAB II
2.1. PENGERTIAN
2.2. RUANGLINGKUP
A. Ruangrawatinap
B. InstalasiGawatDarurat
C. InstalasiRawatJalan
D. InstalasiKamarOperasi
A. Lakukanidentifikasipasien dalamhalusiadanpenggolonganpasienusia
lanjut.
B. Lakukanidentifikasipasien usialanjutyang datangke UGD/poliklinik ,
melaluianamnesis, pemeriksaanfisik,dan pemeriksaanpenungjangyang
sesuai indikasi, untukdilakukanassesment awal.
C. Rumuskanrencanaasuhanpasienoleh Doktertermasukkebutuhan
penggunaan alatbantusehari-hariuntukkenyamanandankemandirian
pasien.
D. Berikanpenjelasan olehdokterkepadapasien dankeluargatentang pentingnya
alatbantu,carapenggunaanalatbantusertaresiko penggunaan alatbantudalam
jangkawaktulama,jikatidak disertaiperawatan yang tidak benar.
E. Berikanedukasitentangasuhanpasiendenganpenggunaan alatbantuagar
tidakmenimbulkanresikoyangtidakdiinginkanmisalnya dekubitus,atropi
otot,dll.
F. Lakukankonsultasi/ alihrawatkebagiandisiplinilmulainjika diperlukan
sesuaidengankebutuhanasuhanpasien.
4
BAB III
3.1. PENGERTIAN
3.2. RUANGLINGKUP
5
A. Ruang RawatInap
B. InstalasiGawatDarurat
C. InstalasiRawatJalan
6
BAB IV
4.1. PENGERTIAN
4.2. TUJUAN
Memberikanasuhankepadapasienddengankriteriaankayang membutuhkan
bantuan oranglain/ petugas kesehatan karena kebutuhan ketergantungan
untukprioritaskeselamatanpasien.
4.3. RUANGLINGKUP
4.4. TATALAKSANA
A. Tempatkan pasiensenyamanmungkin.
B. Informedconsent dengankeluargatentang pelaksanaantindakan. C.
Berikanpenjelasankepadapasiententangtujuantindakan.
D. Lakukananamnesa danpemeriksaanfisik.
E. Hal-hal yangperludiperhatikan: F.
Kondisipasien.
G. Hindariadanyatraumapadaanakdanorangtuasaatintervensi/tindakan
asuhankeperawatanmaupunkedokteran.
H. Turunkan dampak perpisahanantaraorangtuadengananak.
I. Kriteriaanakdenganketergantungan, kelainantumbuhkembang, cerebral
palsy,Autisme,hyperactivity, downsyndrom, kelainan berpikir(attention
defisithyperactivitydisorder).
7
BAB V
5.1. PENGERTIAN
5.2. RUANGLINGKUP
A. Ruangrawatinap
B. InstalasiGawatDarurat
C. InstalasiRawatJalan
D. IKO
5.3. TATALAKSANA
8
BAB VI
6.1. PENGERTIAN
Bunuhdirimerupakansalahsatubentukkegawatdaruratanpsikiatri.Bunuhdiri
adalah perilaku yang membutuhkan pengkajian yang komprehensif pada
depresi,penyalahgunaanNAPZA,skizofrenia,gangguan kepribadian(paranoid,
borderline,antisocial),bunuh diritidak bisadisamakandenganpenyakitmental.
PerilakuBunuh diriDibagimenjaditigakategori:
A. Ancaman bunuhdiri
Adaperingatanverbal dannon verbal,ancamaninimenunjukkan ambivalensi
seseorangterhadapkematian.Jikatidakmendapat responmaka
akanditafsirkan sbg dukungan untukmelakukantindakan bunuhdiri2.
B. Upayabunuh diri
Semuatindakanyangdilakukanindividuterhadapdiri sendiriyangdapat
menyebabkankematianjikatidakdicegah.
C. Bunuhdiri
Terjadi setelahtanda peringatan terlewatkan atau diabaikan. Perilaku
bunuh diri menunjukkan terjadinya kegagalan mekanisme koping.
Ancamanbunuhdiri merupakanupayaterakhiruntukmendapatkan
pertolonganuntukmengatasimasalahnya.
6.2. RUANGLINGKUP
A. Ruangrawatinap
B. InstalasiGawatDarurat
C. InstalasiRawatJalan
D. InstalasiKamarOperasi
A. Memeriksapasienyangberusahabunuh diri,janganmeninggalkanmereka
sendirian dankeluarkanbendayangberbahayadariruangan.
B. Pasien yangbaru sajamelakukan usaha bunuh diri, penatalaksaannya
adalahsangat tergantungpadadiagnosis.
1) Padapasiendengangangguandepresiberatmungkindiobatisebaga
pasienrawatjalanjikakeluarganyadapatmengawasimerekasecara
ketatdanpengobatannyadapatdimulaisecarcepat.
2) Ide bunuhdiripada pasien alkoholik biasanyamenghilang dengan
abstinensiadalam beberapahari.Jikadepresimenetapsetelahtanda
psikologisdari putusnyaalkoholyangmenghilangdenganadanya
kecurigaanyangtinggipadaganguan depresiberat
3) Idebunuhdiripadapasienskizofreniaharusditanggapisecaraserius,
karenamerekacendrungmenggunakankekerasanataumetodeyang
kacaudenganletalitasyangtinggi.
4) Pasien dengan gangguan kepribadian mendapat manfaat dari
konfrontasi empatikdan bantuan dengan mendapatkan pendekatan
yangrasionaldan bertanggungjawab.
DitetapkandiTrenggalek
Padatanggal01 Juli 2019
DirekturRumah Sakit Budi Asih,
10