Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa atas limpahan rahmat dan anugrah
dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Siklus Buku Besar dan Pembantu Serta
Pemuktahiran.” ini. Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi “Siklus Buku Besar dan Pembantu Serta
Pemuktahiran.” Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Denpasar, 7 Januari 2020

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sekarang ini istilah buku besar keuangan dalam perusahaan tidaklah asing.
Karena peranan buku besar keuangan sangat besar dalam menentukan stabilitas perusahaan
dalam menjalankan kegiatannya. Buku besar sangat diperlukan untuk mencatat transaksi yang
memiliki banyak jenis sehingga diperlukan formulir-formulir atau kartu khusus.
Transaksi tersebut digunakan untuk mencatat penambahan atau pengurangan, tiap-tiap jenis
aktiva/harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Formulir-forrmulir tadi dapat dibuat dalam
bentuk kartu atau lembaran kertas yang disebut akun atau rekening. Kumpulan akun yang saling
berhubungan dan merupakan satu kesatuan disebut buku besar (general ledger). Yang menjadi
permasalahan adalah pihak perusahaan yang masih mencatat setiap akun dan menyusun buku
besar keuangan dengan menggunakan sistem manual.
Padahal cara ini tidaklah efektif dan efisien untuk perusahaan berkembang. Pihak
perusahaan perlu melakukan suatu analisis dan perhitungan terhadap risiko yang diterima oleh
perusahaan jika terus menggunakan sistem manual, disamping persaingan perusahaan yang
sangat ketat.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Apakah pengertian dari Buku Besar dan apa saja yang berkaitan dengan Teori Buku
Besar?
2. Apakah pengertian dari Siklus Buku Besar dan Laporan Keuangan dan apa saja yang
berkaitan dengan Teori Siklus Buku Besar dan Laopran Keuangan?

1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian dan hal yang berhubungan dengan Teori Buku Besar
2.Untuk mengetahui pengertian dan hal yang berhubungan dengan Siklus Buku Besar dan
Laporan Keuangan.

.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Buku Besar
Buku besar adalah buku yang memuat kumpulan perkiraan-perkiraan yang saling
berhubungan serta mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban
dan modal perusahaan. Banyaknya perkiraan buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan
berbeda-beda, tergantung kepada keuangan dan kekayaan perusahaan, volume transaksi, serta
informasi yang diinginkan. Dalam suatu proses pembukuan, setelah pencatatan transaksi ke
dalam jurnal umum, selanjutnya transaksi tersebut di catat ke dalam buku besar yaitu dengan
cara memindahbukukan jumlah-jumlah yang ada pada jurnal ke dalam buku besar yang sesuai,
kegiatan pembukuan ini dinamakan memposting.

a. Klarifikasi Buku Besar


Klarifikasi Buku Besar yang dipergunakan dalam perusahaan adalah :
1. Buku Besar Umum sering disebut juga buku besar induk, yaitu semua perkiraan yang
ada dalam suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha dan modal.
Perkiraan-perkiraan ini saling berdiri sendiri dan berfungsi mengikhtisarkan pengaruh transaksi
terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.
2. Buku Besar Pembantu sering disebut juga buku tambahan, yaitu sekelompok rekening
yang khusus mencatat perincian piutang usaha dan utang usaha yang berfungsi member
informasi yang lebih mendetail.

Buku Besar Pembantu terbagi menjadi 2 yaitu :


a. Buku Besar Pembantu Piutang Usaha sering disebut juga buku piutang yang
disediakan khusus untuk merinci langganan kredit, kepada siapa sajakah perusahaan melakukan
transaksi penjualan kredit, dimanakah alamatnya dan berapakah jumlahnya. Dalam buku piutang,
keadaan tagihan kepada tiap langganan dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan piutang
dagang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang dagang di buku besar umum, sebagai
perkiraan induk. Sedangkan perubahan kepada masing-masing langganan dicatat pada perkiraan
masing-masing dalam perkiraan buku besar pembantu piutang.
b. Buku Besar Pembantu Utang sering disebut juga buku utang. Buku ini disediakan
khusus untuk mencatat masing-masing pemasok secara terperinci yang banyaknya ditentukan
oleh banyaknya pemasok yang memberikan pinjaman kredit, baik berupa barang dagangan
maupun aktiva lainnya. Seperti halnya dalam buku piutang, dalam buku utang pun keadaan utang
pada setiap pemasok dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahan utang secara keseluruhan
dicatat pada perkiraan utang dagang dalam buku besar umum. Sedangkan perubahan kepada
masing-masing pemasok, dicatat pada perkiraan masing-masing dalam buku besar pembantu.

b. Manfaat penyusunan Buku Besar


Buku besar memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah Buku Besar dapat
mempermudah dalam pemberian informasi kepada pihak tertentu misalnya pimpinan perusahaan.
Contohnya ketika pemimpin perusahaan bertanya berapa saldo kas sekarang? Maka karyawan
dapat menjawabnya dengan pasti setelah melihat buku besar. Kegunaan buku besar yang lainnya
adalah menjadi sumber penyusunan neraca saldo pada periode tertentu. Setelah mengetetahui
pengertian dan manfaat buku besar maka selanjutnya perlu juga mengetahui format buku besar.
c. Bentuk Buku Besar
Bentuk Buku Besar yang biasa digunakan adalah :
1. Bentuk T (T account) Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana dan hanya
berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan sisi Debet dan sebelah kanan
menunjukan sisi Kredit. Nama akun diletakan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan
atas. Contoh buku besar bentuk T :
Nama Akun : Kas Kode : 101

2. Bentuk Skontro; Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom. Skontro
artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah debet dan sebelah kredit. Contoh buku
besar skontro :

Nama Akun : Utang Usaha Kode : 201


Tan Keteran R De Tan Keterang R Kre
ggal gan ef bet ggal an ef dit

3. Bentuk staffle (berkolom saldo tunggal)


Bentuk ini digunakan jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang realtif banyak.
contohnya dibawah ini :

4. Bentuk Staffle berkolom saldo rangkap


Bentuk ini hamper sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya perbedaannya kolom
saldo dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit, contohnya di bawah ini :

d. Posting ke buku besar


Pencatatan ke dalam Buku Besar (Posting)
Pencatatan saldo awal dari data neraca awal (jika perusahaan sudah berdiri sebelum periode
bersangkutan). Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening
yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi
yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang
bersangkutan. Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke
kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan.Pencatatan jumlah debet dalam
jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke
kolom kredit rekening yang bersangkutan. Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi
(Ref) rekening buku besar yang bersangkutan Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke
dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang
bersangkutan. Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah
saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut.
Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan
pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.
Sebagai contoh pada tanggal 1 Juli 2006 cleaning service Khrisna menerima uang tunai
sebesar Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam perusahaannya. Transaksi
tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :
contoh pada tanggal 25 September 2014 cleaning service Heny menerima uang tunai sebesar
Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam perusahaannya. Transaksi tersebut
dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :

Jurnal Umum
R
Tanggal Keterangan Debet Kredit
ef
2014

Septe 2 Kas Rp 30.000.000,00


mber 5
Modal Rp
Heny 30.000.000,00

Jurnal Umum Hal 1


R
Tanggal Keterangan Debet Kredit
ef
2014

Septe 2 Kas 1 Rp 30.000.000,00


mber 5 11
Modal 3 Rp
Heny 11 30.000.000,00

Arus Kas No.111


Ketera R Kr
Tanggal Debet Kredit
ngan ef edit
Septem 2 Posting J - Rp -
ber 5 U-1 30.000.000,00
Akun Modal Khrisna No.311
Ketera R Kr
Tanggal Debet Kredit
ngan ef edit
Septem 2 Posting J - Rp -
ber 5 U-1 30.000.000,00

e. Teknik Pengkodean Buku Besar


Pengkodean kolom Reff dalam Buku Besar diambilkan dari Buku Jurnal pada saat transaksi
dipindahkan ke Buku Besar, atau dengan kata lain bahwa pemberian kode di buku besar
dilakukan saat posting dilakukan. Misalnya dalam kolom referensi (Ref) Buku Jurnal ditulis
nomor 111 dan 311. Artinya data yang bersangkutan sudah dipindahkan ke dalam buku besar
akun nomor 111 dan 311. Dalam buku besar akun yang di debit (Kas) dalam kolom referens
ditulis JU-1 artinya data yang bersangkutan diposting dari Jurnal Umum halaman. Demikian pula
untuk akun yang di kredit.

2.2. Siklus Buku Besar dan Laporan keuangan


Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian (sub-system) yang
berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari
sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi
menjadi:
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran
3. Siklus produksi
4. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5. Siklus buku besar dan laporan keuangan
Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualan otorisasi
kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas.
Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas mulai dari proses pembelian
sampai ke proses pembayaran. Siklus konversi merupakan siklus produksi mulai dari bahan
mentah sampai ke barang jadi. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia melibatkan prosedur
penggajian. Siklus buku besar dan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan
perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya
diambil dari buku besar. Hubungan antar siklus-siklus akuntansi dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Hubungan Siklus-Siklus Akuntansi Keuangan Sistem Informasi Akuntansi

1. Siklus Pendapatan dan penerimaan


Siklus pendapatan dan penerimaan terdiri dari berebagi sistim yang mencatat penjualan
barang/jasa, penerimaan dan mencatat transfer pembayaran dari pelanggan (lihat bagan berikut).
Gambar 2. Siklus Pendapatan dan Penerimaan
Di bagian atas: Rincian barang/jasa yang terjual, harga, termin kredit (jika penjualan kredit)
dituangkan ke dalam sebuah dokumen yang disebut “Nota Penjualan” (Sales Invoice/Invoice
saja). Semua penjualan dicatat ke dalam 2 buah daftar, yaitu: “Buku Penjualan” (Sales Journal)
dan “Daftar Piutang” (Accounts Receivable).
Di bagian bawah: Ketika pelanggan membayar, maka perusahaan membuat slip yang disebut
dengan “Slip Setoran (deposit slip)”. Disamping membuat slip setoran, perusahaan juga
menerbitkan selembar bukti “Penerimaan Kas/Cek” (Cash/Check Receipt) yang akan menjadi
dokumen pendukung dalam melakukan pencatatan di dalam “Buku Kas” sebagai penambah
jumlah kas, sekaligus di dalam “Daftar Piutang (Account Receivables) sebagai pengurang nilai
piutang (tagihan).
Jika kita perhatikan sekali lagi, maka terlihat jelas bahwa ujung dari proses penjualan dan
penerimaan pembayaran menuju ke satu titik yaitu: Daftar Piutang (Accounts Receivable) yang
tiada lain adalah daftar tagihan. Saat perusahaan melakukan penjualan kredit, saldo dalam daftar
ini akan bertambah. Sebaliknya saat menerima pembayaran, nilainya berkurang.
Di dalam perusahaan manapun, alur proses penjualan, penerimaan kas dan daftar piutang
disebut sebagai “Siklus Pendapatan” (Revenue Cycle). Dua dokumen terpenting dalam siklus
ini adalah: nota penjualan (bukti penjualan ke pelanggan) dan slip setoran (bukti bahwa
pembayaran telah di setorkan ke bank atau kas perusahaan).

2. Siklus Pengeluaran
Tujuan umum diselenggarakan siklus pengeluaran adalah:
a. Barang yang dibeli adalah yang dibutuhkan perusahaan
b. Barang diterima sesuai dengan pesanan dan dlm kondisi baik
c. Melindungi barang sampai dengan saat digunakan
d. Faktur pembelian barang atau jasa sudah benar dan sah
e. Mencatat dan mengklasikan biaya dengan teliti dan segera
f. Membukukan kewajiban dan pembayaran kas ke rekening utang dagang
g. Menjamin bahwa semua pembayaran telah Diotorisasi
h. Mencatat dan mengklasifikasikan pembayaran kas dengan teliti dan segera
i. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan pengadaan
barang dan jasa

Dalam pembelian barang, meliputi fungsi:


a. Menentukan kapan memerlukan barang
b. Memesan dan membeli barang
c. Menerima dan menyimpan barang
d. Memastikan kebenaran pencatatan utang
e. Menyiapkan pembayaran kas
f. Memindah bukukan catatan transaksi ke buku besar
g. Menyiapkan berbagai laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan

Gambar 3. Bagian Yang Terlibat


Gambar 4.Siklus Pengeluaran Belanja
3. Siklus produksi
Aktivitas Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang
terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
- Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi
- Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting
dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
- Bauran produk
- Penetapan harga produk
- Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
- Manajemen Biaya
- Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
- Perancangan Produk
- Perencanaan dan Penjadwalan
- Operasi Produksi
- Akuntansi Biaya
Gambar 5. Siklus Produksi

Perancangan Produk (Aktivitas 1)


- Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
- Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi
permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya
produksi.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)
- Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
- Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien
untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa
menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.

Operasi Produksi (Aktivitas 3)


- Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI
dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk
mengurangi biaya produksi.
- Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi
produksinya :
o Bahan baku yang digunakan
o Jam tenaga kerja yang digunakan
o Operasi mesin yang dilakukan
o Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi

Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)


- Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
- Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
o Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja
dari operasi produksi
o Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
o Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan
serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.

Pengendalian: Tujuan, Ancaman, dan Prosedur


- Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan
pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :
o Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
o Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
o Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
- Apakah ancaman-ancamannya ?
o Transaksi yang tidak diotorisasi
o Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
o Kesalahan pencatatan dan posting
o Kehilangan data
o Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas
- Apakah prosedur pengendalian itu ?
o Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan
o Otorisasi produksi
o Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi
yang kosong
o Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal

Kebutuhan Informasi dan Prosedur


- Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk
mengambilan keputusan.
- Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal
dan eksternal.
- Tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk
memenuhi permintaan pelaporan keuangan.

4. Siklus Penggajian/SDM
Aktifitas SDM
- Perekrutan dan mempekerjakan
- Pelatihan
- Job tugas
- Kompensasi (gaji)
- Evaluasi kinerja
- Discharge karyawan, karena sukarela atau disengaja terminasi
Gambar 6. Siklus Penggajian

Aktivitas Siklus Penggajian


- Perbarui File Induk Penggajian
- Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak
- Validasi Data Waktu dan Kehadiran
- Mempersiapkan Penggajian
- Membayar Gaji
- Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
- Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potongan dan Lain-Lain

5. Siklus Buku Besar Dan Laporan Keuangan


Sistem pemprosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun
komputerisasi.Dua system pemprosesan tersebut akan mempengaruhi
input,proses,output,menejemen data dan pengendaliannya.
a. Sistem pemprosesan transaksi secara manual
Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal
khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya.
b. Sistem pemprosesan transaksi berkomputerisasi
Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama
dengan system pemprosesan transaksi secara manual.

Beberapa keuntungan pemprosesan transaksi terkomputerisasi dibandingkan dengan


pemprosesan transaksi secara manual antara lain :

a. Data transaksi dapat dimasukan melalui alat elektronik dan disimpan dalam media
megnetik dari pada disimpan dalam dokumen hardcopy.
b.Data transaksi dapat diverifikasi dengan program edit checks tanpa harus melibatakan
tenaga manusia untuk mendeteksi adanya kesalahan.
c.Penambahan data dapat dilakukan dengan mudah dan transaksi dapat didentifikasi dengan
cepat.
d. Transaksi dapat diposting dengan cepat kedalam buku besar.
e. Pemprosesan transaksi dan pembuatan neraca saldo dapat dilakukan dengan cepat.
f. Laporan keuangan dan laporan lainnya dapat dibuat kapan saja tanpa harus
menunggu sampai akhir periode.
g.Dapat menampilkan jurnal dan buku besar sebagai gambaran dari transaksi yang
terjadi.
h.Laporan dapat disiapkan dengan cepat dan mudah yang telah disimpan dalam
computer.
i. Dapat dibuat dengan cepat laporan dan analisis untuk manajer dari data yang telah
disiapkan dalam computer.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Buku besar merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya, tujuan disusun buku
besar adalah untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak
yang memerlukan terutama pimpinan perusahaan maka perkiraan-perkiraan yang sudah
dihimpun didalam buku besar di Akuntansi pendidik, setelah anda memahami hakikat dan cara
pempostingan buku besar maka selanjutnya dapat mempelajari Nearaca Saldo.
Aktivitas-aktivitas siklus buku besar dan pelaporan dibagi menjadi empat
yaitu,pemuktakhiran (update) rekening buku besar, pembukuan transaksi
penyesuaian,penyusunan laporan keuangan, penyususnan manajerial. Penggunaan teknologi
memberikan peluang bagi peningkatan efisiensi dan elektivitas siklus buku besar dan pelaporan
dalam hal ketepatan waktu penaksiran buku besar,proses penutupan buku bulanan dan
pembuatan laporan keuangan. Adapun ancaman dari prosedur pengendalian internal
yaitu:kesalahan dalam pemutakhiran buku besar, akses ke buku besar secara tidak sah,
kehilangan atau kerusakan buku besar.

3.2. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Daftar Pustaka

http://jurnal-akuntansi.blogspot.com/2012/07/buku-besar-akuntansi.html#ixzz3EWJWRaUt
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/07/siklus-pendapatan-penjualan-dan-utang pembelian/
http://aksartono.edublogs.org/files/2008/11/bab-6-sia-siklus-pengeluaran.pdf
MAKALAH
SIKLUS BUKU BESAR DAN PEMBANTU SERTA PEMUKTAHIRAN

Kelas : VB Akuntansi Pagi

Nama Kelompok 6:

1. Gusti Ayu Made Gangga Putri p (01)


2. Ketut sari Arik Suastini (03)
3. A.A Indah Cintya Devi Darma D. (05)
4. I.B Agung Yudha Andika (16)
5. A.A Kusuma Dana (17)
6. I Gede Ari Suta (18)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
20202

Anda mungkin juga menyukai