Anda di halaman 1dari 2

3 Sifat Visioner Yang Wajib Dimiliki

Pemimpin Perusahaan
Apple dinilai mulai kehilangan arah karena tidak lagi memiliki pemimpin yang visioner seperti
Steve Jobs.

Hal itu disampaikan mantan Chief Operating Officer Microsoft Bob Herbold dalam tulisannya
kepada Forbes.

Herbold menjabat sebagai Chief Operating Officer di Microsoft dari tahun 1994 hingga 2001. Ia
menganggap Steve Jobs sebagai seorang pemimpin yang visioner di Apple.

Menurutnya, Jobs berhasil menciptakan inovasi-inovasi baru dan keren dengan kehadiran iPod,
lalu dilanjut dengan iPhone dan iPad.

Lalu seperti apa kriteria pemimpin yang visioner menurut Herbold? Sebagaimana dilansir Forbes,
pemimpin yang visioner bagi Herbold harus memiliki tiga sifat.

1. Paranoid
Bob Herbold menuturkan, seorang pemimpin yang visioner sebaiknya paranoid, namun dalam
artian yang positif. Ia harus mampu menjadikan perusahaan lebih menarik. Ia juga harus mampu
memahami pelanggan dan mencemaskan apakah produknya diterima baik oleh konsumen.

Kedengarannya sederhana, tapi ini tidak mudah dilakukan. Menurutnya semua itu harus dilakukan
dengan cepat dan jelas. "Segala macam birokrasi yang bisa menghambat atau memperlambat
upaya tersebut harus dihindari", ujar Herbold.

2. Keterlibatan pribadi yang mendalam


Pemimpin visioner secara pribadi perlu terlibat dalam hal-hal detil. Ia juga harus 'obsesif' terlibat
dalam proyek-proyek perusahaan. Mantan CEO IBM, Lou Gerstner, adalah sosok yang
menggambarkan sifat ini.

Dia menghabiskan tiga bulan pertamanya di perusahaan hanya untuk berdialog dengan pelanggan
tentang tantangan teknologi informasi mereka.

Namun pada saat ia selesai mewujudkan visinya, karyawan tahu dan masyarakat luar juga tahu
bahwa dia mengenal pelanggan dan bertekad membantu pelanggan.

Demikian juga dengan Steve Jobs, secara pribadi dianggapnya mampu memimpin konseptualisasi
dan mengembangkan produk terdepan yang memungkinkan Jobs menjadi orang hebat.

3. Keberanian memimpin
Pemimpin visioner harus berada di depan dan berani mengambil sikap, serta mampu memimpin
karyawan dan pelanggannya. Paul Jacobs dari Qualcomm mencerminkan sifat ini.

"Jika Anda mengikutinya secara dekat, Anda akan menyadari bahwa ia tidak hanya seorang ahli
teknologi, tetapi juga memiliki saraf baja dan tahu apa yang ingin dia capai. Dia juga sederhana,
karismatik, percaya diri dan memiliki rekam jejak yang bisa dibuktikan", tulis Herbold.

Selain itu, Herbold juga mengatakan bahwa untuk menjadi seorang yang pemimpin visioner,
seorang CEO tidak harus jenius di bidang teknologi, tapi harus memiliki ketajaman bisnis yang
tinggi. Powerfull, strategi bisnis jangka panjang dan mendalam, keterlibatan pribadi dengan
rincian perusahaan Anda adalah suatu keharusan.

Oke buat sobat-sobat yang sudah baca artikel diatas semoga bisa membantu kelancaran dalam
memperoleh pekerjaan yang layak dan halal, bekerja bukan tuntutan atau suatu yang sulit tapi
bekerja adalah seni dalam bertahan hidup.

Anda mungkin juga menyukai