ivanprakasa.files.wordpress.com
Cuaca adalah suatu keadaan udara yang berlangsung pada suatu wilayah, daerah atau lokasi
tertentu dan hanya terjadi dalam waktu singkat yakni hanya beberapa jam saja serta
dibuktikan dengan adanya perbedaan pada pagi hari dan siang hari.
Apabila kita sering melihat suatu daerah turun hujan lebat sedangkan daerah lain tampak
cerah. Maka itulah contoh cuaca. Contoh lainnya, BMKG memprediksi cuaca di Medan
besok hari adalah cerah dengan suhu rata-rata maksimum dan minimum 34ºC dan 24ºC.
Ilmu yang memperlajari cuaca adalah meteorologi. Lembaga yang khusus mengamati cuaca
secara terus-menerus adalah Badan Meteorologi dan Geofisika. Lembaga ini berpusat di
Jakarta.
Badan Meteorologi dan Geofisika atau BMKG bertugas mencatat dan menyelidiki aktifitas
udara. Diantaranya suhu udara, tekanan udara, curah hujan, angin dan aktifitas awan. BMKG
juga memiliki stasiun-stasiun pemantau cuaca yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Cuaca bisa terjadi karena adanya perbedaan suhu dan kelembaan antara satu daerah dengan
daerah lain. Dan perbedaan ini dilatarbelakangi dengan sudut pemanasan matahari yang juga
berbeda antara satu daerah dengan daerah lain karena perbedaan lintang bumi.
Perbedaan udara yang tinggi antara daerah beriklim tropis dengan iklim kutub bisa
menimbulkan jet strem. Jadi jangan heran apabila kita menyaksikan adanya perbedaan iklim
antara wilayah kutub dengan wilayah yang dilewati khatulistiwa.
Selain perbedaan suhu dan kelembaban, cuaca di bumi juga dipengaruhi angin matahari atau
star’s corona yang terjadi di angkasa.
2.2. Iklim
berkahkhair.com
Iklim adalah suatu keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang luas yang ditentukan
berdasarkan perhitungan waktu, umumnya selama 11-30 tahun. Ilmu yang mempelajari
tentang keadaan iklim adalah klimatologi.
Contohnya kajian iklim untuk wilayah Jepang, China, Indonesia, Amerika Utara dan lain-
lain. Wilayah Asia Tenggara beriklim tropis, Asia Utara berkiklmi sub tropis, Wilayah Kutub
beriklim dingin dan lain sebagainya.
Ikim suatu daerah dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi suatu wilayah. Artinya
adanya perbedaan iklim di suatu daerah dipengaruhi oleh posisi relative matahri terhadap
daerah di bumi.
Berdasarkan posisi relative terhadap garis khatulistiwa maka dikenallah kawasan yang
memiliki kemiripan iklim yang diakibatkan oleh perbedaan suhu udara.
Diantaranya kawasan tropika dengan garis 23,5°LU-23,5°LS, kemudian subtropika dengan
garis lintang 23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS, sedang 40°LU-66,5°LU dan 40°LS-
66,5°LS, dan terakhir kawasan kutub 66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS.
Dan perlu diketahui bahwa matahari merupakan pengendali iklim sekaligus sebagai sumber
energy bagi bumi. Sehingga bisa menimbulkan gerak udara dan arus laut.
Kendali iklim tersebut ialah distribusi darat dan air, tekanan udara tinggi dan rendah, massa
udara dan pegunungan, arus dan ombak laut serta badai.
karangploso.jatim.bmkg.go.id
3.1. Sinar Matahari
Bumi sebagaimana diketahui beredar mengelilingi matahari pada porosnya. Dan dikenal
dengan istilah rotasi. Sedangkan bumi yang beredar mengelilingi matahari berdasarkan
lintasan orbitnya disebut revolusi.
Kedua hal ini sangat mempengaruhi perubahan cuaca dan iklim, termasuk juga unsur
penyusunnya.
Karena adanya proses rotasi dan revolusi ini maka maka matahari yang bersinar akan
memancarkan sinarnya ke segala arah dan bumi yang mengitarinya akan menerima sinar
tersebut.
Karena bumi berbentuk elips, jadi tidak seluruh permukaan bumi tersinari matahari, tentu ada
sisi yang tidak tersentuh sinar secara bersamaan.
Waktu penerimaan sinar matahari di suatu daerah dipengaruhi oleh garis lintang dan garis
bujur. Jadi makin tinggi letak lintang suatu daerah tersebut maka penyinaran matahari yang
sampai ke daerah tersebut akan makin berkurang.
Sehingga waktu siang hari di daerah tersebut semakin pendek dan begitu juga sebaliknya.
Contoh negara Chili dan Argentina waktu siangnya hanya 9 jam sedangkan negara
Skandinavia dan Rusia waktu siangnya 21 jam dan 19 jam.
Selain penyinaran matahari, pergerakan unsur di atmosfer juga bisa mempengaruhi unsur
pembentuk cuaca dan iklim.
Kita ambil contoh, awan yang terdapat pada lapisan troposfer akan menghalangi sinar
matahari yang masuk ke daerah tersebut, sehingga secara tidak langsung daerah tersebut tidak
mendapat penyinaran matahari.
Proses sinar matahari masuk ke permukaan bumi disebut insolasi. Sinar matahari yang masuk
akan mengakibat suhu permukaan bumi menjadi lebih panas. Proses ini dinamakan radiasi.
Dan radiasi inilah yang menajadi sumber utama bagi bumi.
Seperti yang disebut diatas bahwa matahari adalah sumber panas bagi bumi. Sumber panas
ini dapat berlangsung melalui 2 proses pemanasan yakni pemanasan secara langsung dan
pemanasan tidak langsung.
#c. Adveksi
Adveksi adalah penyerapan panas atau pemberian panas dari matahari yang bergerak
mendatar akibat udara.
#d. Turbulensi
Turbulensi adalah penyerapan panas atau pemberian panas dari pergerakan udara yang tidak
terarah dan berputar-putar ke atas. Namun sebagian panas yang dipantulkan akan kembali
lagi ke atmosfer.
3.2. Suhu
Perbedaan tingkat radiasi sinar matahri yang masuk ke permukaan bumi akan
menyebabkan daerah satu dengan lainya memiliki perbedaan suhu. Sederhananya radiasi
sinar yang sampai ke permukaan bumi akan diserap dan sebagian lagi dipantulkan.
Pantulan ini yang akan mempengaruhi suhu di daerah tersebut. Jadi daerah atau
kawasan atau bagian bumi yang berada pada posisi garis lintang 0o¬-23o akan mengalami
pemanasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah kutub.
Wilayah atau daerah yang tinggi bersuhu lebih sejuk dibanding daerah dataran rendah.
Hal ini karena sinar yang masuk ke permukaan bumi melalui gelombang pantul dari
permukaan.
Dataran tinggi seperti pegunungan tidak seperti dataran rendah yang membentang luas
sehingga proses pemantulan sinar matahari jadi gak maksimal.
Kemudian ditambah lagi dengan kerapatan udara di dataran tinggi lebih renggang
dibandingkan dengan di dataran rendah. Sehingga proses penyerapan udara di dataran tinggi
kurang menyerap panas yang berasal dari bumi.
Sama halnya dengan pemanasan di darat akan lebih cepat jika dibandingkan dengan
perairan karena keadaan daratan yang padat serta sulit dijangkau oleh sinar matahari.
Karena pemanasan di daerah perairan berlangsung sangat lambat disebabkan air yang
selalu bergerak dan dapat dijangkau dengan sinar atau cahaya matahari.
Dari keterangan yang diatas, proses penerimaan panas matahari agar sampai ke bumi
bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
Sudut datang cahaya matahari yang masuk ke permukaan bumi berada pada posisi
tegak lurus atau miring.
Semakin lama sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi maka semakin panas
kawasan atau daerah tersebut.
Keadaan relief atau garis kontur permukaan bumi meliputi gurun pasair, dataran hijau,
pegunungan dan laut.
Banyak maupun sedikitnya awan atau uap air yang ada di udara.
3.5. Angin
Unsur kelima kali ini erat kaitannya dengan tekanan udara. Kenapa? Karena Angin
dipengaruhi oleh tekanan udara yang berlangsung suatu daerah.
Jadi apabila jika ada tekanan udara yang berbeda di antara 2 kawasan maka udara di salah
satu kawasan tersebut akan bergerak atau berpindah ke kawasan lain yang memiliki tekanan
udara yang rendah.
Analoginya begini, udara akan bergerak ke tekanan udara yang lebih tinggi menuju ke
tekanan udara yang lebih rendah.
Begitu juga halnya udara akan bergerak ke daerah yang lebih dingin menuju daerah yang
lebih panas. Udara yang bergerak maupun berpindah ini yang kemudian disebut dengan
angin.
Kita katakana bahwa angina adalah udara yang bergerak. Namun ada tiga hal penting yang
menyangkut sifat angin, diantaranya:
Apabila gradient barometric semakin besar maka, maka semakin besar pula kekuatannya.
Atau bisa diistilahkan berbanding lurus. Akan tapi berbanding terbalik dengan arah.
Artinya apabila angin kekuatannya besar maka akan sulit berbelok arah. Coba perhatikan
bahwa bumi yang kita huni berbentuk bulat, sehingga akan menyebabkan pembelokan arah
angin.
Pembelokan arah angin di garis ekuator sama dengan nol (0). Artinya pergerakan angin
makin ke kutub akan semakin besar.
Pembelokan arah angin yang mencapai 90o sehingga sejajar dengan garis isobar dikenal
dengan angin geotropic. Dan hal ini biasanya terjadi di iklim sedang diatas samudra.
Angin dapat dibelokkan ke atas, kiri dan kanan apabila ada kekuatan yang mampu
menahannya. Contohnya di lereng gunung yang tinggi.
3.7. Awan
Awan merupakan kumpulan uap air atau kristial es dalam jumlah besar yang berada di
lapisan atmosfer. Mungkin sering kita menjumpai pada musim kemarau sangat sedikit awan
terbentuk di udara. Hal ini dikarenakan proses penguapan yang terjadi terlalu sedikit.
Namun beda halnya pada musim hujan. Maka akan didapati banyaknya awan yang terbentuk
dan bervariasi. Ini disebabkan uap air yang terkandung di awan berjumlah cukup banyak.
Awan dapat dibedakan menjadi 4 bentuk, yaitu:
Awan Cumulus: adalah awan putih yang berkelompok-kelompok. Jenis awan ini
sering ditemui pada siang atau sore hari.
Awan Sratus: adalah jenis awan yang berbentuk seperti kumpulan selimut yang
berlapis-lapis dan relative cukup luas dan lebar.
Awan Cirrus: adalah jenis awan yang posisinya lebih tinggi sekaligus tipis ibarat tabir.
Awan Nimbus: adalah jenis awan berwana gelap namun berbentuk yang tidak
menentu. Apabila melihat awan ini menandakan akan turun hujan.
Sebenarnya ada banyak jenis awan yang sering kita jumpai, seperti awan cumulonimbus.
Awan ini berbentuk gumpalan dengan warna gelap yang biasanya disertai dengan petir yang
bisa menyambar kapan saja dan juga hujan lebat.
Apabila awan ini kita jumpai, maka disarankan untuk tetap berada di dalam rumah atau
menghentikan aktifitas berkendara. Karena sangat berbahaya terutama lagi bagi penerbangan.
berkahkhair.com
4.1.1. Cuaca Cerah
Cuaca cerah adalah cuaca terjadi dengan ciri-ciri matahari bersinar terang dan udara terasa
hangat atau tidak begitu panas. Biasanya hujan tidak akan turun saat cuaca cerah. Tetapi pada
cuaca cerah angin akan berhembus semilir.
Kemudian pada siang harinya, akan terdapat awan yang berlapis-lapis tipis seperti
menyerupai kapas yang berwarna putih bersih.
Lalu pada saat matahari terbit maupun tenggelam maka tampak di langit berwana merah atau
kuning cerah. Sedangkan pada malam harinya banyak bintang bertaburan di langit.
A 0 – 14,3%
B 14,3 – 33,3 %
C 33,3 % – 60 %
D 60 % – 100 %
E 100 % – 167 %
F 167 % – 300 %
G 300 % – 700 %
Palawija, kelapa,
karet, coklat,
Panas/Tropis 0 – 600 m dpl 26,3oC – 22oC tembakau.