Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FIQIH ZAKAT

“ ZAKAT FITRAH “

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

 Heri Yanto
 Anugrah Bismitia

PROGRAM/SEMESTER : REGULER EKS /IV ( EMPAT )


Dosen Pembimbing : JAJANG
Mata kuliah : FIQIH ZAKAT
Prodi : Ekonomi Syariah

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BATURAJA
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membicarakan tentang zakat fitrah, ingatan kita pasti akan tertuju
kepada bulan Ramadhan, bulan yang sangat dimulyakan oleh semua umat
Islam karena sederet aktifitas ibadah bisa dilakukan di sana sekaligus
menjanjikan reward yang tak ternilai, mulai dari dibukanya pintu rahmad
dan ampunan sampai pada jaminan akan pembebasan dari api neraka.
Zakat fitrah bagi umat Islam bukan hanya sebuah rutinitas yang
berdimensi sosial yang mengiringi ibadah puasa di bulan Ramadhan, akan
tetapi lebih dari itu zakat fitrah merupakan kewajiban yang diperuntukkan
bagi terwujudnya kesempurnaan ibadah puasa yang dilakukan. Seorang
muslim yang menjalankan ibadah puasa akan merasa kurang sempurna
apabila tidak mengeluarkan zakat fitrah. Sementara itu, bagi umat Islam
yang enggan melaksanakan ibadah puasa sekalipun, zakat fitrah tetap
menjadi sesuatu sesuatu yang penting bagi diri mereka. Ada perasaan tidak
“enak” bila tidak menunaikannya.
Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila pada akhir setiap
bulan Ramadan banyak umat Islam berbondong-bondong membayar zakat
fitrah kepada panitia-panitia zakat fitrah yang ada di masjid, musholla atau
tempat-tempat yang lain. Selanjutnya pihak panitia akan menyalurkan
zakat fitrah tersebut kepada fakir miskin, dan tak jarang pihak panitia juga
menyisihkan sebagian zakat yang terkumpul untuk dibagikan kepada para
anggotanya.
Fenomena di atas hampir merata kita jumpai di sekeliling kita.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah adalah apakah konsep
kepanitian zakat fitrah bisa dikategorikan sebagai amil sehingga mereka
berhak mendapatkan bagian zakat fitrah? Dan apakah pendistribusian
zakat fitrah bisa disamakan dengan zakat yang lain? Inilah pertanyaan-
pertanyaan yang akan dicoba dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian zakat fitrah ?
2. Apa hukum zakat fitrah ?
3. Bagaimana tata cara zakat fitrah ?
4. Apa saja Syarat zakat fitrah ?
5. Bagainana Rukun-Rukun Zakat Fitrah ?
6. Bagaimana Pembayaran Zakat Fitrah ?
7. Bagaimana Akibat Tidak Mengeluarkan/Membayar Zakat Fitrah
8. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melaksanakan Zakat Fitrah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat Fitrah


Zakat fitrah adalah zakat yang harus ditunaikan bagi seorang
muzakki yang telah memiliki kemampuan untuk menunaikannya. Zakat
fitrah adalah zakat wajib yang harus dikeluarkan sekali setahun yaitu saat
bulan ramadhan menjelang idul fitri. Pada prinsipnya, zakat fitrah haruslah
dikeluarkan sebelum sholat idul fitri dilangsungkan. Hal tersebut yang
menjadi pembeda zakat fitrah dengan zakat lainnya.
Zakat fitrah berarti menyucikan harta, karena dalam setiap harta
manusia ada sebagian hak orang lain. Oleh karenanya, tidak ada suatu
alasan pun bagi seorang hamba Allah yang beriman dan berkemampuan
untuk tidak menunaikan zakat fitrah karena telah diwajibkan bagi setiap
muslim, laki-laki maupun perempuan, orang yang merdeka atau budak,
anak kecil atau orang dewasa. Ini perkara yang telah disepakati oleh para
ulama.

B. Hukum Zakat Fitrah


Zakat fitrah hukumnya wajib ditunaikan bagi setiap muslim yang
mampu. Besar zakat fitrah yang harus dikeluarkan sebesar satu sha’ yang
nilainya sama dengan 2,5 kilogram beras, gandum, kurma, sagu, dan
sebagainya atau 3,5 liter beras yang disesuaikan dengan konsumsi per-
orangan sehari-hari. Ketentuan ini didasarkan pada hadits sahih riwayat
Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dan Nasa’i dari Ibnu Umar bahwa
Rasulullah telah mewajibkan membayar membayar zakat fitrah satu sha’
kurma atau sha’ gandumkepada hamba sahaya, orang yang merdeka, laki-
laki, perempuan, anak-anak, dan orang dewasa dari kaum muslim.
Sebagaimana firman Allah SWT :
Artinya : "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orang-orang yang ruku". (QS: Al-Baqarah 2: 43).

Artinya : "Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat . Dan kebaikan


apa saja kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala
nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang
kamu kerjakan". (QS: Al-Baqarah 2:110).

Dari Ibnu Abbas radhiallau anhu berkata :

Artinya : "Rasullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mewajibkan zakat


fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-
sia dan kata-kata kotor serta sebagai pemberian makanan untuk orang-
orang miskin".
Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma berkata :

Artinya : "Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menfardukan zakat


fitrah satu sha' kurma atau satu sha' gandum atas budak sahaya orang
merdeka laki-laki wanita kecil dan besar dari kaum muslimin. Dan nabi
memerintahkan untuk ditunaikan sebelum keluar orang-orang menuju
shalat".

C. Tata Cara Membayar Zakat Fitrah


Zakat fitrah dapat disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat
terpercaya di Indonesia. Zakat fitrah dapat dikeluarkan sebelum waktu
sholat idul fitri di hari-hari terakhir bulan suci ramadhan. Itulah dasar
pokok yang membedakan zakat fitrah dengan sedekah-sedekah lainnya.
Sebagaimana tercantum pada hadits Rasulullah shalallahu alaihi wassalam
yang berbunyi :
“Barangsiapa yang menunaikan zakat fitri sebelum shalat Id maka
zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat Id
maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.”
(HR. Abu Daud).
Selanjutnya dalam menunaikan zakat fitrah diawali dengan
membaca niat sebagai berikut :
"Nawaitu an uhrija zakat fitri anna wa 'an jami'i maa yalzamuni
nafqu tuhun syiar a'an far dzolillahi ta'ala".
Artinya : " Saya niat mengeluarkan zakat atas diri saya dan atas sekalian
yang saya wajibkan memberi nafkah pada mereka secara syari'at, fardhu
karena Allah ta'ala."

D. Syarat-Syarat Wajib Membayar Zakat Fitrah


1. Orang Islam. sedangkan bagi orang yang bukan islam tidak diwajibkan
2. Membayar zakat fitrah dilaksanakan setelah terbenamnya matahari
dari bulan ramadhan sampai akhir bulan ramadan.
3. Memiliki harta yang berlebih dengan ketentuan kelebihan harta untuk
dirinya sendiri dan untuk keluarganya.

E. Rukun-Rukun Zakat Fitrah


1. Niat untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas semata-mata karena
Allah SWT
2. Terdapat pemberi zakat fitrah atau musakki
3. Terdapat penerima zakat fitrah atau mustahik
4. Terdapat makanan pokok yang dizakatkan
5. Besar zakat fitrah yang dikeluarkan sesuai agama islam
F. Pembayaran Zakat Fitrah
Terdapat beberapa waktu yang diperbolehkan dalam membayar
zakat fitrah baik itu yang wajib, sunnah, makruh, dan haram antara lain
sebagai berikut...
1. Wajib yang diperbolehkan yaitu dari bulan ramadhan sampai terakhir
bulan Ramadhan
2. Waktu yang wajib adalah pada saat terbenamnya matahari pada
penghambisan bulan Ramadhan (malam takbiran)
3. Waktu Sunnah, yaitu dibayarkan sesudah shalat subuh, sebelum pergi
shalat ied
4. Waktu makruh, yaitu membayar zakat fitrah sesudah shalat ied, tetapi
belum terbenam matahari pada hari raya idul fitri.
5. Waktu Haram, yaitu membayar zakat fitrah setelah terbenam matahari
pada hari raya idul fitri

Ukuran Membayar/Pembayaran Zakat Fitrah


Benda yang digunakan zakat fitrah adalah makanan pokok menurut
tiap-tiap daerah seperti beras, gandum, kurma untuk setiap orang yang
membutuhkan atau fakir miskin yang jumlah pembayaran zakat fitrah
adalah 3,2 liter atau 2,5 kg beras.

G. Akibat Tidak Mengeluarkan/Membayar Zakat Fitrah


Bagi orang yang bercukupan lantas tidak membayar zakat fitrah
atau fitri akan menerima berbagia akibat antara lain sebagai berikut...
1. Berdosa karena zakat fitrah wajib dilakukan bagi orang yang
bercukupan
2. Puasa yang dikerjakan kurang sempurna
3. Menjadi orang yang kupur nikmat
4. Seperti memakan hak orang lain
5. Terbentuk sifat kikir (bakhil) dan egois.
6. Rezeki akan sempit
H. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melaksanakan Zakat Fitrah
1. Orang yang wajib dibayarkan zakat fitrahnya adalah seluruh dari
anggota keluarga dan orang yang ditanggungnya
2. Bayi yang lahir sebelum waktu magrib tanggal 1 syawal wajib
dizakati. Termasuk wanita yang dinikahi sebelum waktu magrib
tanggal 1 syawal wajib dizakati oleh suaminya.
3. Orang yang berkewajiban mengeluarkan zakat fitrah untuk diri dan
keluarganya adalah mereka yang punya kelebihan makanan di hari
idul fitri.
4. waktu pengeluaran adalah malam hari sampai dengan menjelang
pelaksanaan shalat idul fitri
5. Zakat fitrah berupa makan pokok masyarakat setempat
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Zakat fitrah adalah zakat wajib yang harus dikeluarkan sekali setahun
yaitu saat bulan ramadhan menjelang idul fitri.
2. Zakat fitrah hukumnya wajib ditunaikan bagi setiap muslim yang
mampu.
3. Zakat fitrah dapat disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat terpercaya
di Indonesia.
4. Terdapat beberapa waktu yang diperbolehkan dalam membayar zakat
fitrah baik itu yang wajib, sunnah, makruh, dan haram.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2015/06/pengertian-zakat-fitrah-
syarat-waktu-zakat-fitrah.html

http://www.learniseasy.com/belajar-zakat-fitrah-hukum-
pengertian-zakat-fitrah.html

http://www.masuk-islam.com/pembahasan-mengenai-zakat-
fitrah-lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai