Anda di halaman 1dari 2

PEMBERHENTIAN PENAYANGAN KARTUN DI SALURAN TELEVISI

NASIONAL
Oleh : Revalda Marcelina

Sejak dahulu penayangan kartun pada siaran televisi nasional menjadi salah
satu siaran yang ditunggu disetiap akhir pekan karena seperti yang kita ketahui, setiap
diakhir pekan semua anggota keluarga berkumpul dirumah untuk saling memberi
kehangatan salah satunya adalah dengan menonton serial kartun bersama.
Penayangan serial kartun biasanya dijadwalkan setiap pagi, siang, dan sore karena
pada jam-jam tersebut banyak anak-anak yang menikmati waktu istirahat sepulang
sekolah. Dengan adanya tayangan kartun yang rutin ditayangan ditelevisi membuat
beberapa anak juga betah berada dirumah untuk menunggu tayangnya serial kartun
kesayangan mereka. Berkembang pesatnya sebuah industri kartun di Indonesia
membuat Komisi Penyiaran Indonesia saat ini sedang gencar memilah berbagai
kartun yang dianggap memiliki dampak negatif untuk pertumbuhan anak-anak,
karena dikhawatirkan akan merusak generasi bangsa.
Penayangan serial kartun begitu dibatasi oleh Komisi Penyiaran Indonesia
atau KPI saat ini. KPI menganggap beberapa kartun yang beredar mengandung unsur
yang tidak sesuai dengan norma yang ada di Indonesia. Menurut saya pribadi, adanya
kartun di saluran televisi nasional dapat dijadikan sebagai pengisi waktu luang anak-
anak karenamengingat saat ini lebih banyak anak-anak yang tertarik mencoba suatu
aplikasi yang terhubung langsung dengan internet yang ditakutkan akan memberikan
efek buruk bahkan kecanduan. Mengingat bahwa penngaksesan internet yang bebas
dapat memberikan efek buruk bagi pertumbuhan, karena kurangnya perhatian dari
pengaksesan internet tersebut. Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI memilih untuk
mempertahankan penayangan sinetron yang sifatnya dewasa membuat anak-anak
tidak memiliki ruang pada acara televisi tersebut. Penayangan dan pengembangan
sinetron lokal dianggap dapat memajukan industri hiburan tanah air, sehingga
banyaknya kartun yang datang dari negara luar membuat kecemasan tersendiri karena
perbedaan ajaran budaya yang diajarkan pada kartun- kartun dari lauar negeri, hal ini
juga sebagai salah satu pertimbangan berat yang dipikirkan oleh KPI itu sendiri,
meskipun banyak dari kartun-kartun yang diproduksi dari Indonesia yang notabene
sesuai dengan adat kebiasaan bangsa indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa
masyarakat lebih memilih kartun dari negara luar karena sifatnya yang imajinatif.
Generasi yang lahir pada kisaran tahun 1990 sampai tahun 2000 merupakan generasi
yang dimasa kecilnya dipenuhi dengan tayangan kartun, dapat dilihat bahwa
sebenarnya kartun tidak memiliki dampak buruk karena untuk generasi tersebut juga
tetap dapat membedakan mana yang baik dan buruk untuk hidupnya ketika mereka
beranjak dewasa.
Penayangan serial kartun ditelevisi seharusnya tetap dilanjutkan karena
mengingat tidak ada lagi media penghibur yang ramah bagi anak-anak apabila izin
penayangan serial kartun dicabut dari dunia pertelevisian Indonesia. Seharusnya KPI
mengizinkan telivisi sebagai salah satu media penghibur yang aman bagi anak-anak
dan juga sebagai salah satu media pembelajaran, mengingat terlalu bebasnya akses
internet yang mungkin memberikan dampak buruk bagi pertumbuhan mereka.
Penayangan sinetron atau acara televisi yang sifatnya tidak diperuntukkan anak-anak
bisa diatur jam tayangnya pada saat anak-anak tidak mengakses televisi, contohnya
pada saat malam hari.

Anda mungkin juga menyukai