Anda di halaman 1dari 2

Ini loh Perbedaan Posbindu dengan Posyandu.

Jangan
sampai salah lagi yak!
sirahan-cluwak.desa.id/2019/05/11/ini-loh-perbedaan-posbindu-dengan-posyandu

sirahan 11 Mei
2019

Tahukah Anda tentang adanya Posbindu? Posbindu ini adalah singkatan dari Pos
Pembinaan Terpadu untuk Penyakit Tidak Menular. Nah, strategi dari Kemenkes ini
adalah salah satu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang sekaligus promotif dan
preventif, apalagi dalam menanggulangi penyakit tidak menular atau PTM.

Diantara penyakit tidak menular yang semakin menghawatirkan ini adalah diabetes,
hipertensi, obesitas bahkan penyakit jantung. Banyak sekali faktor risiko terkena PTM
meliputi merokok, pola makan tidak sehat, kurang olahraga dan bahkan kekurangan gizi
selama 1000 hari pertama kehidupan yangs penting. Oleh karena itu, sasaran posbindu
sudah beda dari sasaran posyandu yang lebih mencakup bayi, balita, ibu hamil, ibu
menyusui, ibu nifas dan wanita usia subur. Sedangkan untuk posbindu, sasaran
masyarakat jatuh ke kelompok masyarkat usia 15 tahun ke atas.

Tetapi sebelum kita berdiskusi lebih lanjut, mari kita bahas pengertian Posbindu PTM itu
sendiri. Di Posbindu, masyarakat dapat berperan serta untuk sama-sama mendeteksi
factor risiko PTM di sekiar lingkungan mereka. Semua pelayanan posbindu harus
dilakukan secara rutin dan periodik.

Untuk kelompok PTM yang paling diprioritaskan adalah untuk diabetes mellitus (DM),
kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK), dan gangguan akibat kecelekaan dan tindak kekerasan.

1. Petugas kesehatan dan masyarakat akan bersama memantau faktor risiko PTM
dengan memeriksa kondisi kesehatan masyarakat walaupun mereka tidak sakit.
Inilah yang harus dilaksanakan secara rutin. Sedangkan untuk sistem yang
periodik, pemeriksaan kesehatan akan dilakukan secara berkala.
2. Adanya konseling tentang penyakit tidak menular seperti diet yang tidak baik,
merokok dan lain sebagainya.
3. Penyuluhana atau dialg interaktif sesuai masalah yang paling harus diperhatikan.
4. Olahraga bersama, jalan sehat.
5. Rujukan ke puskesmas untuk faktor risiko sesuai kriteria klinis.

Nah manfaat adanya Posbindu sangat bermacam-macam karena efek yang akan didapat
masyarakat akan dirasa dalam jangka panjang. Masyarakat akan membudayakan gaya
hidup yang sehat. Dengan mengetahui segala risiko yang ada, masyarakat akan lebih
berwaspada untuk menjaga kesehatannya.

1/2
Biasanya, tenaga kesehatan yang bertugas di Posbindu adalah para kader kesehatan. 5
orang kader akan dibantu tenaga kesehatan puskesmas setempat. Berikut adalah
bentuk penugasan yang lebih detil.

1. Koordinator: Ia adalah ketua atau penanggung jawab kegiatan yang akan


berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk menangani masyarakat yang butuh
bantuan medis lebih lanjut. Ia juga berkoordiasi dengan para Pembina terkait
diwilayahnya.
2. Kader Penggerak: Satu dari 5 kader ini adalah anggota yang paling aktif di posbindu
serta yang berpengaruh dan komunikatif untuk menggerakkan masyarakat,
sekaligus melakukan wawancara.
3. Kader Pemantau: Anggota yang aktif dalam melakukan deteksi atau pengukuran
faktor risiko PTM.
4. Kader Konselor: Seorang kader konselor adalah sosok yang telah menjadi panutan
dalam penerapan gaya hidup sehat, bertugas melakukan konseling, edukasi,
motivasi serta menindaklanjuti rujukan dari puskesmas.
5. Kader Pencatat: Kader pencatat adalah anggota yang aktif untuk mencatat hasil
kegiatan posbindu dan melaporkan kepada coordinator posbindu PTM.

sumber: Indonesian-PublicHealth.com

Facebook Comments

2/2

Anda mungkin juga menyukai