Oleh :
Kelompok : III
Kelas : 3B
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Dapat menjelaskan prinsip korosi galvanik.
2. Dapat menentukan logam yang berperan sebagai katodik dan sebagai anodik pada
peristiwa galvanik.
3. Dapat menghitung laju korosi logam dalam lingkungan yang berbeda (larutan yang
berbeda).
BAB II
DASAR TEORI
Korosi galvanik dapat didefinisikan adanya reaksi atau kontak listrik antara dua
logam yang berbeda dalam larutan elektrolit. Dalam korosi galvanik logam yang potensialnya
lebih positif akan bersifat lebih katodik, sedangkan logam yang potensialnya lebih negatif
akan bersifat lebih anodik.Apabila dua logam dengan kecenderungan ionisasi yang berbeda
dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan dihubungkan dengan kawat, maka sebuah sel akan
tersusun (Gambar. 1). Pertama, logam dengan kecenderungan lebih besar terionisasi akan
teroksidasi, menghasilkan kation, dan terlarut dalam larutan elektrolit. Kemudian elektron
yang dihasilkan akan bermigrasi ke logam dengan kecenderungan ionisasi lebih rendah
melalui kawat. Pada logam dengan kecenderungan ionisasi lebih rendah, kation akan
direduksi dengan menerima elektron yang mengalir ke elektroda.
Logam dengan kecenderungan ionisasi lebih besar disebut elektroda negatif dan
elektroda dengan kecenderungan ionisasi rendah disebut elektroda positif.
Apabila dua buah logam yang berbeda yang saling kontak dan terbuka ke media
yang korosif, laju korosi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Contoh logam besi yang
berkontak dengan seng dan logam besi yang berkontak dengan logam Cu, dalam lingkungan
yang sama akan terkorosi dengan laju yang berbeda. Untuk laju korosi besi yang berkontak
dengan seng akan lebih rendah dibandingkan dengan laju korosi besi yang berkontak dengan
tembaga karena sifat seng lebih anodik dibandingkan dengan besi. Sehingga seng akan lebih
parah terkorosi dibandingkan dengan besi. Sedangkan untuk besi yang dikontakan dengan
tembaga, laju korosinya lebih besar daripada laju korosi logam tembaga. Laju korosi dapat
dihitung dengan rumus :
𝑚
Laju korosi:𝐴.𝑡.𝜌
Dimana :
m : berat yang hilang (gr)
A : luas permukaan (cm2)
t : waktu (jam)
ρ : densitas logam (gr/cm2)
r : laju korosi (mpy)
2. Jarak
Laju korosi pada umumnya paling besar pada daerah dekat pertemuan kedua logam. Laju
korosi berkurang dengan makin bertambahnya jarak dari pertemuan kedua logam tersebut.
Pengaruh jarak ini tergantung pada konduktivitas larutan dan korosi galvanik dapat diketahui
dengan adanya serangan korosi lokal pada daerah dekat pertemuan logam.
3. Luas penampang
Yang dimaksud dengan luas penampang elektroda terhadap korosi galvanik adalah
pengaruh perbandingan luas penampang katodik terhadap anodik. Jika luas penampang
katodik jauh lebih besar dari pada katoda. Makin besar rapat arus pada daerah anoda
mengakibatkan laju korosi makin cepat pula.. Korosi di daerah anodik akan menjadi 100-
1000 kali lebih besar jika dibandingkan dengan keseimbangan luas penampang anodik dan
katodik.
Contoh lain luas penampang elektroda adalah ratusan tangki penyimpanan yang besar
dipasang pada bagian utama pabrik yang mengalami program ekspansi. Tangki-tangki yang
pertama digunakan adalah terbuat dari baja karbon dan permukaan dalamnya dilapisi atau
dilindungi oleh cat phenolik. Tangki-tangki ini dapat digunakan dengan baik untuk beberapa
tahun. Akan tetapi lama kelamaan lapisan cat bagian bawah rusak dan menyebabkan
terjadinya kontaminasi.
Oleh karena itu tangki-tangki yang baru, bagian bawahnya dilengkapi dengan stainless
steel yang melindungi baja karbon (stainless steel-clad carbon steel) untuk pemakaian yang
lebih baik dan mengurangi biaya perawatan. Kemudian cat pelapis pheonik juga diberikan
diseluruh permukaan-permukaan dinding tangki sedangkan bagian bawah tangki yang
dilapisi stainless steel tidak diberi lapisan cat karena mempunyai sifat ketahanan korosi yang
baik. Namun setelah beberapa bulan dioperasikan, mulai terlihat adanya kebocoran di dinding
tangki yaitu di atas penyambung logam/las-lasnya.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan :
Logam baja (Fe) 6 buah
Logam seng 3 buah
Logam Cu 3 buah
Larutan NaCl 3,56 gpl 1000 mL
Larutan HCl 1 M 1000 mL
Air keran 1000 mL
3.2 Cara Kerja
Persiapan Benda Kerja
Celupkan logam-logam tersebut kedalam HCl 10% untuk mmpermudah proses amplas
Bersihkan lemak dan kotoran yang menempel pada logam dengan tissue
Persiapan Larutan
Logam Logam
Fe Cu