Anda di halaman 1dari 7

IKATAN KIMIA

Kompetensi Dasar IPK Materi


3.3 Menganalisis proses  Menganalisis proses terbentuknya  Elektron valensi
pembentukan ikatan ion, ikatan ikatan ion pada senyawa  Ikatan ion
kovalen, dan ikatan logam serta  Menganalisis proses terbentuknya  Struktur Lewis
interaksi antar partikel (atom, ikatan kovalen pada senyawa  Ikatan kovalen
ion, molekul) materi dan  Menganalisis proses terbentuknya  Ikatan kovalen
ikatan kovalen kordinasi pada koordinasi
hubungannya dengan sifat fisik senyawa  Ikatan logam
materi  Menganalisis proses terbentuknya
4.3 Menganalis proses pembentukan ikatan logam pada unsur logam
ikatan ion, ikatan kovalen, dan  Mengintegrasikan proses
ikatan logam yang terjadi pada pembentukan ikatan kimia pada
senyawa dengan elektron valensi
beberapa senyawa dalam atom atom penyusunnya
kehidupan sehari hari
Syarat Pengetahuan = Notasi atom dan konfigurasi elektron

Ikatan kimia pertama kali diungkapkan oleh John Dalton (1808 M) dalam postulatnya.
1. Setiap unsur terdiri atas partikel yang sudah tak terbagi yang dinamai atom.
2. Atom-atom dari suatu unsur adalah identik. Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat-sifat yang
berbeda, termasuk mempunyai massa yang berbeda.
3. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain, tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan.
Reaksi kimia hanya merupakan penataan ulang atom- atom.
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis unsur atau lebih bergabung dengan perbandingan
tertentu.
Postulat ke 3 dan ke 4 di atas mengindikasikan adanya reaksi kimia karena perubahan ikatan kimia.

Secara prinsip, Ikatan kimia terjadi karena interaksi elektron valensi, yaitu elektron dikulit paling luar suatu
atom.

Secara teoritis, ikatan kimia dibedakan menjadi 3


1. Ikatan ion
2. Ikatan kovalen
3. Ikatan logam

Sebelum sampai ke ikatan kimia, hal yang harus dipahami adalah Prinsip/Kaidah Oktet dan Prinsip Duplet.
Prinsip Oktet = atom-atom akan menjadi stabil jika elektron valensi nya 8. Prinsip Duplet = atom-atom ringan
(H, He, Li, Be, B) akan menjadi stabil jika elektron valensi nya 2.
Contoh :

TIDAK STABIL

23
STABIL
1. Ikatan Ion
a. Terjadi jika atom yang memiliki energi ionisasi rendah sehingga mudah melepaskan elektron
valensinya (membentuk kation/ion +) dan atom lain yang mempunyai afinitas elektron tinggi sehingga
mudah menangkap elektron tersebut (membentuk anion/ ion -).
b. Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).
c. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung
menerima elektron adalah unsur non logam.
Contohnya :
Na + Cl

konfigurasi elektronnya : 2 . 8 . 1
akan stabil sesuai kaidah oktet jika melepas 1 elektron valensinya
dituliskan Na+1

konfigurasi elektronnya : 2 . 8 . 7
akan stabil sesuai kaidah oktet jika menangkap 1 elektron sehingga elektron valensinya menjadi
8 sesuai kaidah oktet
dituliskan Cl-1
Pembentukan ikatannya dituliskan dalam persamaan reaksi :
Na+ + Cl-  NaCl

Contoh yang lain terjadi pada :


Na + O

konfigurasi elektronnya : 2 . 8 . 1
akan stabil sesuai kaidah oktet jika melepas 1 elektron valensinya
dituliskan Na+1

konfigurasi elektronnya : 2 . 6
akan stabil sesuai kaidah oktet jika menangkap 2 elektron sehingga elektron valensinya menjadi
8
dituliskan O-2 atau O2-
Pembentukan ikatannya dituliskan dalam persamaan reaksi :
2Na+ + O-2  Na2O
Na yang dibutuhkan harus 2 karena O membutuhkan 2 elektron padahal 1 Na hanya bisa memberikan 1
elektron.

SOAL : Jelaskan seperti contoh di atas, proses terbentuknya ikatan ion.


a. K + F
b. Mg + F
c. Mg + O
d. K + O
e. Al + F

24
Sifat umum senyawa ion :
1) Titik didih dan titik lelehnya tinggi
2) Keras, tetapi mudah patah
3) Penghantar panas yang baik
4) Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
5) Larut dalam air
6) Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)

2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi pada unsur-unsur nonlogam. Terjadi karena unsur-unsur saling bekerja sama
menggunakan elektron valensi secara bersama-sama, umumnya untuk mencapai kaidah/ prinsip oktet, atau
duplet.
Contoh : Ikatan yang terjadi pada CH4

konfigurasi elektronnya : 2 . 4
Sehingga butuh 4 elektron lagi supaya sesuai kaidah oktet

konfigurasi elektronnya : 1
Sehingga butuh 1 elektron lagi supaya sesuai kaidah duplet
Ikatan kovalen dalam CH4 harus digambarkan menggunakan Struktur Lewis yaitu elektron valensi
dituliskan sebagai tanda titik (.) atau silang (x).

Dari gambar struktur lewis CH4 di atas dapat dilihat bahwa tanda x merupakan elektron milik H dan tanda .
merupakan elektron milik C, Kedua elektron yang berada di antara atom C dan H digunakan bersama
supaya didapatkan kaidah oktet/duplet. Tanda . dan x struktur lewis sebenarnya digunakan untuk
membedakan elektron berasal dari atom yang berbeda.

Contoh lainnya, ikatan kovalen pada NH3

konfigurasi elektronnya : 2 . 5
Sehingga butuh 3 elektron lagi supaya sesuai kaidah oktet

konfigurasi elektronnya : 1
Sehingga butuh 1 elektron lagi supaya sesuai kaidah duplet
Ikatan kovalen dalam NH3 harus digambarkan menggunakan Struktur Lewis yaitu elektron valensi
dituliskan sebagai tanda titik (.) atau silang (x).

Dari gambar struktur lewis NH3 di atas dapat dilihat bahwa tanda x merupakan elektron milik H dan tanda .
merupakan elektron milik N, Kedua elektron yang berada di antara atom N dan H digunakan bersama
supaya didapatkan kaidah oktet/duplet. Sepasang elektron di atas N adalah elektron bebas milik N yang
tidak dipakai berikatan dengan H.

25
Soal : Gambarkan ikatan kovalen menggunakan struktur lewis pada senyawa di bawah ini !
1. HCl
2. PCl3
3. H2O

Ikatan Kovalen Ganda


 Atom-atom menggunakan lebih dari sepasang elektron untuk digunakan bersama, contohnya :

ikatan kovalen ganda 2 ikatan kovalen ganda 3

Ikatan Kovalen Koordinasi


 Jika pasangan elektron yang dipakai bersama hanya berasal dari salah satu atom saja.

Perhatikan bahwa sepasang elektron di antara atom O hanya berasal dari salah satu atom O saja.
Catatan = Selalu ingat kaidah oktet dan duplet

SOAL : Gambarkan struktur Lewis senyawa di bawah ini, kemudian tunjukan apakah ikatan
kovalen tunggal, ganda ataukah koordinasi !
1. H2S
2. HNO3
3. H2SO4
4. H2CO3
5. H3PO4

Sifat Sifat Senyawa Kovalen


1. Titik didih
Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah suhu 200 0C).
Sebagai contoh Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom hidrogen
dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar molekul-molekul air
cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air dalam fasa (bentuk) cair akan mudah berubah menjadi
uap air bila dipanaskan sampai sekitar 100 0C, akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di dalam
molekul H2O tidak putus.

2. Volatitilitas (kemampuan untuk menguap)


Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekul-molekul
pada senyawa kovalen yang mempunyai sifat mudah menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum
dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen contoh dari senyawa kovalen yang mudah menguap

3. Kelarutan
Pada Umumnya senyawa kovalen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik.

26
Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya bensin, minyak tanah, alkohol, dan aseton. Namun
ada beberapa senyawa kovalen yang dapat larut dalam air karena terjadi reaksi dengan air (hidrasi) dan
membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke dalam air akan membentuk ion hidrogen dan
ion sulfat. Senyawa kovalen yang dapat larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen polar,
sedangkan senyawa kovalen yang tidak larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen non
polar.

4. Daya hantar Listrik


Pada umumnya senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar arus listrik atau bersifat non
elektrolit, kecuali senyawa kovalen polar. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar mengandung ion-ion
jika dilarutkan dalam air dan senyawa tersebut temasuk senyawa elektrolit lemah. Berikut ini gambar
perbedaan antara senyawa non elektrolit, elektrolit lemah dan elektrolit kuat.

3. Ikatan Logam
Ikatan logam terjadi pada logam-logam. Atom-atom logam yang kecil seakan-akan saling tergabung
membentuk logam yang keras dan besar. Secara teoritis, dalam logam, atom-atom logam tidak ada yang
melepas elektron atau menerima elektron. Dalam logam, juga tidak terjadi kerjasama penggunaan elekttron
valensi. Lalu bagimanakah atom-atom logam dalam suatu logam terbentuk? Biasanya teori yang digunakan
untuk menjelaskan adalah teori lautan elektron. Sebagai berikut:
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi antar
atom-atom logam. Senyawa yang terbentuk hasil dari ikatan logam dinamakan logam (jika semua atom adalah
sama). Misalnya dalam logam tembaga, atom tembaga dikelilingi 12 atom tembaga ( yang berikatan) atau aloi
(jika terdapat atom-atom yang berbeda) misalnya atom logam Be dan Cu membentuk baja.

logam aloi

27
Pembentukan Ikatan Logam

Logam memiliki sedikit elektron valensi dan memiliki elektronegativitas yang rendah. Hal ini berarti semua
jenis logam cenderung melepaskan elektron terluarnya sehingga membentuk ion-ion positif/atom-atom
positif/kation logam.
Kulit terluar unsur logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron terdelokalisasi,
yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tidak tetap posisinya pada suatu atom, tetapi senantiasa berpindah
pindah dari satu atom ke atom lainnya.
Elektron valensi logam bergerak dengan sangat cepat mengitari intinya dan berbaur dengan elektron valensi
yang lain dalam ikatan logam tersebut sehingga menyerupai “awan” atau “lautan” yang membungkus ion-ion
positif di dalamnya. Elektron bebas dalam orbit ini bertindak sebagai perekat atau lem. Kation logam yang
berdekatan satu sama lain saling tarik menarik dengan adanya elektron bebas sebagai ”lemnya”.

Sifat fisika logam


Sifat fisika logam ditentukan oleh ikatan logamnya yang kuat, strukturnya yang rapat, dan keberadaan elektron-
elektron bebas. Beberapa sifat fisis logam yang penting:
Berupa padatan pada suhu ruang
Atom-atom logam bergabung oleh ikatan logam yang sangat kuat membentuk struktur kristal yang rapat. Hal ini
menyebabkan atom-atom tidak memiliki kebebasan bergerak seperti halnya pada zat cair (pengecualiannya
adalah Hg).
Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika ditempa

Ikatan logam yang kuat dan struktur logam yang rapat menyebabkan logam bersifat kuat, keras, dan rapat. Akan
tetapi. Adanya elektron-elektron bebas menyebabkan logam bersifat lentur/tidak mudah patah. Hal ini
dikarenakan sewaktu logam dikenakan gaya luar, maka elektron-elektron bebas akan berpindah mengikuti ion-
ion positif yang bergeser. Kemudian, berikatan lagi dengan atom yang berada di sampingnya. Oleh karena itu,
logam dapat ditempa, dibengkokkan, atau dibentuk sesuai keinginan.

Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi


Hal ini dikarenakan atom-atom logam terikat oleh ikatan logam yang kuat. Untuk mengatasi ikatan tersebut,
diperlukan energi dalam jumlah yang besar.
Menghantarkan listrik dengan baik

Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas yang dapat membawa muatan listrik. Jika diberi suatu
beda tegangan, maka elektron-elektron ini akan bergerak dari kutub negatif menjadi kutub positif.

Menghantarkan panas dengan baik

28
Elektron-elektron yang bergerak bebas di dalam kristal logam memiliki energi kinetik. Jika dipanaskan,
elektron-elektron akan memperoleh energi kinetik yang cukup untuk dapat bergerak/bervibrasi dengan cepat.
Dalam pergerakannya, elektron-elektron tersebut akan bertumbukkan dengan elektron-elektron lainnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya transfer energi dari bagian bersuhu tingi ke bagian bersuhu rendah.

Mempunyai permukaan yang mengkilap


Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas. Sewaktu cahaya jatuh pada permukaan logam, maka
elektron-elektron bebas akan menyerap energi cahaya tersebut. Elektron-elektron akan melepas kembali energi
tersebut dalam bentuk radiasi elektromagnetik dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi cahaya awal. Oleh
karena frekuensinya sama, maka kita melihatnyta sebagai pantulan cahaya yang datang. Pantulan cahaya
tersebut memberikan permukaan logam tampak mengkilap.

SOAL = Dalam kelompok berempat, carilah di internet tentang ikatan logam, kemudian diskusikan dan
jelaskan di depan kelas.

29

Anda mungkin juga menyukai