Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


DUNIA USHA DUNIA INDUSTRI

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 SAYUNG
Jl Raya Semarang-Demak Km 14, Sayung, Demak Kode Pos 59563
Telepon 024-6514180 Faksimile 024-6514180 Surat Elektronik
smk_sayung@yahoo.com
Kata Pengantar

Dunia usaha / dunia industri disusun dengan maksud untuk menjadikan pedoman bagi
guru, instruktur dan paserta pelatihan dalam melaksanakan Program Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) di dunia usaha/dunia industri atau instansi pasangan.
Buku panduan ini disusun mengacu pada Kurikulum dan petunjuk pelaksanaan Prakerin
pada Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Harapan kami dengan adanya buku panduan ini kerjasama antara sekolah dengan Institusi
Pasangan ( dunia usaha/ dunia industri ) dapat ditingkatkan.
Disamping itu buku panduan ini diharapkan dapat membantu sekolah dan Institusi
Pasangan ( dunia usaha / dunia industri ) dalam menyusun program pelatihan serta membantu
sekolah memberikan layanan bimbingan belajar melalui bekerja langsung, sehingga pelaksanaan
pelatihan didunia usaha / dunia industri dapat berjalan dengan efektif dan efisien seperti yang
diharapkan.
Kami berharap semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat bagi yang
berkepentingan.

Demak, Oktober 2019


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 1

BAB II PEMBELAJARAN / PELATIHAN DI INSTITUSI PASANGAN 3


( DUNIA KERJA )

BAB III PROFIL KOMPETENSI TAMATAN 5

BAB IV SISTEM BIMBINGAN 9

BAB V PENILAIAN / EVALUASI 11

BAB VI PELAPORAN 15

BAB VII TATA TERTIB 17

BAB VIII PENUTUP 22


BAB I
PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

A. Pengertian Praktik Kerja Industri ( Prakerin )


Prakerin merupakan bagian dari program bersama antara SMK dan Industri yang
dilaksanakan di dunia usaha/ dunia industri.
Program yang dilaksanakan di industri / perusahaan, meliputi :
1. Praktik dasar kejuruan dapat dilaksanakan di industri apabila industri pasangan memiliki
fasilitas pelatihan di industrinya.
2. Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk “on the job training”
berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi
3. Pengaturan program a dan b harus disepakati pada awal program oleh kedua belah pihak.
B. Landasan
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP No. 19 Tahun 2005 yang terakhir diubah dengan PP No. 13 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. PP RI No. 17 Tahun 2010 yang telah diubah dengan PP RI No. 66 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. PP RI No. 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri
5. Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
6. Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
7. Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
8. Permen Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match
dengan Industri.
9. Permen Tenaga Kerja Nomor 36 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan pemaganagan di
Dalam Negeri
10. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud No.
4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
11. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud No.
130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.
12. Surat keputusan Kepala SMK N 1 Sayung tentang Susunan Panitia Prakerin SMK N 1
Sayung
C. Tujuan
Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) antara lain sebagai berikut:
1. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK
dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang memadukan secara sistematis dan sistemik program
pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan keahlian di dunia kerja
(DU/DI).
2. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan di
sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksanakan di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di masing-masing pihak.
3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses
dan hasil kerja.
4. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja
dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.

D. Pelaksanaan
1. Kegiatan pendidikan dan pelatihan di SMK dilaksankan di dua tempat yaitu sekolah dan
dunia industri.
2. Program Prakerin dirancang dalam satu kesatuan utuh untuk satuan program diklat yang
disusun dan ditetapkan bersama oleh SMK dan Institusi Pasangan dibawah koordinasi
sekolah.
3. Program diklat memuat seluruh bagian program pembelajaran (program normatif, adaptif,
dan produktif) yang akan dilaksanakan di institusi pasangan/ dunia kerja.
4. Keseluruhan program yang telah disepakati pada dasarnya menjadi tanggungjawab
bersama antara SMK, institusi pasangan dan majelis.
BAB II
PEMBELAJARAN / PELATIHAN DI INSTITUSI PASANGAN
( DUNIA KERJA)

A. Pengertian
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta mengalami proses
belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya
B. Tujuan
Penyelenggaraan Prakerin bertujuan untuk:
1. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK
dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang memadukan secara sistematis dan sistemik program
pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan keahlian di dunia kerja
(DU/DI).
2. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan di
sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksanakan di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di masing-masing pihak.
3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses
dan hasil kerja.
4. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja
dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
C. Pelaksanaan
Pembelajaran didunia kerja adalah bagian integral dari program diklat secara menyeluruh,
karena itu materi yang dipelajari dan kompetensi yang dilatihkan harus jelas kaitannya dengan
profil kompetensi tamatan yang ditetapkan.
Mengingat iklim kerja yang ada di SMK berbeda dengan yang terjadi di dunia kerja maka,
sekolah menyiapkan peserta sesuai dengan karakteristik dan tuntutan dunia kerja tempat berlatih.
Sebelum peserta diterjunkan untuk belajar di dunia kerja, sekolah bersama institusi pasangan
mengadakan pembekalan bagi peserta yang meliputi :
1. Pemahaman tentang program pelatihan yang akan diikuti.
2. Pemahaman peraturan ketenagakerjaan secara umum dan tata tertib (disiplin) pekerja
ditempat mereka akan bekerja
D. Orientasi tempat bekerja.
1. Peserta yang ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan program yang telah
disepakati.
2. Sejauh berkaitan dengan misi program peserta dapat diperlakukan sebagaimana layaknya
pekerja pada umumnya.
3. Peserta dapat diberi pekerjaan lain sejauh tidak mengganggu program yang telah
ditentukan.
4. Segala sesuatu yang menyangkut peraturan dan tata tertib, disiplin pekerja di institusi
pasangan dunia kerja dapat dilakukan terhadap peserta sejauh berkaitan dengan misi
program.
5. Peserta pelatihan adalah Kelas XI
BAB III
PROFIL KOMPETENSI TAMATAN

Tamatan Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan/Teknik Sepeda Motor/Rekayasa


Perangkat Lunak/Tata Busana/Jasa Boga *) dapat menampilkan diri sebagai manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan
rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta mempunyai tanggungjawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Kompetensi produktif tamatan Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan/Teknik Bisnis
Sepeda Motor/Rekayasa Perangkat Lunak/Tata Busana/Jasa Boga *) SMK Negeri 1 Sayung
adalah seperti tercantum pada profil kompetensi tamatan sebagai berikut :
A. PROFIL KEMAMPUAN SISWA SESUAI KOMPETENSI MASING-MASING
1. Profil Kemampuan Siswa Kompetensi Rekayasa Perangkat Lunak
Siswa yang mengikuti Praktek Kerja Industri diharapkan mampu :
Sesuai Kompetensi Dasar Kejuruan
MAPEL : Pemodelan Perangkat Lunak
KOMPETENSI DASAR

4.1 Mempresentasikan konsep pemodelan berorientasi objek


4.2 Mempresentasikan kebutuhan sistem berorientasi objek
4.3 Membuat alur kerja system berorientasi objek
4.4 Membuat model system berorientasi objek menggunakan perangkat lunak
4.5 Membuat relasi antar kelas sistem berorientasi objek
4.6 Membuat interaksi antar objek dalam sistem berorientasi objek
4.7 Membuat struktur komponen dalam sistem berorientasi objek
4.8 Membuat dokumen pengembangan aplikasi berorientasi objek
4.9 Mengkaji dokumen metadata dan mekanisme implementasinya
4.10 Mengelola rancangan sistem aplikasi yang menggunakan dokumen meta-data terhadap
berbagai macam perangkat

MAPEL : Basis Data


KOMPETENSI DASAR
4.1 Mempresentasikan struktur hirarki basis data
4.2 Mempresentasikan hubungan keterkaitan antar data dalam diagram ERD
4.3 Membuat perancangan sistem basis data menggunakan teknik normalisasi data
4.4 Membuat kelompok perintah yang termasuk dalam DDL, DML dan DCL dalam basis data
4.5 Mempresentasikan tipe data pada basis data
4.6 Membuat record, table dan field
4.7 Membuat kode SQL dasar untuk mengelola tabel dalam basis data.
4.8 Membuat kode SQL dasar untuk memanipulasi tabel dalam basis data.
4.9 Membuat perintah fungsi agregasi dalam basis data.
4.10 Membuat perintah SQL untuk mengakses multi table
4.11 Membuat perintah SQL bertingkat dalam memanipulasi basis data
4.12 Membuat perintah SQL pada sistem basis data client-server
4.13 Mempresetasikan arsitektur RDBMS
4.14 Membuat basis data pada RDBMS
4.15 Membuat struktur penyimpanan pada RDBMS
4.16 Membuat koneksi pengendalian server melalui client-server pada RDBMS
4.17 Merevisi sistem pengamanan basis data pada RDBMS
4.18 Membuat replikasi basis data
MAPEL : Pemrograman Berorientasi Obyek
KOMPETENSI DASAR
4.1 Mempresentasikan konsep pemrograman berorientasi objek
4.2 Membuat kode program dasar dan aturan pemrograman berorientasi objek
4.3 Membuat class, method dan object
4.4 Membuat kode program enkapsulasi dalam melindungi data dan informasi
4.5 Membuat hubungan antara class dengan pola pewarisan
4.6 Membuat kode program sesuai konsep polymorphism dengan overloading dan overriding
4.7 Membuat aplikasi melalui pengelompokan class dalam package
4.8 Membuat rancangan aplikasi dengan interface
4.9 Menggunakan class library dalam memecahkan masalah
4.10 Memodifikasi kode program untuk penanganan kesalahan dalam program
4.11 Membuat kode program untuk mengolah data bentuk string
4.12 Membuat kode program collection sebagai penyimpan data
4.13 Membuat kode program untuk operasi file dan operasi Input Output
4.14 Membuat instruksi - instruksi thread
4.15 Membuat kode program untuk antar muka atau User Interface (UI)
4.16 Membuat konektifitas basis Data
4.17 Mendesain User Interface menggunakan library
4.18 Membuat aplikasi yang dapat menampilkan gambar, audio dan video
4.19 Mempresentasikan Model View Controller (MVC) dalam pemrograman berorientasi objek
4.20 Membuat aplikasi dengan Model View Controller (MVC) dengan hasil final (meta-data)

MAPEL : Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak


KOMPETENSI DASAR

4.1 Mempresentasikan pelbagai teknologi pengembangan aplikasi web


4.2 Membuat kode html untuk menampilkan teks dalam format tertentu pada halaman web
4.3 Membuat kode html untuk menampilkan tabel pada halaman web
4.4 Membuat kode html untuk menampilkan tampilan format multimedia pada halaman
web
4.5 Membuat kode html untuk menampilkan format kaitan pada halaman web
4.6 Membuat kode html untuk menampilkan formulir pada halaman web
4.7 Membuat kode html untuk menampilkan style tertentu pada halaman web
4.8 Mempresentasikan client side scripting dalam pemrograman web
4.9 Membuat halaman web interaktif menggunakan client side scripting
4.10 Mempresentasikan teknologi aplikasi web server
4.11 Membuat kode program pada server side scripting
4.12 Membuat struktur kendali program
4.13 Membuat kode fungsi dalam program
4.14 Menggunakan library standar dalam program
4.15 Memodifikasi aplikasi interaktif pada web
4.16 Membuat kode program untuk operasi file
4.17 Melakukan perbaikan penanganan kesalahan pada program
4.18 Membuat user interface basis data pada halaman web
4.19 Membuat aplikasi web stateful
4.20 Merevisi pengamanan data pada aplikasi web
4.21 Membangun aplikasi sistem informasi web
4.22 Membuat aplikasi web pada web hosting
4.23 Membuat aplikasi web menggunakan Model View Controler (MVC)
4.24 Membuat aplikasi web menggunakan teknologi framework
4.25 Mempresentasikan teknologi pengembangan aplikasi mobile
4.26 Membuat desain aplikasi berbasis mobile
4.27 Membuat desain aplikasi multi window
4.28 Membuat kode program dalam aplikasi
4.29 Membuat antar muka input user pada aplikasi
4.30 Membuat desain aplikasi lanjutan
4.31 Membuat pengolahan basis data mobile
4.32 Memodifikasi aplikasi mobile menggunakan library
4.33 Membuat koneksifitas aplikasi mobile dengan web

Catatan: *) disesuaikan dengan kompetensi yang ada di Du Di


BAB IV
SISTEM BIMBINGAN

A. Instruktur /Pembimbing
Instruktur / Pembimbing yang dimaksud adalah tenaga kependidikan di SMK atau tenaga
pembimbing di dunia usaha, serta kelayakan professional untuk membimbing kegiatan belajar
peserta, baik di sekolah maupun di dunia industri.

B. Tugas Instruktur DuDi


Tugas Instruktur
1. Mengkoordinasikan peserta pelatihan sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan dengan
memberikan penjelasan tentang :
a. Sifat dan etos kerja sebagai pekerja.
b. Tata tertib dan peraturan yang berlaku ditempat kerja.
c. Spesifikasi bidang kerja yang dilakukan.
d. Peralatan media keselamatan kerja yang digunakan.
e. Memperkenalkan lingkungan kerja.
2. Menyusun program pelatihan bagi peserta prakerin
a. Program pelatihan tersebut berisi antara lain :
b. Standar keahlian yang harus dikuasai peserta.
c. Jenis-jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh peserta.
d. Jadwal pekerjaan peserta.
e. Rencana pembimbingan.
f. Penilaian proses dan hasil pekerjaan peserta.
3. Melaksanakan pelatihan dan bimbingan bagi peserta pelatihan.
4. Melakukan penilaian secara kontinyu terhadap setiap kegiatan baik yang menyangkut aspek
teknis maupun non teknis, pada waktu melaksanakan pekerjaan yang dituangkan dalam
laporan pembimbing.
5. Memberikan dorongan kepada peserta pelatihan agar selalu aktif dan tekun serta antusias
dalam mengikuti atau melaksanakan program pelatihan.
6. Memberikan peringatan atau hukuman kepada peserta pelatihan sesuai dengan sifat
pelanggan dan ketentuan yang berlaku di dunia usaha / dunia industri.
7. Mengisi buku laporan pembimbing.

C. Prinsip-prinsip Pembimbingan
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Bimbingan harus dapat dilaksanakan secara terus-menerus atau berkelanjutan sejalan dengan
program pelatihan.
2. Peserta pelatihan harus diperlakukan tidak hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek.
BAB V
PENILAIAN / EVALUASI

A. Pengertian
Evaluasi peserta adalah suatu proses penilaian terhadap kegiatan dan hasil belajar peserta,
meliputi pengukuran, analisa dan penafsiran hasil pengukuran serta pemberian nilai terhadap
tingkat penguasaan hasil belajar yang dicapai.

B. Tujuan
Evaluasi peserta pelatihan memiliki tujuan :
1. Untuk mengetahui sejauh mana telah terjadi kemajuan hasil belajar pada diri peserta sebagai
bahan pertimbangan dalam menetapkan pembinaan selanjutnya.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta sebagai bahan pertimbangan dalam
menetapkan apakah yang bersangkutan berhasil (lulus) atau tidak.
3. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta terhadap kompetensi suatu keahlian tertentu
sesuai dengan yang dipersyaratkan dunia kerja.

C. Penilaian
Selama peserta diklat mengikuti atau melaksanakan program pelatihan di dunia usaha/ dunia
industri, penilaian sepenuhnya menjadi wewenang dunia usaha / dunia industri.

D. Aspek yang dinilai


Aspek yang dinilai dalam pelaksanaan pekerjaan di dunia usaha / dunia industri meliputi :
1. Aspek Teknis
Aspek teknis dimaksudkan adalah tingkat penguasaan keterampilan peserta pelatihan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
2. Aspek Non Teknis/Umum
Aspek non teknis dimaksudkan adalah sikap dan perilaku peserta pelatihan selama di tempat
kerja yang menyangkut antara lain displin, motivasi, kesiagaan, inisiatif, tanggungjawab,
kepribadian, penampilan, keramahtamahan, kerjasama, dan sebagainya.

E. Kriteria Penilaian
Penilaian peserta pelatihan di dunia usaha / dunia industri didasarkan atas kriteria standar
yang sudah berlaku dalam menilai di dunia usaha dan dunia industri masing-masing.
F. Petunjuk Penilaian
Untuk mengevaluasi keberhasilan peserta pelatihan (siswa) pada pelaksaan Prakerin di dunia
usaha/ dunia industri digunakan kriteria dan skala nilai sebagai berikut :

1. Aspek Teknis
Range Kualifikasi Indikator
Nilai
Menyelesaikan semua tugas yang dibebankan, dapat
86 – 100 Baik sekali dikerjakan dengan baik, dengan hasil sempurna. Mutu
paling tinggi dalam standar industri.
Menyelesaikan semua tugas yang dibebankan,
70 – 85 Baik dilaksanakan dengan benar. Hanya terdapat kesalahan-
kesalahan kecil. Mutu tinggi dalam pekerjaan.
Hanya mencukupi untuk persyaratan minimal yang
60 – 69 Cukup diharapkan dari tenaga kerja atau sesuai dengan standar
rata-rata tenaga kerja yang ada.
Tidak mencukupi untuk persyaratan minimal yang
50 – 59 Kurang
diharapkan dari tenaga kerja.
Kurang Tidak mengerjakan, tidak menghasilkan, tanpa suatu
30 – 49
Sekali nilai, atau tidakl berguna.

2. Aspek non teknis/Umum


Kualifikasi
Aspek yang
No Baik Sekali (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D)
dinilai
86 – 100 70 – 85 60 – 69 50 – 59
1. Disiplin Selalu Pada umumnya Ada kalanya Sering
mentaati mentaati tidak mengabaikan
peraturan peraturan dan melaksanakan ketentuan jam
DU/DI ketentuan jam peraturan dan kerja yang
kerja yang ketentuan jam ditetapkan
ditetapkan DU/DI kerja yang DU/DI
ditetapkan oleh
DU/DI
2. Kerjasama Selalu mampu Pada umum-nya Adakalanya Sering timbul
bekerja sama mampu bekerja timbul konflik konflik dengan
dengan sama dengan dengan pembimbing
pembimbing pembimbing dan pembim-bing atau rekan kerja
dan rekan kerja rekan kerja lain atau rekan lain dalam
lain tanpa tanpa konflik kerja lain melaksana-kan
konflik dalam dalam melaksana- dalam tugas /pekerjaan
melaksana-kan kan tugas melaksana-
tugas/ /pekerjaan kan tugas
pekerjaan /pekerjaan
3. Inisiatif Selalu mencari Pada umumnya Adakalanya Jarang mencari
cara kerja yang mancari kerja mencari cara cara kerja yang
berdayaguna yang berdayaguna kerja yang berdayagu-na
tanpa dan berhasil guna berdayagu-na dan berhasil
menunggu dan berhasil guna
perintah dari guna
atasan.
4. Tanggung Selalu Pada umumnya Adakalanya Sering tidak
jawab menyelesai- menyelesai-kan tidak menyelesai-kan
kan tugas tugas dengan melaksanakan tugas dan sering
dengan sebaik- sebaik-baiknya tugas dan tidak merawat
baiknya dan dan tepat waktu adakalanya tempat kerja dan
tepat waktu dengan merawat tidak merawat alat-alat yang
merawat tempat kerja dan tempat kerja digunakan
tempat kerja alat-alat yang dan alat-alat
dan alat-alat digunakan yang
yang digunakan
digunakan
5. Kebersihan Selalu Pada umumnya Adakalanya Sering tidak
membersih- membersih-kan tidak membersih-kan
kan alat tempat alat dan tempat membersihkan alat dan tempat
kerja sebelum kerja sebelum dan alat dan tempat kerja sebelum
dan sesudah sesudah bekerja kerja sebelum dan sesudah
bekerja sesuai sesuai dengan dan sesudah bekerja.
dengan aspek aspek bekerja sesuai
keselamatan keselamatan kerja dengan aspek
kerja keselamat-an
kerja
BAB VI
PELAPORAN

A. Laporan Peserta Pelatihan


Peserta pelatihan wajib menyusun laporan kegiatan pelatihan di dunia usaha / dunia industri
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Isi Laporan meliputi :
a. halaman judul
berisi judul laporan dan nama penyusun.
b. Halaman pengesahan yang ditandatangani siswa, pembimbing sekolah dan
pembimbing DU/DI
c. Jurnal kegiatan seperti format terlampir yang di tanda tangani oleh pembimbing baik
sekolah maupun di dunia usaha/dunia industri.
d. Program pelatihan
2. Satu minggu setelah kegiatan berakhir di kumpulkan
3. Laporan dijilid

B. Laporan Pembimbing Dunia Usaha / Dunia Industri


1. Pada akhir kegiatan pembimbing dari dunia usaha/dunia industri menyerahkan buku
laporan pembimbing yang sudah diisi kepada pembimbing sekolah.
2. Demi kesempurnaan pelaksanaan pelatihan pembimbing di dunia usaha/industri
diharapkan mengisi angket sesuai dengan kondisi sebenarnya dan diserahkan kembali
ke sekolah melalui guru pembimbing.

C. Laporan Pembimbing Sekolah


Laporan selesai melaksanakan pemantauan, pembimbing sekolah (guru) wajib
melaporkan hasil pantauannya kepada kepala sekolah, sedang pembimbing dari industri
melaporkan hasil penilaian sebagai bahan untuk mengeluarkan sertifikat prakerin
BAB VII
TATA TERTIB

A. Hak Peserta
1. Mengikuti program Prakerin
2. Mendapat perlakuan yang sesuai dengan bidang / program keahlian.
3. Memperoleh kesempatan melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya.
4. Memperoleh penilaian penghargaan atas hasil praktiknya.

B. Kewajiban Peserta
1. Mematuhi peraturan yang berlaku atau ditetapkan oleh instansi pasangan (tempat pelatihan).
2. Memperhatikan dan melaksanakan aturan keselamatan kerja yang diperlukan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Menghormati instruktur.
4. Berada di tempat kerja pelatihan 15 menit sebelum pelatihan dimulai.
5. Berlaku sopan dan santun serta bekerja jujur, bertanggung jawab berinisiatif dan kreatif
terhadap tugas-tugas yang diberikan dalam pelatihan kerja.
6. Mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan.
7. Memberikan salam pada waktu datang dan mohon diri waktu pulang / meninggalkan tempat
kerja.
8. Memberitahu pimpinan unit / pembimbing apabila berhalangan hadir atau bermaksud
meninggalkan tempat pelatihan kerja, dengan diketahui pihak sekolah.
9. Membicarakan dengan segera kepada guru pembimbing, ketua kelompok instruktur apabila
menemui kesulitan dalam melaksanakan pelatihan.
10. Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang apabila terjadi kerusakan atau
salah mengambil bahan / alat.
11. Ikut memelihara sarana, prasarana pelatihan, kebersihan, ketertiban dan keamanan di tempat
pelatihan.
DAFTAR PENILAIAN PRAKERIN

Nama Peserta : ……………………………………………………………


Industri : ……………………………………………………………
Departemen / Sie : ……………………………………………………………
Periode : ……………………………………………………………
Tingkat keberhasilan Trainee ditetapkan dengan huruf (A) sampai dengan huruf (D) dengan
ketentuan sebagai berikut :
A = Baik sekali ( 86 – 100 ) D = Kurang ( 50 – 59 )
B = Baik ( 70 – 85 )
C = Cukup ( 60 – 69 )
Penilaian dengan mencantumkan tanda (  ) pada kolom yang tersedia :
LEMBAR PENILAIAN
A. KOMPETENSI KEAHLIAN
PENILAIAN
VOLUME
NO KOMPETENSI
PRAKTEK TIDAK
KOMPETEN
KOMPETEN
1

10

11

12

13

14

15

16

17
18

19

20

B. ASPEK NON TEHNIS / UMUM


NO ASPEK PENILAIAN Nilai Huruf Ket
1 Kedisiplinan
2 Kerjasama
3 Inisiatif
4 Tanggungjawab
5 Kebersihan
6 Sikap

C. ASPEK TEHNIS
NO ASPEK PENILAIAN Nilai Huruf Ket
1 Persiapan Kerja
2 Pelaksanaan Praktek
3 Ketelitian dalam Praktek
4 Ketuntasan dalam Praktek
5 Keselamatan Kerja

Keterangan :
A = Baik sekali ( 86 – 100 )
B = Baik ( 70 – 85 )
C = Cukup ( 60 – 69 )
D = Kurang ( 50 – 59 )
E = Kurang Sekali ( 30 – 49 )

…………,…………………. 2018

Mengetahui
Pimpinan / Manager Pembimbing / Instruktur

____________________ ___________________

Diisi oleh pembimbing/instruktur DU/DI


CATATAN : ( Hal yang positif / negative dari Peserta selama praktek )
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
BAB VIII
PENUTUP

Demikianlah Buku Panduan Prakerin Dunia Usaha dan Dunia Industri SMK Negeri 1
Sayung ini disusun untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri
tahun pelajaran 2019/ 2020 . Diharapkan kepada seluruh stakeholder, sekolah dan Dunia Usaha
dan Dunia Industri bisa melaksanakan seluruh kegiatan yang sudah diprogramkan.
Perbaikan dan perbaikan adalah hal yang mutlak diperlukan dalam melanjutkan program ini
kedepan. Semoga apa yang kita rencanakan dan apa yang kita kerjakan senantiasa mendapat
Ridho dan pertolongan dari Allah SWT. Amin ya Rabbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai