Anda di halaman 1dari 8

Nama pemain :

1. Afrida Bliskis Sibuea sebagai ibu

2. Alvin sebagai hakim

3. Ayu Sutantri sebagai pengacara

4. Dhelvia Falufy Nasution sebagai anak

5. Endah Oktarina Asri sebagai narator

6. Endang Permata Sari sebagai dokter gigi

7. Friska heppy junita zendrato sebagai asisten dokter

KELALAIAN SEORANG DOKTER GIGI


Disuatu hari salah satu dokter gigi yang bernama dokter Endang,
dia berniat membuka klinik disuatu daerah,setelah keinginannya
tercapai ia pun mengabdikan diri sebagai dokter gigi di klinik yang ia
dirikan tersebut. Hari demi hari berjalan seperti biasanya,tetapi pada
suatu hari datanglah seorang ibu dengan anaknya yang akan mencabut
gigi anaknya.

ibu : permisi dok,…

Asisten dokter :ia bu,ada yang bisa kami bantu?

Ibu :gini sus,anak saya giginya sakit,jadi solusinya


gimana?
Asisten dokter : baik bu,saya akan panggilkan dokternya silahkan
tunggu bentar ya bu (sambil bergegas memanggil
dokter)
Asisten dokter : permisi dok,ada pasien yang ingin memeriksakan
giginya dok.

Dokter : Baiklah suruh dia masuk keruangan saya sekarang.

Asisten dokter : baik dok (sambil keluar dari ruangan dan


memanggil ibu itu)

Asiten dokter : bu silahkan masuk keruangan

Ibu :terimakasi (sambil memasuki ruangan dokter


bersama anaknya)

Ibu :permisi dok,…

Dokter :ia bu,ada yang bias saya bantu?

Ibu : jadi gini dok,gigi anak saya sakit.


Dokter :baik bu,saya akan memeriksanya terlebih dahulu
(sambil memeriksa anaknya)

Lalu anaknya berbaring dan di periksa dokter Endang. Setelah di


periksa dokter memberitahu kepada ibu tentang sakit gigi anaknya.
Dokter : gini bu, ini saya kasih obat terlebih dahulu, jika
obat ini habis dan tidak ada perubahan datang kemari
lagi ya bu.

Ibu : baik dok, saya permisi dulu dok terimakasih.

Setelah beberapa hari, ibu dan anaknya kembali ke klinik


dokter. Endang.
Ibu : siang dok, saya yang kemarin berobat di sini, obat
nya yang dokter kasih kemarin sudah habis tetapi
gigi anak saya tetap sakit.

Dokter : oh ya bu, saya lihat dulu ya ( dokter pun bertanya


kepada anaknya )

Dokter : apa yang kamu rasakan cantik ?


Anak : dok gigi saya nyeri di bagian belakang, pada saat
menguyak dia terasa nyeri dok

Dokter : oh kamu sering makan coklat ya ?

Anak : hehehe ya dok

Dokter : yaudah, sini biar saya periksa dulu

Setelah pemeriksaan di lakukan, dokter pun berkata kepada ibu


sang anak.

Dokter : maaf bu sebelumnya gigi anak ibu ini harus di


cabut, jika tidak akan terjadi pembusukan pada
giginya.

Ibu : jadi dok jika gigi anak saya di cabut tidak apa apa
kan dok ?
Dokter : tenang bu saya akan melakukan yang terbaik untuk
anak ibu

Ibu : iya dok saya percaya kan semua nya kepada dokter
Lalu pencabutan giginya pun di lakukan, setelah pencabutan.
dilakukan ibu dan anaknya kembali ke rumah.
Keesokan paginya ibu nya kaget melihat pipi
anaknya yang bengkak.

Anak : ma gigi dhelvia sakit banget

Ibu : ya allah nak, kamu kenapa ?


Kok pipi kamu bias bengkak begini ( dengan nada
khawatir )

Anak : dhelvia tidak tau ma ( sambil menangis )

Ibu : yaudh kita kembali ke klinik dokter endang saja.

Sesampainya ke klinik dokter endang.

Ibu : dok dok (dengan panik)

Asisten dokter : ada apa bu ada yang bisa saya bantu ?

Ibu : dokter endang mana ?


Asisten dokter : oh bentar ya bu biar saya panggil kan (lalu asisten
dokter pun pergi keruangan dokter endang )

Asisten dokter : permisi dok, ada pasien yang kemarin datang lagi
dok

Dokter : yaudah suruh saja ibu itu masuk saya akan ke sana

Lalu asisten dokter pun kembali dan mempersilahkan ibu dan


anaknya masuk sambil menunggu dokter endang
datang.
Dokter : oh ibu, ada apa ya bu ?

Ibu : gimana nya dok, pipi anak saya kok bias bengkak
begini, dokter apakan anak saya bias seperti ini (
dengan nada marah )

Dokter : bentar bu biar saya periksa terlebih dahulu ( lalu


sang anak pun di periksa dokter endang )
Dokter : mohon maaf bu ternyata saya salah cabut gigi anak
ibu, anak ibu ini harus di periksa lebih lanjut tetapi
karena peralatan di sini tidak lengkap saya akan buat
surat rujukan ke rumah sakit ya bu

Ibu : loh kok gitu jadi gimana dong nasib anak saya kok
dokter lepas tanggung jawab

Dokter : bukan saya tidak bertanggung jawab bu tetapi


karena peralatan yang saya miliki tidak lengkap bu,
saya mohon maaf sebelumnya bu.

Ibu : oh tidak bias gitu dok, jika peralatan dokter tidak


lengkap kenapa dokter buka klinik. Saya tidak terima
ini dok hal ini dapat membahaya kan nyawa anak
saya, mau tidak mau saya akan bawa ke rana hukum.

Sambil memegang tangan anaknya ibu itu pun pergi dari klinik.
Sesampainya di rumah ibu menelpon pengacara.

Pengacara : halo ini dengan siapa ?


Ibu : saya ibu afrida, saya ingin ibu ayu membantu saya
sebagai pengacara saya
Pengacara : oh iya bu, kalau begitu bisa kita ketemu besok bu
untuk membicarakan masalah ibu ?

Ibu : baik bu

Keesokan hari nya ibu afrida sudah menunggu pengacaranya di


sebuah café.

Pengacara : permisi bu, dengan ibu afrida ?

Ibu : iya bu ( sambil berdiri dan bersalaman dengan


pengacara tersebut )

Pengacara : gimana inti masalah ibu, bisa ibu ceritakan ?

Ibu : jadi gini bu ayu, kemarin kan anak saya giginya lagi
sakit terus saya membawanya ke klinik dokter yang
berada dekat rumah saya dan waktu itu gigi anak
saya salah mencabutnya jadi nya gigi anak saya
bengkak. Hal itu lah yang membuat saya tidak terima
bu.

Pengacara : oke lah bu besok kita ke kantor pengadilan


membuat berita.

Keesokan harinya ibu afrida dan pengacaranya tersebut datang


ke pangadilan untuk melaporkan dokter endang. Setelah membuat
laporan ke kantor pengadilan surat panggilan dari kantor pangadilan
pun datang ke rumah dokter endang dan pada akhirnya dokter endang
datang ke pengadilan.

Hakim : kepada penuntut, silahkan berikan aspirasinya


Pengacara :terima kasih yang mulia, jadi gini yang mulia ibu
afrida tidak terima atas kelalaian dokter endang
dalam menangani pasiennya sehingga
mengakibatkan bengkak di giginya dan dokter
endang melepaskan tanggung jawabnya dan di
suruhnya ke rumah sakit untuk melakukan
pemeriksaan lebih lanjut.
Hakim :baiklah kepada tertuntut silahkan berikan alas an
anda

Dokter :terima kasih yang mulia saya bukan melepaskan


tanggung jawab saya tetapi karena peralatan di klinik
saya tidak memadai jadinya saya membuat rujukan
tersubut. Dan soal salah mencabut gigi itu saya
mohon maaf atas kelalaian saya.

Ibu :(sambil berdiri dengan nada yang keras ) loh jika ibu
tidak memiliki peralatan tidak lengkap kenapa ibu
membuka klinik bu, dan ibu juga dapat
membahayakan nyawa orang bu.

Hakim : tenang dulu bu, kita bias bicara kan solusinya.


Ibu : saya tidak terima hal itu yang mulia. Saya di sini
butuh keadilan.

Hakim : baik bu.

Setelah melakukan pertimbangan hakim dan staf hakim pun


mengambil keputusan

Hakim : setelah kami melakukan pertimbangan kami


memutuskan untuk mempenjarakan ibu endang atas
kelelaian nya dalam menangani pasien nya ibu
endang di tahan selama 1 tahun penjara dan denda
sebesar 10 juta rupiah ( sambil mengetok palunya
dan berakhirnya siding tersebut ).

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen13 halaman
    Tugas 1
    Afrida Bliskis Sibuea
    Belum ada peringkat
  • Alat Prosthodonti
    Alat Prosthodonti
    Dokumen11 halaman
    Alat Prosthodonti
    Afrida Bliskis Sibuea
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen14 halaman
    Tugas
    Afrida Bliskis Sibuea
    Belum ada peringkat
  • IKM
    IKM
    Dokumen28 halaman
    IKM
    Afrida Bliskis Sibuea
    Belum ada peringkat