Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 6

AFRIDA BLISKIS SIBUEA


ENDANG PERMATA SARI
SALSABILLA PUTRI
SERLINA
TIARA ARDANA PUTRI
KONSEP
EPIDEMIOLOGI
A. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI

 * Bahasa yunani, Epi : pada

Demos : penduduk

Logos : ilmu

 * Ilmu yang mempelajari penyebaran-penyebaran dan faktor -

faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia


( Mac Mahon dan Pugh, 1970).
* Ilmu yang mempelajari jadinya dan distribusi keadaan dan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk
(Orman,1974).

*Ilmu tentang distribusi determinan determinan dari keadaan atau


kejadian yang berhubungan dengan kesehatan, serta penerapan
ilmu ini guna mengendalikan masalah kesehatan ( Last, 1998).
Ukuran-Ukuran Epidemiologi

A. A. Ratio

Perbandingan dua bilangan yang tidak saling bergantung.


Ratio juga digunakan untuk menyatakan kebesaran kejadiannya.

Rumus :

𝑥
.k
𝑦
Contoh Soal :

Sex Ratio DKI Jakarta:

Jika laki laki ada 40 orang dan perempuan

60 orang

Maka Rationya = 1 : 1,5.


B. Proposi

Perbandingan yang pembilangannya merupakan


bagian dari penyebut. Proposi juga digunakan untuk melihat
komposisi suatu variabel dalam populasi.

Rumus :
𝑥
.K
(𝑥 + 𝑦)
Contoh soal :

Proposi penduduk wanita dan laki laki:

Jika penduduk wanita 30 orang dan

Penduduk laki laki 50 orang

Maka proposi penduduk wanita = 37,5 %

Sedangkan proposi penduduk laki laki = 62,5 %


C. Rate

Perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk


yang mempunyai resiko dalam kejadian tersebut. Rate juga
digunakan untuk menyatukan dinamika dan kecepatan kejadian
tertentu dalam masyarakat.

Rumus:

𝑥
.K
𝑦
Contoh soal :

Dikecamatan X dengan jumlah penduduk


Tanggal 1 juli 2009 sebanyak 500 orang balita, dimana
seluruh balita tersebut beresiko atau rentan terhadap
penyakit campak. Ditemukan laporan penderita baru dari
puskesmas kecamatan X sebagai berikut :
Bulan januari 10 orang
Maret 15 orang
Juni 8 orang
September 12 orang, dan
Desember 20 orang.
Maka Ratenya ialah :

(10+15+8+12+20)/500 X 100%

= 13% atau 13 kasus per 100

penduduk balita.
A. Incidence Rate (Angka Insidensi)

Incidence rate (angka insidensi) adalah jumlah kasus baru penyakit


tertentu yang terjadi di kalangan penduduk pada suatu jangka waktu
tertentu.

Rumus:
𝑥
.k
𝑦

Ket : x = jumlah kasus baru selama periode tertentu

y = populasi yang punya resiko

k = kostanta
Contoh soal

Dikecamatan X dengan jumlah penduduk tanggal 1 juli 2009


sebanyak 500 orang balita, dimana seluruh balita tersebut beresiko atau
rentan terhadap penyakit campak. Di temukan laporan penderita baru dari
puskesmas kecamatan X sebagai berikut : bulan januari 10 orang, maret 15
orang, juni 8 orang, september 12 orang, dan desember 20 orang.

Maka insidencenya adalah :

Insidence rate = (10+15+8+12+20) / 500 X 100

= 13 % atau 13 per 100


B. Attack Rate (Angka Serangan)

Insidence rate dalam hubungannya dengan waktu tertentu seperti bulan,


tahun dan seterusnya perlu diperhatikan. Angka serangan adalah jumlah
penderita baru suatu penyakit yang di temukan pada satu saat tertentu
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang terkena penyakit pada saat yang
sama dalam pesen atau permil.

Rumus :

𝑥
.k
𝑦

Keterangan : x = Jumlah kasus selama epidemic

y = Populasi yang mempunyai resiko

k = Konstanta
Contoh Soal :

Terdapat 100 orang siswa disekolah dasar Z, dimana secara


tiba-tiba 20 orang diantaranya menderita keracunan setelah
jajan bakso di pinggir kali. Maka angka serangannya adalah :

Attack Rate = 20/100 X 100

= 20% atau 20 kasus per 100 siswa.


C. Sekunder Attack Rate (Angka Serangan Sekunder)

Sekunder Attack Rate adalah jumlah penderita baru suaru penyakit


yang mendapat serangan kedua dibanding dengan jumlah penduduk
dikurangi jumlah orang yang telah pernah terkena pada serangan pertama
dalam persen atau permil.
𝑥
.k
Rumus
𝑦

Ket : x = Jumlah penderita baru pada serangan kedua


y = Jumlah penduduk yang terkena
k = Konstanta
Contoh Soal :

Terdapat 100 orang siswa di sekolah Z, dimana secara tiba – tiba


20 orang diantaranya menderita keracunan setelah jajan bakso di pinggir
kali. Jika 2 hari kemudian 30 orang siswa lain terkena keracunan, maka
angka serangan sekundernya adalah :

Angka Serangan Sekunder = 100 / 100– 20 X 100

= 37,5 % atau 37,5 kasus per 100 siswa


D. Point prevalence rate

Prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan


baru yang ditemukan pada waktu jangka tertentu disekelompok masyarakat
tertentu
Rumus
𝑥
.k
𝑦

Ket : x = Jumlah kasus penyakit yang ada


y = jumlah penduduk nya
k = Konstanta
Contoh Soal :

Kasus penyakit demam berdarah di kecamatan x pada


waktu dilakukan survei pada juli 2009 adalah 100 orang dari
4000 penduduk dikecamatan tersebut maka point prevalence
rate demam berdarah di kecamatan tersebut adalah :

Point prevalence rate = 100/4000 X 1000

= 25 kasus per 1000


E. Periode prevalence rate

Periode prevalence rate adalah jumlah penderita lama dan baru


suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu jangka tertentu dibagi
dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan dalam persen atau permil.
Rumus
𝑥
.k
𝑦

Ket : x = Jumlah penderita lama dan baru


y = jumlah penduduk nya
k = Konstanta
Contoh soal :

Jumlah penduduk tanggal 1 juli 2008 di daerah margasari


adalah 200.000 orang, menurut laporan puskesmas kecamatan
margasari jumlah penyakit penderita TBC adalah januari 40 kasus
lama, 110 kasus baru, maret 65 kasus lama, 85 kasus baru, september
40 kasus lama, 60 kasus baru dan desember 190 kasus lama dan 210
kasus baru,maka angka prevalensi periode adalah :

Periode Prevalence rate = (40+110) + (65+85) + (15+85) + (40+60)


+ (190+210)/ 200000 X 100 = 0,45 %
F. Crude death rate ( Angka kematian kasar )

Crude death rate adalah jumlah semua kematian yang


ditemukan pada jangka waktu satu tahun dibanding dengan jumlah
penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan dalam persen
dan permil.
Rumus
𝑥
.k
𝑦

Ket : x = Jumlah kematian


y = jumlah penduduk nya
k = Konstanta
Contoh :

Di desa x dilaporkan 50 orang yang meninggal akibat


menderita berbagai penyakit.sedang jumlah penduduk desa
tersebut pada tanggal 1 juli 2002 adalah 20.000 orang,maka
angka kematian kasarnya dalam persen adalah :

Crude death rate = 50/ 20000 X 100 %

= 0,25 %
G. Cause disease spesific death rate ( angka kematian penyebab
khusus )

Cause disease spesific death rate adalah jumlah keseluruhan


kematian karena suatu penyebab khusus dalam satu jangka waktu tertentu
dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan
dalam persen atau permil.

Rumus
𝑥
.k
𝑦

Ket : x = Jumlah kematian penyebab khusus

y = jumlah penduduk nya

k = Konstanta
Contoh Soal :

Pada pertengahan tahun 1998 di kecamatan x jumlah penduduknya


5000. Selama tahun 1998 tersebut terdapat 20 orang yang meninggal dunia
karena DBD. maka kematian akibat DBD adalah

Cause (DBD) specific date rate = 20/5000 X100

= 4 kematian per 1000 penduduk


H. Age specific death rate ( Angka kematian pada umur tertentu )

Age specific death rate adalah jumlah keseluruhan kematian pada umur
tertentu dalam satu jangka waktu tertentu ( satu tahun ) dibagi dengan jumlah
penduduk pada umur yang bersangkutan pada daerah dan tahun yang
bersangkutan dalam persen atau permil.
Rumus
𝑥
.k
𝑦

Ket : x = Jumlah kematian penyebab khusus


y = jumlah penduduk nya
k = Konstanta
Contoh Soal :

Dikecamatan x jumlah penduduk yang berumur 1 – 5


tahun pada pertengahan tahun 1998 adalah 500 orang. Dari
jumlah tersebut selama tahun 1998 meninggal 12 orang. Jadi Age
specific death rate adalah :

Age specific death rate = 12/500 X 1000

= 24 kematian per 1000 penduduk


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai