Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daya beli juga ikut bertambah. Kebiasaan dan gaya hidup juga berubah dalam
waktu yang relatif singkat menuju ke arah semakin mewah dan berlebihan
(Sunastiko, Frieda, & Putra 2013). Pola konsumsi seperti ini terjadi pada
beda, salah satu contohnya yang terjadi pada mahasiswi sekarang ini.
rentan terhadap pengaruh gaya hidup, trend, dan mode yang sedang berlaku.
penting yang mendapatkan perhatian khusus. Salah satu yang cukup menjadi
perhatian utama mahasiswi adalah wajah. Wajah menjadi penentu dasar bagi
persepsi mengenai kecantikan atau kejelekan individu, dan semua persepsi ini
1
2
berlaku pada masa tersebut agar dapat dikatakan cantik. Salah satunya dengan
akhir terentang di usia 18-21 tahun (Mönk, dkk., 2006). Secara ekonomis,
mereka masih harus tergantung selama beberapa tahun sampai pelatihan yang
(sekolah) dan masih bergantung kepada orang tua. Bisa dikatakan secara
finansial mereka masih bergantung kepada orang tua, oleh karena itu
mahasiswi yang masih tergolong dalam kelompok usia remaja ini menjadi
target produsen untuk pemasaran produk skin care. Bagi produsen kelompok
usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial, alasannya antara lain
di kalangan remaja terbilang tinggi. Hal ini dikarenakan remaja mudah tertarik
dan terbujuk pada barang dan jasa yang sedang trend. Selain itu, perilaku
masih berada dalam proses pencarian jati diri dan sangat sensitif terhadap
(Sirgy et al, 2007). Pada masa remaja daya tarik fisik dan penampilan luar
merupakan hal yang penting bagi remaja. Remaja putri sesuai dengan
mereka mudah sekali untuk terkondisi oleh perilaku konsumtif, dalam hal ini
Psikologi Universitas Halu Oleo mereka mengatakan bahwa daya tarik fisik
dan penampilan luar itu sangat penting, apalagi jika mereka menggunakan
produk skin Care wajah hal itu jelas menambah kepercayaan diri mereka dan
Penelitian ini juga dilatar belakangi oleh research gap pada penelitian-
signifikan antara perilaku konsumtif pada produk X dengan Citra Diri remaja
tidak terdapat hubungan antara citra diri dengan perilaku konsumtif remaja
putri. Dengan adanya research gap dari penelitian Ningsih dan bawono (2014)
dan Devya (2015) maka peneliti perlu melanjutkan penelitian kembali dengan
B. Rumusan Masalah
care wajah.
C. Tujuan Penelitian
Psikologi Universitas Halu Oleo yang menggunakan produk skin care wajah.
D. Manfaat Penelitian
bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat yang
dapat diterima.
1) Manfaat teoritis
wajah.
2) Manfaat praktis
a. Bagi Mahasiswa
b. Bagi Peneliti
karya nyata.