Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL KONSELING

“Ketergantungan Bermain Gadget”

Oleh:

FERA ASTRIA LEWA

A1Q1 16 102

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
I. Identitas subjek
Nama :I
Tempat Tanggal Lahir : Kendari, 27 April 2006
Usia : 13 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Siswa
II. Tujuan konseling
Tujuan dari proses konseling ini adalah untuk mencaritahu
permasalahan yang dialami klien, kemudian selanjutnya ditentukan
pendekatan konseling apa yang tepat digunakan untuk menangani klien
sesuai dengan masalahnya. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah
atau solusi awal yang tepat untuk pemberian terapi/intervensi. Dengan
perkataan lain, klien dapat memahami kondisi dirinya sendiri,
lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan
dirinya sehingga klien mampu mengatasinya.
III. Permasalahan
Konseli adalah seorang anak perempuan yang berusia 13 tahun,
konseli ini masih duduk di bangku SMP di salah satu SMP di Kota
Kendari. Konseli ini merupakan anak tunggal dan masih tinggal
bersama orangtuanya. Subjek ini tergolong anak yang cukup kreatif,
tetapi dia selalu menggunakan gadgetnya berlebihan sampai lupa
waktu bahkan sampai dimarahi oleh ibunya. Akibatnya juga dia
sekarang sampai harus menggunakan kacamata karena keseringan
menatap layar hp atau laptop.
Berdasarkan pengakuan subjek, subjek mengakui bahwa dengan
dirinya yang kecanduan menggunakan gadget dia sampai merasa malas
untuk belajar atau sekedar membaca buku, dia lebih tertarik untuk
melakukan aktivitasnya di gadget seperti menggambar, membaca
komik, dan bermain game.

IV. Observasi saat pelaksanaan proses konseling


Berdasarkan hasil pengamatan selama proses konseling, saya
mengetahui bahwa klien saya adalah seseorang yang introvert. Ia
tipikal orang yang agak tertutup, dan tidak begitu banyak bicara
dengan orang lain, namun ia hanya akan menceritakan masalah-
masalahnya kepada orang-orang tertentu saja. Berhubung saya dan
klien sudah saling mengenal sebelumnya, jadi tidak sulit untuk
membangun rapport.
V. Teknik konseling yang digunakan
Setelah mengetahui latar belakang dan permasalahan subjek, maka
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan behavior dengan teknik
reinforcement positif(Corey, 2003), dimana konselor sebelumnya
berdiskusi dan membuat kesepakatan dengan konseli kemudian
mengajarkan atau memberikan pengetahuan bagaimana konseli
mengubah perilaku ketergantungan pada gadgetnya itu dengan
melakukan penjadwalan pemberian reward ketika setiap kali dia
mampu mengurangi waktu menggunakan gadgetnya.
DAFTAR PUSTAKA

Corey, Gerald. (2003). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung:
Refika.

Anda mungkin juga menyukai