Anda di halaman 1dari 18

DASAR DASAR PERBANKAN

A. Sejarah Perkembangan Bank


1. Asal mula kegiatan perbankan
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman
kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke
Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika, dan
Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara
jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.
Jika kita telusuri sejarah dikenalnya kegiatan perbankan dimulai dari jasa
penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja
tempat menukarkan uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin
penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain.
Kegiatan penukaran uang ini sekarang dikenal dengan nama dengan pedagang valuta
asing (money changer).
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya kegiatan operasional perbankan
berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini
kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan
peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat oleh perbankan dipinjamkan
kmebali ke masyarakat yang membutuhkannya.
Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Akibat dari kebutuhan masyarakat
yang akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam , makan peran dunia
perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di
negara maju maupun negara berkembang. Bahkan dewasa ini perkembangan dunia
perbankan semakin pesat dan modern, perbankan semakin mendominasi
perkembangan ekonomi dan bisnis suatu negara. Bahkan aktivitas dan keberadaan
perbankan sangat menentukan kemajuan suatu negara.
2. Sejarah Perbankan
Usaha perbankan itu sendiri baru dimulai dari zaman babylonia kemudian
dilanjutkan ke zaman Yunani kuno dan Romawi. Namun, pada saat itu tugas utama
bank hanyalah sebagai tempat tukar-menukar uang.
Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia, perkembangan perbankan pun
semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak terlepas dari
perkembangan perdagangan. Perkembangan perdagangan semula hanya di daratan
Eropa akhirnya menyebar ke Asia Barat. Bank-bank yang sudah terkenal pada saat itu
di benua Eropa adalah Bank Venesia tahun 1171, kemudian menyusul Bank of Genoa
dan Bank of Barcelona tahun 1320. Sebaliknya perkembangan perbankan di daratan
Inggris baru dimulai pada abad ke-16. Namun karena Inggris yang begitu aktif
mencari daerah perdagangan yang kemudian di jajah, maka perkembangan perbankan
pun ikut dibawa ke negara jajahannya.
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia
Belanda. Pada saat itu terdapat beberapa bank yng memegang peran penting di Hindia
Belanda. Bank-bank yang ada, yaitu antara lain:
a. De javasche NV
b. De Post Paar Bank
c. De Algemenevolks Crediet Bank
d. Nederland Handles Maatscappij (NHM)
e. NationLe handles Bank
f. De Escompto Bank NV
Disamping itu, terdapat pula bank-bank milik pribumi, China, Jepang, dan Eropa
lainnya. Bank-bank tersebut antara lain:

a. Bank Nasional Indonesia


b. Bank Abuan Saudagar
c. NV Bank Boemi
d. The Charteredbank of India
e. The Yokohama Species Bank
f. The matsui Bank
g. The Bank of China
h. Batavia Bank

Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi.


Beberapa bank Belanda dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia. Bank-bank yang
ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:

a. Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 juli 1946 kemudin menjadi BNI
1946
b. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal
dari De Algemene Volk Crediet bank atau Syomin Ginko
c. Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo
d. Bank imdonesia di Palembang tahun 1946
e. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1947 di Medan
f. Indonesia Bankinh corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi
Bank Amerta
g. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946
h. Bank Dagang Imdonesia NV di Banjarmasin tahun 1949
i. Kalimantan Corporation Trading di Samarinda tahun 1950 kemudian merger
dengan bank pasifik.
j. Bank timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari, kemudian
merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
3. Sejarah bank pemerintahan
Seperti diketahui bahwa bangsa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas
penjajahnya Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankan pun tidak lepas dari
pengaruh negara yang menjajahnya, baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta
nasional. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah singkat bank-bank milik
pemerintah, yaitu sebagai berikut.
a. Bank sentral
Bank sentral di indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No. 13
1968. Kemudian ditegaskan lagi dengan UU No. 23 tahun 1999. Bank ini
sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang dinasionalisasi tahun 1951.
b. Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor
Bank ini berasal dari De Algemene Volkcrediet Bank, kemudian dilebur setelah
menjadi Bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang
bergerak di bidang rural dan eksim dipisahkan lagi menjadi:
- Yang membidangi ruralmenjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan UU No.
21 tahun 1968
- Yang membidangi exim dengan UU No. 22 Tahun 1968 menjadi Bank ekspor
impor Indonesia.
c. Bank Negara Indonesia 1946 (BNI)
Bank ini menjalankan fungsi BNI unit III dengan UU No. 17 Tahun 1968 berubah
menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
d. Bank Dagang Negara (BDN)
BDN berasal dari Escompto Bank yang dinasionalisasikandengan PP No. 13
Tahun 1960, namun PP ini dicabut dan diganti dengan UU No. 18 Tahun 1968
menjadi Bank Dagang Negara. BDN satu-satunya bank pemerintahyang berada di
luar bank negara Indonesia unit.
e. Bank Bumi Daya (BBD)
BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Handles Bank kemudia menjadi
Nationale Handlesbank, selanjutnya bank ini menjadi bank negara Indonesia unit
IV dan berdasarkan UU No. 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.
f. Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO)
BAPINDO didirikan dengan UU No. 21 Tahun 1960 yang merupakan kelanjutan
dari Bank Industri Negara (BIN) tahun 1951.
g. Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukum pendiriannya adalah
UU No. 13 Tahun 1962.
h. Bank Tabungan Negara (BTN)
BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos
pada tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia unit V dan terakhir
menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No. 20 Tahun 1968.
i. Bank Mandiri
Bank ini merupakan hasil merger antara bank bumi daya (BBD), bank dagang
negara (BDN), bank pembangunan Indonesia (BAPINDO) dan bank ekspor impor
(bank eksim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.
B. Pengertian Bank
1. Pengertian Secara Umum
Definisi Bank berasal dari bahasa Italia yaitu BANCO yang berarti bangku. Bangku
disini dimaksudkan sebagai meja operasional para bankir zaman dahulu dalam
melayani seluruh nasabahnya. Istilah bangku ini kemudian menjadi populer dengan
nama BANK.
2. Menurut Undang-undang RI nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998
tentang Perbankan (pasal 1 ayat 2)
Bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lain dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.
3. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 31
Definisi Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara
pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana,
serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran

C. Aktivitas Bank
1. Aktivitas bank umum
a. Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk:
- Simpanan giro (Demand Deposit)
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang
rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro.
Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan. Rekening giro
biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk perorangan maupun
perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah karena bunga yang
diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya
- Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku
tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang
merupakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro,
besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam
praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.
- Deposito (Time Deposit),.
Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh
tempo). Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat
ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat. jenis depositopun beragam sesuai dengan
keinginan nasabah. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito
berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.
b. Menyalurkan dana ke masyarakat (lending)
Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari
masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana
yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam
masyarakat lebih dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank
terdiri dari beragam jenis, tergantung dari kemampuan bank yang menya-
lurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang
ditawarkan.
Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang
diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima
kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang
menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan
bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan
bunga simpanan.Contoh:
- Kredit investasi
- Kredit modal kerja
- Kredit perdagangan
c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung
kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai
kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi
bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan ini memberikan kontribusi
keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari
spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread (bunga sim-
panan lebih besar dari bunga kredit).
Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan
semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan
bank dalam menyediakan SDM yang handal. Disamping itu ,juga perlu didukung
oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank
yang ditawarkan meliputi :
- Kiriman uang (transfer)
Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat
dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang
juga dapat dilakukan derigan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri.
Khusus untuk pengiriman uang keluar negeri harus melalui bank devisa.
Kepada nasabah pengirim dikenakan biaya kirim yang besarnya tergantung
dari bank yang bersangkutan. Pertimbangannya adalah nasabah bank yang
bersangkutan (memiliki rekening di bank yang bersangkutan) atau bukan.
Kemudian juga jarak pengiriman antar bank tersebut.
- Kliring (Clearing)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro)
yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan
waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang
bersangkutan.
- Inkaso (Collection)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro)
yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso
tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu)
minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank
yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya.
- Safe Deposit Box
Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini
memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan
surat-surat berharga atau barang-barang berharga milik nasabah. Biasanya
surat-surat atau barang-barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut
aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box dikenakan
biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu
penyewaan.
- Bank Card (Kartu kredit)
Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang
plastik. Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagaf tempat perbelanjaan atau
tempat-tempat hiburan. Kartu ini juga dapat digunakan untuk mengambil uang
tunai di ATM-ATM yang tersebar diberbagai, tempat yang strategis. Kepada
pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya ter-
gantung dari bank yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki
tenggang waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang
telah dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan.
- Bank Notes
Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank
menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
- Bank Garansi
Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka
membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha memperoleh
fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum
jaminan bank dikeluarkan bank terlebih dulu mempelajari kredibilitas
nasabahnya.
- Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel
ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.
- Letter of Credit (L/C)
Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir
yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor
yang mereka lakukan. Dalam transaksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C,
sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya.
- Cek Wisata (Travellers Cheque)
Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan.
Cek Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat
pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek Wisata juga bisa
digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.
- Menerima setoran-setoran.
Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung setoran
dari berbagai tempat antara lain :Pembayaran pajak, Pembayaran telepon,
Pembayaran air, Pembayaran listrik, Pembayaran uang kuliah
- Melayani pembayaran-pembayaran.
Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan
pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasabahnya antara lain :
Membayar Gaji/Pensiun/honorarium, Pembayaran deviden, Pembayaran
kupon, Pembayaran bonus/hadiah
- Bermain di dalam pasar modal
Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar
modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi
:Penjamin emisi (underwriter), Penjamin (guarantor) Wali amanat
(trustee), Perantara perdagangan efek (pialang/broker), Pedagang efek (dealer),
Perusahaan pengelola dana (invesment company)

2. Aktivitas bank perkreditan rakyat


a. Menghimpun dana hanya dalam bentuk :
- Simpanan Tabungan
- Simpanan Deposito
b. Menyalurkan dana dalam bentuk
- Kredit Investasi
- Kredit Modal Kerja
- Kredit Perdagangan
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak
boleh dilakukan BPR. Larangan ini meliputi hal--hal sebagai berikut :
- Menerima Simpanan Giro
- Mengikuti Miring
- Melakukan Kegiatan Valbta Asing
- Melakukan kegiatan Perasuransian
3. Aktivitas bank campuran dan bank asing
Bank-bank asing dan bank campuran yang bergerak di Indonesia adalah jelas bank
umum. Kegiatan bank asing dan bank campuran, memiliki tugasnya sama dengan
bank umum lainnya. Yang mem-bedakan kegiatannya dengan bank umum milik
Indonesia adalah mereka lebih dikhususkan dalam bidang-bidang tertentu dan ada
la-rangan tertentu pula dalam melakukan kegiatannyaAdapun kegiatan bank asing dan
bank campuran di Indonesia dewasa ini adalah :
a. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran juga mem-buka
simpanan.giro dan simpanan deposito namun dilarang menerima simpanan dalam
bentuk tabungan.
b. Dalam hal pemberian kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang
tertentu saja seperti dalam bidang :
- Perdagangan Internasional
- Bidang Industri dan Produksi
- Penanaman Modal Asing/Campuran
- Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional.
Sedangkan khusus untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum
campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti
berikut ini :
- Jasa Transfer-Jasa Miring
- Jasa Inkaso
- Jasa Jual Beli Valuta Asing
- Jasa Bank Card (kartu kredit)
- Jasa Bank Draft
- Jasa Safe Deposit Box
- Jasa Pembukaan dan Pembayaran L/C
- Jasa Bank Garansi
- Jasa Bank Notes
- Jasa Jual Beli Travellers Cheque
- dan jasa bank umum lainnya

D. Fungsi dan peranan bank


1. Fungsi bank
a. Agent of trust
Kepercayaan adalah kunci dan dasar utama kegiatan perbankan (trust).
Kepercayaan disini meliputi kegiatan menghimpun dana dari masyarakat maupun
dalam penyalurannya kembali ke masyarakat atau bank lain. Kunci utama
masyarakat mau menitipkan dana yang mereka miliki kepada bank apabila sudah
dilandasi atas dasar kepercayaan kepada bank tersebut.
Masyarakat yakin dan percaya, dana yang mereka titipkan akan aman dan dapat
diambil sewaktu-waktu tanpa adanya ketakutan bank akan bangkrut atau tidak bisa
diambil kembali. Begitu pula bank dalam menyalurkan dana titipan tersebut untuk
dipinjamkan kepada debitur juga atas asas kepercayaan.
Bank tidak akan khawatir apabila debitur akan menyalahgunakan dana yang telah
dipinjamkan kepada mereka karena bank percaya debitur memiliki kemampuan
untuk membayar sesuai perhitungan yang masuk akal. Selain itu, bank percaya
bahwa debitur akan memiliki niat untuk membayar meskipun saat jatuh tempo.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan
memberikan balas jasa kepada si penyimpan.Balas jasa tersebut dapat berupa
bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan dan lain-lain. Semakin tinggi balas jasa yang
diberikan akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya.
b. Agent of Development
Sektor riil dan sektor moneter adalah dua hal perekonomian yang tidak dapat
dipisahkan, saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Jika salah satunya
bekerja kurang baik maka berpengaruh juga pada sisi lainnya.
Disini bank difungsikan memberikan kegiatan yang memungkinkan masyarakat
melakukan investasi, distribusi serta konsumsi/jasa dimana semua kegiatan
tersebut tidak dapat terpisahkan dari penggunaan uang.
Jika semua kegiatan itu berjalan lancar, tentu akan banyak membantu dalam
pembangunan perekonomian masyarakat.
c. Agent of Service
Selain kegiatan utama bank menghimpun dan menyalurkan uang, bank juga
memberikan penawaran jasa perbankan lainnya kepada masyarakat. Jasa yang
ditawarkan bank ini erat dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
Jasa disini berupa pengiriman uang, barang berharga, pemberian jaminan bank
maupun penyelesaian tagihan.
2. Peranan bank.
a. Pengalihan Aset (asset transmutation)
Yaitu pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke unit devisit. Dimana
sumber dana yang diberikan pada pihak peminjam berasal pemilik dana yaitu
unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan
pemilik dana. Dalam hal ini bank berperan sebagai pangalih aset yang likuid
dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrower).
b. Transaksi (transaction)
Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk
melakukan transaksi. Dalam ekonomi modern, trnsaksi barang dan jasa tidak
pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu produk-produk yang
dikeluarkan oleh bank (giro, tabungan, depsito, saham dan
sebagainya)merupakan pengganti uang dan dapat digunakan sebagai alat
pembayaran.
c. Likuiditas (liquidity)
Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk-
produk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Produk-produk
tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda.
Untuk kepentingn likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya
sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan demikian bank
memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami
surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami
kekurangan likuiditas.

d. Efisiensi (efficiency)
Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna
modal tanpa mengubah produknya. Disini bank hanya memperlancar dan
mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi
yang tidak simetris (asymmetric information) antara peminjam dan investor
menimbulkan masalah insentif. Peran bank menjadi penting untuk
memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk itu jelas peran bank dalam hal
ini yaitu menjembatani dua pihak yang saling berkepentingan untuk
menyamakan informasi yang tidak sempurna, sehingga terjadi efisiensi biaya
ekonomi.
E. Jenis bank
1. Dilihat dari segi fungsinya
Menurut undang undang pokok perbankan nomor 14 tahun 1967 jenis perbankan
fungsinya terdiri dari, bank umum, bank pembangunan, bank tabungan, bank
tabungan, bank pasar, bank desa, lumbung desa, bank pegawai dan bank
lainnya.Namun setelah keluar UU pokok perbankan nomor 7 tahun 1992 dan
ditegaskan lagi dengan keluarnya UU RI No. 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan
terdiri dari:
a. Bank umum
Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha perbankan secara
konvensional dan/atau berdasarkan pada prinsip syariah Islam yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat umum disini
adalah memberikan seluruh jasa perbankan yang ada dan beroperasi hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Bank Umum kemudian dikenal dengan sebutan bank
komersil (commercial bank).
b. Bank perkreditan rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan
perbankan secara konvensional maupun prinsip syariah Islam dimana dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR
lebih sempit daripada bank umum, dimana BPR hanya melayani penghimpunan
dana dan penyaluran dana saja. Bahkan dalam menghimpun dana, BPR dilarang
menerima simpanan giro. Dalam wilayah operasi pun, BPR juga dibatasi
operasinya pada wilayah tertentu. Larangan lain yaitu tidak ikut kliring dan
transaksi valuta asing.
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
Ditinaju dari segi kepemilikan maksudanya adalah siapa saja yang memiliki bank
tersebut. Keepmilikan ini daaptdilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang
dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi keepmilikan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Bank milik pemerintah
Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga
seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh Bank Negara
Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Tabungan Negara dan lain-lain.
b. Bank milik swasta nasional
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta
akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembgian keuntungannya
untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank seperti, Bank Muamalat, Bank
Central Asia, Bank Danamon dan lain sebagainya.
c. Bank milik koperasi
Keepmilikan saham saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan
hukum koperasi. Contoh, bank umum koperasi indonesia.
d. Bank milik asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negri, baik milik
swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak
luar negeri. Contoh bank, Citibank, Standard Chartered Bank dan lain sebagainya.
e. Bank milik campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta
nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara
indonesia. Contoh bank, Mitsubishi Buana Bank, Interpacifik Bank, Bank Sakura
Swadarma, dan bank lainnya.
3. Dilihat dari segi status
a. Bank devisa
Bank Devisa merupakan bank yang dapat melakukan transaksi ke luar negeri
atau kegiatannya berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
Contohnya: transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque.
b. Bank non devisa
Bank Non Devisa merupakan bank yang mempunyai hak untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa namun wilayah operasinya dibatasi untuk
negara-negara tertentu saja.
4. Dilihat dari segi cara menentukan harga
a. Bank yang berdasarkan prinsip Konvensional
Menerapkan metode penetapan harga sesuai tingkat suku bunga (spread base)
dan metode fee base (menghitung biaya-biaya yang dibutuhkan).
b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Menerapkan aturan perjanjian sesuai hukum Islam antara bank dengan pihak
lain dalam menyimpan dana, pembiayaan usaha atau kegiatan lainnya. Dalam
menentukan harga, bank syariah menerapkan prinsip syariah sebagai berikut:
- Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
- Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)
- Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabah)
- Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)
- Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang
disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtana)
-
F. Arsitektur perbankan Indonesia dan otoritas di Indonesia
Arsitektur Perbankan Indonesia (disingkat API) adalah kerangka dasar sistem perbankan
Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tanggal 9 Januari 2004.API
diluncurkan sebagai salah satu upaya Pemerintah dan Bank Indonesia dalam rangka
membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah
sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003[2], di mana API menjadi salah satu program
utama dalam buku putih tersebut.Untuk mempermudah pencapaian API maka Bank
Indonesia menetapkan enam sasaran yang ingin dicapai yang dituangkan ke dalam enam
pilar yang saling terkait satu sama lain, yaitu:
a. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan.
b. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada
standar internasional.
c. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta
memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.Menciptakan good corporate
governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional.
d. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri
perbankan yang sehat.
e. Salah satu kegiatan dalam dalam program API pilar ke-5 ini adalah rencana
pembentukan Credit Bureau yang kemudian diberi nama Biro Informasi Kredit
f. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.

1. Program kegiatan API


Pelaksanaan keenam pilar API dijabarkan lebih rinci oleh bank indonesia dalam program
kegiatan pada rentang waktu sepuluh tahun(dari tahun 2004 hingga tahun 2013). Program
program tersebut adalah:
a. Program penguatan syruktur perbankan nasional
b. Program peningkatan kualitas pengaturan nasional
c. Program peningkatanfungsi pengawasan
d. Program peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan
e. Program pengembangan infrastruktur perbankan
f. Program peningkatan perlindungan nasabah

2. Tantangan ke Depan
a. Kapasitas Pertumbuhan Kredit Perbankan yang Masih Rendah
Kemampuan permodalan perbankan Indonesia saat ini mengindikasikan bahwa
pertumbuhan kredit yang cukup tinggi tersebut sulit dicapai jika perbankan nasional
tidak memperbaiki kondisi permodalannya.
b. Struktur Perbankan yang Belum Optimal
Belum optimalnya struktur permodalan di Indonesia ditandai dengan
terkonsentrasinya struktur perbankan hanya pada 11 bank besar (yang menguasai 75%
asset perbankan Indonesia).
c. Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Terhadap Pelayanan Perbankan yang Dinilai oleh
Masyarakat Masih Kurang
Kurangnya pemenuhan kebutuhan masyarakat atas pelayanan ditandai dengan
seringnya terdengar keluhan dari masyarakat mengenai kurangnya akses terhadap
kredit dan tingginya suku bunga kredit serta masih banyak praktik penyediaan jasa
keuangan yang informal.
d. Pengawasan Bank yang Masih perlu Ditingkatkan
Disebabkan oleh masih terdapatnya beberapa prinsip prudensial yang belum
ditetapkan secara baik, koordinasi pengawasan yang masih perlu ditingkatkan,
kemampuan SDM pengawasan yang belum optimal, dan pelaksanaan law-
enforcement pengawasan yang belum efektif.
e. Kapabilitas Perbankan yang Masih Lemah
Hal ini ditandai dengan kurangnya corporate governance dan core banking skills pada
sebagian besar perbankan sehingga diperlukan perbaikan yang cukup mendasar pada
dua hal tersebut.
f. Profitabilitas dan Efisiensi Operasional Bank yang Tidak Suistainbel
Faktor tidak suistainbel-nya profitabiltas dan efisiensi karena lemahnya struktur aset
produktif bank-bank dan sebagian pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading
yang fluktuasi serta rendahnya rasio aset per nasabah.
g. Perlindungan Nasabah yang Perlu Ditingkatkan
Perlindungan terhadap nasabah merupakan tantangan perbankan yang berpengaruh
terhadap sebagian masyarakat kita.
h. Perkembangan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan makin pesatnya perkembangan jenis
dan kompleksitas produk dan jasa bank sehingga resiko-resiko yang muncul menjadi
lebih besar dan bervariasi.

3. Program Kegiatan Api


Adapun program kegiatan untuk menunjang kelangsungan API yaitu sebagai berikut :
a. Program penguatan struktur perbankan nasional, Hal ini dilakukan dengan cara
memperkuat permodalan bank, memperkuat daya saing BPR, meningkatkan akses
kredit.
b. Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan, Dalam tahap ini memformalkan
proses indikasi dalam membuat kebijakan perbankan dan juga implementasi secara
bertahap 25 basel core principles for effective banking supervision.
c. Program Peningkatan Fungsi Pengawasan, Dalam tahap ini meningkatkan koordinasi
antar lembaga pengawas, melakukan konsilidasi sektor perbankan Bank Indonesia,
meningkatkan kompetensi pemeriksa bank, mengembangkan sistem pengawasan
berbasis resiko, meningkatkan efektivitas enforcement.
d. Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional Perbankan, Dalam tahap
ini meningkatkan good corporate governance, meningkatkan kualitas manajemen
resiko perbankan, meningkatkan kemampuan operasional bank.
e. Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan, Dalam tahap ini mengembangkan
biro kredit, mengoptimalkan penggunaan badan pemeringkat kredit.
f. Program Peningkatan Perlindungan Nasabah, Dalam tahap ini menyusun standar
mekanisme pengaduan nasabah, membentuk lembaga mediasi independen, menyusun
transparansi informasi produk, mempromosikan edukasi untuk konsumen.

OTORITAS MONETER DI INDONESIA


Otoritas moneter adalah suatu entitas yang memiliki wewenang untuk
mengendalikan jumlah uang yang beredar pada suatu negara dan memiliki hak untuk
menetapkan suku bunga dan parameter lainnya yang menentukan biaya dan persediaan
uang. Umumnya otoritas moneter adalah bank sentral, meskipun kadang kala lembaga
eksekutif pemerintah mempunyai hak tertinggi untuk menetapkan kebijakan moneter
dengan cara mengendalikan bank sentral.
Menurut UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia mempunyai tujuan
agar otoritas moneter dan menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter yang efektif
dan efesien melalui sistem keuangan yang sehat, transparan, terpercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan yang didukung oleh sistem pembayaran yang lancar, cepat, tepat
dan aman, serta pengaturan dan pengawasan bank yang memenuhi prisnsip kehati-hatian.
Undang – undang tentang bank sentral yang baru ini pada dasarnya memberikan
kewenangan yang besar kepada Bank Indonesia untuk merumuskan dan melaksanakan
kebijakan moneter di Indonesia. Dengan kata lain, Bank Indonesia ditempatkan sebagai
otoritas moneter di Indonesia, sedangkan Dewan Moneter ditiadakan. Meskipun otoritas
moneter tidak terletak lagi pada pemerintah, pemerintah tetap mempunyai akses tertentu
dalam mempengaruhi kebijakan moneter. Namun, pada akhirnya lahirlah UU No. 3
Tahun 2004. Undang – undang yang baru ini bukan menggantikan undang – undang
sebelumnya, tetapi merevisi beberapa pasal serta menambah beberapa pasal baru.
SISTEM MONETER
Sistem moneter terdiri dari lembaga yang melaksanakan pengendalian moneter, yaitu:
1. Otoritas moneter, yaitu Bank Sentral.
2. Bank Pencipta Uang Giral (BPUG), yaitu bank yang diperbolehkan menerima simpanan
giro (Bank Umum).
FUNGSI OTORITAS MONETER
Otoritas moneter adalah lembaga yang bertugas mengendalikan moneter. Tugas tersebut
dijalankan oleh bank sentral. Tujuan utama pengendalian moneter adalah mempertahankan
kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Sentral menjalankan tugas tugas
berikut ini.
1. Menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi perbankan
STATUS DANN MODAL BANK INDONESIA
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara
independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah
dan / pihak lain, kecuali untuk hal – hal yang secara tegas diatur dalam undang – undang .
Modal Bank Indonesia ditetapkan berjumlah sekurang – kurangnya Rp2.000.000.000,00 dan
harus ditambah sehingga menjadi paling banyak 10% dari seluruh kewajiban moneter, yang
dananya berasal dari cadangan umum atau hasil dari revaluasi asset.
TUJUAN DAN TUGAS
Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Dan untuk
mencapai tujuan tersebut BI melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten,
transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.
Tugas Bank Indonesia yaitu :
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank

TUGAS MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN MONETER


Wewenang Bank Indonesia dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter :
a. Menetapkan sasaran – sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi
b. Melakukan pengendalian moneter
c. Memberikan kredit
d. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah ditetapkan
e. Mengelola cadangan devisa
f. Menyelenggarakan survey secara berkala atau sewaktu – waktu yang dapat bersifat makro
atau mikro untuk mendukung pelaksanaan tugasnya.

TUGA MENGATUR DAN MENJAGA KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN


Wewenang Bank Indonesia dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran :
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem
pembayaran
b. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang
kegiatannya
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran
d. Mengatur sistem kliring antarbank dalam mata uang rupiah dan atau valuta asing
e. Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antarbank dalam mata uang
rupiah dan atau valuta asing
f. Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan, dan
tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah
g. Sebagai satu – satunya lembaga yang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah, serta
mencabut, menarik dan memusnahkan uang yang dimaksud dari peredaran.

TUGAS MENGATUR DAN MENGAWASI BANK


Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia :
a. Menetapkan peraturan perbankan termasuk ketentuan – ketentuan perbankan yang memuat
prinsip – prinsip kehati – hatian.
b. Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank.
c. Melaksanakan pengawasan bank secara langsung dan tidak langsung.
d. Mengatur dan mengembangkan sistem informasi antarbank. Sistem informasi dapat dilakukan
sendiri oleh Bank Indonesia dan atau oleh pihak lain dengan persetujuan Bank Indonesia.
e. Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang – undangan.
DAFTAR PUSTAKA

https;//3db23.wordpress.com.2012/03/05
dr.kasmir, bank dan lembaga keuangan lainnya, 1597
triandaru sigit, bank dan lembaga keuangan lainnya,2006
https://iftekindonesiaef.blogspot.com2013/10/kegiatan-bank-perkreditan
https://wwwfinancial.com/definisibank
https://jejakakuntansi.net.keuangan
https://boele21.wordpress.com/2011/03/02/fungsi-danperan-bank
https://id.m.wikippedia.org/wiki/arsitektur_perbankan_indonesia

Anda mungkin juga menyukai