a. Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 juli 1946 kemudin menjadi BNI
1946
b. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal
dari De Algemene Volk Crediet bank atau Syomin Ginko
c. Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo
d. Bank imdonesia di Palembang tahun 1946
e. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1947 di Medan
f. Indonesia Bankinh corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi
Bank Amerta
g. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946
h. Bank Dagang Imdonesia NV di Banjarmasin tahun 1949
i. Kalimantan Corporation Trading di Samarinda tahun 1950 kemudian merger
dengan bank pasifik.
j. Bank timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari, kemudian
merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
3. Sejarah bank pemerintahan
Seperti diketahui bahwa bangsa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas
penjajahnya Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankan pun tidak lepas dari
pengaruh negara yang menjajahnya, baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta
nasional. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah singkat bank-bank milik
pemerintah, yaitu sebagai berikut.
a. Bank sentral
Bank sentral di indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No. 13
1968. Kemudian ditegaskan lagi dengan UU No. 23 tahun 1999. Bank ini
sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang dinasionalisasi tahun 1951.
b. Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor
Bank ini berasal dari De Algemene Volkcrediet Bank, kemudian dilebur setelah
menjadi Bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang
bergerak di bidang rural dan eksim dipisahkan lagi menjadi:
- Yang membidangi ruralmenjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan UU No.
21 tahun 1968
- Yang membidangi exim dengan UU No. 22 Tahun 1968 menjadi Bank ekspor
impor Indonesia.
c. Bank Negara Indonesia 1946 (BNI)
Bank ini menjalankan fungsi BNI unit III dengan UU No. 17 Tahun 1968 berubah
menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
d. Bank Dagang Negara (BDN)
BDN berasal dari Escompto Bank yang dinasionalisasikandengan PP No. 13
Tahun 1960, namun PP ini dicabut dan diganti dengan UU No. 18 Tahun 1968
menjadi Bank Dagang Negara. BDN satu-satunya bank pemerintahyang berada di
luar bank negara Indonesia unit.
e. Bank Bumi Daya (BBD)
BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Handles Bank kemudia menjadi
Nationale Handlesbank, selanjutnya bank ini menjadi bank negara Indonesia unit
IV dan berdasarkan UU No. 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.
f. Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO)
BAPINDO didirikan dengan UU No. 21 Tahun 1960 yang merupakan kelanjutan
dari Bank Industri Negara (BIN) tahun 1951.
g. Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukum pendiriannya adalah
UU No. 13 Tahun 1962.
h. Bank Tabungan Negara (BTN)
BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos
pada tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia unit V dan terakhir
menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No. 20 Tahun 1968.
i. Bank Mandiri
Bank ini merupakan hasil merger antara bank bumi daya (BBD), bank dagang
negara (BDN), bank pembangunan Indonesia (BAPINDO) dan bank ekspor impor
(bank eksim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.
B. Pengertian Bank
1. Pengertian Secara Umum
Definisi Bank berasal dari bahasa Italia yaitu BANCO yang berarti bangku. Bangku
disini dimaksudkan sebagai meja operasional para bankir zaman dahulu dalam
melayani seluruh nasabahnya. Istilah bangku ini kemudian menjadi populer dengan
nama BANK.
2. Menurut Undang-undang RI nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998
tentang Perbankan (pasal 1 ayat 2)
Bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lain dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.
3. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 31
Definisi Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara
pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana,
serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran
C. Aktivitas Bank
1. Aktivitas bank umum
a. Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk:
- Simpanan giro (Demand Deposit)
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang
rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro.
Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan. Rekening giro
biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk perorangan maupun
perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah karena bunga yang
diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya
- Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku
tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang
merupakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro,
besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam
praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.
- Deposito (Time Deposit),.
Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh
tempo). Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat
ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat. jenis depositopun beragam sesuai dengan
keinginan nasabah. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito
berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.
b. Menyalurkan dana ke masyarakat (lending)
Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari
masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana
yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam
masyarakat lebih dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank
terdiri dari beragam jenis, tergantung dari kemampuan bank yang menya-
lurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang
ditawarkan.
Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang
diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima
kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang
menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan
bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan
bunga simpanan.Contoh:
- Kredit investasi
- Kredit modal kerja
- Kredit perdagangan
c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung
kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai
kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi
bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan ini memberikan kontribusi
keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari
spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread (bunga sim-
panan lebih besar dari bunga kredit).
Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan
semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan
bank dalam menyediakan SDM yang handal. Disamping itu ,juga perlu didukung
oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank
yang ditawarkan meliputi :
- Kiriman uang (transfer)
Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat
dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang
juga dapat dilakukan derigan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri.
Khusus untuk pengiriman uang keluar negeri harus melalui bank devisa.
Kepada nasabah pengirim dikenakan biaya kirim yang besarnya tergantung
dari bank yang bersangkutan. Pertimbangannya adalah nasabah bank yang
bersangkutan (memiliki rekening di bank yang bersangkutan) atau bukan.
Kemudian juga jarak pengiriman antar bank tersebut.
- Kliring (Clearing)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro)
yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan
waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang
bersangkutan.
- Inkaso (Collection)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro)
yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso
tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu)
minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank
yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya.
- Safe Deposit Box
Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini
memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan
surat-surat berharga atau barang-barang berharga milik nasabah. Biasanya
surat-surat atau barang-barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut
aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box dikenakan
biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu
penyewaan.
- Bank Card (Kartu kredit)
Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang
plastik. Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagaf tempat perbelanjaan atau
tempat-tempat hiburan. Kartu ini juga dapat digunakan untuk mengambil uang
tunai di ATM-ATM yang tersebar diberbagai, tempat yang strategis. Kepada
pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya ter-
gantung dari bank yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki
tenggang waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang
telah dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan.
- Bank Notes
Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank
menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
- Bank Garansi
Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka
membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha memperoleh
fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum
jaminan bank dikeluarkan bank terlebih dulu mempelajari kredibilitas
nasabahnya.
- Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel
ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.
- Letter of Credit (L/C)
Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir
yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor
yang mereka lakukan. Dalam transaksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C,
sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya.
- Cek Wisata (Travellers Cheque)
Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan.
Cek Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat
pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek Wisata juga bisa
digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.
- Menerima setoran-setoran.
Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung setoran
dari berbagai tempat antara lain :Pembayaran pajak, Pembayaran telepon,
Pembayaran air, Pembayaran listrik, Pembayaran uang kuliah
- Melayani pembayaran-pembayaran.
Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan
pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasabahnya antara lain :
Membayar Gaji/Pensiun/honorarium, Pembayaran deviden, Pembayaran
kupon, Pembayaran bonus/hadiah
- Bermain di dalam pasar modal
Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar
modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi
:Penjamin emisi (underwriter), Penjamin (guarantor) Wali amanat
(trustee), Perantara perdagangan efek (pialang/broker), Pedagang efek (dealer),
Perusahaan pengelola dana (invesment company)
d. Efisiensi (efficiency)
Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna
modal tanpa mengubah produknya. Disini bank hanya memperlancar dan
mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi
yang tidak simetris (asymmetric information) antara peminjam dan investor
menimbulkan masalah insentif. Peran bank menjadi penting untuk
memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk itu jelas peran bank dalam hal
ini yaitu menjembatani dua pihak yang saling berkepentingan untuk
menyamakan informasi yang tidak sempurna, sehingga terjadi efisiensi biaya
ekonomi.
E. Jenis bank
1. Dilihat dari segi fungsinya
Menurut undang undang pokok perbankan nomor 14 tahun 1967 jenis perbankan
fungsinya terdiri dari, bank umum, bank pembangunan, bank tabungan, bank
tabungan, bank pasar, bank desa, lumbung desa, bank pegawai dan bank
lainnya.Namun setelah keluar UU pokok perbankan nomor 7 tahun 1992 dan
ditegaskan lagi dengan keluarnya UU RI No. 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan
terdiri dari:
a. Bank umum
Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha perbankan secara
konvensional dan/atau berdasarkan pada prinsip syariah Islam yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat umum disini
adalah memberikan seluruh jasa perbankan yang ada dan beroperasi hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Bank Umum kemudian dikenal dengan sebutan bank
komersil (commercial bank).
b. Bank perkreditan rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan
perbankan secara konvensional maupun prinsip syariah Islam dimana dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR
lebih sempit daripada bank umum, dimana BPR hanya melayani penghimpunan
dana dan penyaluran dana saja. Bahkan dalam menghimpun dana, BPR dilarang
menerima simpanan giro. Dalam wilayah operasi pun, BPR juga dibatasi
operasinya pada wilayah tertentu. Larangan lain yaitu tidak ikut kliring dan
transaksi valuta asing.
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
Ditinaju dari segi kepemilikan maksudanya adalah siapa saja yang memiliki bank
tersebut. Keepmilikan ini daaptdilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang
dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi keepmilikan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Bank milik pemerintah
Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga
seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh Bank Negara
Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Tabungan Negara dan lain-lain.
b. Bank milik swasta nasional
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta
akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembgian keuntungannya
untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank seperti, Bank Muamalat, Bank
Central Asia, Bank Danamon dan lain sebagainya.
c. Bank milik koperasi
Keepmilikan saham saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan
hukum koperasi. Contoh, bank umum koperasi indonesia.
d. Bank milik asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negri, baik milik
swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak
luar negeri. Contoh bank, Citibank, Standard Chartered Bank dan lain sebagainya.
e. Bank milik campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta
nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara
indonesia. Contoh bank, Mitsubishi Buana Bank, Interpacifik Bank, Bank Sakura
Swadarma, dan bank lainnya.
3. Dilihat dari segi status
a. Bank devisa
Bank Devisa merupakan bank yang dapat melakukan transaksi ke luar negeri
atau kegiatannya berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
Contohnya: transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque.
b. Bank non devisa
Bank Non Devisa merupakan bank yang mempunyai hak untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa namun wilayah operasinya dibatasi untuk
negara-negara tertentu saja.
4. Dilihat dari segi cara menentukan harga
a. Bank yang berdasarkan prinsip Konvensional
Menerapkan metode penetapan harga sesuai tingkat suku bunga (spread base)
dan metode fee base (menghitung biaya-biaya yang dibutuhkan).
b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Menerapkan aturan perjanjian sesuai hukum Islam antara bank dengan pihak
lain dalam menyimpan dana, pembiayaan usaha atau kegiatan lainnya. Dalam
menentukan harga, bank syariah menerapkan prinsip syariah sebagai berikut:
- Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
- Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)
- Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabah)
- Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)
- Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang
disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtana)
-
F. Arsitektur perbankan Indonesia dan otoritas di Indonesia
Arsitektur Perbankan Indonesia (disingkat API) adalah kerangka dasar sistem perbankan
Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tanggal 9 Januari 2004.API
diluncurkan sebagai salah satu upaya Pemerintah dan Bank Indonesia dalam rangka
membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah
sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003[2], di mana API menjadi salah satu program
utama dalam buku putih tersebut.Untuk mempermudah pencapaian API maka Bank
Indonesia menetapkan enam sasaran yang ingin dicapai yang dituangkan ke dalam enam
pilar yang saling terkait satu sama lain, yaitu:
a. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan.
b. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada
standar internasional.
c. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta
memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.Menciptakan good corporate
governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional.
d. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri
perbankan yang sehat.
e. Salah satu kegiatan dalam dalam program API pilar ke-5 ini adalah rencana
pembentukan Credit Bureau yang kemudian diberi nama Biro Informasi Kredit
f. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.
2. Tantangan ke Depan
a. Kapasitas Pertumbuhan Kredit Perbankan yang Masih Rendah
Kemampuan permodalan perbankan Indonesia saat ini mengindikasikan bahwa
pertumbuhan kredit yang cukup tinggi tersebut sulit dicapai jika perbankan nasional
tidak memperbaiki kondisi permodalannya.
b. Struktur Perbankan yang Belum Optimal
Belum optimalnya struktur permodalan di Indonesia ditandai dengan
terkonsentrasinya struktur perbankan hanya pada 11 bank besar (yang menguasai 75%
asset perbankan Indonesia).
c. Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat Terhadap Pelayanan Perbankan yang Dinilai oleh
Masyarakat Masih Kurang
Kurangnya pemenuhan kebutuhan masyarakat atas pelayanan ditandai dengan
seringnya terdengar keluhan dari masyarakat mengenai kurangnya akses terhadap
kredit dan tingginya suku bunga kredit serta masih banyak praktik penyediaan jasa
keuangan yang informal.
d. Pengawasan Bank yang Masih perlu Ditingkatkan
Disebabkan oleh masih terdapatnya beberapa prinsip prudensial yang belum
ditetapkan secara baik, koordinasi pengawasan yang masih perlu ditingkatkan,
kemampuan SDM pengawasan yang belum optimal, dan pelaksanaan law-
enforcement pengawasan yang belum efektif.
e. Kapabilitas Perbankan yang Masih Lemah
Hal ini ditandai dengan kurangnya corporate governance dan core banking skills pada
sebagian besar perbankan sehingga diperlukan perbaikan yang cukup mendasar pada
dua hal tersebut.
f. Profitabilitas dan Efisiensi Operasional Bank yang Tidak Suistainbel
Faktor tidak suistainbel-nya profitabiltas dan efisiensi karena lemahnya struktur aset
produktif bank-bank dan sebagian pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading
yang fluktuasi serta rendahnya rasio aset per nasabah.
g. Perlindungan Nasabah yang Perlu Ditingkatkan
Perlindungan terhadap nasabah merupakan tantangan perbankan yang berpengaruh
terhadap sebagian masyarakat kita.
h. Perkembangan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan makin pesatnya perkembangan jenis
dan kompleksitas produk dan jasa bank sehingga resiko-resiko yang muncul menjadi
lebih besar dan bervariasi.
https;//3db23.wordpress.com.2012/03/05
dr.kasmir, bank dan lembaga keuangan lainnya, 1597
triandaru sigit, bank dan lembaga keuangan lainnya,2006
https://iftekindonesiaef.blogspot.com2013/10/kegiatan-bank-perkreditan
https://wwwfinancial.com/definisibank
https://jejakakuntansi.net.keuangan
https://boele21.wordpress.com/2011/03/02/fungsi-danperan-bank
https://id.m.wikippedia.org/wiki/arsitektur_perbankan_indonesia