Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Negara telah menjamin dan
melindungi hak-hak setiap warga negara, yaitu adanya persamaan kedudukan dan
dibidang hukum dan pemerintahan, hak untuk memeluk agama dan keyakinan serta
beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, hak berserikat dan
berkumpul serta menyatakan pendapat, hak untuk medapatkan pendidikan, dan hak untuk
mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Oleh karena itu
warga negara juga wajib menunaikan segala kewajibannya, diantaranya wajib untuk
menjunjung tinngi hukum dan pemerintahan. Disamping itu warga negara juga harus
mempunyai sumbangsih kepada negara yaitu rasa cinta terhadap tanah air yang disebut
dengan istilah ”Nasionalisme”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah arti dari nasionalisme?
2. Bagaimanakah sejarah nasionalsme di Indonesia?
3. Bagaimanakah upaya peningkatan rasa nasionalisme?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat mengetahui arti dari nasionalisme
2. Dapat mengetahui sejarah nasionalisme
3. Dapat mengetahui upaya peningkatan rasa nasionalisme

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NASIONALISME
Secara etimologis kata “nasionalisme” dibentuk dari padanan kata “nasional”
dan “isme”. Kata “nasional “ sendiri berasal dari kata latin “nation” yang artinya
“kelahiran”, yang kemudian di konotasikan menjadi kata “bangsa” (nation).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “nasional” berarti kebangsaan atau
yang berasal dari bahasa sendiri dan sebagainya. Sedangkan kata “isme” berarti
pahamatau ajaran. Oleh karena itu, “nasinalisme” diartikan sebagai paham/ajaran untuk
mencintai bangsa dan negara sendiri.
Menurut Hans Kohn, nasionalisme adalah suatu faham yang berpendapat
kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan.
Menurut Stanley Benn, bahwa ada empat elemen untuk mendefinisikan
nasionalisme, antara lain:
1. Semangat taat kepada bangsa
2. Nasionalisme lebih mengutamakan kepentingan bangsa sendiri dari pada kepentingan
bangsa lain
3. Sikap yang melihat amat pentingnya penonjolan ciri khusus suatu bangsa
4. Nasionalisme adalah suatu teori politik atau teori antropologi yang menekankan
bahwa umat manusia secara alami terbagi-bagi menjadi berbagai bangsa dan ada
kriteria yang jelas untuk mengenali suatu bangsa beserta para anggota bangsa itu.

1
B. SEJARAH NASIONALISME DI INDONESIA
Nasionalisme Indonesia pada awalnya muncul sebagai jawaban atas
kolonialisme. Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan
semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup menjadi
bangsa merdeka. Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan dihidupi tidak hanya
dalam batas waktu tertentu, tetapi terus menerus hingga kini dan masa mendatang. Salah
satu perwujudan nasionalisme adalah dibentuknya Boedi Uetomo pada tahun 1908, yang
menjadi awal kebangkitan nasionalisme bangsa Indonesia oleh kaum cendekiawan.
Selain berdirinya Boedi Oetomo, yang menjadi tonggak perwujudan rasa
nasionalisme adalah semangat Sumpah Pemuda 1928. Nasionalisme yang bertekad kuat
tanpa memandang perbedaan agama, ras, etnik, atau bahasa.

C. UPAYA PENINGKATAN RASA NASIONALISME


Rasa nasionalisme dapat diwujudkan dan ditingkatkan dalam upaya sebagai
berikut :
1. Menggunakan produk-produk dalam negeri, karena hal ini dapat meningkatkan
kreatifitas bangsa untuk membuat sesuatu yang tidak kalah menarik dengan produk-
produk luar negeri dan akan menciptakan pendapatan ekonomi dikalangan
masyarakat.
2. Teruslah membuat suatu prestasi-prestasi yang membanggakan baik dalam bidang
sains, olahraga, teknologi, dan sebagainya, karena dengan prestasi tersebut akan
membuat negara ini disegani oleh negara-negara lain.
3. Jangan melupakan para pahlawan bangsa, karena kemerdekaan yang sekarang kita
nikmati adalah berkat perjuangan para pahlwan.
4. Hargai bendera, bahasa persatuan dan lagu kebangsaan.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pembahasan dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa arti dari
nasionalisme adalah rasa cinta tanah air. Sikap nasionalisme yang sudah ada sejak dahulu kala
harus kita jaga dan tanamkan pada generasi mudah Indonesia. Nasionalisme sebagai dasar
perjuangan kemerdekaan hendaknya ditumbuhkan sejak dini lewat pembekalan pembelajaran
kewarganegaraan dan sejarah pada sektor pendidikan baik secara formal maupun informal. Warga
negara muda sebagai generasi penerus diharapkan lebih menjiwai, mengharagi, dan melestarikan
identitas nasional bangsa Indonesia demi menumbuhkan semangat nasionalisme.

2
DAFTAR PUSTAKA

Modul Pendidikan Kewarganegaraan, penulis : Dr. Putera Astomo, SH., MH.

Kohn, Hans. Nasionalisme:arti dan sejarah. Erlangga. Jakarta:1984

Anda mungkin juga menyukai