berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam medis harus dibuat secara
tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis yang harus dilengkapi dan dibuat segera setelah pasien menerima pelayanan. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis minimal harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan yang bersangkutan.
Bila ada kesalahan dalam pencatatan
rekam medis, dapat dilakukan pembetulan dengan mencoret bagian yang salah tanpa menghilangkan tulisan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf tenaga kesehatan yang bersangkutan. Berkas rekam medis merupakan milik fasilitas pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis (ringkasan rekam medis) merupakan milik pasien
Informasi yang ada di dalam rekam
medis harus dijaga kerahasiaannya dan dapat dibuka dalam hal:
1. untuk kepentingan kesehatan
pasien 2. memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas perintah pengadilan 3. permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri; 4. permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang- undangan; dan 5. untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medit sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.
Rekam medis dapat dipakai sebagai:
1. pemeliharaan kesehatan dan
pengobatan pasien 2. alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi; 3. keperluan pendidikan dan penelitian 4. dasar pemabayar biaya pelayanan kesehatan; dan 5. data statistik kesehatan. [1] rekam medis dikelola dan disimpan oleh perekam medis.
[2]
1. ^ Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 2. ^ https://id.wikipedia.org/wiki/Pereka m_medis_dan_informasi_kesehatan Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php? title=Rekam_medis&oldid=16555143"