Anda di halaman 1dari 23

Materi Rekam Medis UKOM 2019 revisi 18-Agustus-2019

1. Manajemen Informasi Kesehatan Dasar


2. Statistik Kesehatan
3. Sistem Informasi Rumah Sakit
4. Perhitungan di unit filing
5. Menghitung kebutuhan SDM
6. Rule Morbiditas dan Mortalitas
7. INA-CBGs
8. Desain formulir
9. TIK
10. Syarat-syarat komunikasi efektif
11. Bagian ICD X
12. Terminologi medis
13. Dasar hukum kesehatan

1. Manajemen Informasi Kesehatan Dasar

a. Registrasi (pendaftaran)
1) Allo anamnesa: anamnesa tidak secara langsung (dengan perantara) karena sesuatu hal
2) Auto anamnesa: anamnesa secara langsung kepada pasien.

b. Macam-macam penomoran: seri, unit & seri-unit


c. Macam-macam penyimpanan: sentralisasi & desentralisasi
d. Macam-macam penjajaran:

Straight numerical filing: Middle digit filing: Terminal digit filing:


446015 970199 996025
446016 980100 006125
446017 980101 016125
.... ..... ....
446098 996198 979925
446099 996199 989925
446100 006200 999925
446101 006201 000026

e. Macam-macam pasien:

1) Kunjungan lama: px kunjungan berikutnya dari pelayanan rajal dari suatu poliklinik
Misal: pasien A berkunjung ke poli saraf pertama kali, hari selanjutnya ia ke poli saraf
lagi, maka pasien tersebut dikatakan pasien kunjungan lama di poli saraf tersebut.
2) Kunjungan baru: px kunjungan pertama pada pelayanan rajal dari suatu poliklinik
Misal: pasien B berkunjung ke poli jantung, hari berikutnya pasien tersebut ke poli
penyakit dalam, maka pasien tersebut dapat dikatakan pasien kunjungan baru pada poli
jantung dan pada poli penyakit dalam.
3) Pengunjung lama/pasien lama: pengunjung kedua dan seterusnya yg datang ke RS.
4) Pengunjung baru/pasien baru: pengunjung pertama kali datang ke RS.
5) Pasien kasus baru: pasien dgn kasus yg belum pernah dialami oleh pasien tsb yg datang
ke faskes tsb.
6) Pasien kasus lama: pasien dgn kasus yg sudah pernah dialami oleh pasien tsb yg datang
ke faskes tsb.
f. Family numbering: 1 berkas = 1 no RM terdiri dari beberapa anggota sekeluarga.
g. Assembling: mengurutkan dan meneliti
h. Coding: memberi kode diagnosa dan tindakan
i. Indexing: indeks kematian, indeks dokter, indeks tindakan dan indeks dokter (dilakukan
setelah dikoding)
j. Filing: menyimpan dan merawat RM terhadap bahaya alam, pencurian, fisik, kimia, dan
biologi
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

2. Statistik Kesehatan

a. Hari Perawatan (HP): jml px yg ada saat sensus dilakukan ditambah px yg keluar dan masuk pd
hari yg sama.
contoh:
tgl jml pasien
1-Sep merawat 5
2-Sep merawat 10
3-Sep merawat 15
1-3 Sep HP= 30

b. Lama Dirawat (LD): LOS: jml hari dimana px mendapat perawatan rawat inap di RS tercatat sejak
px melakukan admisi hingga KRS.
contoh:
pasien tgl masuk tgl keluar LD
A 4-Sep 4-Okt 31
B 5 14 9
C 7 7 1
D 4 5 1

c. Sensus Harian Rawat Inap

Indikator pelayanan rawat inap diperoleh dari sensus harian rawat inap, yaitu:
1) BOR (Bed Occupancy Ratio): angka penggunaan TT
2) LOS (Length of Stay): jml lama dirawat
3) TOI (Turn Over Interval): rata-rata hari TT tidak ditempati dari pasien pulang sampai pasien
menempati berikutnya
4) BTO (Bed Turn Over): angka perputaran TT: frekuensi pemakaian TT pada satu periode.
Standar
Rumus BJ Standar BJ Rumus Depkes
Depkes
𝑂 𝐻𝑃
BOR × 100% 75-85 × 100% 60-85
𝐴 𝑇𝑇 × 𝑡
𝑂 𝐻𝑃
LOS ×𝑡 3-12 6-9
𝐷 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ + 𝑚)
(𝐴 − 𝑂) × 𝑡 (𝑇𝑇 × 𝑡) − 𝐻𝑃
TOI 1-3 1-3
𝐷 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ + 𝑚)
𝐷 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ + 𝑚)
BTO >30X >50X
𝐴 𝑇𝑇
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑎𝑡𝑖 ≥ 48 𝑗𝑎𝑚
NDR × 1000 ‰ < 25‰
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ + 𝑚)
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑎𝑡𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎
GDR × 1000 ‰ < 45 ‰
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ+𝑚)
Ket:
HP = O x t
D: px keluar (h+m)
O: rata-rata TT terisi dalam satu periode
A: TT yang ada dalam satu periode
t: periode (hari)
Interpretasi grafik :
1) garis BOR mendekati sumbu y, maka BOR semakin tinggi
2) garis BTO mendekati sumbu x, maka px keluar semakin tinggi, dan nilainya semakin tinggi juga.
3) Bila TOI tetap, LOS berkurang, maka BOR menurun
4) Bila TOI tinggi, kemungkinan karena organisasi yg kurang baik atau kurangnya permintaan TT.
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

d. Analisa Rekam Medis

1) Analisa Mutu
analisa mutu dilakukan agar RM lengkap dan dapat digunakan bagi referensi pelayanan
kesehatan, melindungi minat hukum, sesuai dengan peraturan yg ada, menunjang informasi
untuk aktivitas penjaminan mutu (quality assurance), membantu penetapan diagnosis dan
prosedur pengkodean kepenyakitan, dan bagi riset medis, studi administrasi, dan penggantian
biaya perawatan.

2) Analisa Mortalitas dan Operasi: perbandingan jml kematian terhadap jml populasi.
Indikatornya:

a) Net Death Rate


𝑗𝑚𝑙 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 ≥ 48 𝑗𝑎𝑚
𝑁𝐷𝑅 = × 1000‰
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ + 𝑚)

b) Gross Death Rate


𝑗𝑚𝑙 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎
𝐺𝐷𝑅 = × 1000‰
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ + 𝑚)

c) Maternal Death Rate


𝑗𝑚𝑙 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑜𝑏𝑠𝑡𝑒𝑡𝑟𝑖
𝑀𝐷𝑅 = × 1000‰
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑜𝑏𝑠𝑡𝑒𝑡𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ + 𝑚)

d) Infant Death Rate


𝑗𝑚𝑙 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 𝑑𝑖 𝑅𝑆
𝐼𝐷𝑅 = × 1000‰
𝑗𝑚𝑙 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ + 𝑚)

e) Fetal Death Rate


𝑗𝑚𝑙 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑘𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 20 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢/𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ
𝐹𝐷𝑅 = × 1000‰
𝑗𝑚𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 (ℎ + 𝑚)

f) Neonatal Death Rate


𝑗𝑚𝑙 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝐵𝐵𝐿𝑅 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 28 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑁𝐷𝑅 = × 1000‰
𝑗𝑚𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 (ℎ + 𝑚)

g) Post Operative Death Rate


𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑂𝐷𝑅 = × 1000‰
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

h) Anesthesia Death Rate


𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑒𝑠𝑡𝑒𝑠𝑖
𝐴𝐷𝑅 = × 1000‰
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑎𝑛𝑒𝑠𝑡𝑒𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

3) Analisa Morbiditas, indikatornya 5) Waktu analisa:


menggunakan data penyakit, yaitu: a) Concurrent: bersamaan dengan saat
a) LOS by DRGS perawatan.
b) LOS by Post operatif b) Retrospective: saat perawatan selesai
c) LOS tracer condition 6) Tipe Ketidaklengkapan:
d) Infection Rate Post Operative a) Incomplete Medical Record (RM tidak
e) Post Operative Death Rate lengkap 2 x 24 jam)
f) Maternal Mortality Rate Σ RM tidak lengkap 2 × 24 jam
g) Infant Mortality Rate × 100%
Σ RM selama satu periode
h) Underlying Cause of Death b) Delinguent MR (RM tidak lengkap 14 x 24
jam)
4) Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Σ RM tidak lengkap 2 × 24 jam
a) analisa kualitatif : kekonsistenan × 100%
Σ RM selama satu periode
b) analisa kuantitatif: kelengkapan c) Angka Ketidaklengkapan Catatan Medis
(AKLCM) => (RM tidak lengkap 14 x 24
jam) => rumus sama dengan yang
Delinguent MR
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

Komponen analisa kuantitatif: Komponen analisa kualtitatif:


1) identifikasi pasien, minimal harus ada nama 1) review kelengkapan dan kekonsistenan
& no rm diagnosa
2) pelaporan penting, spt laporan operasi, USG, 2) review kekonsistenan pencatatan
EKG, dll 3) adanya informed consent yang seharusnya
3) otentikasi, harus ada nama dan tanda tangan ada.
4) pencatatan, isi harus lengkap dan terbaca 4) review cara pencatatan
5) review hal-hal yang berpotensi menyebabkan
tuntutan ganti rugi

e. Grafik tanpa atau dgn penambahan TT

Grafik tanpa penambahan TT


Diketahui :
Jumlah HP : 590

TT : 27
Hari : 20 hari
Jumlah pasien keluar : 107
hidup+mati
Jumlah pasien keluar : 0
mati <48 jam
Jumlah pasien keluar : 1 pasien
≥48 jam
Ditanya :
a. Bed Occupancy Rate (Presentase Tempat Tidur Terisi)
b. Length of Stay (Rata-Rata Lama Pasien Dirawat)
c. Turn Over Interval (Rata-Rata Waktu Luang TT)
d. Bed Turn Over (Produktifitas Tempat Tidur)
e. GDR (Gross Dead Rate)
f. NDR (Net Dead Rate)
g. Grafik Barber Johnson
Jawab :
𝐻𝑃 590
a. BOR= 𝑥 100% = ×100% =109,26 %
𝑇𝑇×𝑡 27×20
𝐻𝑃 590
b. LOS = = = 5,51
𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ+𝑚) 107
(𝑇𝑇×𝑡)−𝐻𝑃 (27×20)−590
c. TOI = = = -0,47
𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ+𝑚) 107
𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ+𝑚) 106
d. BTO = = = 3,96
𝑇𝑇 27
jumlah pasien mati 1
e. GDR = = × 1000 ‰ = 9,35‰
jumlah pasien keluar (h+m) 107
jumlah pasien mati≥48 𝑗𝑎𝑚 1
f. NDR = = × 1000 ‰ = 9,35‰
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (h+m ) 107

g. Grafik Barber Johnson


1) BOR = 109,26 100-109,26 = -9,26 (-0,9; 10,9)
2) LOS = 5,57 (sumbu y)
3) TOI = -4,07 (sumbu x)
4) BTO = 3,93 garis strokput = 20/3,93 = 5,08
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

Grafik Barber Johnson dengan penambahan TT

Jumlah HP : 590

TT : 27 TT
jumlah penambahan TT pada hari ke-10 : 8 TT
Hari : 10 hari
Jumlah pasien keluar hidup+mati : 107
Jumlah pasien keluar mati <48 jam :0

Jumlah pasien keluar ≥48 jam : 1 pasien


jumlah HP 590
a. 𝐵𝑂𝑅 = x 100% = (27x9)+(35x11)
x 100% = 93,95%
(TT1 x t1)+(TT2xt2)
jumlah HP
b. 𝐿𝑂𝑆 = jumlah pasien keluar (H+M)=590
107
= 5,51

(TT1xt1)+(TT2xt2)− HP (27 x9)+(35x11)− 590 (243+385)−590


c. 𝑇𝑂𝐼 = jumlah pasien keluar (H+M) = = = 0,36
107 107
jumlah pasien keluar (H+M)1 jumlah pasien keluar (H+M)2 44 63
d. 𝐵𝑇𝑂 = + = +
TT1 TT2 27 35

= 1,63 + 1,77 = 3,43

px pasien Px >=
pasien pasien pinda- jml dipin- keluar Diru- jml(6+ <24 48 Jml Px keluar pasien
tgl awal masuk han (2+3+4) dahkan h+m juk APS 7+8+9) jam jam (11+12) (h+m)10+13 LD MKHS sisa

1 20 8 28 2 2 2 17 26

2 26 4 30 1 1 1 3 29

3 29 2 31 1 5 6 6 58 25

4 25 7 32 6 6 6 18 1 26

5 26 8 34 6 6 6 21 28

6 28 10 38 2 6 8 8 17 30

7 30 4 34 7 7 7 25 27

8 27 8 35 1 5 6 6 22 29

9 29 0 29 2 2 44 2 2 27

10 27 8 35 5 5 63 5 26 30

11 30 10 40 1 8 9 9 37 31

12 31 5 36 3 3 3 11 33

13 33 3 36 11 11 11 38 25

14 25 7 32 1 5 6 6 29 26

15 26 8 34 3 3 3 10 31

16 31 3 34 1 0 1 1 0 33

17 33 8 41 7 7 7 34 34

18 34 4 38 4 4 4 22 34

19 34 5 39 7 7 7 46 32

20 32 9 41 6 6 1 1 7 34 34

99 106 107 470 590


2+1+6+6+6+8+7+6+2= 44
5+9+3+11+6+3+1+7+4+7+6=63
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus
jumlah pasien mati 1
e. 𝐺𝐷𝑅 = x 1000 %o = x 1000‰ = 8,93‰
jumlah pasien keluar 112
jumlah pasien mati≥48 𝑗𝑎𝑚 1
f. 𝑁𝐷𝑅 = x1000 ‰ = x 1000‰
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (𝐻+𝑀 ) 112

= 8,93 ‰
g. Grafik Barber Johnson
1) BOR = 93,95 100 – 93,95 = 6,05 (6, 94)
2) LOS = 5,51 (sumbu y)
3) TOI = 0,36 (sumbu x)
4) BTO = 3,43 garis strokput = 20/3,43 = 5,83

Hari Perawatan= pasien awal + pasien MRS + pasien pindahan - pasien


KRS (h+m) - pasien dipindahkan

3. Sistem Informasi Rumah Sakit


Laporan SIRS
Laporan Updating 3.8 Lab
1.1. data dasar RS 3.9 Rehabilitasi Medik
3.10 Pelayanan Khusus
Laporan Tahunan 3.11 Kesehatan jiwa
1.2 indikator pelayanan RS 3.12 KB
3.13 Farmasi
1.3 Fasilitas TT Rawat Inap 3.14 Rujukan
3.15 Cara bayar
2 Ketenagaan 4 Morbiditas
3 Pelayanan 4.a Penyakit rawat inap
3.1 Rawat Inap 4.b Penyakit rawat jalan
3.2 Rawat Darurat
3.3 Gigi & Mulut Laporan Bulanan
3.4 Kebidanan 5.1 Pengunjung RS
3.5 Perinatologi 5.2 Kunjungan RS
3.6 Pembedahan 5.3 10 besar penyakit ranap
3.7 Radiologi 5.4 10 besar penyakit rajal

4. Perhitungan di unit filing

𝑗𝑚𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢𝑟


a. Rata-rata tebal 1 RM =
𝑗𝑚𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠 𝑅𝑀

𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑅𝑀 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
b. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑀 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 =
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 1 𝑅𝑀

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑀 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
c. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟 𝐧 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = × 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝐧)𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑀/𝑟𝑎𝑘

Standar Ruang Rekam Medik:

1. Standar jarak antar 2 buah rak untuk lalu lalang dianjurkan selebar 90 cm, jika menggunakan
lemari lima laci dijejer satu baris, ruang lowong di depannya harus 90 cm. Bila diletakkan saling
berhadapan, harus disediakan ruang lowong minimal berjarak 150 cm, untuk memungkinkan
membuka laci-laci tersebut. Lemari lima laci tampak lebih rapi dan RM terhindar dari debu dan
kotoran luar (BPPRM, 2016)
2. Suhu udara di ruang penyimpanan untuk Faskes berkisar antara 23oC-26oC, dengan perbedaan
suhu antar ruang tidak lebih 5°C (Permenaker 5/2018), dan untuk RS 20°C-28°C (Permenkes
7/2019)
3. Kadar oksigen sebesar 19,5 %-23,5 % (Permenaker 5/2018)
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

4. Kelembapan ruang untuk Faskes dan RS sebesar 40%-60% (Permenaker 5/2018, Permenkes
7/2019)
5. Intensitas cahaya di ruang pendaftaran, ruang tunggu, ruang rekam medik minimal 200 lux, di
ruang penyimpanan 100 lux, namun bila ruang itu digunakan terus-menerus maka minimal 200
lux (Permenkes 7/2019).
6. Standar kebisingan di RS minimal 45 dBA.
Persyaratan ruangan khusus di bagian penyimpanan rekam medis, yaitu:

1. Tersedianya APD di ruang rekam medis, minimal masker (Permenkes 52/2018)


2. Struktur bangunan harus kuat, terpelihara, bersih, dan tidak memungkinkan terjadinya gangguan
kesehatan dan kecelakaan bagi petugas di ruang penyimpanan.
3. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan bersih.
4. Ruang udara di ruang kerja minimal 10 m 3, sebaiknya 15 m 3 (Permenaker 5/2018)
5. Dinding bersih dan berwarna terang, langit-langit kuat, atap kuat dan tidak bocor, bersih,
berwarna terang, ketinggian minimal 3 meter untuk Faskes (Permenaker 5/2018), untuk RS
minimal 2,8 meter (Permenkes 7/2019)
6. Jumlah bukaan ventilasi alami ≥ 15% terhadap luas lantai (Permenkes 52/2018)

Soal:
Diketahui :
1 rak terdiri dari 40 subrak, dengan 8 subrak disusun ke samping dan 5 ke bawah.
panjang rak penyimpanan = 8 m, dan tingginya 2 meter
1 subrak rata-rata terdiri dari 200 rekam medis
dan rata-rata pasien baru 400 pasien /bulan
Ditanya:
a. Ketebalan rekam medis
b. Jumlah kebutuhan rak penyimpanan untuk pasien baru 10 tahun mendatang
Jawab:
a. panjang rak = 8 meter = 800 cm
psubrak= 800 cm/8 =100 cm
tebal rekam medis =100cm/200 = 0,5 cm
∑ 𝑅𝑀/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
b. jumlah kebutuhan rak untuk 10 tahun= × 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑀 /𝑟𝑎𝑘
4800
= × 10 = 6 𝑟𝑎𝑘
8000
Diketahui :
tebal buku = 0,7 cm, di Puskesmas X ada 15000 buku
rak penyimpanan dengan panjang = 200 cm, tinggi = 150 cm
150 𝑐𝑚
tinggi RM= = 18,75 𝑐𝑚
8
Ditanya:
kebutuhan rak = ??
Jawab:
Lrak = 200 x 150 = 30000 cm 2
LRM= 18,75 x 0,7 =13,125 cm 2
1 rak = 30000/ 13,125 = 2285,71 RM ∞ 2285 RM
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑅𝑀 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 15000
jumlah kebutuhan rak = = = 6,56 ∞ 7 𝑟𝑎𝑘
𝑗𝑚𝑙 𝑅𝑀/𝑟𝑎𝑘 2285
Retensi dan pemusnahan rekam medis:
Note:
AKTIF INAKTIF
No Kelompok Jangka waktu simpan
rajal ranap rajal ranap untuk Rumah Sakit
1 Umum 5 5 2 2 adalah 5 tahun,
sedangkan untuk non
2 Mata 5 10 2 2
Rumah Sakit 2 tahun.
3 Jiwa 10 5 5 5
4 Orthopedi 10 10 2 2
5 Kusta 15 15 2 2
6 Ketergantungan Obat 15 15 2 2
7 Jantung 10 10 2 2
8 Paru 5 10 2 2
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

5. Menghitung kebutuhan SDM

Analisis Beban Kerja

WKT = { A- (B+C+D+E)}×F

A: Hari kerja 312 hari


B: Cuti 12 hari
C: Libur Nasional 19 hari
D: Diklat 5 hari
E: Absen 12 hari
F: Waktu kerja 8 jam/hari

WKT = { A- (B+C+D+E)}×F
{ 312- (12+19+5+12)}×8
= (312 - 48) × 8 = 264 × 8 = 2112 jam/thn
𝑊𝐾𝑇
SBK =
𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛
FTP = × 100
𝑊𝐾𝑇

1
STP = 𝐹𝑇𝑃
(1− )
100

𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Kebutuhan SDM =
𝑆𝐵𝐾

WISN

WKT = { A- (B+C+D+E)}×F

A: Hari kerja 312 hari


B: Cuti 12 hari
C: Libur Nasional 19 hari
D: Diklat 5 hari
E: Absen 12 hari
F: Waktu kerja 8 jam/hari

WKT = { A- (B+C+D+E)}×F
{ 312- (12+19+5+12)}×8
= (312 - 48) × 8 = 264 × 8 = 2112 jam/thn
𝑊𝐾𝑇
SBK =
𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛


Standar Kelonggaran=
𝑊𝐾𝑇

𝐾𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛


Kebutuhan SDM = + 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑆𝐵𝐾

Contoh Soal:
Hitunglah kebutuhan SDM unit Coding, bila:
Sebuah RS X akan merekrut SDM untuk ditempatkan di unit coding dengan pertimbangan:
A: Hari kerja 312 hari/tahun
B: Cuti 12 hari
C: Libur Nasional 19 hari
D: Diklat 5 hari
E: Absen 12 hari
F: Waktu kerja 8 jam/hari
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

Tugas pokok unit coding norma waktu


1. Menerima DRM pasien dari Assembling 0,5 menit
2. Mencari kode diagnosa dan menulisnya 2 menit
3. Mencari kode tindakan dan menulisnya 2 menit
4. Menyerahkan DRM pasien ke pelaporan 0,5 menit

Norma waktu untuk kegiatan lain:


ikut seminar = 20 jam/thn
mendidik anak PKL = 30 jam/tahun

rata-rata jumlah RM yang dikode unit coding= 500 RM/hari

Jawab:

Dengan ABK

1. Menetapkan faskes dan jenis SDMK ( SDM=unit coding)


2. Menetapkan WKT

A: Hari kerja 312 hari


B: Cuti 12 hari
C: Libur Nasional 19 hari
D: Diklat 5 hari
E: Absen 12 hari
F: Waktu kerja 8 jam/hari

WKT = { A- (B+C+D+E)}×F
{ 312- (12+19+5+12)}×8
= (312 - 48) × 8 = 264 × 8 = 2112 jam/thn = 126720 mnt/thn

3. Menetapkan komponen beban kerja dan norma waktu

No Tugas Pokok Norma Waktu


1 Menerima DRM dari unit Assembling 0,5 mnt
2 Mencari dan menulis kode diagnosa 2 mnt
3 Mencari dan menulis kode tindakan 2 mnt
4 Menyerahkan DRM ke unit pelaporan 0,5 mnt

No Kegiatan penunjang WKT WKT (menit)


1 Ikut seminar 20 jam 1200 mnt
2 Mendidik anak PKL 30 jam 1800 mnt

4. Menghitung SBK

No Tugas Pokok Norma Waktu WKT SBK


1 Menerima DRM 0,5 mnt 126720 253440
2 Mencari dan menulis kode diagnosa 2 mnt 126720 253440
3 Mencari dan menulis kode tindakan 2 mnt 126720 253440
4 Menyerahkan DRM 0,5 mnt 126720 253440
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

5. Menghitung Standar Kegiatan Penunjang

FTP
No Kegiatan penunjang WKT WKT (menit)
(%)
1 Ikut seminar 20 jam 1200 mnt 0,95
2 Mendidik anak PKL 30 jam 1800 mnt 1,42
FTP (%) = 0,95+1.42 2,37
STP 1,024

FTP (1) = 1200 /126720 x 100% = 0,95


FTP (2) = 1800/126720 x 100% = 1,42

1
STP = 𝐹𝑇𝑃
1−
100
1
STP = 2,37
1−
100
1
STP = 97,63
100
1
STP = = 1,024
0,9763

6. Menghitung kebutuhan SDM


No Tugas Pokok SBK Capaian 1 tahun Kebutuhan tenaga
1 Menerima DRM dari unit Assembling 253440 182500 0,72
2 Mencari dan menulis kode diagnosa 63360 182500 2,88
3 Mencari dan menulis kode tindakan 63360 182500 2,88
4 Menyerahkan DRM ke unit pelaporan 253440 182500 0,72
JKT coding 7,2
STP 1,024
Kebutuhan SDM coding = JKT x STP= 7,2 x 1,024 = 7,37 8 orang

Dengan WISN

1. Menetapkan WKT (Waktu Kerja Tersedia)

A: Hari kerja 312 hari


B: Cuti 12 hari
C: Libur Nasional 19 hari
D: Diklat 5 hari
E: Absen 12 hari
F: Waktu kerja 8 jam/hari

WKT = { A- (B+C+D+E)}×F
{ 312- (12+19+5+12)}×8
= (312 - 48) × 8 = 264 × 8 = 2112 jam/thn = 126720 mnt/thn
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

2. Menetapkan unit kerja terkait (coding)


3. Menghitung SBK

No Tugas Pokok Norma Waktu SBK


1 Menerima DRM dari unit Assembling 0,5 mnt 253440
2 Mencari dan menulis kode diagnosa 2 mnt 63360
3 Mencari dan menulis kode tindakan 2 mnt 63360
4 Menyerahkan DRM ke unit pelaporan 0,5 mnt 253440

4. Menghitung standar kelonggaran

No Kegiatan penunjang WKT WKT (menit) SK


1 Ikut seminar 20 jam 1200 mnt 0,01
2 Mendidik anak PKL 30 jam 1800 mnt 0,015
SK 0,025

5. Menghitung kebutuhan tenaga


𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
kebutuhan tenaga = + 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑆𝐵𝐾

Capaian 1 thn = 365 x 500 = 182500

Capaian 1 Kebutuhan
SK
No Tugas Pokok SBK tahun tenaga
1 Menerima DRM dari unit Assembling 253440 182500 0,025 0,745
2 Mencari dan menulis kode diagnosa 63360 182500 0,025 2,905
3 Mencari dan menulis kode tindakan 63360 182500 0,025 2,905
4 Menyerahkan DRM ke unit pelaporan 253440 182500 0,025 0,745
𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
+ 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 7,3
𝑆𝐵𝐾
Kebutuhan SDM unit Coding 8 orang
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

6. Rule Morbiditas dan Mortalitas

Bagian sertifikat kematian:


a. - penyebab langsung
- penyebab antara (a)
- penyebab antara (b)
- penyebab antara (c)
b. penyebab lain yg berkontribusi

UCOD (penyakit yg mendasari) di bagian terakhir (a) dari sertifikat kematian

Rule Morbiditas:

a. Rule MB1

Minor condition recorded as “main condition”, more significant condition recorded as “other
condiiton”
Contoh:
K.U : Dyspepsia
K.L : Acute appendicitis
Acute abdominal pain
Tx : Appendectomy

Pilih: Acute appendicitis sbg K.U

b. Rule MB2

Several conditions recorded as “main condition”


Contoh:
K.U : Osteoporosis
K.L : Candida bronchopneumonia
Rheumatism
Tx : -

Pilih: Candida bronchopneumonia sbg K.U

K.U : KPD, letak lintang, anemia


K.L : -
Tx : -

Pilih: KPD sbg K.U

c. Rule MB3

Condition recorded as “main condition” is presenting symptom of diagnosed, treated condition


Contoh:
K.U : Hematemesia
K.L : Varices esophagus
Cirrhosis hepatis
Tx : -

Pilih: varices esophagus pada cirrhosis hepatis sbg K.U

d. Rule MB4
Specificity
Contoh:
K.U : CVA
K.L : Stroke, hemiplegia, dan cerebral hemorrhage
Pilih: stroke cerebral hemorrhage sbg K.U
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

e. Rule MB5

Alternative main diagnoses


Contoh:
K.U : sakit kepala kemungkinan karena sinusitis atau stress
K.L : -
Pilih: sakit kepala sbg K.U

K.U : cholecistitis acute atau gastritis


K.L : -
Pilih: cholecistitis akut sbg K.U

Rule Mortalitas

a. General Principle
When more than one condition is entered on the certificate, select the condition entered alone
on the lowest used line of Part I only if could have given rise to all the conditions entered
above it

Contoh:
I (a) abses paru
(b) lobar pneumonia
II –

Pilih lobar pneumonia (J18.1)

I (a) gagal hati


(b) obstruksi saluran empedu
(c) kanker pankreas
II –

Pilih kanker pankreas (C25.9)

I (a) shock traumatik


(b) fraktur multiple
(c) pengendara sepeda tertabrak bus (laka)
II –

Pilih pengendara sepeda tertabrak bus (V14.1)

b. Rule 1
If the General Principle doesn’t apply and there is a reported sequence terminating in the
condition first entered on the certificate, select the originating cause of this sequence. If there
is more than one sequence terminating in the condition mentioned first, select the originating
cause of the first-mentioned sequence.

I (a) bronkopneumonia
(b) infark serebral
(c) penyakit jantung hipertensif
II –

Pilih infark serebral (I 63.9)

I (a) Oesophagial varises dan gagal jantung kongestif


(b) Gangguan jantung rematik kronis dan sirosis hepatitis
II –

Pilih sirosis hati (K 74.6)


Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

c. Rule 2
If there is no reported sequence terminating in the condition first entered on the certificate,
select this first-mentioned condition.

Contoh:

Laki, 40 tahun
I (a) rematik dan penyakit jantung ateriosklerotik
(b) -
II –

Pilih penyakit jantung rematik ( I 09.9)


pada kasus ini tidak ada pernyataan diagnosa yang dilapor di urutan ke 2, maka pilih yang
ada di urutan pertama.

I (a) Penyakit fibrokistik pankreas


(b) Bronkitis dan bronchiectasis
II –

Pilih penyakit fibrokistik pankreas


Pada kasus ini tidak ditemukan laporan urutan kejadian

I (a) Bursitis dan ulcerative colitis


(b) -
II –

Pilih bursitis
pada kasus ini tiada diagnosa yang terlapor sbg penyebab dari kondisi yg pertama disebut
(bisa menerapkan Rule B)

d. Rule 3
If the condition by the General Principle or by Rule 1 or Rule 2 is obviously a direct
consequence of another reported condition, whether in Part I or Part II, select this primary
condition.
Contoh:
I (a) Cancer of ovary
(b) HIV disease
II –

Pilih malignant neoplasm of ovary (C56)

I (a) TBC
(b) HIV disease
II –

Pilih HIV disease resulting in mycobacterial infection (B20.0)

e. Senility
f. Lingkage
g. Specificity
h. Early and late stages of disease
i. Sequlae
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

7. INA-CBGs
Sistem casemix adalah pengelompokan diagnosis dan prosedur dengan mengacu pada ciri klinis
yg mirip/sama dan biaya perawatan yg mirip/sama, pengelompokan dilakukan dgn menggunakan
grouper.

Kode INA-CBGs
K-4-17-1

Digit ke 1 (alfabetik) menggambarkan kode CMG


Digit ke 2 (numerik) menggambarkan tipe kasus (Case Groups)
Digit ke 3 (numerik) menggambarkan spesifikasi kelompok kasus
Digit ke 4 menggambarkan tingkat keparahan kelompok kasus (severity level/ severity of illness)

Severity level
0 : untuk rawat jalan
I : ringan, untuk rawat inap, tanpa komplikasi, tanpa komorbid
II : sedang (mild), rawat inap
III : berat (major), rawat inap

fraud/kecurangan JKN:
a. Upcoding (penulisan kode diagnosa berlebih)
b. Phantom billing (klaim palsu)
c. Phantom visit (tidak melakukan visite)
d. Type of room charge (memanipulasi kelas perawatan)
e. Framentation (pemecahan episode pelayanan)
f. Readmisi (admisi yang berulang)
g. Prolonged Length of Stay (memperpanjang lama perawatan)
h. Inflanted bills (penggelembungan tagihan obat dan alkes)
i. Phantom procedures (prosedur yang seharusnya dilakukan, tidak dilakukan)

8. Desain Formulir
a. Jenis-jenis desain formulir menurut pencatatannya:
1) SOMR (Source Oriented Medical Record), yaitu pencatatan rm berdasarkan pd sumber
data atau pd PPA.
2) POMR (Problem Oriented Medical Record), yaitu pencatatan rm yg bersumber pd
masalah, ada SOAP.
3) POMR (Practice Oriented Medical Record), yaitu pencatatan rm yg berorientasi pada
keadaan krisis pasien.
4) STOR (Summary Time Oriented Record), pencatatan rm berdasarkan pd masalah dan
dibuatkan ringkasan kegiatan pelayanan yg diberikan kepada pasien.
5) IMR (Integrated Medical Record), yaitu pencatatan rm secara terpadu dari berbagai unit
yang memberikan pelayanan pasien, formulir disusun berdasarkan tgl diperolehnya data.
Pada saat pulang, form dibalik lalu diurutkan berdasarkan urutan yg ditentukan.

b. Aspek-aspek Desain Formulir:


1) Aspek anatomi
 Heading: judul, identitas RS, identitas pasien, nomor halaman, tgl penerimaan.
 Introduction
 Instruction
 Body: batas tepi badan dgn bagian lain, spasi pd tiap kolom isi, penggunaan garis
pd badan, tipe huruf, cara pengisian badan
 Penutup: otentik (nama terang dan ttd), tanggal
2) Aspek fisik
 warna
 bahan
 ukuran
 bentuk
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

3) Aspek isi
 kelengkapan item
 terminologi data
 istilah
 singkatan
 simbol
c. Formulir yang wajib diabadikan: 8) Berkas terkait kasus pidana atau
1) Ringkasan masuk dan keluar hukum, pemerkosaan dan adopsi
2) Resume medis (ringkasan 9) Lembar obstetri
pulang) 10) surat keterangan kematian
3) Lembar operasi dan anestesi 11) surat keterangan kelahiran
4) Lembar identifikasi bayi 12) berkas RM pasien HIV
5) Lembar persetujuan (tindakan 13) berkas RM pasien jiwa
medis) 14) berkas RM pengguna alat pacu
6) Lembar kematian jantung
7) Lembar penolakan (tindakan 15) berkas RM pasien kanker
medis) 16) berkas RM pasien TB

9. TIK

Model pengembangan software:


a. Waterfall: diawali dgn mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yg diaplikasikan ke dalam
bentuk software, untuk menuju tahap berikutnya, harus melalui rangkaian tahap dan tidak
bisa kembali (contohnya: software RS/Puskesmas)
b. V-model: mirip tahap waterfall, bedanya tahap waterfall linier, sedangkan tahap V-model
bercabang
c. RAD: bertingkat, siklus pembangunan pendek, singkat dan cepat.
d. Prototype: bisa dimodifikasi, dikembangkan, ditambahi/digabungkan.

Siklus hidup software:


a. Requirement analysis (analisis kebutuhan)
b. System & software design
c. Implementation
d. System testing
e. Maintenance

Evaluasi sistem informasi:


a. Technology Acceptance Model (TAM)
Model ini mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu
sistem baru, sejumlah faktor mempengaruhi keputusan mereka ttg bagaimana dan kapan
akan menggunakan sistem tsb. (khususnya dlm hal usefullness, ease of use)
b. End User Computing Satisfaction
Dalam lingkup model ini, sejumlah studi telah dilakukan untuk mengcapture keseluruhan
evaluasi di mana pengguna akhir telah menganggap penggunaan suatu sistem informasi
(misal kepuasan) dan juga faktor-faktor yg membentuk kepuasan itu. Model ini dikaitkan dgn
a person, process, program, device /system.
c. Task Technology Fit
Model ini merupakan kesesuaian dari kapabilitas teknologi kebutuhan tugas dalam
pekerjaan yaitu kemampuan teknologi informasi utk memberikan dukungan pekerjaan.
Model ini menempatkan bahwa teknologi informasi hanya akan digunakan jika fungsi dan
manfaatnya tersedia utk mendukung aktivitas pengguna.
d. HOT FIT
Model ini menempatkan komponen penting dalam sistem informasi yaitu ada manusia,
organisasi, dan teknologi, dan kesesuaian hubungan di antaranya.
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

10. Syarat-syarat komunikasi efektif, adalah:


a. Respect: saling menghormati dan menghargai
b. Empathy: menempatkan diri kita pada sikon yg dihadapi oleh org lain
c. Audible: dapat didengar/dimengerti dgn baik
d. Clarity: pesan yg disampaikan jelas
e. Humble: rendah hati (membangun rasa menghargai org yg diberi pesan).

11. Bagian ICD X

Bab
I Certain infectious an dparasitic diseases
II Neoplasms
III Diseases of the blood and blood-forming organs and certain disorders
involving the immune mechanism
IV endocrine, nutritional, and metabolic diseases
V mental and behavioral disorders
VI diseases of the nervous system
VII diseases of the eye and adnexa
VIII diseases of the ear and mastoid process
IX diseases of the circulatory system
X diseases of the respiratory
XI diseases of the digestive
XII diseases of the skin and subcutanneous tissue
XIII diseases of the musculosceletal
XIV diseases of the genitourinary system
XV pregnancy, childbirth
XVI certain conditions originating in the perinatal period
XVII congenital malforation, deformation, and chromosomal abnormalities
XVIII symptoms, signs and abnormal clinical...
XIX injury, poisoning and certain....
XX External causes of morbidity and mortality
XXI Factor influencing health status and contact...
XXII Codes for special purpose

Poisoning
Adverse effect
Chapter XIX
Substance Accidental Intentional self-harm Undeterminated in therapeutic
(Diagnosa
(sabotase/sengaja) (disengaja diri sendiri) (ketidaksengajaan) use
keracunan)

12. Terminologi Medis


No Nama anggota tubuh Bahasa Medis 15 dubur ani
1 alveolus alveol(o) chol(o),
empedu
16 cholecyst(o)
2 anak tekak epiglottis
17 faring pharyng-
3 anus an-
18 gigi geraham dens molaris
4 Arteri arteri-
19 gigi seri dens incisivus
5 batang nadi aorta
20 ginjal nephr-, ren-
6 Batang pembuluh balik vena
21 gusi gingival
7 bibir cheil-
22 hati hepat-
8 cabang tenggorokan bronchi
23 hidung nasus, rhin(o)
9 dada thorac-
24 hidung rhin-
10 daging sarc-
25 iga cost-
11 darah hem-
26 ileum ili-
12 Daun telinga auricullar
27 jantung cardi-, cor
13 denyut sphygm-
28 jari dactyl-
14 dinding perut lapar-
29 jaringan hist-
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

30 jaringan fibrous fasci- 73 rambut pil-


31 kaki, anak ped- 74 rektum proct-,rect-
32 kandung kemih vesica, cyst- naris, cavum
rongga hidung
75 nasi
33 kelenjar aden-
76 Ruas-ruas jari phalanges
34 kelopak mata blephar-
77 Rumah siput cochlea
35 kepala caput, cephal-
78 saluran kemih ureter-
36 kerangka skelet-
79 saraf neur-
37 keringat sudor-
80 Sekat rongga badan diaphragm
38 kerongkongan esophagus
81 sel cyt-
39 kolon (usus besar) colon-
40 kuku onych- 82 sel darah putih leuk-
41 Kulit derm(o) 83 sel otot fibr-
42 kulit dermat-, cutane- 84 selaput otak mening-
43 Lambung gastr- 85 sendi arthr(o)
44 laring laryng- 86 sendi atr-, arthr-
45 leher cerv-, trachel- 87 sperma spermat(o)
46 lemak lip-, ather- 88 sumsum tulang myel-, medulla
47 lidah lingua, gloss- 89 t martil malleus
lien, splen-, 90 t sanggurdi stapes
limpa
48 spleno- 91 tabung rahim tubal fallopi
49 lurus orth- 92 tangan chir-
50 mata opthalm- 93 taring dens caninus
51 membran otak meninges 94 tekak pharynx
52 mukus muc- 95 telinga ot-, auri-
os, stomat(o),
mulut 96 Tempurung lutut patella
53 oris
97 tendon tend-
54 otak besar cerebrum
98 Tenggorokan trachea
55 otak kecil cerebellum
99 tengkorak crani-
56 otot mylo, myos, my-
100 testis orchid-
57 Otot jantung myocardium
101 tulang oste-
58 otot polos leiomy-
spondyl-,
59 otot skeletal rhabdomy- 102 tulang belakang vertebra-
60 Pangkal kaki tarsus dentium,
tulang gigi
61 pangkal tangan carpus 103 odont(o)
62 pangkal tenggorokan larynx 104 tulang rawan chondr-
63 pankreas pancre(o) 105 urat tendo
64 paru-paru pneum-, pulmo- 106 urethra urethr-
65 payudara mammae, mast- 107 urine urin-
angi-, arteri-, 108 usus enter-, intestine
pembuluh darah
66 vas- 109 usus (usus kecil) enter-
67 penis phallus, balan- 110 usus 12 jari duoden-
laparo,
111 usus besar colo-
68 Perut abdomin-,
venter 112 usus buntu appendic
69 pita suara plika vokalia 113 usus halus intestinum tenue
70 rahang atas maxilla 114 uterus uter-, hyster-
71 rahang bawah mandibula 115 vagina colpo-
72 rahim hyster-, metr- 116 vena phleb-
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

No Nama tulang Bahasa Medis 23 7 pasang t rusuk sejati costa vera


1 tulang dahi frontal 3 pasang t rusuk
24 costa spuria
palsu
2 tulang ubun-ubun paretal
2 pasang t rusuk
tulang kepala 25 costa fluctuantes
3 osipital melayang
belakang
26 2 tulang pinggul illium
4 tulang baji sphenoid
27 2 tulang duduk ischium
5 tulang pelipis temporal
28 2 tulang kemaluan pubis
6 tulang hidung nasal
29 2 t lengan atas humerus
7 tulang pipi zigomatik
30 2 t pengupil radius
8 tulang rahang atas maksila
31 2 t hasta ulna
9 tulang rahang bawah mandibula
2x8 t pergelangan
10 tulang lidah palatum 32 carpal
tangan
tulang langit-langit 33 2x5 t telapak tangan metacarpal
11 ethmoid
dalam mulut digiti falanges
12 tulang tapis lakrimal 34 2x14 ruas t jari tangan
manus
13 tulang air mata laksimal 35 2x5 t jari tangan phalanges manus
14 tulang rongga mata orbital 36 2 t paha femur
15 7 ruas tulang leher cervical 37 2 t t tempurung lutut patella
12 ruas tulang 38 2 t kering tibia
16 dorsalis/thoracalis
punggung
39 2 t betis fibula
17 5 ruas t pinggang lumbalis
40 2 t tumit kalkaneum
18 5 ruas t kelangkang sacrum
2x7 t pergelangan
19 4 ruas t ekor coccygeus 41 tarsal
kaki
20 t hulu manubrium sterni 42 2x5 t telapak kaki metatarsal
21 t badan corpus sterni 43 2x5 t jari kaki falanges pedis
xyphoid digiti falanges
22 taju pedang 44 2x14 ruas t jari kaki
proccesus pedis

Suffix
-oma : kanker
-pexy : surgical fixation (menjahit)
ex: gastropexy : fixation gaster by surgical

-ectomy : reseksi, eksisi, pengangkatan dgn tindakan bedah


ex: appendectomy: eksisi appendix

-tomy: insisi cutting


cystotomy : insisi kandung kemih secara bedah
-stomy : membuat lubang baru
ex: colostomy: pembentukan lubang untuk pembuatan kolon

-graph: mencatat/merekam
ex: cardiograph: tindakan untuk merekam detak jantung.

-scopy: pemeriksaan
colonoscopy: pemeriksaan endoksopi kolon.

excision: pengangkatan suatu struktur organ


incision: pemotongan untuk menghasilkan luka.
-cele: hernia, tumor, penonjolan (ex: gastrocele: penonjolan pd lambung)
-ectasis: perluasan (ex: angioectasis)
-osis: peningkatan penyakit (ex: cirrhosis)
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

13. Dasar hukum kesehatan

 UU kesehatan 36 thn 2009


 UU nakes 36 thn 2014
 UU RS 44 tahun 2009
 UU Kewajiban RS dan px 4 thn 2018
 Permenkes penyelenggaraan pekerjaan perekam medis no 55 thn 2013
 Permenkes RM no 269 thn 2008
 PANRB ttg PMIK no 30 thn 2013
 UU ITE no 11 thn 2008
 Permenkes PKM no 75 thn 2014
 Permenkes persetujuan tindakan kedokteran 290 thn 2008
 Permenkes INA-CBGs 76 thn 2016
 Permenkes fraud 36 thn 2015
 UU Prakdok no 29 thn 2004

14. Tambahan (Analisa Biaya Rumah Sakit)


a. Biaya tetap (Fixed cost): biaya yg tak dipengaruhi oleh jml produksi/jasa dan waktu
pengeluarannya, spt: biaya investasi gedung RS, biaya peralatan medis, biaya kendaraan
(ambulan).
b. Biaya variabel (variable cost): biaya yg jmlnya tergantung dari jml produksi/jasa, spt: biaya
BHP medis/obat, biaya BHP non medis, biaya air, biaya listrik, biaya makan minum pegawai
dan pasien, biaya telepon.
c. semi variabel cost: biaya yg sifatnya antara fixed cost dan variable cost, spt: gaji pegawai,
biaya pemeliharaan, biaya SPPD, biaya pakaian dinas, dll
Rumus biaya satuan pelayanan keseharan:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑐𝑜𝑠𝑡 =
𝑄𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑦
15. Dimensi Kepuasan Pasien
a. Tangible dapat diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan jasa dalam menunjukkan
kemampuan sarana dan prasarana yang dapat diandalkan dan menjadi bukti nyata dari
pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.
b. Reliability adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanannya sesuai dengan
apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
c. Responsiveness adalah suatu kemampuan perusahaan memberikan pelayanannya secara
cepat dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi secara jelas.
d. Assurance adalah pengetahuan, kesopanan dan kemampuan para pegawai perusahaan
untuk menumbuhkan rasa percaya kepada para pelanggan terhadap perusahaan.
e. Empathy perhatian perusahaan kepada para pelanggan yang berupa sikap memahami
keinginan konsumen.

16. Manajemen Resiko

pengertian manaj resiko: proses identifikasi, pengukuran dan kontrol keuangan dari sebuah
resiko yg mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yg dpt
menimbulkan kerusakan atau kerugian (Smith, 1990 dalam Anonim, 2009)
Asesmen resiko: proses evaluasi hazard utk dpt menentukan tingkatan tindakan yg dibutuhkan
mengurangi resiko sehingga pd tingkat yg dpt diterima.
identifikasi resiko: proses sistematis dan terus-menerus dilakukan utk mengidentifikasi
kemungkinan timbulnya resiko atau kerugian thd kekayaan, hutang, dan personil perusahaan.

Identifikasi resiko dapat dilakukan melalui:

a. Brainstorming
b. Questionnaire
c. Industry benchmarking
d. Scenario analysis
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

e. Risk assessment workshop


f. Incident investigation
g. Auditing
h. Inspection
i. Checklist
j. HAZOP (Hazard and Operatbility Studies)

FMEA: alat yang dapat memberikan analisis proaktif akibat kejadian yg dpt berakhir dengan
proses resiko tinggi yg juga kritikal.

Langkah-langkah FMEA:

a. pilih proses beresiko tinggi dan bentuk Tim


b. gambarkan alur proses
c. brainstorming potensial modus kegagalan dan tetapkan dampaknya
d. prioritas modus kegagalan
e. Identifikasi akar masalah modus kegagalan
f. redesain proses
g. analisa dan uji coba proses
h. implementasi dan monitor proses baru.

RPN (Risk Priority Number) untuk menentukan prioritas resiko

RPN = Peluang (P) x Kriteria (K) x Akibat (A)

17. Statistik Mortalitas


adalah proporsi dari jml pasien rawat inap yg meninggal dalam perawatan. Statistik kematian di
RS, meliputi:
a. GDR
jml px ranap yg meninggal (termasuk BBL)
× 100% , tidak termasuk pasien DOA, bayi lahir dalam
jml px keluar (h+m)
kondisi mati, dan pasien di IGD, hanya pasien yg rawat inap
b. NDR
jml px ranap yg meninggal ≥ 48 jam(termasuk BBL)
× 100%
jml px keluar (h + m)

c. Postoperative Death Rate

jml px meninggal kurun 10 hari pasca operasi dlm suatu periode


× 100%
jml px yg dioperasi dlm periode tsb

d. Anesthesia Death Rate

jml kematian karena anestesi dalam suatu periode


× 100%
jml px yg mendapat tindakan anestesi dlm periode tsb

e. Maternal Death Rate

jml maternal death dalam suatu periode


× 100%
jml px keluar obstetri (termasuk yg meninggal)dalam periode tsb
f. Newborn Mortality Rate
jml kematian BBL dlm suatu periode
× 100%
jml seluruh BBL yg keluar perawatan (termasuk yg meninggal)dalam periode tsb
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

g. Fetal Death Rate

 early death: usia < 20 mgg, ≤ 500 gram


 intemediate death, usia telah lengkap 20 mgg, 501-1000 gram
 late death, lengkap 28 mgg, > 1000 gram

jml lahir mati dlm suatu periode


× 100%
jml kelahiran dlm periode tsb

(jml intermediate + late death dalam suatu periode)


× 100%
(jml bayi lahir hidup) + (jml intermediate + late death)dalam periode sama

Statistik otopsi
otopsi/ nekropsi/pemeriksaan postmortem: pemeriksaan jenazah untuk mengetahui penyebab
kematiannya.
statistik otopsi, terdiri dari:
a. Gross autopsy rate
b. net autopsy rate
c. hospital autopsies
d. newborn autopsy
e. fetal autopsy

Terminologi
No Arti
posisi anatomi
1 anterior sebelah muka (bagian ke arah depan dari...)
2 posterior sebelah belakang (bagian ke arah belakang dari...)
3 anteroposterior dari depan ke belakang
4 poteroanterior dari belakang ke depan
5 cranial ke arah kepala
6 caudal ke arah ekor
7 ventral lebih ke arah perut
8 dorsal lebih ke arah punggung
9 median bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian kiri kanan yang simetris
10 paramedian bidang yang berada di samping dan sejajar dengan bidang median
11 sagital setiap bidang yang sejajar dengan bidang median
12 frontal bidang yang tegak lurus pada bidang sagital, sejajar permukaan perut
13 transversal bidang melintang tegak lurus pada arah memanjang tubuh
14 longitudinal ke atah ukuran panjang
15 proximalis lebih dekat ke pangkal
16 distalis lebih dekat ke ujung
17 plantaris searah telapak kaki
18 ulnaris ke arah ulna
19 radialis ke arah radius
20 linea garis
21 formane lubang
22 ductus pembuluh
23 canalis saluran
24 cavum rongga
Kisi-kisi UKOM 2019 revisi 19 Agustus

25 flexio gerakan membelokkan dan membentuk sudut kecil


26 extensio gelakan meluruskan dan membentuk sudut besar
27 rotasio gerakan memutar
28 inversio gerakan kaki memutar ke dalam
29 supine menghadap ke atas
30 prone menghadap ke bawah
31 superior mengarah ke bagian atas tubuh
32 inferior mengarah ke bagian bawah tubuh

Anda mungkin juga menyukai