Anda di halaman 1dari 5

Nama : Irene Caya Wulandari

NIM ; 611910060
Kelas : Farmasi Ekstensi 2019 (5E)
Tugas : Anatologi dan Fisiologi Manusia

A. Metabolisme lemak (organ, saraf, endokrin)


1) Organ-organ pada metabolisme lemak

Hati mempunyai beberapa fungsi utama dalam metabolisme lipid, yaitu :


 Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi empedu
yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang disintesis didalam
hati secara denovo atau ambilan kolesterol lipid.
 Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam lemak
dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.
 Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (ketogenesis)
Hati memiliki peranan integral di dalam sintesis serta metabolism lipoprotein plasma.
Hati (liver) berperan dalam sintesa, menyimpan dan mengeluarkan lemak untuk
didistribusikan ke seluruh tubuh. Hati (liver) juga memproduksi empedu yang
memungkinkan makanan berlemak dan mengandung vitamin yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E dan K) dapat diserap oleh usus halus.

2) Kendali saraf pada metabolisme lemak


Kendali saraf pada metabolisme lemak berlangsung melalui stimulasi parasimpatis
yang meningkatkan simpanan lemak dan melalui stimulasi simpatis yang
mempercepat penguraian asam lemak dari simpanan lemak.

3) Endokrin pada metabolisme lemak


Hormon mengendalikan kesetimbangan antara penguraian dan penyimpanan lemak
yaitu insulin, epinefrin, glukagon, hormon pertumbuhan, ACTH, dan tiroksin
merangsang pengiraian dan pelepasan asam lemak dari simpanan trigliserida dalam
jarimgan adipose.
Jaringan adiposa tidak hanya berperan sebagai jaringan penyimpan trigliserida,
tetapi juga berperan sebagai penghasil substansi tertentu melalui fungsi endokrin,
parakrin dan autokrinnya. Substansi bioaktif yang dihasilkan disebut adipokin atau
adipositokin. Adipokin lebih banyak diproduksi oleh jaringan adipose putih dan
berperan dalam homeostasis berbagai proses fisiologis. Adipokin yang dapat
ditemukan berupa Plasminogen Activator Inhibitor-1(PAI-1), Tumor Necrosis Factor-
α (TNF-α), resistin, leptin dan adiponektin.

Gambar menunjukkan adipokin utama yang dihasilkan oleh jaringan adipose dan
perannya dalam proses fisiologis. Jaringan adipose menghasilkan adipokin yang memiliki
efek metabolik pada jaringan sentral maupun perifer. Produksi adipokin dipengaruhi oleh
insulin, katekolamin, dan penyimpanan lemak.

B. Metabolisme protein (organ, saraf, dan endokrin)


1) Organ-organ pada metabolisme protein
Asam amino yang berasal dari protein dalam makanan diabsorbsi dari usus melalui
transpor aktif dan dibawa ke hati. Di hati, asam amino disintesis menjadi molekul
protein atau dilepas ke dalam sirkulasi untuk ditransfor menuju sel lain.
Setelah memasuki sel-sel tubuh, asam amino bergabung dengan ikatan peptida
untuk membentuk protein selular yang dipakai untuk pertumbuhan dan regenerasi
jaringan.
Hanya ada sedikit simpanan asam amino dalam sel-sel tubuh, kecuali sel-sel hati.
Protein inraseluler tubuh sendiri terus terhidrolisis menjadi asam amino dan disintesis
ulang menjadi protein. Asam amino dari makanan dan asam amino dari penguraian
protein intraseluler membentuk kelompok asam amino utama yang memenuhi
kebutuhan tubuh. Di dalam proses ini sisa dari metabolisme protein memiliki CO2 dan HO2
di dalam bentuk gas untuk kemudian diangkut oleh plasma darah yang ada di dalam pembuluh
darah dan menuju ke paru-paru untuk akhirnya diekskresikan ke luar tubuh. Yang keluar dari
tubuh ini berupa CO2 dan merupakan limbah dari proses metabolisme protein. Sementara H20
di dalam bentuk cair yang diangkut menuju ke kulit dan juga ginjal akan diekskresikan atau
dikeluarkan ke dalam bentuk keringat, dan ketika sampai di ginjal akan diekskresikan ke dalam
bentuk urin.

Senyawa NH3 dan juga NH40H adalah senyawa yang memiliki sifat racun dan
sangat berbahaya bagi sel yang ada di dalam tubuh. Maka dari itu, sebelum senyawa
ini dikeluarkan akan dilakukan proses pengolahan di dalam hati untuk menjadi urea
melalui (sikulus ortinin) oleh hati, agar tidak berbahaya bagi tubuh maka di dalam
bentuk urea ini adalah produk limbah yang merupakan sisa metabolisme yang
dipindahkan ke ginjal untuk kemudian diekskresikan ke dalam bentuk urin.

2) Kendali saraf pada metabolisme protein


Persarafan usus halus terutama dibentuk oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Komponen intrinsic dibentuk oleh kelompokan neuron-neuron yang membentuk
pleksus mesenterikus (Auerbach), terdapat antara lapisan otot luar longitudinal dan
lapisan otot dalam yang sirkuler dan pleksus submukosa (Meissner) dalam lapisan
submukosa. Pleksus-pleksus mengandung beberapa neuron sensoris yang menerima
informasi dari ujung-ujung saraf dekat lapisan epitel dan dalam lapisan otot polos
mengenai susunan isi usus halus (kemoreseptor) dan dinding usus halus
(mekanoreseptor). Sel-sel saraf lain adalah efektor dan mempersarafi lapisan otot dan
sel-sel yang mengsekresi hormon.
Persarafan intrinsik yang dibentuk oleh pleksus-pleksus ini bertanggung jawab
akan kontrkasi usus halus yang terjadi pada keadaan di mana persarafan ekstrinsik
tidak ada sama sekali (total). Persarafan ekstrinsik dibentuk oleh serabut-serabut
saraf kolinergik parasimpatis preganglionik yang merangsang aktivitas otot polos
usus halus dan oleh serabut-serabutb saraf adrenergik simpatis postganglionik
yang menekan aktivitas otot polos usus halus.
3) Endokrin pada metabolisme protein
 Hormon somatotropin, yang berfungsi untuk merangsang metabolisme protein dan
lemak serta merangsang pertumbuhan tulang dan otot.
 Hormon testeron (kelamin laik-laki) menstimulasi sintesis protein dan
meningkatkan simpanan protein dalam jaringan.
 Hormon esterogen (kelamin perempuan) mensimulasi sintesis protein pada derajat
yang lebih kecil.
 Hormon tiroid meningkatkan laju metabolism semua sel dan penting untuk sintesis
protein dan pertumbuhan.
 Glukokortikoid menstimulasi katabolisme protein dalam sel selai sel hati dan
meningkatkan penggunaan asam amino oleh hati salam proses gluconeogenesis.
 Insulin meingkatkan pemasukan asam amino ke dala sel dan menstimulasi sintesis
protein.

C. Metabolisme karbonhidrat (organ, saraf, endokrin)


1) Organ-Organ yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat

a. Hati
Hati (Hepar/liver) merupakan organ homeostatik yang berperan dalam menjaga
kadar gula darah (KDG) agar tetap berada pada posisi serasi dan
seimbang(hemeostatis). Glukosa (juga fruktosa dan galaktosa) dalam darah masuk
lewat vena porta hepatica, sinusoid, kemudian sel hati, selanjutnya oleh sel hati akan
diubah menjadi glikogen (Glikogenesis).
Selain itu hati juga berfungsi sebagai berikut ini :
 Sintesi protein dan degradasi serta pembentukan urea dari nitrogen
 Sintesis, penyimpanan dan penggunaan lipid
 Pembentukan empedu untuk digesti lemak
 Inaktivasi senyawa kimia, detoksifikasi racun oleh sel retikuloendothelial (SER)
 Absorpsi dan penyimpanan zat anti-anemik yang penting untuk pematangan
(maturasi) eritosi
b. Pankreas
Pankreas merupakan organ yang memiliki kemampuan sebagai eksokrin maupun
endokrin. Bagian endokrin kelenjar pankreas yakni bagian pulau langerhans tersusun
atas sel α dan sel β yang berperan menghasilkan hormon yangmengontrol metabolisme
karbohidrat, yaitu :
 Glukagon, disekresikan oleh sel α pankreas, berperan sebagai factor hiperglikemik
artinya sebagai faktor yang menyebabkan meningkatnya kadar glukosa darah
 Insulin, disekresikan oleh sel β pankreas, merupakan faktor hipoglikemik artinya
sebagai faktor yang menyebabkan penurunan kadar glukosa darah. Insulin berperan
untuk meningkatkan sintesis glikogen.

2) Kendali saraf pada metabolisme karbohidrat


Medulla adrenal tersusun atas sel kormafin yang berperan menghasilkan hormon
epinerfrin (andrenalin) atau disebut juga katekolamin. Sekresi epinerfin diransang
oleh saraf simpatis sebagai respon terhadap turunnya kadar glukosa darah. Epinerfin
berperan meningkatkan kadar glukosa darah dan asam laktat karena meransang
glikogenesis pada hati dan otot sehingga terjadi hiperglikemik.
Mekanismenya sebagai berikut:
 Glukosa dibebaskan dari timbunan (cadangan) glikogen melalui mekanisme
glikogenolisis di hati
 Sekresi inslin dihambat
 Penurunan kadar gula darah secara langsung meransang saraf sympatis yang
menginervasi medulla andrenal untuk mensikresikan epinerfin
 Epinerfin akan meningkatkan glikogenolisis pada otot dan hati sehingga
meningkatkan kadar gula darah
 Apabila kebutuhan glukosa telah tercapai, maka akan terjadi hiperglikemi,
kemudian akan terjadi glikogenesis, sekresi insulin meningkat dan sekresi epinerfin
terhambat

3) Endokrin pada metabolisme karbonhidrat


 Kelenjar tiroid (thyroid) mensekresikan hormon tiroksin yang berperan untuk
meningkatkan metabolisme terutama oksidasi seluler, meningkatkan
gluconeogenesis, dan meningkatan penggunaan glukosa oleh jaringan perifer.
 Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar glukosa darah.
 Hormon glukagon dan adrenalin berfungsi menaikkan kadar glukosa darah.

Anda mungkin juga menyukai