net/publication/309289135
CITATIONS READS
0 1,431
1 author:
Subanji Subanji
State University of Malang
95 PUBLICATIONS 113 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Subanji Subanji on 20 October 2016.
B. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan (approach) diartikan sebagai a way of
beginning something atau cara untuk memulai sesuatu. Dalam
hal ini pendekatan dapat diartikan sebagai cara memulai
pembelajaran. Dalam pengertian yang lebih luas, pendekatan
mengacu kepada seperangkat asumsi mengenai cara belajar-
mengajar. Pendekatan merupakan titik tolak dalam
memandang sesuatu, suatu filsafat atau keyakinan yang tidak
selalu mudah membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat
aksiomatis. Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori-teori
yang digunakan tidak dipersoalkan lagi. Pendekatan
pembelajaran (teaching approach) merupakan landasan
memulai dan melaksanakan pembelajaran suatu bidang studi
Bab I: Pendekatan, Strategi, Model, dan Metode Pembelajaran | 5
C. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual
yang menggambarkan prosedur sistematik (teratur) dalam
pengorganisasian kegiatan (pengalaman) belajar untuk
mencapai tujuan belajar (kompetensi belajar). Terdapat 5
(lima) masalah yang harus menjadi perhatian dalam
mengembangkan model, yaitu: sintaks, sistem sosial, prinsip
reaksi, sistem pendukung, dampak instruksional dan
dampak pengiring. Karena itu model pembelajaran harus
memiliki rasional teoretik yang logis yang disusun oleh
penciptanya atau pengembangnya dan landasan pemikiran
tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai). Menurut Joyce dan Weil
(1992) terdapat empat model pembelajaran berdasar pada
cara belajar dan proses konstruksi pengetahuan siswa, yaitu:
model pemrosesan informasi, model personal, model
interaksi sosial, dan model behavioral (perubahan tingkah
laku). Model pemrosesan informasi dilandasi oleh teori
pemrosesan informasi yang dipelopori oleh Atkinson dan
Shiffrin. Model personal didasarkan pada teori kognitivisme
individual yang dipelopori oleh Piaget. Model interaksi sosial
dikembangkan dari teori kognisi sosial yang dipelopori oleh
Vygotsky. Ketiga landasan tersebut sering disebut sebagai
pandangan konstruktivisme. Sedangkan model behavioural
dikembangkan berdasarkan pemikiran behaviorisme.
Istilah model pembelajaran juga sering dimaknai sama
dengan pendekatan pem-belajaran, bahkan kadang suatu
model pembelajaran diberi nama sama dengan nama
pendekatan pembelajaran. Arends (2004) memilih istilah
model pembelajaran didasarkan pada dua alasan penting.
Pertama, istilah model memiliki makna yang lebih luas
Bab I: Pendekatan, Strategi, Model, dan Metode Pembelajaran | 7
D. STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran merupakan serangkaian aktifitas
yang didesign untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
mengembangkan strategi pembelajaran perlu menentukan (1)
urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru
dalam menyampaikan isi pelajaran kepada siswa; (2) metode
pembelajaran, yaitu cara guru mengorganisasikan materi
pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efisien
dan efektif; (3) media pembelajaran, yaitu peralatan dan
bahan pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam
kegiatan pembelajaran; dan (4) waktu yang digunakan oleh
guru dan siswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam
kegiatan pembelajaran.
Konsep strategi mencakupi empat pengertian sebagai
berikut.
1. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru
dalam menyampaikan isi pelajaran kepada siswa.
2. Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar
mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa agar terjadi
proses belajar secara efisien dan efektif.
Bab I: Pendekatan, Strategi, Model, dan Metode Pembelajaran | 13
4. Experiential Learning
Experientiatl learning dikembangkan atas dasar
pemikiran bahwa seseorang cenderung memiliki pengalaman
pribadi yang berbeda dengan orang lain. Dari perbedaan
pengalaman tersebut akan bisa memperkaya kematangan
seseorang, bila difasilitasi untuk terjadinya sharing
pengalaman. Pengalaman yang dimaksudkan tidak hanya
terbatas pada pengalaman kehidupannya, tetapi juga
pengalaman dalam memecahkan masalah (termasuk masalah
matematika). Seorang siswa mungkin saja memiliki
pengalaman dalam memperoleh nilai 𝜋 dengan melakukan
eksperimen membagi keliling lingkaran yang berbeda-beda
dengan panjang diameternya. Misalnya siswa pertama
24 | Pembelajaran Matematika Kreatif dan Inovatif
𝐾𝐴 22 𝐾𝐵 44 22 𝐾𝐶 66 22
𝑑𝐴
=
7
= = = =
𝑑𝐵 14 7 𝑑𝐶 21 7
E. METODE PEMBELAJARAN
Istilah metode berasal dari bahasa Yunani methodos,
’jalan’ atau ’cara’, oleh karena itu, metode diartikan cara
melakukan sesuatu. Dalam dunia pembe-lajaran, metode
diartikan ’cara untuk mencapai tujuan’. Metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara menyeluruh
(dari awal sampai akhir) dengan urutan yang sistematis
berdasarkan pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran. Metode merupakan cara melaksanakan
pekerjaan. Metode bersifat prosedural, yakni
Bab I: Pendekatan, Strategi, Model, dan Metode Pembelajaran | 29
F. KECENDERUNGAN PEMBELAJARAN
Pada dasarnya setiap pembelajaran yang dilakukan dapat
dipotret kecenderungan/ orientasinya dalam membentuk
perilaku belajar siswa. Silver, Strong, dan Perini (2007)
menggunakan istilah learning style, apa yang akan
dikembangkan dari siswa dalam proses pembelajaran.
Learning style dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat)
macam, yakni: mastery (kemahiran), understanding
(pemahaman), interpersonal (hubungan social), self-expressive
(ekspresi diri).
Orientasi pembelajaran mastery adalah peningkatan
kemampuan siswa untuk mengingat dan menghafal prosedur
dan informasi. Bentuk kegiatan pembelajaran yang mengarah
pada mastery, antara lain: drill, latihan, dan ceramah. Dalam
mastery ini, yang dipentingkan adalah siswa bisa menjawab
soal (success) meskipun tidak tahu mengapa jawabannya
seperti itu, siswa bisa menggunakan prosedur untuk
menyelesaikan soal (meskipun tidak tahu mengapa prosedur
tersebut yang digunakan), dan penyampaian materi
terselesaikan (meskipun siswa hanya hafal).
Bab I: Pendekatan, Strategi, Model, dan Metode Pembelajaran | 31
Soal:
Tentukan luas daerah segitiga berikut!
Bab I: Pendekatan, Strategi, Model, dan Metode Pembelajaran | 33
Langkah 2:
Siswa diminta mengambil 4 (empat) lidi dan guru meminta
siswa membuat segiempat sebanyak-banyaknya dari empat lidi
tersebut dengan HANYA SEPASANG SISINYA dibuat sejajar dan
hasilnya gambarkan di kertas yang disediakan!
Dalam tugas ini, siswa bisa membentuk bangun segiempat
secara berbeda-beda.
G: Cari sifat yang sama dan yang berbeda dari ketiga gambar
tersebut!
Siswa akan mengidentifikasi sifat yang sama bahwa ketiga
bangun tersebut memiliki empat sisi dan hanya memiliki
sepasang sisi yang sejajar.
Bangun yang memiliki empat sisi dan HANYA memiliki
sepasang sisi sejajar disebut TRAPESIUM.
Langkah 3:
Siswa diminta mengambil 4 (empat) lidi, sepasang-sepasang
lidi (2 lidi panjangnya sama dan 2 lidi yang lain panjangnya
sama).
G: Buat segiempat sebanyak-banyaknya dari empat lidi tersebut dan
hasilnya gambarkan di kertas yang disediakan!
38 | Pembelajaran Matematika Kreatif dan Inovatif
Mastery Interpersonal
p
Relationshi
Succes
Curiosity
Originality
Understanding Self-Expressive