Anda di halaman 1dari 6

HAKIKAT MATEMATIKA

A. Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari Bahasa Yunani yaitu mathematike yang artinya mempelajari. Kata
mathematike merupakan asal kata dari mathema yang berarti pengetahuan dan ilmu (knowledge). Kata
mathematike juga berhubungan dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein
yang artinya belajar (berpikir). Berdasrakan asal katanya, matematika berarti ilmu pengetahuan yang
didapat dengan berpikir (bernalar).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada didalamnya. Ini berarti bahwa belajar
matematika pada hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep dan mencari hubungan antar
konsep dan strukturnya. Ciri khas matematika yang deduktif aksiomatis ini harus diketahui oleh guru
sehingga mereka dapat membelajarkan matematika dengan tepat, mulai dari konsep-konsep sederhana
sampai yang kompleks.
Matemaika merupakan sarana berfikir deduktif yang berguna untuk membangun teori keilmuan
dan menurunkan prediksi-prediksi serta untuk mengomunikasikan hasil kegiatan keilmuan
denganbenar, singkat, dan jelas. Matematika adalah bahasa yang melabangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin disampaikan. Adapun hakikat matematika akan diuraian sebagai berikut.

1. Matematika Adalah Ilmu Deduktif


Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif, karena proses mencari kebenaran (generalisasi)
dalam matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan yang lain.
Metode pencarian kebenaran yang dipakai adalah metode deduktif, tidak dapat dengan cara
induktif. Walaupun dalam matematika mencari kebenaran itu dapat dimulai dengan cara induktif,
tetapi seterusnya generalisasi yang benar untuk semua keadaan harus dapat dibuktikan dengan cara
deduktif. Dalam matematika suatu generalisasi dari sifat, teori atau dalil itu dapat diterima
kebenarannya sesudah dibuktikan secara deduktif.
Contoh
Dalam ilmu fisika, bila seorang melakukan percobaan (eksperimen) sebatang logam
dipanaskan maka memuai dan dilanjutkan dengan logam-logam yang lainnya, dipanaskan ternyata
memuai juga, maka ia dapat membuat kesimpulan (generalisasi) bahwa setiap logam yang
dipanaskan itu dapat memuai. Generalisasi yang dibuat secara induktif tersebut dalam ilmu fisika
dapat dibenarkan contoh dalam ilmu fisika di atas , pada matematika contoh-contoh seperti itu
baru dianggap sebagai generalisasi jika kebenarannya dapat dibuktikan secara deduktif.
2. Matematika Bersifat Konsisten
Matematika kosisten dengan sistemnya artinya dalam matematika banyak sistem yang
saling berkaitan satu sama lainnya dan ada juga yang tidak saling berkaitan. Didalam masing-
masing sistem berlaku konsistensi atau ketaatazasan, artinya bahwa dalam system tidak boleh
terdapat kontradiksi. Suatu teorema ataupun definisi harus menggunakan istilah atau konsep
yang diterapkan terlebih dahulu. Konsistensi itu baik dalam makna maupun dalam hal nilai
kebenaran.

3. Matematika Memiliki Objek Kajian Abstrak


Semua objek kajian dalam matematika adalah abstrak atau objek pikiran atau objek
mental. Objek-objek itu meliputi:
a. Fakta
b. Konsep
c. Operasi/ relasi/ skill, dan
d. Orinsip

Dari objek-objek dasar itu kemudian disusun suatu pola dan struktur matematika.

a. Fakta
Fakta adalah konvensi-konvensi (kesepakatan-kesepakatan) yang diungkapkan
dengan simbol (notasi) tertentu.Contoh fakta: “2”, “>”, “//”, “+” dll.
b. Konsep (yang berkaitan erat dengan definisi)
Konsep adalah idea abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan objek-objek
tertentu, apalah merupakan contoh atau bukan contoh dari idea tersebut.Contoh
konsep: “bilangan asli”, “segitiga”, “fungsi”, “variabel”, “konstanta”, “matriks”, “vektor”,
“group”, “ruang metrik” dll.
c. Operasi yang merupakan suatu fungsi (relasi khusus).
Operasi adalah suatu aturan untuk memperoleh elemen tunggal, dari satu atau lebih
elemen yang diketahui.Contoh operasi: penjumlahan, pengurangan, perkalian, perpangkatan,
tambah lima dll (pada aljabar), gabungan, irisan, komplemen dll. (pada himpunan).
Berdasarkan banyaknya unsur yang dioperasikan, dikenal adanya : operasi unair, operasi
biner, operasi terner dan sebagainya. apabila yang ditekankan adalah keterampilannya,
operasi ini sering disebut skill.
d. Prinsip
Prinsip adalah gabungan beberapa objek matematika (fakta atau konsep) yang
dihubungkan dengan relasi atau operasi tertentu. Prinsip dalam matematika dapat berupa:
aksioma, lemma, teorema (dalil) dan sifat.

4. Matematika Adalah Bahasa Simbol


Matematika yang terdiri dari simbol-simbol yang sangat padat arti dan bersifat
internasional. Padat arti berarti simbol-simbol matematika ditulisdengan cara singkattetapi
mempunyai arti yang luas.
Misal : √16 = 4 , 3 + 5 - 2 = 6, 8! = 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8
Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model matematika,
yang dapat berupa: persamaan, pertidaksamaan, bangun geometri tertentu dan sebagainya.
5. Bertumpu pada kesempatan
Kesepakatan yang amat mendasar dalam matematika adalah:
a. Aksioma/postulat/asumsi/pernyataan pangkal (yang tidak perlu dibuktikan)
Aksioma diperlukan untuk menghindarkan berputar-putarnya argumentasi dalam
pembuktian (cinculus in pro bando). Beberapa aksioma dapat membentuk suatu sistem
aksioma yang selanjutnya dapat menurunkan berbagai teorema. Dalam aksioma tentu
terdapat konsep primitif tertentu dan dari satu atau lebih konsep primitif dapat dibentuk
konsep baru melalui pendefinisian. (Penjelasan lebih lanjut pada Sistem dan Struktur
Matematika).
b. Konsep primitive/ undefined terms/ pengertian pangkal (yang tidak perlu
didefinisikan) Konsep primitive diperlukan untuk menghindarkan berputar-putar dalam
pendefinisian (cincolus in definiando).

6. Memperhatikan Semesta Pembicaraan


Sehubungan dengan kosongnya arti dari simbol-simbol dan tanda-tanda dalam
matematika jelas bahwa dalam menggunakan matematika diperlukan kejelasan dalam lingkup
apa simbol itu dipakai, bila lingkup pembicaraan bilangan, maka simbol-simbol diartikan
bilangan. Bila lingkup pembicaraannya transformasi maka simbol-simbol itu diartikan suatu
transformasi. Lingkup pembicaraan itulah yang disebut semesta pembicaraan. Benar atau
salahnya ataupun ada atau tidaknya penyelesaian suatu model matimatika ditentukan oleh
semesta pembicaranya.

7. Matematika Adalah Ilmu Terstruktur


Matematika merupakan ilmu terstruktur yang terorganisasikan.Hal ini karena matematika
dimulai dari unsur yang tidak didefinisikan, kemudian unsur yang didefinisikan ke aksioma /
postulat dan akhirnya pada teorema. Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis,
terstruktur, logis, dan sistimatis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep
yang paling kompleks. Oleh karena itu untuk mempelajari matematika, konsep sebelumnya
yang menjadi prasyarat, harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami topik atau konsep
selanjutnya.
Dalam pembelajaran matematika guru seharusnya menyiapkan kondisi siswanya agar
mampu menguasai konsep-konsep yang akan dipelajari mulai dari yang sederhana sampai
yang lebih kompleks.
Struktur matematika adalah sebagai berikut :
a. Unsur-unsur yang tidak didefinisikan
Misal : titik, garis, lengkungan, bidang, bilangan dll.
Unsur-unsur ini ada, tetapi kita tidak dapat mendefinisikannya. Unsur-unsur yang
didefinisikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan maka terbentuk unsur-unsur
yang didefinisikan.
Misal : sudut, persegi panjang, segitiga, balok, lengkungan tertutup sederhana,
bilangan ganjil, pecahan desimal, FPB dan KPK dll.
b. Aksioma dan postulat
Dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan dan unsur-unsur yang didefinisikan dapat
dibuatasumsi-asumsi yang dikenal dengan aksioma atau postulat.
Misal :
o Melalui 2 titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah garis.
o Semua sudut siku-siku satu dengan lainnya sama besar.
o Melalui sebuah titik hanya dapat dibuat sebuah garis yang tegak lurus
kesebuah garis yang lain.
o Sebuah segitiga tumpul hanya mempunyai sebuah sudut yang lebih besar dari
90°

Aksioma tidak perlu dibuktikan kebenarannya tetapi dapat diterima kebenarannya


berdasarkan pemikiran yang logis.

c. Dalil atau Teorema


Dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan dan aksioma maka disusun teorema-
teorema atau dalil-dalil yang kebenarannya harus dibuktikan dengan cara deduktif.
Misal :
o Jumlah 2 bilangan ganjil adalah genap
o Jumlah ketiga sudut pada sebuah segitiga sama dengan 1800
o Jumlah kuadrat sisi siku-siku pada sebuahsegitiga siku-siku sama dengan
kuadrat sisi miringnya.
d. Definisi atau Batasan
Pada bagian terdahulu pembentukan suatu konsep ditunjukkan dengan penekanan
pada prosesnya. Sedangkan agar dapat jelas dan dapat digunakan secara operasional
perlu diungkapkan dalam suatu kalimat yang memuat pembatasan-pembatasan.
Jadi definisi suatu konsep adalah “ungkapan yang dapat digunakan untuk membatasi
suatu konsep”.
Contoh
“Trapesium” adalah suatu konsep. Sedangkan definisi trapesium misalnya :
“Trapesium adalah segiempat yang terjadi jika sebuah segitiga dipotong oleh garis
yang sejajar salah satu sisinya”.
Inilah ungkapan yang membatasi konsep trapesium itu.
Suatu ungkapan yang membatasi suatu konsep belum memiliki nilai benar maupun
salah. Tetapi setelah ditetapkan atau disepakati dalam suatu struktur maka selanjutnya
ungkapan itu memiliki nilai benar. Definisi atau ungkapan yang membatasi suatu
konsep ada beberapa jenis.
Dalam matematika terdapat tiga macam definisi, yaitu:
1) Definisi analitis
Adalah definisi yang menyebutkan genus proksimum atau genus terdekat dan
deferensia spesifika atau pembeda khususnya)
2) Definisi genetic
Adalah definisi yang menyebutkan proses terjadinya
3) Definisi dengan rumus
Adalah definisi yang dinyatakan dalam bentuk rumus, seperti: a – b = a+ (-b), n!
= n(n – 1), 0! = 1 dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Andi Hakim, N. (1980). Landasan Matematika, Jakarta : Bharata Aksara.


Revyareza.2013.Hakikat Matematika, (online),
(https://revyareza.wordpress.com/2013/10/31/hakikat-manusia/), diakses 20 Agustus
2018.
Pratama, shendo.2009.Karakteristik Matematika, (Online),
(http://shendopratama.blogspot.com/2009/09/karakteristik-matematika.html?m=1),
diakses 20 Agustus 2018.

Anda mungkin juga menyukai