Anda di halaman 1dari 13

LECTURE NOTES

ECON6032
Managerial Economics

Week 9
Evaluation of the Economics of
Information

ECON6032 – Managerial Economics|1


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa dapat menunjukkan strategi-strategi untuk mengelola risiko dan ketidakpastian,


dan pemaksimalan keuntungan serta akibat-akibat dari informasi asimetrik.

OUTLINE MATERI :

• Uncertainty and Consumer Behavior

• Uncertainty and The Firm

• Uncertainty and The Market

ECON6032 – Managerial Economics|2


ISI MATERI

1. Ketidakpastian dan perilaku konsumen

Ketidakpastian merupakan implementasi dari risk (risiko). Dalam perilaku konsumen,


pengertian risiko menjadi lebih spesifik dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan
konsumen. Dalam perilaku konsumen, risiko merupakan faktor kunci dalam proses
pengambilan keputusan. Hal tersebut dikarenakan setiap pembelian suatu produk tertentu
dapat mengakibatkan risiko tertentu, yang bervariasi besar kecilnya (Pennings et al. 2002).
Dalam menjalankan usaha atau bisnis perusahaan, manajemen dalam menghadapi risiko
dapat menentukan sikap terhadap risiko tersebut, yaitu :

- Risk Aversion (Menghindari Risiko)

Mengharapkan suatu hasil pasti sejumlah tertentu ($M) terhadap kemungkinan risiko
dengan nilai yang diharapkan dari $M. Jadi perusahaan akan menghitung mana yang
lebih besar antara risiko dan harapan keuntungan. Bila risiko ternyata lebih besar dari
keuntungan, maka manajemen yang masuk kelompok risk averse akan menghindar
dari usaha tersebut.

- Risk Loving (Menyukai Risiko)

Mengharapkan sebuah prospek dari risiko dengan sebuah hasil yang diharapkan dari
sejumlah $M menjadi sebuah hasil pasti sejumlah $M.

- Risk Neutral (Netral terhadap Risiko)

Tidak membedakan antara sebuah kemungkinan risiko dengan nilai yang diharapkan
dari sejumlah $M dan nilai kepastian terhadap $M. Jadi merupakan sikap rasional
dalam menghadapi risiko, bila peluang usaha mempunyai harapan keuntungan yang
bakal diperoleh dan juga peluang risiko mungkin juga terjadi.

1.1. Keputusan Manajerial Terhadap Konsumen Yang Menolak Risiko

• Kualitas Produk.

Analisis risiko dapat digunakan untuk menganalisis situasi-situasi dimana konsumen


tidak yakin tentang kualitas produk. Seorang konsumen yang menolak risiko mengharapkan
suatu kepastian daripada ketidakpastian terhadap keseimbangan nilai yang diharapkan.

ECON6032 – Managerial Economics|3


• Toko yang Bercabang (Chain stores)

Pihak yang menolak risiko juga menjelaskan mengapa ini mungkin menjadi sebuah
kepentingan perusahaan untuk menjadi bagian dari sebuah toko bercabang sebagai sebuah
alternatif terhadap kebebasan memilih.

• Insurance.

Fakta bahwa konsumen adalah menolak risiko diimplikasikan bahwa mereka mau
membayar untuk menghindari risiko. Ini menjelaskan mengapa banyak individu memilih
untuk membeli asuransi pada rumah dan kendaraan mereka.

1.2. Harga ketidakpastian dan Pencarian Konsumen

Sampai sekarang kita memiliki asumsi konsumen mengetahui harga-harga dari barang-
barang dengan pasti. Analysis adalah lebih complex dalam situasi dimana konsumen tidak
mengetahui harga yang ditetapkan oleh perusahaan yang berbeda terhadap produk yang
sama.

Pencarian harga oleh konsumen merupakan usaha yang dilakukan konsumen untuk
memperoleh dan membandingkan harga dari toko-toko yang kompetitif, meskipun sudah ada
pengukuran yang tepat mengenai harga komiditas. Tujuan utama individu melakukan proses
pencarian adalah untuk memperoleh barang yang diinginkan dengan harga yang relatif lebih
murah atau di bawah harga rata-rata pasar. Pencarian harga yang dilakukan oleh konsumen
merupakan tindakan untuk menjawab/mengurangi ketidakpastian dan observasi mengenai
dispersi harga yang terjadi di pasar.

Walaupun konsumen menemukan banyak sekali toko yang menjual barang yang sama
tetapi terdapat harga yang berbeda untuk produk yang sama tersebut. Konsumen ingin
membeli barang yang diinginkannya dengan harga paling murah yang mungkin bisa terbeli
tetapi konsumen juga berhadapan dengan adanya biaya dan juga informasi yang tidak
lengkap dan tidak pasti maka harga terendah tersebut sulit sekali didapatkan. Untuk itulah
maka konsumen mempunyai kebebasan untuk mensurvei harga – harga yang dijual penjual
dan menggantikan produk yang dia beli dengan produk yang sama atau identik.

ECON6032 – Managerial Economics|4


Para konsumen akan rajin mengamati harga, dan jika melihat adanya perbedaan harga
maka akan terus mencari harga yang ditawarkan tersebut sampai pada satu kesimpulan bagi
konsumen tersebut.

Pertanyaannya adalah kapankah konsumen tersebut mencari informasi harga tersebut?


Secara rasional konsumen akan mulai mencari informasi harga produk tersebut pada saat
akan menkonsumsikannya.

2. Ketidakpastian yang dihadapi Perusahaan

• Menolak Risiko (Risk Aversion)

Apakah manajer berani mengambil resiko ataukah biasa saja (netral) ? Ketika manajer
adalah cenderung menolak risiko, umumnya para pemilik perusahaan (stakeholders)
menginginkan manajer untuk berperilaku dalam suatu ketentuan netral terhadap risiko.
Seorang manajer yang netral terhadap risiko hanya peduli tentang hasil yang diharapkan
dari sebuah proyek yang berisiko, bukan pada tugas pokoknya. Secara lebih spesifik,
seorang manajer yang netral terhadap risiko adalah obyektif untuk mengambil tindakan
yang memaksimumkan nilai sekarang yang diharapkan dari perusahaan, yaitu tindakan
yang memaksimumkan keuntungan.
• Difersivikasi
– “Don’t put all your eggs in one basket.” semboyan ini adalah umum dikenal di
ekonomi yang artinya sangat beresiko jika kita menempatkan asset hanya pada satu
produk saja karena itu perlu adanya diferensiasi produk.
Diversifikasi mengacu pada penyebaran resiko pada berbagai sebaran investasi dan
keputusan berbeda, tindakan di sektor modern maupun sektor tradisional sama.
Contoh: divesifikasi lahan dari monokultur ke multikultur
• Memaksimumkan Keuntungan
Prinsip dasar dari maksimisasi keuntungan dapat juga dimodifikasi untuk dikaitkan
dengan ketidakpastian. Bila kita mengasumsikan manajer adalah seorang yang netral
terhadap risiko dan permintaan adalah tidak pasti, ketika manajer adalah netral terhadap
risiko, maksimisasi keuntungan di bawah permintaan yang tidak pasti adalah sangat

ECON6032 – Managerial Economics|5


mirip dengan maksimisasi keuntungan di bawah keyakinan. Semua itu adalah aturan
terkait dengan metode untuk merepresentasikan apa hasil yang tidak diinginkan manajer.
Ketika permintaan tidak pasti, keuntungan yang diharapkan dimaksimalkan pada titik di
mana pendapatan marjinal diharapkan sama dengan biaya marjinal: E [MR] = MC.

Contoh :
Misalkan ekonom memprediksi bahwa ada kemungkinan 20 persen bahwa harga gandum
akan kompetitif di pasar sebesar $ 5,62 per bushel dan ada peluang sebesar 80 persen
bahwa harga gandum yang kompetitif akan sebesar $ 2,98 per bushel. Jika biaya
produksi yang dikeluarkan petani untuk menghasilkan gandum adalah, C (Q) = 20 +
0.01Q, berapa banyak gandum yang harus ia hasilkan? Apa keuntungannya diharapkan?
Jawaban:
E [P] = (0,2 x $ 5,62) + (0,8 x $ 2,98) = $ 3,508
Dalam pasar yang kompetitif perusahaan memproduksi pada E [P] = MC.
Atau : 3,508 = 0.01Q. Dengan demikian, Q = 350,8 karung.
Keuntungan yang dapat diharapkan = (3,508 x 350,8) - [1000 + 0.01 (350,8)] = 1230.61-
1000-3,508 = $ 227,10.

3. Ketidakpastian Pasar

Ketidakpastian dapat mempersulit atau berdampak negatif pada kemampuan pasar agar
bisa bekerja secara efisien dalam alokasi sumber dayanya.

Informasi Asimetris

Informasi asimetris adalah kondisi dimana salah satu pihak memiliki informasi yang lebih
dibandingkan yang lain. Adanya informasi asimetris membuat konsumen maupun produsen
sulit sekali untuk melakukan tindakan yang efisien di pasar, begitupun pemerintah akan
kesulitan akan menentukan keputusannya. Ketika beberapa orang dalam suatu pasar memiliki
informasi yang lebih baik daripada yang lainnya, orang yang memiliki informasi yang paling
sedikit mungkin memilih untuk tidak berpartisipasi dalam pasar.

Tipe Informasi Asimetris

Informasi asimetris berkaitan dengan kondisi-kondisi : Hidden characteristic dan hidden


action; Adverse Selection; dan Moral Hazard.

ECON6032 – Managerial Economics|6


a. Hidden characteristic dan Hidden action
• Hidden characteristic /Karateristik Tersembunyi
Perusahaan – perusahaan mengetahui dengan baik kondisi perusahaannya namun
tidak mengetahui kondisi perusahaan pesaing lainnya. Dengan kata lain karakter
tersembunyi merupakan keadaan dimana salah satu pihak lebih mengetahui tentang
kualitas barang atau kontrak terhadap barang atau jasa yang diperdagangkan
dibandingkan dengan pihak lain sebagai mitranya.

Sebagai contoh adanya Hidden characteristic pada pasar tenaga kerja, adalah jika
terdapat seseorang pekerja yang hendak melamar tentu calon pegawai atau pelamar
ini lebih memahami tentang kemampuan yang ada dalam dirinya dibanding
perusahaan yang hendak ia tuju, hal ini akan menyebabkan masalah seleksi yang
merugikan (Adverse Selection).

• Hidden action/Aksi Tersembunyi

Aksi tersembunyi terjadi ketika satu pihak dapat mengambil tindakan yang
mempengaruhi pihak lain tapi pihak lain tidak dapat langsung mengamati. Dengan
kata lain aksi tersembunyi merupakan tindakan yang tersembunyi oleh salah satu
pihak yang mempengaruhi kualitas barang yang diperdagangkan dan tindakan
tersebut tidak dapat diamati oleh pihak lain.

Prinsipal merupakan pihak yang membuat kontrak sedangkan agen merupakan pihak
yang menerima kontrak transaksi. Prinsipal memiliki progressive information ataupun
informasi yang lebih mengenai barang yang akan ditransaksikan. Hal ini
menimbulkan pihak tersebut melakukan tindakan yang tersembunyi untuk
mempengaruhi kualitas barang yang diperdagangkan sehingga menyebabkan
timbulnya masalah moral hazard. Permasalahan ini menimbulkan ineffisiensi akibat
kesulitan dalam mengambil skema insentif untuk memastikan tindakan yang tepat
untuk diambil. Misalnya saja, biaya asuransi yang ditanggung harus
memperhitungkan resiko yang lebih besar terhadap orang yang ditanggung oleh pihak
asuransi.

ECON6032 – Managerial Economics|7


b. Adverse Selection
Adverse selection adalah kondisi dimana individu memiliki hidden characteristic dan
proses seleksi menghasilkan sekelompok individu yang tidak diinginkan. Dapat dikatakan
bahwa adverse selection adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau lebih
yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atau transaksi usaha
potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse selection terjadi karena
beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak dalam (insiders) lainnya lebih
mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan suatu perusahaan daripada para investor luar.
Adverse Selection menyebabkan kegagalan pasar. Namun, ia dianggap penting di bidang
ekonomi karena sering menghilangkan kemungkinan pertukaran yang akan menguntungkan
baik konsumen maupun penjual. Adverse Selection muncul ketika, misal, terdapat barang
dengan kualitas yang berbeda dijual dengan satu harga karena penjual tidak memiliki
pengetahuan yang cukup untuk menentukan kualitas yang sebenarnya pada saat membeli.
Akibatnya, terlalu banyak produk yang berkualitas rendah dan terlalu sedikit produk yang
berkualitas tinggi dijual dipasar atau dengan kata lain barang-barang berkualitas rendah akan
menggeser barang-barang yang berkualitas tinggi.
Contoh : Asuransi kesehatan, high-interest loans, auto insurance for drivers with bad records.

c. Moral Hazard
Moral hazard merupakan hidden action dari suatu pihak yang menguntungkan dirinya
dan merugikan pihak lain. Dengan kata lain moral hazard adalah jenis asimetri informasi
dalam mana satu pihak yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha
atau transaksi usaha potensial dapat mengamati tindakan-tindakan mereka dalam
penyelesaian transaksi-transaksi mereka sedangkan pihak-pihak lainnya tidak. Sebuah moral
hazard dapat terjadi dimana tindakan salah satu pihak dapat berubah sehingga merugikan
pihak lain setelah transaksi keuangan telah terjadi. Moral hazard muncul karena individu atau
lembaga tidak mengambil konsekuensi penuh dan tanggung jawab dari tindakannya, dan
karenanya memiliki kecenderungan untuk bertindak kurang hati-hati, meninggalkan pihak
lain untuk memegang beberapa tanggung-jawab atas konsekuensi dari tindakan tersebut.
Contoh: Masalah principal-agent.

ECON6032 – Managerial Economics|8


• Prinsipal adalah orang yang mempekerjakan orang lain untuk mengerjakan sesuatu.
Orang yang dipekerjakan disebut agen.
• Hubungan prinsipal agen mempunyai berbagai sisi masalah (principal agent problem)

• Terkait dengan principal agent problem, moral hazard terjadi karena informasi yang
tidak simetris (asymmetric information)
Penyelesaian masalah
Upaya untuk mengontrol kondisi-kondisi yang terkait dengan informasi asimetris:
a. Signaling
Signaling dapat diberikan melalui faktor – faktor indikator melalui hidden
characteristics kepada perusahaan – perusahaan dengan informasi tidak langsung.
Terjadi ketika sebuah kelompok tak dikenal mencoba untuk mengenal individu mengacu
pada karakteristik mereka.

Contoh: Pendidikan, akan memberikan informasi tidak langsung kepada perusahan–


perusahaan melalui tenaga kerja yang trampil yang baru lulus yang membawa informasi
yang up to date tersebut.
b. Screening:
Screening merupakan usaha dari pihak yang kurang informasi untuk menyeleksi/
memilah individu berdasarkan karakteristik mereka. Proses Seleksi dicapai melalui self-
selection device/ seleksi sendiri.
Contoh: Harga diskriminasi
Mekanisme Seleksi Sendiri

Individu yang memiliki informasi tentang karakteristi mereka sendiri ditampilkan dengan
sebuah paket pilihan, dan pilihan yang meraka pilih menunjukan karakteristik mereka pada
kelompok yang belum diketahui.

Pelelangan (auction)

Dalam sebuah pelelangan/ tender, pembeli potensial bersaing untuk mendapatkan sebuah
barang, jasa atau lebih umumnya segala sesuatu yang bernilai. Pelelangan digunakan untuk
menjual berbagai macam hal, termasuk seni, surat berharga, perabotan, perumahan, minyak,
perusahaan, dan banyak barang-barang konsumsi pada situs pelelangan di Internet.

ECON6032 – Managerial Economics|9


Macam-macam Pelelangan

Secara tradisional ada empat jenis lelang yang digunakan untuk alokasi suatu barang/jasa
tunggal / a single item, yaitu :
1. Pelelangan gaya English (English Auction /ascending-bid):
Sebuah item barang dijual pada penawar tertinggi. Pelelangan dimulai dengan sebuah
pembukaan penawaran. Dimana penawar menilai penawar yang lain dan memutuskan
apakah akan menaikan penawaran. Pelelangan berakhir ketika seorang penawar tetap
melakukan penawaran, penawar ini mendapatkan barangnya dan membayar pada
pelelang sejumlah yang ditawarkan.

2. Harga-pertama, menutup-penawaran pelelangan (First price-sealed bid)


Penawar menulis tawaran mereka pada secarik kertas tanpa diketahui oleh penawar
lainnya. Pelelang mengumpulkan dan mengumumkan pemenang pada penawar tertinggi.
Jadi pelelangan bersifat tertutup, pemenang adalah bidder tertinggi namun tidak
tahu bid pesaing.
3. Harga-kedua, menutup-penawaran pelelangan (Second price-sealed bid)

Mirip dengan no 2 di atas, menutup penawaran pelelangan dengan mengisi penawaran


tertinggi tanpa diketahui oleh penawar yang lain. Yang mengisikan penawaran tertinggi
memenangkan, tapi hanya membayar sejumlah tertinggi kedua dari penawaran. Jadi
pelelangan bersifat tertutup

4. Pelelangan Gaya Belanda (Dutch Auction)

Lelang terbuka dengan sistem bertahap, namun dimulai dari harga yang paling tinggi.
Penjual memulai dengan menanyakan pada harga yang paling tinggi terhadap item yang
dilelang. Pelelang secara bertahap menurunkan harga sampai ada pembeli yang
menginginkan untuk membeli. Pelelangan selesai ketika penawar membeli pada harga
terakhir yang diumumkan.

Struktur Informasi

- Perfect information: pelaku pasar mengetahui informasi dengan baik.


- Nilai Kebebasan Individu (Independent private values)

ECON6032 – Managerial Economics|10


Suasana pelelangan dimana masing-masing mengetahui nilainya sendiri terhadap item
tapi tidak mengetahui penawar yang lain, dan dimana masing-masing nilai tidak
tergantung pada nilai penawar yang lain pada obyek.

- Keterkaitan Nilai Estimasi

Masing-masing penawar harus berdasarkan pada estimasi (dugaan) penilaian pada item.
Lebih lanjut penilaian para penawar dikaitkan satu dengan yang lain, atau disatukan:
penilaian yang lebih tinggi lebih dari pada penawar lain yang juga memiliki nilai tinggi.

ECON6032 – Managerial Economics|11


SIMPULAN

Informasi memainkan peran penting dalam bagaimana pelaku ekonomi membuat


keputusan. Teori informasi asimetris tampaknya menjadi model intuitif perilaku pasar yang
kompetitif. Utamanya konsep-adverse selection, menangkal lembaga, sinyal dan skrining-
adalah konsep yang berguna yang telah banyak digunakan dalam penelitian selanjutnya.
Ketika ada ketidakpastian harga suatu perusahaan dapat mengisi, perusahaan memaksimalkan
laba pada titik di mana pendapatan marjinal yang diharapkan sama dengan biaya marjinal.
Banyak item yang dijual melalui lelang yaitu :
- English Auction /ascending-bid
- First price-sealed bid
- Second price-sealed bid
- Dutch Auction

ECON6032 – Managerial Economics|12


DAFTAR PUSTAKA

1. Michael R. Baye,. Jeffrey T. Prince, (2013). Managerial economics and business


strategy. 8th Edition. McGraw Hill. New York. ISBN: 9780077154509., Chapter 12

ECON6032 – Managerial Economics|13

Anda mungkin juga menyukai