ECON6032
Managerial Economics
Week 7
Oligopoly Model:
Basic and Game Theory
Mahasiswa diharapkan dapat menganalis dalam bisnis praktis yang berkaitan dalam
penentuan strategi harga dan persaingan dalam struktur pasar oligopoly
OUTLINE MATERI :
1. Oligopoli
Seperti telah dipelajari pada ekonomi mikro, pengertian pasar oligopoli merupakan pasar
dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah
penjual dalam pasar ini lebih dari dua penjual tetapi tidak lebih dari 10 penjual. Apabila
hanya ada dua penjual disebut pasar duopoli. Apabila hanya ada tiga penjual disebut pasar
triopoli. Penjual dalam pasar oligopoli disebut sebagai oligopolis.
b. Oligopoli tanpa diferensiasi produk: Setiap perusahaan tidak memberi merek khusus.
Dengan demikian kurve permintaan seorang produsen tidak bisa ditentukan / tidak
bisa dianalisa.
• Struktur pasar oligopoli paling menarik dan sangat sulit bagi manager yang mem-
impin perusahaannya, karena setiap keputusan perubahan harga yang akan dibuat oleh
manajer satu perusahaan akan berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat oleh pe-
rusahaan lainnya. Dan keputusan dari perusahaan lain ini akan berdampak pada pe-
rusahaan yang mengambil keputusan mula-mula.
• Tindakan yang dilakukan satu perusahaan akan mengakibatkan perubahan akan laba
yang akan didapatkan oleh perusahaan pesaingnya dan sebaliknya tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan pesaing akan berakibat pada keuntungan yang akan
didapatkan oleh perusahaan ini.
Jika pesaing tidak mengikuti penurunan harga yang dilakukan oleh manajer perusahaan
itu, harga di bawah P0 maka jumlah permintaan barang (quantities demanded) bergerak
sepanjang garis D1. Apabila perusahaan menaikkan harga, pesaing ikut menaikkan harga,
maka garis demand akan bergerak sepanjang garis D2. Jadi apabila manajer yakin bahwa
pesaing tidak ikut menurunkan harga apabila harga diturunkan oleh perusahaan, akan tetapi
ikut menaikkan harga, bila perusahaan menaikkan harga , maka garis demand menjadi
D2BD1.
Misalkan manajer berada pada titik B pada gambar 2, membebankan harga pada
produknya sebesar P0. Manajer perusahaan yakin bahwa, jika perusahaan menurunkan harga,
pesaingnya akan ikut menurunkan harga, tetapi bila perusahaan menaikkan harga, maka
perusahaan pesaing tidak mau ikut menaikkan harga barang. Maka bentuk kurva demand
produk dari perusahaan itu adalah :
P
0
D
(Rival
1
holds its
D price
constant)
Q Q
0
Gambar 2. Kurva Demand pada pasar oligopoly jika pesaing ikut menurunkan harga
Jadi kurva demand dari barang yang dihasilkan oleh perusahaan yang beropersi di pasar
oligopoli, sangat tergantung dari respon pesaingnya.
• Akibat dari pengurangan harga dalam permintaan produk tersebut tergantung pada
apakah pesaing juga melakukan tindakan penurunan harga ataukah tidak? Jika
• Akibat dari kenaikan harga terhadap produk yang ditawarkan perusahaan akan
mengakibatkan jumlah barang yang diminta perusahaan namun tergantung juga dari
keputusan perusahaan pesaing seberapa tinggi pesaing menaikkan harganya.
2.1. Sweezy : Teori Kinked Demand Curve ( Kuve Permintaan yang Patah)
Teori ini mengasumsikan bahwa kurve permintaan bagi pengusaha duopoly merupakan
kurve permintaan yang patah. Untuk analisis keseimbangan, diperlukan beberapa asumsi
lagi, yaitu :
1. Harga pasar yang memuaskan bagi kedua pengusaha duopoly terlah terbentuk, misal-
nya P.
2. Apabila salah satu pengusaha duopoly menurunkan harga, pengusaha pesaingnya juga
akan menurunkan harga agar tidak kehilangan pembeli.
3. Apabila salah satu pengusaha duopoly menaikkan harga, pengusaha pesaingnya tidak
akan mengikuti menaikkan harga sehingga sebagian pembeli pindah kepadanya.
E AC
Profit
A
Model Cournot yang disebut juga duopoli dikembangkan oleh Augustin Cournot seorang
ahli ekonomi berkebangsaan Perancis pada tahun 1838. Asumsi utama dari model ini adalah
Dasar pengembangan ini adalah keseimbangan duopolis tercapai bila biaya marginal
adalah 0 (MC = 0) dengan pembuktian matematis duopolis (apabila masing-masing
perusahaan tidak saling berinteraksi) akan mencapai keseimbangan bila output masing-
masing perusahaan adalah separuh jumlah permintaan pada saat harga P = 0.
Pada Gambar 5 menunjukkan Cournot equilibrium yang merupakan titik potong antara
kurva reaksi perusahaan 1 dan perusahaan 2. Kurva reaksi adalah kurva yang menunjukkan
hubungan antara output yang memaksimumkan profit perusahaaan dan perkiraan jumlah
output yang akan diproduksi perusahaan pesaing. Kurva reaksi perusahaan 1 (Q1*(Q2))
menunjukkan seberapa banyak perusahaan 1 akan berproduksi sebagai fungsi dari prediksi
perusahaan 1 tentang seberapa banyak output yang diproduksi perusahaan 2. Sebaliknya,
kurva reaksi perusahaan 2 (Q2*(Q1)) menunjukkan seberapa banyak perusahaan 2 akan
berproduksi sebagai fungsi dari prediksi perusahaan 2 tentang seberapa banyak output yang
diproduksi perusahaan 1. Pada cournot equilibrium, setiap perusahaan dengan tepat
mengasumsikan berapa banyak yang akan diproduksi perusahaan pesaing dan menentukan
tingkat produksinya sendiri sesuai dengan asumsi tersebut sehingga bisa memaksimumkan
profit. Oleh karena itu, perusahaan tidak akan bergerak dari keseimbangan.
Dalam model Stackelberg diasumsikan bahwa di pasar terdapat dua perusahaan, satu
bertindak sebagai pemimpin (leader firm) dan satu perusahaan berlaku sebagai pengikut
(follower). Perusahaan yang bertindak sebagai pemimpin mempunyai kewenangan untuk
menentukan jumlah output yang akan dihasilkan untuk memperoleh keuntungan maksimum.
Atas dasar jumlah output yang telah ditentukan oleh perusahaan pemimpin ini, perusahaan
pengikut akan bereaksi sesuai dengan ketentuan pada model Cournot, yaitu menganggap
bahwa perusahaan pemimpin tidak akan mengubah tingkat outputnya.
3. Satu perusahaan yang menjadi leader di pasar, memilih memproduksi output sebelum
perusahaan lainnya menentukan tingkat outputnya.
Perusahaan 1 tahu bahwa perusahaan 2 akan bereaksi dan memproduksi sesuai dengan garis
r2. Maka leader akan membuat tingkat output yang memaksimumkan labanya sendiri dengan
mendekatkan outputnya pada garis r1 yang keuntungannya paling maksimum yaitu bila
mendekati garis axis yang horizontal (monopoli). Isoprofitnya adalah π1s , dengan jatah
produksi yang diberikan pada perusahaan 2. Perusahaan 2 akan mendapatkan laba maksimum
π2s . Jadi leader memproduksi pada Q1s , dan follower memproduksi Q2s . Dan kalau dilihat
dari gambar 6, maka titik S lebih memaksimumkan laba lebih besar untuk leader, karena
kalau oligopoly titik keseimbangan di C, di mana maksimum laba perusahaan 2(follower)
pada stackelberg π2S lebih kecil dari maksimum laba bila situasinya cournot π2C .
P = a – b(Q1 + Q2)
C1(Q1) = c1Q1
C2(Q2) = c2Q2
Follower dalam situasi Stackelberg akan memproduksi pada equlibrium seperti kalau
dia berada di Cournot :
3. Perusahaan bertarung pada persaingan harga, dan bereaksi optimal terhadap harga
yang dibuat oleh pesaingnya.
Teori permintaan (Game Theory) mencoba menjelaskan perilaku perusahaan dalam pasar
duopoli secar lebih realistis. Menurut teori ini duopolies tidak selalu mengambil keputusan
secara kompetitif, tetapi juga kerjasama (cooperative). Strategi manapun yang dipilih, dasar
pertimbangannya adalah berapa besar hasil yang diperoleh (pay off).
Secara umum, teori permainan berkaitan dengan strategi terbaik atau optimum dalam
berbagai situasi konflik. Dengan kata lain, teori permainan memperlihatkan bagaimana
perusahaan oligopolistik membuat keputusan strategis untuk memperoleh keunggulan
Ada beberapa unsur atau konsep dasar yang sangat penting dalam penyelesaian setiap kasus
dengan teori permainan, yaitu:
- Pemain (player)
Pemain adalah para pembuat keputusan ( yaitu para manajer perusahaan oligopolies)
yang perilakunya akan berusaha kita jelaskan dan ramalkan.
- Strategi (strategy)
- Ganjaran (payoff)
Ganjaran adalah hasil atau konsekuensi dari setiap kombinasi strategi yang dilakukan
kedua perusahaan. Ganjaran biasanya dinyatakan dalam bentuk laba atau rugi perus-
ahaan yang kita kaji, akibat strategi perusahaan itu atau reaksi pesaingnya. Table yang
mencamtumkan ganjaran dari semua strategi yang dilakukan suatu perusahaan dan
reaksi yang mungkin diberikan pesaing disebut matriks ganjaran (payoff matrix).
Strategi dominan adalah strategi terbaik atau optimum untuk pemain tanpa
mempersoalkan apa yang dilakukan lawannya.
Keseimbangan Nash adalah sebuah situasi ketika setiap pemain memilih strategi
optimumnya, untuk menghadapi strategi yang telah dilakukan oleh pemain lainnya.
a. Strategi Dominan
Untuk melihat bagaimana para pemain memilih strategi yang memaksimumkan payoff
mereka, maka digunakan contoh dalam industry yang terdiri dari dua perusahaan (duopoly),
yaitu perusahaan A dan B. Masing-masing perusahaan mempunyai dua pilihan strategi, yaitu
memasang iklan atau tidak. Perusahaan A, tentu saja mengharapkan laba yang lebih tinggi
jika dia memasang iklan dibanding jika tidak memasang iklan. Tetapi tingkat laba perusahaan
A sebenarnya, juga tergantung dari apakah perusahaan B memasang atau tidak memasang
iklan. Dengan demikian, setiap strategi yang dilakukan oleh perusahaan A, yaitu memasang
iklan atau tidak) bisa dihubungkan dengan setiap strategi perusaaan B (juga memasang atau
tidak iklan).
Perusahaan B
Empat hasil yang mungkin diperoleh dari permainan sederhana ini digambarkan dalam table
di atas. Nomer pertama dari setiap elemen dalam table mengacu pada ganjaran (laba) bagi
perusahaan A, sementara nomor kedua adalah ganjaran (laba) bagi perusahaan B. Dari table
1, jika kedua perusahaan memasang iklan, perusahaan A akan memperoleh laba sebesar 4,
dan perusahaan B akan memperoleh laba sebesar 3 (sel kiri atas dalam payoff matrix).
Sebaliknya, elemen kiri bawah dalam payoff matrix menunjukkan akan memperoleh laba
sebesar 2, dan perusahaan B memperoleh laba sebesar 5. Ganjaran lain dalam kolom ke dua
diartikan dengan cara yang sama.
Hal yang sama juga berlaku bagi perusahaan B. Apapun yang dilakukan perusahaan A (yaitu
apakah perusahaan A memasang atau tidak iklan), akan lebih menguntungkan bagi
perusahaan B untuk memasang iklan. Kita bisa melihat itu dengan berpindah-pindah baris
pada table. Tepatnya, jika perusahaan A memasang iklan, laba perusahaan B menjadi 5 jika
memasang iklan dan 2 jika tidak. Dengan demikian, strategi yang dominan bagi perusahaan B
adalah juga memasang iklan.
Dalam kasus ini, kedua perusahaan memiliki strategi dominan memasang iklan, dan oleh
karena itu, akan menjadi keseimbangan akhir. Kedua perusahaan akan memasang iklan tanpa
perlu mempertimbangkan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan lain dan akan
memperoleh laba berturut-turut sebesar 4 dan 3 (sel kiri atas dalam payoff matrix pada table).
Perhatikan dalam kasus ini, solusi memasang iklan atau keseimbangan akhir bagi kedua
perusahaan akan tetap dipertahankan, apakah perusahaa A dan B yang mula-mula memilih
strateginya, atau apakah kedua perusahaan memutuskan strategi terbaik mereka secara
bersamaan.
b. Keseimbangan Nash
Tidak semua permainan menyediakan strategi dominan bagi setiap pemain. Bahkan
dalam dunia sesungguhnya, sangat mungkin bahwa satu atau kedua pemain tidak memiliki
strategi dominan. Contohnya adalah ditunjukkan dalam payoff matrix pada table 2.
Perusahaan B
Ini adalah payoff matrix yang sama dengan table 1, tetapi angka pertama dalam elemen kanan
bawah diubah dari 3 menjadi 6. Sekarang perusahaaan B mempunyai strategi yang dominan,
tetapi perusahaan A tidak. Startegi dominan bagi perusahaan B adalah memasang iklan, tidak
peduli apakah perusahaan A memasang atau tidak, yaitu sama persis dengan kasus
sebelumnya, karena ganjaran bagi perusahaan B sama dengan yang ada dalam table 1.
Namun perusahaan A sekarang tidak memiliki strategi yang dominan. Alasannya bahwa jika
perusahaan B memasang iklan, perusahaan A akan memperoleh laba 4 jika memasang iklan
dan 2 jika tidak. Jadi, jika perusahaan B memasang iklan, perusahaan A juga harus
memasang iklan. Disisi lain jika perusahaan B tidak beriklan, laba perusahaan A adalah 5 jika
memasang iklan dan 6 jika tidak. Jadi, perusahaan A harus memasang iklan jika perusahaan
B memasang iklan dan tidak memasangnya jika perusahaan B tidak. Perusahaan A tidak lagi
memiliki strategi dominan. Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan A tergantung dari apa
yang dilakukan oleh perusahaan B.
Untuk memahami hal ini, misalnya ada dua tersangka bernama A dan B ditangkap atas
tuduhan perampokan bersenjata. Kemudian keduanya diinterogasi secara terpisah sehingga
satu sama lain tidak bisa berkomunikasi. Jika terbukti bersalah maka masing-masing harus
menerima hukuman penjara selama 10 tahun. Jaksa berjanji kepada masing-masing tersangka
jika mereka mengaku sementara temannya tidak mengaku maka yang mengaku akan
dibebaskan. Jadi jika A mengaku sedangkan B tidak, maka A bebas, sedangkan B penjara 10
tahun dan sebaliknya. Jika A dan B sama-sama mengaku maka keduanya hanya dihukum 5
tahun penjara. Jika A dan B sama-sama tidak mengaku maka mereka hanya dipenjara 1
tahun. Kondisi yang terpenting adalah bahwa baik A dan B tidak bisa berkomunikasi dan
bekerja sama karena diinterogasi di ruang terpisah. Apakah A akan mengaku? Atau tutup
mulut? Untuk mempermudah pemahaman game theory maka diperlukan suatu matriks
ganjaran yang berisi ganjaran dari semua strategi yang mungkin dilakukan oleh setiap
Individu B
Dari table 3, kita melihat bahwa mengaku adalah adalah strategi dominan atau terbaik
bagi tersangka A, apa pun yang dilakukan oleh tersangka B. alasannya adalah, jika tersangka
B mengaku, maka tersangka A menerima hukuman 5 tahun jika mengaku dan 10 tahun jika
tidak. Demikian pula jika tersangka B mengaku, tersangka A bebas jika dia mengaku dan
menerima hukuman 1 tahun jika tidak. Jadi strategi dominan bagi tersangka A adalah
mengaku. Mengaku juga merupakan strategi dominan atau terbaik bagi tersangka B.
alasannya adalah bahwa jika tersangka A mengaku, tersangka B menerima hukuman 5 tahun
jika mengaku dan 10 tahun jika tidak. Demikian pula jika tersangka A tidak mengaku,
tersangka B bebas jika dia mengaku dan menerima hukuman 1 tahun jika tidak. Jadi, strategi
dominan bagi tersangka B adalah juga mengaku.
Jika setiap tersangka melakukan strategi dominan dengan mengaku, masing-masing akan
menerima 5 tahun hukuman penjara. Tetapi, jika masing-masing tersangka tidak mengaku,
masing-masing hanya akan diganjar 1 tahun hukuman. Tetapi masing-masing tersangka
merasa takut, seandainya dia tidak mengaku, maka keduanya hanya akan memperoleh
hukuman 1 tahun penjara. Karena tidak mungkin melakukan kesepakatan untuk tidak
mengaku (harap diingat bahwa kedua tersangka berada terpisah di penjara dan tidak bisa
berkomunikasi), kedua tersangka akan melakukan strategi dominannya untuk mengaku dan
memperoleh tuntutan hukuman 5 tahun penjara. Perhatikan bahwa meskipun berhasil dicapai
kesepakatan untuk tidak mengaku, kesepakatan tersebut tidak bisa dipastikan untuk berlaku.
Karena itu, setiap tersangka akhirnya akan mengaku dan menerima hukuman 5 tahun penjara.
Pasar Oligopoli dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk pasar yang terdapat
beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pasar
terbesar (price leader). Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari
sepuluh.
Teori permintaan (Game Theory) mencoba menjelaskan perilaku perusahaan dalam pasar
duopoli secara lebih realistis. Menurut teori ini duopolies tidak selalu mengambil keputusan
secara kompetitif, tetapi juga kerjasama (cooperative). Strategi manapun yang dipilih, dasar
pertimbangannya adalah berapa besar hasil yang diperoleh (pay off).