PEMBAHASAN
Duo berarti dua atau 1 pasang. Sesuai dengan keberadaan kata duo dalam
pasar duopoli. Pasar Duopoli dapat diartikan sebagai pasar di mana terdapat 2
produsen (perusahaan) yang menguasai sebuah barang atau jasa pada pasar
tersebut. Karena pada pasar tersebut hanya terdiri dari 2 produsen, maka setiap
tindakan yang dilakukan oleh salah satu produsen akan berpengaruh pada
produsen lainnya.
Hal ini terjadi dalam berbagai hal, misalnya kapasitas produk, kualitas
produk, pemasaran dan lainnya. Pasar duopoli dapat dianggap sebagai bentuk
pasar oligopoli yang paling sederhana. Salah satu contoh pasar duopoli adalah
penawaran minyak pelumas yang dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.
Dalam teori Cournot, dua produsen dianggap menghasilkan barang yang bersifat
homogen.Asumsi pokok yang dipergunakan oleh Cournot adalah pada waktu
seorang pengusaha duopoli berusaha memaksimumkan keuntungannya, jumlah
produk yang dihasilkan oleh pesaingnya tidak tergantung dari jumlah barang yang
dihasilkan oleh pengusaha yang pertama.
πA = YA . Py – CA(YA)
Teori kedua adalah teori kurva permintaan yang patah. Asumsi yang dibutuhkan
untuk kurva ini adalah:
1. Harga pasar yang memuaskan bagi kedua pengusaha duopoli itu telah
terbentuk, misalnya PY rupiah.
2. Jika salah satu dari produsen dalam pasar duopoly menurunkan harga
penjualannya (lebih rendah dari harga keseimbangan PY diatas), maka
pengusaha saingannya yang mengetahui tindakan tersebut, juga akan
menurunkan harga penjualannya (kalau perlu lebih rendah lagi) agar ia
tidak kehilangan pembeli, hingga terjadi persaingan harga yang dapat
menghancurkan kedua perusahaan duopoli itu.
3. Jika salah satu dari pengusaha duopoli menaikkan harga penjualannya,
tindakannya itu tidak akan diikuti oleh pengusaha saingannya. Akibatnya
sebagian atau seluruh pembeli pindah kepada pengusaha yang tidak turut
menaikkan harga itu.
Dari asumsi di atas, maka akan terbentuk kurva permintaan yang patah karena
keadaan di atas menyebabkan harga pada pasar duopoli tidak mudah berubah.
Tetapi, asumsi di atas menyatakan bahwa kenaikkan harga tidak diikuti oleh
pesaingnya, maka kurva permintaan bukan lagi DF, melainkan DC. Kurva ini
memiliki elastisitas permintaan yang lebih besar dari elastisitas permintaan pasar.
Patahnya kurva permintaan bagi suatu pengusaha duopoli adalah karena
tindakannya menaikkan harga tidak diikuti oleh pengusaha saingannya. Dengan
patahnya kurva permintaan bagi suatu pengusaha duopoli, kurva nilai produk
marjinalnya (MR) bagi pengusaha tersebut adalah CABG.
Alasan kedua yang mungkin terjadi adalah sifat homogen produk yang dijual,
yang membuat konsumen tetap membeli kepada pengusaha yang menaikkan
harga. Inilah sebabnya kenapa kurva permintaannya tidak menjadi PYD
melainkan DC.
Pasar duopoli dapat dibagi menjadi 2 tergantung pada jenis produk yang
dihasilkannya. Kedua jenis tersebut adalah pure duopoly dan differentiated
duopoly.
Apabila produk atau jasa yang dihasilkan bersifat homogen (sama), maka pasar
tersebut dinamakan duopoli murni atau (pure duopoly).
Apabila produk atau jasa yang dihasilkan tidak homogen namun substitusi (dapat
menggantikan satu dengan yang lainnya), maka pasar tersebut dalam keadaan
duopoli terbedakan (differentiated duopoly).