Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

HASIL SURVEY PERMUKIMAN

DOSEN PEMBIMBING : SULIHA N.I NEONUFA ST.,MT

MAHASISWA : SEPRIANUS LADO


(1706090018)
LIDYA FATIMAH MORUC
(1706090025)
HENDRO D KUDJI
(1706090031)
VELISYTHA ELVIRASARI BARU (1706090085)
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
2019

LAPORAN HASIL SURVEI PERMUKIMAN KUMUH ( LOKASI PASAR OEBA,


RT : 004/ KELURAHAN FATUBESI/KECAMATAN KOTA BARU/KOTA
KUPANG,NTT )

1. Halaman judul
Identifikasi pemukiman kumuh dan usulan program penaganan
( RT :004/Kelurahan Fatubesi / kecamatan Kota Baru / Kota Kupang,NTT )

2. Profil pemukiman
Profil wilayah ( peta wilayah )
-

3. Tipe dan kondisi rumah pada RT 004


Untuk tipe rumah pada RT 004 memiliki sedikit perbedaan dari RT lainnya di
pasar oeba karna perumahan yang berada pada RT 004 merupakan bantuan dari
pemerintah, sehingga fasad rumah semuanya sama. Dengan jumlah bantuan rumah
tersebut sebanyak 30 rumah
4. Tipe rumah pada RT 004 adalah tipe 36
Salah satu sampel pemukiman pada RT 004

Pemilik rumah : Bapak Fat Russi


Umur : 43 Tahun
Pekerjaan : Pedagang
Jumlah anggota dalam rumah : 5 orang
 Penilaian permukiman kumuh (table penilaian)
 Analisis pembahasan tingkat kekumuhan (aspek paling dominan)
 Kesimpulan penilaian (factor-faktor dominan penyebab kekumuhan)
1. Ususlan program penanganan :
 Program dan prioritas penanganan
 Teknis/langkah pelaksanaan

MENENTUKAN NILAI NUMERIK SETIAP KRITERIA KEKUMUHAN


( PENILAIAN PERMUKIMAN KUMUH )

ASPEK KRITERIA NILAI SAT PERHITUNGAN


NUMERIK . PERSENTASE (%)
1. KONDISI a. Ketidakteraturan jumlah Unit
BANGUNAN gedung bangunan tidak ∑bangunan tidak teratur(unit)
x100%
GEDUNG memiliki ∑bangunan keseluruhan (unit)
0
ketidak teraturan = 30x100%
=0%

b. Tingkat kepadatan luas kawasan Ha luas kawasan200⁄250 <unit⁄𝐻𝑎


x100%
bangunan memiliki Luas kawasan kumuh
kepadatan tidak luas kawasan200⁄250 <unit⁄𝐻𝑎
x 100%
sesuai ketentuan 2,2 ha
0
= 2,2 ha x 100%
=0%
c. Ketidaksesuaian Jumlah Unit
dengan persyaratan bangunan tidak Jml.bangunan tdk sesuai
persyaratan teknis (unit)
teknis memenuhi x100
Jml.bangunan keseluruhan (unit)
persy. Teknis %
0
= 30x 100%
= 0%

2. KONDISI a. Cakupan pelayanan Panjang jalan M panjang jalan ideal (m)−


panjang jalan eksisting
JALAN jalan lingkungan ideal (m) x100%
panjang jalan ideal (m)
LINGKUNGA Panjang jalan 1212 𝑚−961𝑚
N eksisting (m) = x 100 %
1212 𝑚
251𝑚
= 1212 𝑚 x 100 %
=0,20%
b. Kualitas permukiman panjang jalan M
jalan lingkungan rusak panjang jalan rusak
x100%
panjang jalan ideal (m)
31𝑚
= x 100%
1212 𝑚
= 0.02%

3. KONDISI a. Ketersediaan akses ∑ KK tidak KK


PENYEDIAA aman air minum terakses air ∑KK tidak terakses air
minum aman
N AIR minum aman ∑ KK keseluruhan
x100%
MINUM = 0/30 x 100 %
=0%
b. Ketidak terpenuhinya ∑ KK tidak KK
kebutuhan air minum terakses air ∑KK tidak terakses air
minum cukup
minum cukup ∑ KK keseluruhan
x100%
= 0/30x100%
= 0%

4. KONDISI a. Ketidak mampuan Luas kawasan Ha


DRAINASE mengalirkan air yang terkenan Luas kawasan yang terkena
genangan (Ha)
LINGKUNGA limpasan genangan Luas kawasan x100%
N keseluruhan (Ha)
20.200
= 20.200x100%
= 100 %

b. Ketidaktersediaan panjang drainase M


drainase ideal (m) – panjang drainase ideal−panjang drainase eks
5anjang drainase panjang drainase ideal (m)

eksisting (m) x100%


6060 m2−305 m
x100%
6060 𝑚2
= 0,94 %

c. Ketidakterhubungan Panjang M panjang drainase penghubung


x100%
dengan system drainase akses panjang drainase ideal (m)
0𝑚
perkotaan ke system kota = 6060 m2x100%
= 0%

d. Tidak terpeliharanya Panjang M panjang drainase ideal


penghubung
drainase drainase tidak x100%
panjang drainase ideal (m)
terpelihara 0𝑚
= 6060 m2x100%
=0%
e. Kualitas konstruksi Panjang M panjang drainase yang buruk
x100%
drainase drainase rusak panjang drainase ideal (m)
30 𝑚
x100%
6060 (m)
= 0.04 %
5. KONDISI a. System pengelolaan air jumlah KK KK Jumlah KK dgn sistem air limbah
yang tdk sesuai standar teknis
PENGELOLA limbah tidak sesuai dengan system x100
Jumlah KK keseluruhan
AN AIR standar teknis air limbah tidak %
LIMBAH sesuai standar 30 𝑢𝑛𝑖𝑡
teknis = 30 𝑢𝑛𝑖𝑡 x 100 %
= 100 %
b. Sapras pengelolaan air Jumlah KK KK Jumlah KK dgn sapras air limbah
yang tdk sesuai persy. teknis
limbah tidak sesuai dengan system x100
Jumlah KK keseluruhan
persy. Teknis air limbah tidak %
sesuai pers. 30 𝑢𝑛𝑖𝑡
teknis = x100%
30 𝑢𝑛𝑖𝑡
= 100 %

6. ASPEK a. Sapras persampahan Jumlah KK KK Jumlah KK dgn sapras pengolahan


sampah yg tdk sesuai prsy. teknis
PENGELOLA tidak sesuai dengan dengan sapras x100
Jumlah KK keseluruhan
AN persy. Teknis pengelolaan %
PERSAMPAH sampah tidak 0 𝑢𝑛𝑖𝑡
AN sesuai persy. = 30 𝑢𝑛𝑖𝑡x100%
teknis =0%
b. System pengelolaan Jumlah KK KK Jumlah KK dgn sapras pengolahan
sampah tdk sesuai standar teknis
persampahan tidak dengan system x100
Jumlah KK keseluruhan
sesuai standar teknis pengelolaan %
sampah tidak 0 𝑢𝑛𝑖𝑡
sesuai standar = 30 𝑢𝑛𝑖𝑡x100%
teknis =0%
c. Tidak terpeliharanya Jumlah /kk KK Jumlah KK dgn sistem pengolahan
sampah tdk terpelihara
sapras pengelolaan dengan sapras x100
Jumlah KK keseluruhan
persampahan pengelolaan %
sampah tidak 0 𝑢𝑛𝑖𝑡
terpelihara = 30 𝑢𝑛𝑖𝑡x100%
=0%
7. ASPEK a. Ketidak tersediaan Jumlah Unit Jumlah bangunan tdk terlayani
PROTEKSI prasarana proteksi bangunan tidak prasarana proteksi kebakaran
KEBAKARAN kebakaran terlayani x100%
Jumlah KK keseluruhan
30
prasarana = 30 𝑢𝑛𝑖𝑡 x100%
proteksi = 100 %
kebakaran
b. Ketidaktersediaan Jmulah Unit Jumlah bangunan tdk terlayani
sarana proteksi kebakaran
sarana proteksi bangunan tidak x100%
Jumlah KK keseluruhan
kebakaran terlayani sarana 30 𝑢𝑛𝑖𝑡
= x100%
proteksi 30 𝑢𝑛𝑖𝑡
= 100 %
kebakaran

IDENTIFIKASI PERMUKIMAN KUMUH


PENILAIAN PERMUKIMAN KUMUH (TABEL PENILAIAN)

KONDISI AWAL (BASELINE)


SKO
ASPEK KRITERIA PARAMETER VOLU SATUA PROSEN NILAI
R
ME N (%)
76-100% gedung pada 5
lokasi tidak memiliki
keteraturan
a. Ketidaktera 51-75% gedung pada 3
turan lokasi tidak memiliki 0 Unit 0 0
gedung keteraturan
25-50% gedung pada 1
lokasi tidak memiliki
keteraturan
76-100% bangunan 5
memiliki kepadatan
tidak sesusai ketentuan
1. KONDISI b. Tingkat 51-75% bangunan 3
BANGUNA kepadatan memiliki kepadatan 0 Unit 0 0
N bangunan tidak sesusai ketentuan
GEDUNG 25-50% bangunan 1
memiliki kepadatan
tidak sesusai ketentuan
76-100% bangunan 5
pada lokasi tidak
memiliki persyaratan
c. Ketidaksesu teknis
aian dengan 51-75% bangunan pada 3
0 Unit 0 0
persyaratan lokasi tidak memiliki
teknis persyaratan teknis
25-50% bangunan pada 1
lokasi tidak memiliki
persyaratan teknis
76-100% area tidak 5
terlayani oleh jaringan
2. KONDISI a. Cakupan jalan lingkungan
JALAN pelayanan 51-75% area tidak 3
251 Meter 0,20 0
LINGKUN jalan terlayani oleh jaringan
GAN lingkungan jalan lingkungan
25-50% area tidak 1
terlayani oleh jaringan
jalan lingkungan
76-100% area memiliki 5
kualitas permukaan
jalan yang buruk
b. Kualitas
51-75% area memiliki 3
permukima
kualitas permukaan 31 Meter 0,02 0
n jalan
jalan yang buruk
lingkungan
25-50% area memiliki 1
kualitas permukaan
jalan yang buruk
76-100% populasi tidak 5
dapat air minum yang
aman
a. Ketersediaa
51-75% populasi tidak 3
n akses
dapat air minum yang 30 KK 100 5
aman air
aman
minum
25-50% populasi tidak 1
3. KONDISI dapat air minum yang
PENYEDIA aman
AN AIR 76-100% populasi tidak 5
MINUM terpenuhi kebutuhan air
minum minimalnya
b. Ketidak
51-75% populasi tidak 3
terpenuhiny
terpenuhi kebutuhan air 30 KK 100 5
a kebutuhan
minum minimalnya
air minum
25-50% populasi tidak 1
terpenuhi kebutuhan air
minum minimalnya
4. KONDISI a. Ketidak 76-100% area yang 5
DRAINASE mampuan tidak dapat mengalirkan
LINGKUN mengalirkan air limpasan
GAN air limpasan 51-75% area yang tidak 3
dapat mengalirkan air 20.200 Meter2 100 5
limpasan
25-50% area yang tidak 1
dapat mengalirkan air
limpasan
b. Ketidakters 76-100% area yang 5
ediaan memiliki drainase
drainase 51-75% area yang 3
5.755 Meter 0,94 0
memiliki drainase
25-50% area yang 1
memiliki drainase
c. Ketidakterh 76-100% area yang 5
ubungan tidak terhubung dengan
dengan system perkotaan
0 Meter 0 0
system 51-75% area yang tidak 3
perkotaan terhubung dengan
system perkotaan
25-50% area yang tidak 1
terhubung dengan
system perkotaan
d. Tidak 76-100% area yang 5
terpeliharan tidak
ya drainase 51-75% populasi tidak 3
dapat air minum yang
0 Meter 0 0
aman
25-50% populasi tidak 1
dapat air minum yang
aman
e. Kualitas 76-100% area yang 5
konstruksi kualitas konstruksi
drainase drainase kurang
51-75% area yang 3
kualitas konstruksi 30 Meter 0.4 0
drainase kurang
25-50% area yang 1
kualitas konstruksi
drainase kurang
a. System 76-100% area yang 5
pengelolaan system pengolaan air
air limbah limbah tidak sesuai
tidak sesuai standar teknis
standar 51-75% area yang 3
teknis system pengolaan air
30 KK 100 5
limbah tidak sesuai
standar teknis
25-50% area yang 1
system pengolaan air
limbah tidak sesuai
standar teknis
5
b. Sapras 76-100% area yang 5
pengelolaan sapras pengelolaan air
air limbah limbah tidak sesuai
tidak sesuai persy. teknis
persy. teknis 51-75% area yang 3
sapras pengelolaan air
30 KK 100 5
limbah tidak sesuai
persy. teknis
25-50% area yang 1
sapras pengelolaan air
limbah tidak sesuai
persy. teknis
a. Sapras 76-100% area yang 5
persampaha Sapras persampahan
6 n tidak tidak sesuai dengan 0 KK 0 0
sesuai persy. Teknis
dengan 51-75% area yang 3
persy. Sapras persampahan
Teknis tidak sesuai dengan
persy. Teknis
25-50% area yang 1
Sapras persampahan
tidak sesuai dengan
persy. Teknis
b. System 76-100% area yang 5
pengelolaan System pengelolaan
persampaha persampahan tidak
n tidak sesuai standar teknis
sesuai 51-75% area yang 3
standar System pengelolaan
0 KK 0 0
teknis persampahan tidak
sesuai standar teknis
25-50% area yang 1
System pengelolaan
persampahan tidak
sesuai standar teknis
c. Tidak 76-100% area yang 5
terpeliharan Tidak terpeliharanya
ya sapras sapras pengelolaan
pengelolaan persampahan
persampaha 51-75% area yang 3
n Tidak terpeliharanya
0 KK 0 0
sapras pengelolaan
persampahan
25-50% area yang 1
Tidak terpeliharanya
sapras pengelolaan
persampahan
a. Ketidak 76-100% area yang 5
tersediaan Ketidak tersediaan
prasarana prasarana proteksi
proteksi kebakaran
kebakaran 51-75% area yang 3
Ketidak tersediaan
30 Unit 100 5
prasarana proteksi
kebakaran
25-50% area yang 1
7 Ketidak tersediaan
prasarana proteksi
kebakaran
b. Ketidakterse 76-100% area yang 5
diaan sarana Ketidaktersediaan
proteksi sarana proteksi
kebakaran kebakaran 30 Unit 100 5
51-75% area yang 3
Ketidaktersediaan
sarana proteksi
kebakaran
25-50% area yang 1
Ketidaktersediaan
sarana proteksi
kebakaran

MENENTUKAN TINGKAT KEKUMUHAN & RATA-RATA


KEMKUMUHAN ASPEK (SEKTORAL)
KONDISI AWAL ( BASELINE )
ASPEK KRITERIA NUMERIK SATUAN PROSEN NILAI
(%)
a. Ketidakteraturan 0 Unit 0% 0
Bangunan
KONDISI b. Tingkat Kepadatan 0 Ha 0% 0
BANGUNAN Bangunan
c. Ketidaksesuaian 0 Unit 0% 0
dengan Prasyaratan
Teknis
Rata – rata Kondisi Bangunan 0%
KONDISI a. Cakupan pelayanan 251 M 0,20% 0
JALAN jalan lingkungan
LINGKUNGAN b. Kualitas 31 M 0,02% 0
permukiman jalan
lingkungan
Rata – rata Kondisi Jalan Lingkungan 0,11 %
KONDISI a. Ketersediaan akses 30 KK 100% 5
PENYEDIAAN aman air minum
AIR MINUM b. Tidak terpenuhinya 30 KK 100% 0
kebutuhan air minum
Rata – rata Kondisi Penyediaan Air Minum 100%
a. Ketidakmampuan 20200 M 100% 5
mengalirkan limpasa
air
b. Ketidaktersediaan 5755 M 0,94% 0
drainase
KONDISI c. Ketidakterhubungan 0 M 0% 0
DRAINASE dengan sistem
LINGKUNGAN perkotaan
d. Tidak terpenuhinya 0 M 0% 0
drainase
e. Kualitas Konstruksi 30 M 0,4 % 0
drainase
Rata – rata Drainase Lingkungan 50,67 %
a. Sistem pengelolaan 30 KK 100% 5
KONDISI air limbah tidak
PENGELOLAAN sesuai standar teknis
AIR LIMBAH b. Sapras pengelolaan 30 KK 100% 5
air limbah tidak
sesuai persy. teknis
Rata – rata Kondisi Pengelolaan Air Limbah 100 %
a. Sapras persampahan 0 KK 0% 0
tidak sesuai dengan
ASPEK persy. teknis
PENGELOLAAN b. Sistem pengelolaan 0 KK 0% 0
PERSAMPAHAN persampahan tidak
sesuai standar teknis
c. Tidakterpeliharanya 0 KK 0% 0
sapras pengelolaan
persampahan
Rata – rata aspek Pengelolaan Persampahan 0%
a. Ketidaktersediaan 30 Unit 100% 5
prasarana proteksi
ASPEK kebakaran
PROTEKSI b. Ketidaktersediaan 30 Unit 100% 5
KEBAKARAN sarana proteksi
kebakaran
Rata – rata Aspek Proteksi Kebakaran 100%

Total Nilai
Tingkat Kekumuhan 30
Rata – Rata Kekumuhan Sektoral Kumuh
ringan
Konstruksi Penanganan 27,5 %
Konstruksi Penanganan 0,00%

GRAFIK KONDISI KEKUMUHAN AWAL

ANALISIS DAN PEMBAHASAN TINGKAT KEKUMUHAN (ASPEK


PALING DOMINAN)
Pada permukiman yang telah disurvei ternyata ditemukan beberapa aspek – aspek
yang dapat menyebabkan permukiman tersebut merupakan salah satu permukiman
kumuh, namun permukiman ini termasuk dalam tingkat permukiman kumuh ringan
dikarenakan presentasi yang didapat adalah sebesar 27,5%. Dikatakan kumuh ringan
karena menurut aspek sektoral, batas ambang nilai tingkat kekumuhan berkisaran
antara 19 – 44 %. Beberapa aspek – aspek tersebut diantaranya :
1. Kondisi pengelolaan air limbah dimana pada aspek ini terdapat beberapa kriteria
yaitu sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar teknis, sapras
pengelolaan air limbah tidak sesuai persayaratan teknis.
2. Aspek proteksi kebakaran dimana pada aspek ini juga terdapat beberapa kriteria
yaitu ketidaktersediaan prasaranan proteksi kebakaran, ketidaktersediaan sarana
proteksi kebakaran.

Pada kondisi bangunan presntasi yang didapat rata – ratanya ialah 0 %, pada
aspek kondisi penyediaan air minum presentasi yang didapat rata – rata 23 %. Hasil
dari dua ( 2 ) aspek ini termasuk dalam kategori yang tidak perlu masuk dalam
tahapan penangganan atau penanggulangan maupun program dalam mengatasi tingkat
kekumuhan dikarenakan
KONSEP PENAGANAN PEMUKIMAN KUMUH
RT :004/Kelurahan Fatubesi / kecamatan Kota Baru / Kota Kupang,NTT

1. Penaganan untuk ketersediaan sarana proteksi kebakaran

Usulan program penanganan : Membangun bak penampungan air khusus yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber air ketika terjadi kebakaran kemudian disediakan keran
umum dengan jarak antara kran maksimum 200 meter dan jarak dengan tepi jalan
minimum 3.00 meter

2. Penaganan untuk pengolahan air limbah tidak sesuai persyaratan teknis

Kondisi limbah air di RT FATUBESI, warga disana biasanya mengalirinya ke


kali dan ada juga yang membiarkannya tergenang disekitar rumah kemudian akhirnya
diresap tanah tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Hal ini memberikan
dampak yang sangat serius terhadap penurunan daya dukung lingkungan.
Dampak tersebut harus disikapi dengan tepat, khususnya dalam pengelolaan air
limbah, oleh karena kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan konsumsi
pemakaian air minum/bersih yang berdampak pada peningkatan jumlah air limbah.
Salah satu konsekuensi dari peningkatan jumlah air limbah adalah semakin besarnya
volume air limbah domestik yang harus diolah dan dibuang ke badan air. Air limbah,
terutama yang mengandung ekskreta manusia dapat mengandung patogen yang
berbahaya dan oleh karena itu harus dikelola dan diolah dengan baik. Kurangnya
pengelolaan dan pembuangan air limbah yang memadai dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan, dan mortalitas.
Analisa dampak dari air limbah
Angka pertumbuhan penduduk berbanding lurus dengan peningkatan jumlah air
limbah. Air limbah yang dihasilkan terutama yang mengandung ekskreta manusia
dapat mengandung patogen yang berbahaya.
Sungai meluap dan mengakibatkan banjir pada musim hujan/tanah dan air menjadi
tercemar akibat dari tidak adanya pengelolaan terlebih dahulu. Air liambah dibuang
ke sungai/dibiarkan tergenang ditanah.

Konsep Penaganan Air Limbah

Anda mungkin juga menyukai