Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN

Oleh DINDA RESKY JANNATUL GAISI

1. Multivariat Model Altman


Model ini dikembangkan oleh Altman dengan meperhitungkan rasio-rasio keuangan sebagai
berikut:
a. (net working capital to total assets = X1)

Total Aktiva Total Kewajiban Rasio


Tahun Total Aktiva
Lancar Lancar X1
(Rp 000.000) (Rp 000.000) (Rp 000.000) (%)
2014 1,860,438 181,431 1,860,438 0.90
2015 1,707,439 184,060 2,796,111 0.54
Tabel 8.1 Penghitungan Rasio Modal kerja bersih terhadap total aktiva (X1)

Pada perhitungan diatas dapat diketahui bahwa dari seluruh aktiva yang dimiliki
perusahaan terdapat modal kerja bersih sebesar 90% pada Tahun 2014 artinya setiap Rp. 1
Aktiva dapat dijamin sebesar Rp. 0,9 Modal Kerja jangka pendek. Sedangkan pada Tahun
2015 terdapat modal kerja bersih sebesar 54% artinya setiap Rp. 1 Aktiva dapat dijamin
sebesar Rp. 0,54. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan risiko jangka pendek dan likuiditas
pada Tahun 2015 sebesar 36%.

b. (retained earnings to total assets = X2)

Laba Ditahan Total Aktiva Rasio X2


Tahun
(Rp 000.000) (Rp 000.000)
2014 432,798 1,860,438 0.23
2015 510,695 2,796,111 0.18
Tabel 8.2 Penghitungan Rasio Laba Ditahan terhadap Total aktiva
Perhitungan rasio diatas menunjukkan bahwa dari seluruh aktiva yang dimiliki
perusahaan dapat dibiayai dari laba ditahan (saldo laba) sebesar 23% pada Tahun 2014
sedangkan pada Tahun 2015, dapat dibiayai dari laba ditahan sebesar 18%. Hal ini
menunjukkan terjadi penurunan profitabilitas pada Tahun 2015 sebesar 5%.

c. (earnings before interest and taxes to total assets = X3)

EBIT Total Aktiva Rasio X3


Tahun
(Rp 000.000) (Rp 000.000) (%)
2014 Rp 839,565 Rp1,860,438 0.45
2015 Rp 883,365 Rp2,796,111 0.32
Tabel 8.3 Penghitungan Rasio Laba sebelum Bunga dan Pajakterhadap Total aktiva (X3)
Rasio tersebut menunjukkan bahwa dari seluruh aktiva yang diinvestasikan dapat
menghasilkan laba operasi sebesar 45% pada Tahun 2014 artinya setiap Rp. 1 Aktiva dapat
dijamin oleh EBIT sebesar Rp. 0,45 sedangkan pada Tahun 2015, dapat menghasilkan laba
operasi sebesar 32%. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan profitabilitas pada Tahun 2015
sebesar 13%.

d. (market value of equity to book value of liabilities = X4)

Market Capital Nilai Buku Kewajiban


Tahun Rasio X4
(Rp) (Rp)
2014 915,000,000,000 195,093,000,000 Rp 4.69
2015 825,000,000,000 197,797,000,000 Rp 4.17
Tabel 8.4 Penghitungan Rasio Nilai Pasar Ekuitas terhadap Nilai Buku Kewajiban (X4)

Rasio ini menunjukkan bahwa struktur pendanaan yang dimiliki perusahaan adalah
untuk setiap Rp 1 utang berbanding Rp 4,69 ekuitas pada Tahun 2014 sedangkan pada
Tahun 2015, untuk setiap Rp 1 utang berbanding Rp 4,17 ekuitas. Hal ini menunjukkan
terjadi peningkatan risiko jangka panjang pada Tahun 2015.

e. Penjualan terhadap total aktiva (sales to total assets = X5)


Rasio
Penjualan Bersih Total Aktiva
Tahun X5
(Rp 000.000) (Rp 000.000)
2014 Rp 2,197,907 Rp1,860,438 1.18
2015 Rp 2,218,536 Rp2,796,111 0.79
Tabel 8.5 Penghitungan Rasio Penjualan terhadap Total aktiva (X5)

Rasio tersebut menunjukkan bahwa untuk setiap Rp 1 aktiva yang diinvestasikan dapat
menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,18 pada Tahun 2014 sedangkan pada Tahun
2015, dapat menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp 0,79. Hal ini menunjukkan terjadi
penurunan produktivitas pada Tahun 2015.

Ukuran Keterangan

Z-Score < 1,81 Peluang bangkrut besar

Z-Score > 3,00 Peluang bangkrut kecil

1,81 ≤ Z-Score ≤ 3,00 Daerah abu-abu


Tabel 8.6 Standar Penilaian (Cut off point) Model Z-Score

Setelah semua rasio – rasio diketahui maka dapat dilakukan perhitungan kebangkrutan
seperti pada table 8.7.

Periode x1 x2 x3 x4 x5 Z-Score

2015 1.20 0.90 1.40 0.18 3.30 0.45 0.60 4.69 1.00 1.18 6.81
2014 1.20 0.54 1.40 0.18 3.30 0.32 0.60 4.17 1.00 0.79 5.24
Tabel 8.7 Penghitungan Z-Score Prediksi Kebangkrutan Perusahaan
Tabel 8.7 di atas menunjukkan bahwa pada Tahun 2014 dan 2015 PT. Sido Muncul tidak
mengalami kebangkrutan tetapi mengalami penurunan skor penilaian.
2. Metode Ohlson
Salah satu metode analisis yang digunakan untuk meprediksi kebangkrutan perusahaan adalah
metode Ohlson yang dikembangkan oelh James A. Ohlson dimana dengan memperhitungkan
Sembilan rasio keuangan dengan kofisien yang berbeda. Berikut adalah analisis kebangkrutan
metode ohlson PT. Sido Muncul Tbk.
a. Logaritma alam (ln) total aktiva terhadap Deflator GNP (natural log of (total assets to GNP
implicit Price Deflator Index = SIZE)
Perhitungan SIZE PT. Sidomuncul

Period GNP TA SIZE


2014 109.3 1,860,438 9.74
2015 128.561 2,796,111 9.99

Tabel 8.8 Penghitungan SIZE PT. Sido Muncul


Perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 SIZE PT. Sidomuncul sebesar
9,74 dan 2015 sebesar 9,99 mengalami peningkatan tahun 2015.
b. Total kewajiban terhadap total aktiva (total liabilities to total assets = TLTA)
Period TL TA TLTA
2014 195,093 1,860,438 0.10
2015 197,797 2,796,111 0.07
Tabel 8.9 Perhitungan total kewajiban terhadap total aktiva
Tabel diatas diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1 Aktiva
perusahaan dijamin oleh Rp. 0,10 Hutang, sedangkan 2015 setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan
dijamin oleh Rp. 0,07 Hutang. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan rasio.
c. Aktiva lancar kurang kewajiban lancar terhadap total aktiva (current assets – current
liabilities to total assets = WCTA)
Period TCA TCL TA WCTA
2014 1,860,438 181,431 1,860,438 0.90
2015 1,707,439 184,060 2,796,111 0.54
Tabel 8.10 Perhitungan working capital to total aset
Pada perhitungan diatas dapat diketahui bahwa dari seluruh aktiva yang dimiliki
perusahaan terdapat modal kerja bersih sebesar 90% pada Tahun 2014 artinya setiap Rp. 1
Aktiva dapat dijamin sebesar Rp. 0,9 Modal Kerja jangka pendek. Sedangkan pada Tahun
2015 terdapat modal kerja bersih sebesar 54% artinya setiap Rp. 1 Aktiva dapat dijamin
sebesar Rp. 0,54. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan risiko jangka pendek dan likuiditas
pada Tahun 2015 sebesar 36%.

d. Kewajiban lancar terhadap aktiva lancar (current liabilities to current assets = CLCA)
Period CL CA CLCA
2014 181,431 1,860,438 0.10
2015 184,060 1,707,439 0.11
Tabel 8.11 Perhitungan CLCA PT. Sido Muncul
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1 Aktiva lancar
perusahaan dijamin oleh Rp. 0,10 Hutang lancar, sedangkan 2015 setiap Rp. 1 Aktiva
perusahaan dijamin oleh Rp. 0,01 Hutang. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan rasio.
e. Laba bersih terhadap total aktiva (net income to total assets = NITA)
Period Laba Bersih TA NITA
2014 417,511 1,860,438 0.22
2015 437,475 2,796,111 0.16
Tabel 8.12 Perhitungan NITA PT. Sido Muncul
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan
dijamin oleh Rp. 0,22 Laba Bersih , sedangkan 2015 setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan dijamin
oleh Rp. 0,16 Laba Bersih . Hal ini menunjukkan terjadi penurunan profitabilitas perusahaan
2015.
f. Dana dari operasi terhadap total kewajiban (funds from operations to total liabilities = FUTL)
Period DO TL FUTL
2014 369,322 195,093 1.89
2015 432,896 197,797 2.19
Tabel 8.13 Perhitungan FUTL PT. Sido Muncul
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1 Hutang Lancar
perusahaan dijamin oleh Rp. 1,89 Dana dari Operasional perusahaan , sedangkan 2015
setiap Rp. 1 Hutang Lancar perusahaan dijamin oleh Rp. 2,19 Dana dari Operasional
perusahaan. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan solvabilitas perusahaan di tahun 2015.
g. Variabel dummy yaitu bernilai satu jika laba bersih negatif selama dua tahun terakhir dan
bernilai nol jika tidak demikian (one if net income was negative for the last two years and
zero otherwise = INTWO)

Period Net Income INTWO


2014 417,511 0
2015 437,475 0
Tabel 8.14 Perhitungan INTWO PT. Sido Muncul
Rasio menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan laba bersih selama dua periode
berturut-turut.
h. Variabel dummy yaitu bernilai satu jika total kewajiban melebih total aktiva dan bernilai nol
jika tidak demikian (one if total liabilities exceed total asset and zero otherwise = OENEG)
Period TL TA OENEG
2014 195,093 1,860,438 0
2015 197,797 432,896 0
Tabel 8.15 Perhitungan OENEG PT. Sido Muncul

i. (Laba bersiht – Laba bersiht-1)/(│Laba bersiht│ +│Laba bersiht-1│) = CHIN


Period Laba Bersih PERUBAHAN TOTAL LABA CHIN
2014 417,511 (11,568) 823,454 (0.01)
2015 437,475 19,964 1,260,929 0.02
Tabel 8.16 Perhitungan CHIN PT. Sido Muncul

Setelah mengetahui hasil perhitungan Sembilan predektor, selanjutnya dimasukkan ke


rumus sperti berikut ini
Koefisien Variabel Nilai Variabel Nilai Fungsi
Variabel
Prediktor Prediktor Multivariat (y)
Konstanta Rp (1) Rp (1)
SIZE Rp (0) 9.74 Rp (4)
TLTA Rp 6 0.10 Rp 1
WCTA Rp (1) 0.90 Rp (1)
CLCA Rp 0 0.10 Rp 0
NITA Rp (2) 0.22 Rp (1)
FUTL Rp (2) 1.89 Rp (3)
INTWO Rp 0 Rp - Rp -
OENEG Rp (2) Rp - Rp -
CHIN Rp (1) (0.01) Rp 0
Total -9.9247575
Tabel 8.17 Perhitungan Prediksi Kebangkrutan Ohlson PT. Sido Muncul
1
p
1 ey
1
p
1  2,718282  ( 9.9247575)
p  0,00005
Koefisien Variabel Nilai Fungsi Multivariat
Variabel Nilai Variabel Prediktor
Prediktor (y)
Konstanta Rp (1) Rp (1)
SIZE Rp (0) 9.99 Rp (4)
TLTA Rp 6 0.07 Rp 0
WCTA Rp (1) 0.54 Rp (1)
CLCA Rp 0 0.11 Rp 0
NITA Rp (2) 0.16 Rp (0)
FUTL Rp (2) 2.19 Rp (4)
INTWO Rp 0 Rp - Rp -
OENEG Rp (2) Rp - Rp -
CHIN Rp (1) 0.02 Rp (0)
TOTAL -10.1173032
Tabel 8.18 Perhitungan Prediksi Kebangkrutan Ohlson PT. Sido Muncul 2015

1
p
1 ey
1
p
1  2,718282  ( 10.1173032)
p  0,00004

Berdasarkan perhitungan diatas maka diketahui bahwa pada tahun 2014 dan 2015 PT.
Sido Muncul Tbk, dikategorikan sehat atau tidak bangkrut karena probabilitasnya lebih kecil dari
3,8% yaitu hanya 0,005% pada tahun 2014 dan 0,004% pada tahun 2015.

3. Multivariat Model Springgate


Untuk prediksi model ini maka perlu dilakukan perhitungan rasio, sebagai berikut:
a. X1 = Working Capital to Total Aset
TCA TCL TWC TA
PERIOD X1
(Rp 000.000) (Rp 000.000) (Rp 000.000) (Rp 000.000)
14 1,860,438 181,431 1679007 1,860,438 0.90
15 1,707,439 184,060 1523379 2,796,111 0.54
Tabel 8.20 Perhitungan Rasio X1
Pada perhitungan diatas dapat diketahui bahwa dari seluruh aktiva yang dimiliki
perusahaan terdapat modal kerja bersih sebesar 90% pada Tahun 2014 artinya setiap Rp. 1
Aktiva dapat dijamin sebesar Rp. 0,9 Modal Kerja jangka pendek. Sedangkan pada Tahun
2015 terdapat modal kerja bersih sebesar 54% artinya setiap Rp. 1 Aktiva dapat dijamin
sebesar Rp. 0,54. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan risiko jangka pendek dan likuiditas
pada Tahun 2015 sebesar 36%.

b. (X2) Ebit to Total Aset


EBIT TA
PERIOD X2
(Rp 000.000) (Rp 000.000)
14 417511 1,860,438 0.22
15 437475 2,796,111 0.16
Tabel 8.21 Perhitungan Rasio X2
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan
dijamin oleh Rp. 0,22 EBIT , sedangkan 2015 setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan dijamin oleh Rp.
0,16 EBIT. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan profitabilitas perusahaan 2015.
c. (X3) EBT to Current Liabilities
EBT CL
PERIOD X3
(Rp 000.000) (Rp 000.000)
14 548,742 181,431 3.02
15 560,339 184,060 3.04
Tabel 8.22 Perhitungan Rasio X3
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan
dijamin oleh Rp. 3,22 EBT , sedangkan 2015 setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan dijamin oleh Rp.
3,04 EBT. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan solvabilitas perusahaan 2015.
d. (X4) Sales to Total Aset
SALES TA
PERIOD X4
(Rp 000.000) (Rp 000.000)
14 2,197,907 1,860,438 1.18
15 2,218,536 2,796,111 0.79
Tabel 8.23 Perhitungan Rasio X4
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan
dijamin oleh Rp. 1,18 Penjulan , sedangkan 2015 setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan dijamin oleh
Rp. 0,79 Penjualan.
Setelah mengetahui hasil perhitungan predektor, selanjutnya dimasukkan ke rumus sperti
table berikut ini
Variabel Koefisien Variabel Prediktor 2014 2015
X1 1.03 0.90 0.54
X2 3.07 0.22 0.16
X3 0.66 3.02 3.04
X4 0.4 1.18 0.79
S = 1,03 X1 + 3,07 X2 + 0,66 X3 + 0,4
Total
X4 4.07 3.38
HASIL SEHAT SEHAT
Tabel 8.24 Perhitungan Prediksi Kebangkrutan Metode Springate
Berdasarkan perhitungan diatas maka diketahui bahwa pada tahun 2014 dan 2015 PT.
Sido Muncul Tbk, dikategorikan sehat atau tidak bangkrut karena probabilitasnya lebih besar
dari 0,862 yaitu hanya 4,07 pada tahun 2014 dan 3,38 pada tahun 2015.
4. Model Zmijewski
Ada empat predictor kebangkrutan pada model ini yaitu:
a. Return Of Aset

PERIODE LABA BERSIH TOTAL AKTIVA


ROI/ROA
2014 Rp 417,511 Rp 1,860,438 22%
2015 Rp 437,475 Rp 2,796,111 16%
Tabel 8.25 Perhitungan ROA PT. Sido Muncul
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 tingkat pengembalian investasi
perusahaan sebesar 22% atau setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan dijamin oleh Rp. 0,22
EBITLaba Bersih , sedangkan 2015 tingkat pengembalian investasi perusahaan sebesar 16%
setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan dijamin oleh Rp. 0,16 Laba Bersih. Hal ini menunjukkan
terjadi penurunan profitabilitas perusahaan 2015.
b. Debt Ratio
Total Kewajiban
Total Aktiva X2
Lancar
(Rp 000.000) (Rp 000.000)
Rp 181,431 Rp 1,860,438 9.75%
Rp 184,060 Rp 2,796,111 6.58%
Tabel 8.26 Perhitungan debt ratio PT. Sido Muncul
c. Current Ratio
Current Assets Current Liability Current Ratio Current
Tahun
(Rp 000.000) (Rp 000.000) (Rp 000.000) Ratio (%)
2014 1,860,438 181,431 10.25 1025%
2015 2,366,910 324,747 7.29 729%
Tabel 8.27 Perhitungan Current Ratio Pt. sidomuncul
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1 Hutang Lancar perusahaan
dijamin oleh Rp. 10,25 aset lancar , sedangkan 2015 setiap Rp. 1 Hutang Lancar perusahaan
dijamin oleh Rp. 7,29 aset lancar perusahaan.

Setelah Mengetahui semua rasio, selanjutkan menghitung prediksi kebangkrutan PT. Sido
Muncul menggunakan model Zmijewski seperti table berikut.
x1 x2 x3
Periode koef Z
koef nilai koef nilai koef nilai
2014 -4.3 Rp 4.50 Rp 0.22 Rp 5.70 Rp0.098 Rp 0.004 10.254 -4.795
2015 -4.3 Rp4.50 Rp 0.16 Rp 5.70 Rp0.066 Rp 0.004 7.2885 -4.658
Tabel 8.28 Perhitungan Prediksi Kebangkrutan Model Zmijewski
Berdasarkan table diatas maka dapat disimpulkan, bahwa pada tahun 2014 dan 2015 PT.
Sido Muncul tidak mengalami kebangkrutan karena memperoleh nilai Z lebih besar dari nol yaitu sebsar
-4,975 pada tahun 2014 dan -4,658 ditahun 2015.

Anda mungkin juga menyukai