Pada perhitungan diatas dapat diketahui bahwa dari seluruh aktiva yang dimiliki
perusahaan terdapat modal kerja bersih sebesar 90% pada Tahun 2014 artinya setiap Rp. 1
Aktiva dapat dijamin sebesar Rp. 0,9 Modal Kerja jangka pendek. Sedangkan pada Tahun
2015 terdapat modal kerja bersih sebesar 54% artinya setiap Rp. 1 Aktiva dapat dijamin
sebesar Rp. 0,54. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan risiko jangka pendek dan likuiditas
pada Tahun 2015 sebesar 36%.
Rasio ini menunjukkan bahwa struktur pendanaan yang dimiliki perusahaan adalah
untuk setiap Rp 1 utang berbanding Rp 4,69 ekuitas pada Tahun 2014 sedangkan pada
Tahun 2015, untuk setiap Rp 1 utang berbanding Rp 4,17 ekuitas. Hal ini menunjukkan
terjadi peningkatan risiko jangka panjang pada Tahun 2015.
Rasio tersebut menunjukkan bahwa untuk setiap Rp 1 aktiva yang diinvestasikan dapat
menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,18 pada Tahun 2014 sedangkan pada Tahun
2015, dapat menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp 0,79. Hal ini menunjukkan terjadi
penurunan produktivitas pada Tahun 2015.
Ukuran Keterangan
Setelah semua rasio – rasio diketahui maka dapat dilakukan perhitungan kebangkrutan
seperti pada table 8.7.
Periode x1 x2 x3 x4 x5 Z-Score
2015 1.20 0.90 1.40 0.18 3.30 0.45 0.60 4.69 1.00 1.18 6.81
2014 1.20 0.54 1.40 0.18 3.30 0.32 0.60 4.17 1.00 0.79 5.24
Tabel 8.7 Penghitungan Z-Score Prediksi Kebangkrutan Perusahaan
Tabel 8.7 di atas menunjukkan bahwa pada Tahun 2014 dan 2015 PT. Sido Muncul tidak
mengalami kebangkrutan tetapi mengalami penurunan skor penilaian.
2. Metode Ohlson
Salah satu metode analisis yang digunakan untuk meprediksi kebangkrutan perusahaan adalah
metode Ohlson yang dikembangkan oelh James A. Ohlson dimana dengan memperhitungkan
Sembilan rasio keuangan dengan kofisien yang berbeda. Berikut adalah analisis kebangkrutan
metode ohlson PT. Sido Muncul Tbk.
a. Logaritma alam (ln) total aktiva terhadap Deflator GNP (natural log of (total assets to GNP
implicit Price Deflator Index = SIZE)
Perhitungan SIZE PT. Sidomuncul
d. Kewajiban lancar terhadap aktiva lancar (current liabilities to current assets = CLCA)
Period CL CA CLCA
2014 181,431 1,860,438 0.10
2015 184,060 1,707,439 0.11
Tabel 8.11 Perhitungan CLCA PT. Sido Muncul
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1 Aktiva lancar
perusahaan dijamin oleh Rp. 0,10 Hutang lancar, sedangkan 2015 setiap Rp. 1 Aktiva
perusahaan dijamin oleh Rp. 0,01 Hutang. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan rasio.
e. Laba bersih terhadap total aktiva (net income to total assets = NITA)
Period Laba Bersih TA NITA
2014 417,511 1,860,438 0.22
2015 437,475 2,796,111 0.16
Tabel 8.12 Perhitungan NITA PT. Sido Muncul
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan
dijamin oleh Rp. 0,22 Laba Bersih , sedangkan 2015 setiap Rp. 1 Aktiva perusahaan dijamin
oleh Rp. 0,16 Laba Bersih . Hal ini menunjukkan terjadi penurunan profitabilitas perusahaan
2015.
f. Dana dari operasi terhadap total kewajiban (funds from operations to total liabilities = FUTL)
Period DO TL FUTL
2014 369,322 195,093 1.89
2015 432,896 197,797 2.19
Tabel 8.13 Perhitungan FUTL PT. Sido Muncul
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 setiap Rp. 1 Hutang Lancar
perusahaan dijamin oleh Rp. 1,89 Dana dari Operasional perusahaan , sedangkan 2015
setiap Rp. 1 Hutang Lancar perusahaan dijamin oleh Rp. 2,19 Dana dari Operasional
perusahaan. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan solvabilitas perusahaan di tahun 2015.
g. Variabel dummy yaitu bernilai satu jika laba bersih negatif selama dua tahun terakhir dan
bernilai nol jika tidak demikian (one if net income was negative for the last two years and
zero otherwise = INTWO)
1
p
1 ey
1
p
1 2,718282 ( 10.1173032)
p 0,00004
Berdasarkan perhitungan diatas maka diketahui bahwa pada tahun 2014 dan 2015 PT.
Sido Muncul Tbk, dikategorikan sehat atau tidak bangkrut karena probabilitasnya lebih kecil dari
3,8% yaitu hanya 0,005% pada tahun 2014 dan 0,004% pada tahun 2015.
Setelah Mengetahui semua rasio, selanjutkan menghitung prediksi kebangkrutan PT. Sido
Muncul menggunakan model Zmijewski seperti table berikut.
x1 x2 x3
Periode koef Z
koef nilai koef nilai koef nilai
2014 -4.3 Rp 4.50 Rp 0.22 Rp 5.70 Rp0.098 Rp 0.004 10.254 -4.795
2015 -4.3 Rp4.50 Rp 0.16 Rp 5.70 Rp0.066 Rp 0.004 7.2885 -4.658
Tabel 8.28 Perhitungan Prediksi Kebangkrutan Model Zmijewski
Berdasarkan table diatas maka dapat disimpulkan, bahwa pada tahun 2014 dan 2015 PT.
Sido Muncul tidak mengalami kebangkrutan karena memperoleh nilai Z lebih besar dari nol yaitu sebsar
-4,975 pada tahun 2014 dan -4,658 ditahun 2015.